Print Catetan Tekpros
Print Catetan Tekpros
Proteksi Keselamatan
Potensi bahaya menengah Pembungkus tipe A
pekerja,
masyarakat Potensi bahaya tinggi Pembungkus tipe B
& lingkungan
dari bahaya
radiasi Keamanan Deter Detect Delay Respond
Kriteria Pemilihan Alat
1. Kapasitas pengangkutan
2. Jarak pengangkutan
3. Elevasi pengangkutan
4. Karakteristik bahan yang diangkut (Tabel 21-3, Perry) :
1. Ukuran (sangat halus, halus, butiran, gumpalan)
2. Kemampuan alir (very free flowing, free flowing, lamban
mengalir-slugghis)
3. Abrasive
4. Korosif, higroskopis
5. Proses lain yang diinginkan, saat peristiwa
pengangkutan berlangsung (pencampuran,
dewatering, kristalisasi, pendinginan, pengayakan, dll)
6. Umur alat
7. Harga Alat
CONVEYORS
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
➢ ELEVASI PENGANGKUTAN: tergantung pada :
Kapasitas material yang ditangani
Pengangkutan horisontal → CONVEYOR
⚫
⚫
⚫ Jarak perpindahan material
⚫ Pengangkutan vertikal → ELEVATOR ⚫ Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
Inklinasi tertentu → conveyor-elevator
⚫
⚫
⚫ Harga peralatan tersebut.
➢ CARA PENGANGKUTAN :
➢ Klasifikasi Conveyor 1. SCRAPER SYSTEM
⚫ Cara Mekanis (bantuan alat)→ conveyor, elevator a. SCREW CONVEYOR
➢ Belt Conveyor
b. FLIGHT CONVEYOR
⚫ Cara pneumatis (bantuan aliran udara)→ pneumatic ➢ Chain (rantai) Conveyor : 2. CARRIER SYSTEM
conveyor ⚫ Scraper Conveyor a. BELT CONVEYOR
Apron Conveyor b. APRON CONVEYOR
Cara Hidrolis (bantuan aliran air) → talang, parit
⚫
⚫
⚫ Bucket Conveyor
➢ MEKANISME PENGANGKUTAN : ⚫ Bucket Elevator
➢ Screw Conveyor
⚫ Carrier (mengangkut/membawa)
➢ Pneumatic Conveyor
⚫ Scraper (mendorong/menggaruk)
SCREW CONVEYOR KAPASITAS SCREW CONVEYOR
➢ Dipengaruhi : kecep putar, diameter screw,
bahan yg diangkut.
FLIGHT CONVEYOR
BELT CONVEYOR
➢ Biasa digunakan untuk ➢ Sering dipakai karena bersifat kontinyu, dayanya
mengangkut food waste rendah, konstruksi sederhana.
dan batubara ➢ Bahan yang diangkut :
➢ Tidak baik untuk ⚫ Tepung
mengangkut bahan ⚫ Butiran
bersifat abrasif (tajam, ⚫ gumpalan
keras) seperti bijih logam, ➢ Bahan belt :
kerikil,…
⚫ Kanvas
➢ Terjadi pengecilan ⚫ Karet
ukuran ⚫ Kasa kawat
➢ Dapat mengangkut dg ⚫ Kain tebal
elevasi 30o.
APRON CONVEYOR
Vibrating Conveyor
➢ Dipakai untuk mengangkut bahan yang
kasar, abrasif dan suhu tinggi
➢ Suatu pan (through) yang salah satu
➢ Karakteristik dan performance: ujungnya disangga dg pegas yg
⚫ Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga digetarkan oleh roda
25°.
➢ Pan biasanya berlubang yg berfungsi
⚫ Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
⚫ Kecepatan maksimum 100 ft/m.
sbg ayakan.
⚫ Dapat digunakan untuk bahan yang kasar,
berminyak maupun yang besar
⚫ Perawatan murah.
➢ Kelemahan -kelemahan :
⚫ Kecepatan yang relatif rendah.
⚫ Kapasitas pengangkutan yang kecil
⚫ Hanya satu arah gerakan
Daniel Bernoulli
v12 P1 v22 P2
Z1 + + = Z2 + + + F −W
2 g g 2 g g
Satuan : Tinggi head
P v 2 ( Le)
F =− = f
g 2 gD
dimana
f iiiii
Mengalirkan air
a.oaoin.A nain Fig fi Len V12
290
2 NPS 2 SchNo 40 Di 2.067in A 335in asamsi laminar
MI.int sehingga
Heterangan 2 A i
f
22 V1
Eat 1 Sumber air Chetinggian 500m Lp
2 Titik percabangan ketinggian 300 m Bernoulli 2 ke3
3 Pemukiman I ketinggian 50m
22
Heterangan
4 Pemukiman Ketinggian o m
If Pg Fast
4 th
7 Sumber air ketinggian 500m Lepipa 1 2 300m z 22 t f2 Led V25 121
2 3 500m
Pg 29P2
2 Titik percabangan ketinggian 300 m
3 Pemukiman I ketinggian 50m 2 4 1000m Bernoulli 2 ke 4
f
4 Pemukiman Ketinggian o m Tentukandebitair diterima E w 29 121
yg 72 t
pemukiman 384 4 ly
Bernoulli 1 ke 2 mengalirdalam pipa 7 2 22 P f 0 3
g gap
2 t t Fist w 72 t pag
Ph o PersKontinuitas
0 Hakkai
DPV12 P D2 V23
P D3
V23D2 V24
PI
Kefnggian terbuka
permukaan Pompa
Frmosper
Konstant
UP DrV12 DaV23 t D8V24 4
ya p
PIPA
P
Sch N = 1000 x
S
P : tekanan internal
S : tegangan dinding yang diijinkan
Sch N = 40 → pipa standar
Sch N = 80 → pipa kuat
T
a Soal
b
➢ Air pada 10oC (viskositas kinematik : 1,307.10-6 m2/det)
e mengalir dari tangki A ke tangki B melalui pipa besi tempa
l (cast-iron) dengan є= 0,26 panjang 20 m pada kecepatan
Pipa volumetris = 0,002 m3/det. Sistem pengaliran air melewati
sebuah sharp-edge entrance, sebuah sharp-edge exit dan 6
S (enam) regular threaded 90o elbow. Tentukan panjang pipa
t yang diperlukan
a
n
d
a
r
dimana
about viscosity EK
F f V1.2 Elpipalums Elefittings
1 sharp edge entrance Ki 015
2 g Dir 11 exit Ki 1,0
1
Q t
Via 6 90 elbow he 6 1,5
D2
Diameter
4 2K 1015
Friksi f 99
vi a 01002
fr p2
I he 21546.10 D 1195.103
3 Ph.D V1 02 1.307.10
6
D
V1.2
2154,6210
termasukpipa Eletitting
4
216.10
friksimayor pipa panyang f Vit D
I Mda v f
11 Zi 2m I dy
up minor Sambungan
F
290
dengan demikian diperoleh
V 1,307.10
6
m s 22 0m
ketepatan
sehingga diperoleh
1.2K 6.03.10 P 10,5D 20ft 0
E 0.26 mm Gunakan pers bernoulli
2 f V
e 20m Z F w 9.2k
if
2
Q 0,002 m s Y 0 Ek
2 f
sharpedge entrance exit 0
terbuka
0 0
terbuka
takeada
pompa
b
6 regular elbow
Katharina 2 6,482.10
6
Ek
f
f
permakaan 2nailttp I turn t
Ditanyakan
2 98 p
Tentukan panjang pipa
yg diperlukan
21 22 F
313
7
2 f EK
F 2 M b
Aliran dalam pipa :
• Faktor friksi, “f” f(Re) Re < 2300 ……Laminer
2300 < Re < 10.000 ……Laminer/Turbulen
10.000< Re …..Turbulen
Minor Losses
Faktor friksi, f = f (Re)
Karena melewati sambungan (fitting), belokan (bends),
katup (valve), perubahan diameter pipa
Pengecilan Ukuran/Kominusi (Size Reduction)
“Unit Operation Handbook”, McCabe & Thiele
200 mesh dilakukan oleh grinder halus (fine grindei). C. Ulltrafine Grinder, diantaranya:
1. Hammer Mills, dilengkapi dengan alat klasiflkasi internal
Ukuran partikel yang Iebih halus (antara 1-50 mm) dapat 2. fluid-energy mills
diperoleh dengan ultrafine grinder. 3. Agitated Mills
D. Cutting machines, diantananya:
Cutter umumnya didesain untuk memberikan bentuk dan 1. Pemotong pisau (Knife cuttet)
ukuran partikel tertentu, yaitu dengan panjang antara 2-10 mm. 2. Penyayat (Dicers)
3. Slitters
m
I
0,125 lebibhalus
dipada 2 in
20 talk lolos
Kata kunci
Umpan Before
Produk After
anuran
lobangayahan
Kasar lobang
ayakan
halus
Lotos
Note
Semakinbesar
mesh semakin
realfiltersangannya
1010s
3 nyangkat
LATIHAN
• Grafik skala log digunakan untuk memprediksi
distribusi ukuran partikel kecil yang lolos ayakan
terkecil.
• Misalnya di laboratorium hanya tersedia ayakan
terkecil 200 mesh, dan ternyata ada partikel
yang lolos 200 mesh dengan total fraksi 0,2.
Tentu saja, ukuran partikel yang lolos 200 mesh
ini tidak seragam. Bagaimanakah distribusi
ukuran yang lolos 200 mesh ini?
• Distribusi ukuran partikel yang lolos 200 mesh
ini diprediksi dengan cara ekstrapolasi grafik
yang disusun berdasarkan data yang diperoleh
sebelumnya. Contoh seperti gambar sbb.:
3 Jenis Filtrasi
MEKANISME FILTRASI • Filtrasi Ayak (Sieve Filtration):
Media filter menahan semua partikel padatan yang ukurannya lebih
ngk
ayaan
am
besar
r daripada lubang media. Mekanisme (b) mendominasi.
• Mekanisme (a) : klarifikasi, rani
Contoh: Filter cartridge
dimana partikel-partikel padatan dalam • Deep Bed Filtration:
slurry akan tertahan oleh media filter Partikel-partikel padat masuk ke pori-pori media filter dan tertumpuk
(dapat berupa kain penyaring, didalamnya. Mekanisme (a) mendominasi. Selama proses, pori- pori
media filter akan mengecil dan setelah beberapa waktu akan lubang
tumpukan serat/sabut, tumpukan pori akan tersumbat. Pada kondisi ini, media filter harus dibersihkan
partikel penyaring misalnya pasir dan dengan cara pencucian balik (back-wash)
batu). Dengan cara ini, partikel-partikel yang sangat halus dapat dipisahkan
Sumbatan • Mekanisme (b) : kue (cake) filter. dari cairannya, hanya dengan menggunakan filter yang relatif kasar.
Pori Contoh: Saringan pasir (sand flute)
Peristiwa ini terjadi pada saat pori-pori
• Filtrasi Kue (cake filtration):
pada media filter sudah penuh oleh
Pemisahan awal dilakukan oleh kain penyaring (woven cloth) yang
partikel padatan. Partikel-partikel ada pada filter (mekanisme (a). Proses ini berlangsung singkat.
dalam slurry akan tertumpuk diluar Pemisahan selanjutnya terjadi oleh kue berpori (porous cake) yang
media membentuk kue padatan, yang terbentuk selama proses filtrasi berlangsung (mekanisme (b). Oleh
karena itu, cairan yang dihasilkan saat awal filtrasi biasanya keruh.
sekaligus berfungsi sebagai media
Contoh:
penyaring baru. Filter hisap (suction filter/ vacuum flute,), filter press (press filter).
– Cake filtration, padatan tertahan pada media filter dan tertumpuk
membentuk cake. Akumulasi padatan menyebabkan cake semakin
Klasifikasi Filtrasi lama semakin tebal. Pemisahan terjadi oleh cake filter berpori yang
terbentuk selama proses filtrasi berlangsung. Oleh karena itu, cairan
yang dihasilkan saat awal filtrasi biasanya keruh.
• Berdasarkan Driving Force yang bekerja – Filtrasi ayak (Sieve Filtration), filtrasi ini mempunyai prinsip kerja
– Hydrostatic head filter (gravitasi), misalnya saringan pasir (sand seperti mesin ayakan. Media filter menahan semua partikel padatan
filter) yang ukurannya lebih besar daripada lubang – lubang media. Contoh:
– Excess pressure (penggunaan tekanan tinggi pada upstream catridge filter
filter), misalnya filter press • Berdasarkan tujuan filtrasi
– Vacuum pressure (penggunaan tekanan vakum pada – Padatan/cake sebagai bahan yang diinginkan. Filtrasi tipe ini
downstream filter) mengabaikan zat cairnya, sebab yang menjadi tujuan dari filtrasi
– Centrifugation (penggunaan gaya sentrifugal pada sistem filtrasi) adalah partikel – partikel padatannya. Misalnya penyaringan kristal
garam
• Berdasarkan mekanisme filtrasi
– Filtrat sebagai bahan yang diinginkan. Filtrasi model ini
– Deep bed filtration/clarifying filtration, partikel–partikel padat
mengutamakan fluida hasil penyaringan, misalnya penyaringan
masuk ke pori – pori media filter dan tertumpuk dalam media
minyak, minuman.
filter. Akibatnya, pori - pori media filter akan mengecil. Dengan
cara ini, partikel – partikel yang sangat halus dapat dipisahkan – Filtrat dan padatan, P daya filtrasit
Viskositasjika hasil filtrasi yang ingin diperoleh adalah
dari cairannya, hanya dengan menggunakan filter yang relatif partikel padatan dan fluidanya. Misalnya penyaringan minuman dari
kasar. Contohnya filter pasir (sand filter) karbon aktif.
Reduksi ukuran
Pelindian
Pemisahan solid-liquid
Pengendapan
Jumlah filter minimal tiga sampai delapan unit. Kran regulating biasanya dipasang pada setiap Konsentrat
filter agar dapat mengatur kecepatan penyaringan. uranium
Kecepatan penyaringan berkisar antara 20 – 30 m/jam
t
p I
t'm
I Tahanan medium RM biasanya konstan, tidak
tergantung pada jumlah cake yang dihasilkan,
Rm r sedangkan tahanan cake RC bervariasi bergantung
1 1,12 volume cake yang telah difiltrasi.
in in
slope intercept
2
A L A dt
Cs : Jml zat padat yang terkumpul dari filtrat, kg/m3
4,17(1 )
V
ε: fraksi void (porositas)
c
dV
P
dV A2 (Pc )
3
Adt . .Cs
(V Ve)
A
Tahanan medium seringkali digantikan dengan satu besaran yang dt 2CvV
disebut volume ekivalen (Ve), yaitu volume filtrat yang memberi
tahanan sama dengan Rm. Sehingga persamaannya menjadi : • Nilai Cv berbanding lurus dengan pressure drop (-∆P) pada incompressible
cake, sampai suatu nilai tertentu yang menunjukkan nilai Cv maksimum.
dV P
Pada keadaan ini, nilai (-∆P) menunjukkan kondisi kapasitas filtrasi
Adt . .Cs
(V Ve) maksimum.
A • Nilai Cv tidak konstan pada compressible cake.
t, yaitu waktu dari mulai terbentuknya cake sampai penghentian aliran
filtrat.
• Berat cake yang terkumpul :
V, volume filtrat yang terkumpul selama selang waktu t r CxV
w = CsV = .......kg cakeker ing
dt
2
2Cv 2CvVe
V 2
Integrasi
Cv 1 - mCx
t (V 2 2VeV )
dV A ( P ) A (P ) A (P)
2
Intercept
SLOPE
μ = 8,937.10-4 Pa.s
3.506 12.9 0.504 25.60 3.2540
16,3 1,501. 10-3 73.7 4.004 14.7 0.498 29.52 3.7550
Vrata-rata= (V1+V2)/2
t= 45 men = 2700 det
Siklus Optimum
• Siklus optimum diperoleh jika jumlah filtrat
yang tertampung tiap satuan waktu
maksimum.
• Untuk mendapatkan tingkat kebersihan
cake yang sama, maka perbandingan
volume air pencuci dengan volume filtrat
harus tetap (ingat: tebal cake sebanding
f
dengan volume filtrat tertampung,
sehingga jika volume filtrat makin banyak,
perlu air pencuci makin banyak pula).
turunan
I
dVf
Substitusi Vt opt ke
4 ath mendapakan filopt
Fg = m.g
Pair i m
renda j Esm
Cp Drag coefficient
p water density
Pp benda density
Contoh
Partikel dg diameter 20 μm mengenap di udara
pada suhu 38oC (311K) pada tekanan 101,3 kPa
(1 atm). Diketahui ρp = 900 kg/m3, ρud = 1,137
kg/m3, g = 9,8 m/det2, μud = 1,9.10-5 Pa.s. Hitung
kecepatan pengenapan.
Diket
Dp 20 Mm
9 9,8 M s
Pud 1,137 kg 1m
Pp 900 kg m
V
TFp
PI.g.br
3 Cp
P
Re 11197.0
PP.LI
V
Utrial Cp
SENTRIFUGASI
Pengkayaan Uranium Teknologi Pengkayaan/Pemisahan Uranium
untuk Mahasiswa Teknik Nuklir
1. Difusi gas (generasi pertama),
2. Sentrifugasi/sentrifus gas (generasi kedua), dan
3. Eksitasi laser (generasi ketiga)
(1), (2), (3) telah dipertimbangkan untuk penggunaan komersial.
(1)Dan (2) telah digunakan untuk aplikasi industri skala besar.
(2)Dalam hal pengkayaan laser (yang telah dicoba oleh banyak
negara), proses Pemisahan Isotop Laser Uap Atom (Atomic Vapor
Laser Isotop Separation-AVLIS) dan Pemisahan Isotop Laser
Molekuler (Molecular Laser Isotop Separation-MLIS) adalah yang
paling menonjol, meskipun keduanya telah digantikan oleh SILEX.
4. Reaksi Pertukaran- Chemical Exchange (Ion-Exchange
Chromatography) Jepang
5. Ekstraksi Cair-cair Perancis
(4) dan (5) tidak pernah dikembangkan pada skala industri karena
berbagai faktor seperti biaya dan kebutuhan daya yang berlebihan.
Metode Mengkayaan Uranium : Metode Pengayaan Uranium 2:
Metode difusi Sentrifugal Gas
• Gas uranium hexaflorida ditekan untuk melewati • Metode pengayaan uranium ini dikembangkan sejak 1960 dan
beberapa membran semi-permeabel (membran yang menggunakan gaya sentrifugal dengan memakai silinder putaran
cepat untuk memisahkan dua isotop dalam gas uranium hexaflorida.
hanya bisa dilewati oleh atom yang berukuran lebih kecil Saat silinder berputar kencang, uranium-238 yang sedikit lebih berat
dibanding lobang membran). Setiap kali melewati akan naik ke atas silinder dan akan disedot. Sementara itu uranium-
membran, isotop uranium terpisah menjadi dua. Namun 235 akan tertinggal di dalam silinder. Dengan metode inilah, isotop
diperlukan ribuan kali metode difusi guna mendapatkan dipisahkan hingga persentase uranium-235 didapatkan.
uranium-235 dengan persentase 3-5%. Hasil proses • Mesin ini tidak mudah diciptakan. Untuk menjalankan pengayaan
pengayaan uranium kemudian akan dikonversi menjadi uranium metode sentrifugal ini kita memerlukan tabung silinder
seukuran orang dewasa yang berputar dalam kecepatan tinggi
cair dan kembali menjadi padatan uranium. secara konstan. Tabung silinder pun harus terus menerus diputar
dalam durasi yang cukup lama, hingga ratusan ribu putaran. Untuk
itulah diperlukan pabrik pengayaan yang besar, aman, dan memiliki
pasokan energi listrik yang cukup.
Jenis-Jenis Pengeringan
• Pengeringan biasa (drying), pengeringan vakum (vacuum drying), dan
Pengering
pengeringan beku (freeze drying).
• Pengeringan biasa (drying) dan pengeringan vakum (vacuum drying) dilakukan
dengan cara menguapkan air yang terkandung dalam bahan secara langsung.
Perbedaan diantara kedua jenis pengeringan tersebut terletak pada besarnya
tekanan yang digunakan.
• Pengeringan beku (freeze drying) dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama
adalah pembekuan air menjadi kristal es. Sedangkan tahap kedua adalah
sublimasi kristal es menjadi uap air. Potensi kerusakan tekstur produk akibat
pengeringan beku (freeze drying) sangat kecil.
Tray atau Shelf Dryer
Metode Pengeringan
a. Konsumsi panas ekonomis
b. Untuk serbuk, pasta, produk yg sensitif thd panas
c. Pengeringan tak langsung
d. Dapat dioperasikan vakum
Turbo-shelf dryer
Drum Dryer
Continous Tunnel Dryer
Untuk cairan/slurry/pasta yang tidak abrasif
Untuk bahan serbuk , contoh : yellow cake
•Jika padatan basah kontak dengan udara yang humiditasnya rendah,
padatan cenderung kehilangan kelembabannya dan menjadi kering
untuk berkesetimbangan dengan udara.
Humiditas Absolut (Absolute Humidity-H):
Berat uap air dalam 1 lb udara kering
18 p A
28,9( P p A )
Humiditas Jenuh (Saturated Humidity-Hs): 100 Air
18 p A, s
s
28,9( P p A, s )
% Humiditas (Hp) :
H
p 100 x
Hs
Jawab :
Tdp= 26,7oC H = 0,023 kg uap air/kg udara kering
pada Hp 100%
H = 0,023
Hp = 15%
o
T = 60 C
Hitunglah H, Hp, Cs, VH dalam satuan SI Grafik kelembaban untuk sistem air-udara pada 1 atm
Udara yang masuk pengering tidak bebas air dan mempunyai
kelembaban tertentu. Padatan yang keluar dari pengering tidak dapat
lebih kecil dari kelembaban setimbang (equilibrium moisture), yang
berhubungan dengan kelembaban udara. Jml air dalam padatan basah
yang tidak hilang karena kelembaban udara ini disebut kelembaban
setimbang (equilibrium moisture).
MoisSaat ini
X = XT - X*
X : free moisture bykny air drsuatu bahan akan myd map
yg
XT : Total kelembaban
W Ws
XT , kg air / kg dry solid
Ws
1515 air b
f
100 kg bahan
89,5 banankering 70kg b 72,8 kg
Laju Pengeringan
Pengeringan pd Laju Tak Tetap
(R) X
Ls 1 1
Pers Umum : RC Ls dX
A X2 R
Secara Umum : t dX
A dt
1.Periode awal (AB, A’B),
berlangsung cepat dan
sering tidak teramati Mudah bila R : konstan
2.Laju pengeringan tetap Sukar, bila R = R(X,t)
(BC)
3.Laju pengeringan R : Laju pengeringan, kg air/jam.m2.
linear(CD) Ls: kg zat yg dikeringkan/kg zat yang telah kering
4.Laju pengeringan tidak
linear (DE) A : Luas, m2.
Pengeringan pd Laju Tak Tetap Pengeringan pd Laju Tetap
1 X
Pers Umum : t Ls 1 dX
A X2 R
X1
Pers Umum : Ls 1
*Jika : R = aX+b
t
A
X
R
dX
2
dR = a dX Jika R: C Ls dX
A dt
Ls( X 1 X 2 ) R1
t ln Ls( X 1 X 2 )
A( R1 R2 ) R2 t
ARC
*Jika : R = aX
dR = a dX
LsX C X C Xc : kadar air pada
t ln keadaan kritis
ARC X2 30 30 12,8 1515
a
85,570
Contoh 70 70 70 • X1 = 0,333 sd Xc = 0,2 Kecepatan konstan)
Padatan sebanyak 200 kg dikeringkan dr kadar air 25% menjadi 5%. Luas X1 = 0,333 kg H2O/kg dry solid R1 = Rc = 1,5 kg H2O/h.m2
pengeringan 1 m2/20 kg padatan kering. Hitung waktu pengeringan Xc = 0,2 kg H2O/kg dry solid Rc = 1,5 kg H2O/h.m2
Jawab : Ls/A = 20 kg dry solid/m2
X1 = 0,25/(1-0,25) = 0,333 kg H2O/kg dry solid R1 = Rc = 1,5 kg H2O/h.m2
Ls ( X1 - Xc ) 20
X2 = 0,05/(1-0,05) = 0,0526 kg H2O/kg dry solidR2 = 0,42 kg H2O/h.m2 t= = ( 0, 333 - 0, 2) = 1, 773 jam
ARc 1, 5
Ls/A = 20 kg dry solid/m2
200kg 75
150 kg
25 50 kg
200kg
75
15,4hL
• X1 = 0,333 sd XD = 0,06 Kecepatan linear • XD = 0,06 sd X2 = 0,0526 Kecepatan non linear
Xc = 0,2 kg H2O/kg dry solid Rc = 1,5 kg H2O/h.m2 XD = 0,06 kg H2O/kg dry solid RD = 0,7 kg H2O/h.m2 f Id
XD = 0,06 kg H2O/kg dry solid RD = 0,7 kg H2O/h.m2 X2 = 0,0526 kg H2O/kg dry solidR2 = 0,42 kg H2O/h.m2
Ls ( XC - X1 ) RC 20 ( 0, 2 - 0, 06) 1, 5 X R 1/R
t= ln = ln = 1, 91jam 0,06 0,7 1,43
A ( Rc - R71 ) R1 (1, 5 - 0, 7) 0, 7
7
0,0526 0,42 2,38
2,4
2,3
2,2
2,1
Luas=0,0157+0,0105 = 0,262
2
1,9
1,8
1,7
1,6
1,5
1,4
0,05 0,055 0,06 0,065
X
Ls 1 1
t= ò dX = (20)(0, 262) = 0, 524 jam
A X2 R
matriks gelas
borosilikat.
s
Multi Effect Evaporator Multi Effect Evaporator
Tekanan pada evaporator I (P-I)> P-Il> P-Ill, sehingga suhu
C liquid
evaporasi pada evaporator 1(TI) > TII > TIII.
f feed Uap yang dihasilkan dari evaporator sebelumnya digunakan sebagai
C condensate
pemanas evaporator berikutnya. Uap dari evaporator I (bersuhu TI
pada P-I) praktis dalam keadaan lewat jenuh pada tekanan P-Il.
Steam segar (fresh steam) hanya dimasukkan pada efek pertama
(evaporator-I), dimana tekanannya paling tinggi.
Pada efek terakhir, vapor line dihubungkan dengan sistim vakum,
yang bisa berupa condenser dengan pompa vakum atau jet ejector
Vapor V
T1, yV, HV NM Total: F = L+ V
Feed F
9072 = L + V
TF, xF, hF
NM Komponen : F.XF=L.XL
P-3
P1
Steam S
TS, HS T1
Kondensat S
TS, hS
(9072)(0,01) = L (0,015)
L = 6048 kg/jam
F = 9072 kg/jam XF = 0,01
XL = 0,015 NP: F.hF+S.HS=L.hL+V.Hv+S.hS
F.hF+S. λ =L.hL+V.Hv
P-7 P-8
I
01015
4 1709 w mak NM Total 93,3 oC
F VAL Kalor spesifik larutan umpan : 3,77 J/g.oC dan kalor laten
Dit
V L A F L 9072 6098 3024legjam penguapan larutan dapat dianggap sama dengan air. Rugi
Jawab oh MCp OT radiasi dibaikan.
Nf Sp Tf Tr
he Cp T T 0
BPR(Boiling Point Rise)- Duhring line untuk BPE NaOH
BPE (Boiling Point Elevation)
Kenaikan titik didih larutan
Kenaikan titik didih larutan lebih tinggi dari pada pelarut
murni pada tekanan yang sama . Semakin kental larutan,
semakin tinggi titik didih.
Methoda sederhana untuk memperkirakan kenaikan titik
didih adalah dengan menggunakan hukum Dühring, yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antara suhu
didih larutan dan suhu didih air pada tekanan yang sama.
Kaitan linier tersebut tidak berlaku pada jangkau suhu
yang lebar, hanya pada jangkau yang dapat diterima saja.
F Xp L Xi
l
4 8
4536 1814 kg j
V F L 2722 49 j
NaOH dianggap sbg larutan Gg pekat
P steam
Iff
pressure
table Td air 49 C
digu Ini
naian
dpd 012
sunu tinggi terus
agar
barlangsung
UTs 0T
EDT OT OT ΔT3 I T T T2 T2 Ts Tf Ts
Ʃ OF OF at 0T3 OF I
deMana 141
OT EDT
Untuk umpan yang panas.
1141
last Ts Tidak perlu pompa untuk memindahkan hasil (kondensat)
ΔT2 Ekonomi evaporator rendah, karena pemanasan thd umpan yg suhunya rendah terjadi pd
evaporator I
OT T1>T2>T3; P1>P2>P3
Suhu yang rendah akan menjaga spy tdk terjadi dekomposisi organik, tetapi jika viskositasnya
37
tinggi koef PP menjadi kecil
• Absorpsi gas cair adalah proses pemisahan bahan
dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan
bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang
diikuti dengan pelarutan.
• Komponen yang terabsorb disebut absorbat
• Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan :
a. Gaya-gaya fisika (pada absorpsi fisik), komponen yang
terserap lebih mudah larut dalam absorben dibanding
di dalam gas.
Contoh : recovery hidrokarbon ringan dengan minyak.
b. Ikatan kimia (pada absorpsi kimia).
Komponen gas terserap karena adanya ikatan kimia.
Contoh : absorbsi CO2 dengan larutan monoetanolamina,
absorbsi amonia dengan asam sulfat.
Persyaratan absorben :
• Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar
mungkin (kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil).
• Selektif
• Memiliki tekanan uap yang rendah
• Tidak korosif.
• Mempunyai viskositas yang rendah
• Stabil secara termis.
• Murah
• Jenis-jenis bahan yang dapat digunakan sebagai absorben adalah air (untuk
gas-gas yang dapat larut, atau untuk pemisahan partikel debu dan tetesan
cairan), natrium hidroksida (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti
asam) dan asam sulfat (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti basa).
• Arang aktif, bentonit, dan zeolit absorben padat
A
Lecture 21 15
PA H XA I Loll Xn V Vall y
PA H XA 1 30011 01 300 Kmol Jam v 100 1 012 80 knot
jam
inertia É 300
II
9AM
V2Dan
gas
gas
in
3001
o 801 a 4 1,19
Solut AB C
A dan YA dgn flk henry
Cair inert i YA H'XA dimana H 01142.10 atm fr.mil
Cair Pap ftp.fa H 01142.10 atmlfr.mu
solut A B C
01142.10 XA 1 atm
YA
NM Total Lo V2 Li V 01142 10 4 fr.no gas
if
E
NM Komponen lo.XA.at V2 Yair 4 XA.lt V1.94 20 300 80 0,192.10 Xal fr.no lig
dimana V VCI y 4 42 1K 1 01142.10 4 Xa
L i x
20 300 1 11136.10 XAl dengan demikian
1 01142 10 XA MAI 0,142.10 9 0,0625 8,875.10
7
1 At
Jk kg.sc
Pertimbangan mengenai episiensi maka Rittinger lebin bath