Anda di halaman 1dari 28

Rasionalisme-

Empirisme dan Jenis


Putusan (Proposisi
Pengetahuan)
Raphael, 1509-1511
Dua posisi klasik

EMPIRISIS:
RASIONALIS:
semua pengetahuan diturunkan
ada pengetahuan substantif yang
dari observasi (pengalaman
independen dari pengalaman;
inderawi dan introspeksi); peran
rasio dapat menjadi sumber
rasio hanya mengoperasikan dan
pengetahuan baru.
menginferensinya.
Rasionalis

Pengetahuan substantif bersifat independen dari pengalaman


perseptual.

Rasio adalah fakultas manusia yang menjadi sumber dari pengetahuan


baru.

Kebenaran realitas dapat dicapai tanpa bergantung pada pengalaman.

Pengetahuan bersifat a priori; a: dari, priori: mendahului; mendahului


(dari) pengalaman.

Pengetahuan analitis.
Plato

Meyakini adanya dunia abstrak yang disebut


“Forma” (bentuk) yang eksis secara independen di
dalam pikiran.
Forma adalah sesuatu yang bisa menjelaskan
kejamakan hal-hal yang konkret, partikular.

Bahkan, bisa berupa konsep dari kesempurnaan yang


boleh jadi tidak ada di dunia fisik; misal: lingkaran
sempurna, keadilan, keindahan.
Manusia memiliki pemahaman bawaan (innate understanding) matematis.
Contoh: dialog Sokrates dengan seorang budak kecil mengenai bentuk
geometris kendati tidak mendapat pendidikan matematis sebelumnya.

Karena itu, Plato percaya manusia sudah memiliki pengetahuan mengenai


forma yang mendahului kelahiran. Hanya dibutuhkan anamnesis untuk
mengingatnya kembali.

Bagi rasionalis modern, pengetahuan fakta geometris itu bukan bersifat


bawaan, melainkan rasio memungkinkannya memahami pengetahuan
geometris melalui latihan.
Rene Descartes
Meditasi Pertama: Dubious Dubitandum

Empat keraguan Cartesian:


Saya bisa jadi Iblis jahat
Indera tidak Saya bisa jadi
tengah tengah menipu
bisa dipercaya gila
bermimpi saya

Lantas, apa yang tersisa untuk


dijadikan dasar pengetahuan?
Clara et Distincta

Jangan pernah menyetujui


sesuatu sebagai benar di mana
Menyusun tulisan rinci yang
saya tidak teryakinkan bahwa Memisahkan setiap kesulitan ke Menyusun pikiran dari yang
demikian lengkap sehingga
hal itu clear (jelas) dan distinct dalam sebanyak mungkin paling sederhana dan mudah
tidak ada bagian yang
(terpilah); kesangsian metodis bagian kecil. menuju yang lebih kompleks.
terabaikan.
→ fundamentum certum et
inconcussum veritas.
Meditasi Kedua

Adakah sesuatu yang Aku tidak bisa


Coba saja: aku ragu
tidak bisa saya meragukan bahwa:
bahwa aku ragu.
ragukan? aku ragu.

Self-certifying process:
Ok, tapi pada Jadi, aku yang
melakukannya sama
dasarnya: aku ragu meragukan adalah
dengan membuatnya
bahwa aku ragu. kepastian absolut.
demikian.
Rasio sebagai dasar eksistensi

Aku Ragu

Aku
COGITO
Berpikir
ERGO,
Aku Ada
SUM.
Dualisme

Mind/Res
Cogitan

God
Body/Res
Extensa
Sistem Descartes
GOD

Finite
MIND BODY Substances

Thought Extension Attributes

Affirmation Size
Denial Shape
Understanding Location Modes
Sensation Weight
Beda rasionalis dan empirisis dalam hal
pengetahuan
Rasionalis adalah mereka yang percaya bahwa ada pengetahuan a priori

Empirisis adalah mereka yang percaya bahwa tidak ada pengetahuan a priori
sama sekali ataupun bahwa hanya ada pengetahuan analitik apriori

Bedakan antara pengetahuan a priori dengan pengetahuan bawaan (innates)

Semua pengetahuan bawaan adalah a priori, tetapi tidak semua pengetahuan a


priori adalah bawaan (contoh: pengetahuan geometri budak kecil)
Pernyataan/Putusan

PUTUSAN ANALITIK: konsep Subjek sudah mengandung konsep Predikat


(semua bujangan tidak menikah).

PUTUSAN SINTETIK: tidak analitik (semua bujangan sembrono).

PUTUSAN A PRIORI: tidak berdasar pengalaman.

PUTUSAN APOSTERIORI: berdasar pengalaman


Dua jenis kebenaran proposisional

Kebenaran niscaya
(NECESSARY TRUTH)

Kebenaran boleh-jadi
(CONTINGENT
TRUTH)
Proposisi Analitik dan Sintetik

ANALITIK (relate of ideas) SINTETIK (matter of facts)

Not true by definition (kebenaran tidak


True by definition (kebenaran terkandung dalam
bergantung pada makna proposisi, melainkan
proposisi)
fakta empiris)

Necessary (bentuk negatifnya pasti self-


Contingent (bentuk negatif tidak kontradiktif)
contradiction)

A priori Aposteriori

Berlaku pada all possible worlds Tidak berlaku pada all possible worlds
Immanuel Kant

Menekankan distingsi antara: putusan sintetik dan


putusan analitik; serta antara putusan a priori dan
aposteriori.
Mengadakan revolusi Copernican dalam filsafat

Mendamaikan rasionalisme dan empirisme


Beda
Pandangan
Empirisme
Hume dan
Rasionalisme
Kant
Revolusi Kopernikan Filsafat

Mind ? Objects

23
Struktur Pikiran

Pure
Reason
(Vernunft)
Understanding
(Verstand)

Categories Sensibility
(Sinnlichkeit)

Kategori-kategori pemahaman Forms of


space & Forms of
time
Sensibility
24
Ide transendental dan
postulasi moral
(Rational Belief)
Noumena

Pure Reason
(Vernunft) Understanding Objects of
Consciousness
(Verstand)

Categories Phenomena
Sensibility
Mind (Sinnlichkeit)

Forms of
space &
time

(Pengetahuan) 25
• Kesatuan • Realitas
• Pluralitas • Negasi
• Totalitas • Pembatasan

KUANTITAS KUALITAS

RELASI MODALITAS

• Substansi • Kemungkinan
• Penyebab • Eksistensi
• Komunitas • Keniscayaan
Beberapa pertanyaan
• Coba renungkan, apa perbedaan antara rasionalisme
dan empirisme?
• Apa inti perdebatan antara rasionalisme dan
empirisme?
• Apa relevansi perdebatan itu dalam konteks
kontemporer?
Sumber
• Donald Palmer. 2006. Looking at Philosophy: The Unbearable
Heaviness of Philosophy Made Lighter (Boston:McGraw-Hill)
• Michael Huemer (ed). 2002 [2001]. Epistemology: Contemporary
Readings (New York: Routledge)
• Peter Markie. “Rationalism vs Empiricism dalam Stanford
Encyclopedia of Philosophy, 2003,
https://plato.stanford.edu/entries/rationalism-empiricism/
• Robert Audi. 2011. [1998]. Epistemology: A Contemporary
Introduction to The Theory of Knowledge 3rd edition (London:
Routledge)

Anda mungkin juga menyukai