Anda di halaman 1dari 3

Hal: DAFTAR BUKTI TERGUGAT

Kepada Yth.
Majelis Hakim dalam Perkara
No.80/Pdt.G/2022/PN.Pal.
di.-
Palu.

Dengan Hormat.

Mempermaklumkan yang bertanda tangan di bawah ini, Saya, Haicu Wijaya alias
Oei Hay Tjoe, beralamat di Jl. Patimura Lorong Maesa No.3, Kelurahan Lolu Utara,
Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, bertindak untuk dan atas nama diri sendiri
sebagai Tergugat dalam perkara ini, mohon diperkenankan untuk mengajukan
bukti-bukti dalam perkara tersebut, dengan diberi tanda T-1 s/d T-8, yang telah
dibubuhi meterai yang cukup, sebagai berikut:

1. T-1 : Kartu Keluarga No.7271030202080280, dengan Nama Kepala


Keluarga Uhut Hutapea, S.H (in casu Penggugat)
2. T-2 : Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan Nomor Induk Kependudukan
7271036701710002, atas nama Haicu Wijaya (in casu Tergugat)
T-1 dan T-2 untuk membuktikan:
- Bahwa Penggugat bukan beralamat di Jl. Abdul Rahman Saleh II Lrg. V
No.13, Kelurahan Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,
sebagaimana tercantum dalam Gugatan-nya, melainkan sejak 18 Februari
2020 hingga saat ini Penggugat masih tercatat sebagai warga yang
bertempat tinggal di Kabupaten Sigi;
- Bahwa sejak 18 Februari 2020 hingga saat ini Tergugat bertempat tinggal
di Kabupaten Sigi, seperti halnya Penggugat;
- Bahwa Penggugat menghalalkan semua cara dalam mengajukan Gugatan,
termasuk memanipulasi alamat Penggugat dan Tergugat yang tidak sesuai
dengan kartu identitas yang sah berlaku.

3. T-3 : Kutipan Akta Perkawinan No.235/2000, tertanggal 4 Mei 2000,


diterbitkan oleh Kantor Catatan Sipil Kota Surabaya
Untuk membuktikan:
- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah, yang pemberkatan
perkawinannya dilaksanakan secara agama Kristen Protestan, pada
tanggal 2 Mei 2000;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat mengimani Kristen Protestan, terikat
dalam perkawinan yang diberkati secara Kristen Protestan sehingga
tidak dapat diceraikan oleh manusia , sebagaimana sabda Tuhan yang
tertuang dalam Matius 19:6 yang berbunyi "Demikianlah mereka bukan

1
lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah,
tidak boleh diceraikan manusia”;
- Bahwa merupakan hal yang sangat prinsip bagi Tergugat untuk
mempertahankan perkawinannya agar tetap utuh sesuai janji
Penggugat dan Tergugat dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus,
saat pemberkatan perkawinan, juga demi kepentingan serta masa
depan ketiga anak Penggugat dan Tergugat.
- Bahwa kutipan akta perkawinan yang Penggugat cantumkan dalam
Gugatan di Pengadilan Negeri Palu yang diregistrasi dengan
No.28/Pdt.G/2022/PN.Pal, tertanggal 21 Februari 2022, bukan kutipan
akta perkawinan Penggugat dan Tergugat.

4. T-4 : Kutipan Akta Kelahiran No.209/D/2001, tertanggal 20 April 2001,


atas nama Giant Rich Fitzgeral Hutapea, diterbitkan oleh Kantor
Catatan Sipil Kota Surabaya
5. T-5 : Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan Nomor Induk Kependudukan
(NIK) 7271032706000003, atas nama Giant Rich Fitzgeral Hutapea
T-4 dan T-5 untuk membuktikan:
Bahwa anak sulung Penggugat dan Tergugat yang bernama Giant Rich Fitzgeral
Hutapea bukan lahir pada 27 Juni 2001 sebagaimana didalilkan oleh
Penggugat dalam Gugatan halaman 1, angka 2, huruf a, melainkan lahir pada
27 Juni 2000. Dengan demikian, dalil Penggugat dalam Gugatan halaman 1,
angka 2, huruf a, mengenai tanggal lahir anak sulung Penggugat dan Tergugat
merupakan dalil yang tidak benar dan asal-asalan.

6. T-6 : Surat Pernyataan tertanggal 20 Oktober 2021


Untuk membuktikan:
- Bahwa Penggugat mengakui telah berselingkuh dengan wanita lain dan
berjanji kepada Tergugat untuk tidak mengulanginya.
- Bahwa atas pengakuan dan janji Penggugat tersebut, Tergugat telah
menerima dan memaafkan, serta melanjutkan rumah tangga dengan
Penggugat.

7. T-7 : Gugatan dengan Register Perkara No.28/Pdt.G/2022/PN.Pal,


tertanggal 21 Februari 2022
8. T-8 : Relaas Panggilan Kepada Tergugat No.28/Pdt.G/2022/PN.Pal,
tertanggal 24 Februari 2022
Untuk membuktikan:
- Bahwa sebelum perkara a quo, Penggugat pernah mengajukan Gugatan
mengenai perceraian juga terhadap Tergugat, di Pengadilan Negeri Palu
yang diregistrasi dengan No.28/Pdt.G/2022/PN.Pal, tertanggal 21
Februari 2022, namun demikian nomor akta perkawinan yang didalilkan
oleh Penggugat bukan milik Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa Penggugat beritikad tidak baik dengan sengaja menandatangani
Relaas Panggilan Sidang yang ditujukan bagi Tergugat, agar Tergugat
tidak mengetahui dan tidak mengajukan perlawanan apapun atas Gugatan
dimaksud, halmana jelas merupakan perbuatan yang melanggar hukum;
- Bahwa Gugatan No.28/Pdt.G/2022/PN.Pal, tertanggal 21 Februari 2022,
telah dicabut oleh Penggugat sendiri setelah Tergugat

2
mempermasalahkan mengenai penandatanganan relaas panggilan
dimaksud tanpa sepengetahuan dan seijin Tergugat;
- Bahwa atas perilaku Penggugat mana, Tergugat tetap memaafkan dan
mengampuni Penggugat serta masih menerima Penggugat sebagai
suami hingga saat ini.

9. T-9 : a. Foto kebersamaan Tergugat dengan Ibu Penggugat, tertanggal


17 Desember 2021 dan 29 Januari 2022
b. Foto-foto Tergugat Melayani Penggugat, tertanggal 27
Desember 2021 dan 25 Juni 2022
Untuk membuktikan:
- Bahwa hingga saat ini Tergugat memiliki hubungan yang sangat baik
dengan Ibu Penggugat, yang sama sekali tidak ada masalah, tidak ada
perselisihan ataupun dendam.
- Bahwa hingga saat ini Tergugat masih melayani Penggugat sebagaimana
selayaknya seorang istri, bahkan sekalipun Gugatan a quo telah
didaftarkan oleh Penggugat, Tergugat tetap mejalankan kewajibannya
dan mempertahankan rumah tangga dengan Tergugat sebagaimana
janjinya di hadapan Tuhan saat pemberkatan perkawinan.
- Bahwa dengan demikian, dalil Penggugat dalam Gugatan halaman 1,
angka 3, dan halaman 2, angka 4, yang pada pokoknya menguraikan
ketidakharmonisan rumah tangga Penggugat dan Tergugat serta hubungan
antara Tergugat dengan Ibu Penggugat merupakan dalil yang tidak
benar, tidak berdasar, tidak sesuai fakta, dan mengada-ada.

Palu, 7 September 2022.


Hormat Saya,

Haicu Wijaya alias Oei Hay Tjoe

Anda mungkin juga menyukai