Anda di halaman 1dari 12

Nama : Usep Supriatna

NIM : 2108979
WORKPLAN TEKNIK PENGELASAN DAN
FABRIKASI LOGAM
Pendidikan Teknik Mesin (PP)

WORKPLAN PENGELASAN GMAW

I. Pengelasan Lurus/Rigi Las


II. Landasan Teori

Pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding) adalah pengelasan yang


menggunakan gas pelindung. Gas pelindung berfungsi untuk melindungi logam las saat
proses pengelasan agar tidak terjadi oksidasi kerena pengaruh udara luar yang
memengaruhi kualitas las dan dapat menyebabkan cacat porosity. Terdapat beberapa jenis
gas pelindung berdasarkan penggunaannya, yaitu :

a. Gas CO2, gas ini digunakan untuk pengelasan pada material logam atau baja
karbon rendah. Gas CO2 jni tidak dapat digunakan untuk metal transfer jenis
spray, pada penggunaannya harus dolakukan dengan gas pelindung lain seperti
Argon dan Helium
b. Gas Inert (Helium dan Argon), gas ini biasanya digunakan untuk pengelasan
material non-logam atau stainless steel dan alumunium. Gas ini dapat
mengehasilkan las dengan sifat yang baik dan penetrasi yang lebih dalam jika
dibandingkan gas pelindung CO2

Proses pengelasan GMAW menggunakan arus searah (DC) dengan posisi


elektroda pada kutub positif, hal ini sering disebut sebagai polaritas terbalik. Polaritas
searah jarang digunakan karena transfer logamnya tidak terjadi secara sempurna,
peralatan yang terdapat pada las GMAW.
Parameter yang dapat memperngaruhi hasil las pada proses pengelsan GMAW meliputi
pengaturan parameter voltase, ampere, kecepatan las (travel speed), modetiansfer (spray,
globular, short circuit, pulse) dan wire speed. Kawat las pada GMAW dikasifikasikan dengan
kode ER XXS-X yang mempunyai pengertian sebagai berikut:

- ER : elektroda atau welding rad


- XX : kekuatan Tarik dari kawat las x 1000 psi
Contoh : diisi 70 berarti 70 x 1000 psi
- S : solid wire, artinya bentuk kawat las solid atau tidak berongga
- X : kode dari komposisi kimia kawat las
III. Alat dan Bahan
1) Alat :
 Mesin las GMAW
 Tabung gas pelindung C02
 Apron
 Sarung tangan las
 Helm las
 Kacamata safety
 Sepatu safety
 Sikat baja
 Tang penjepit
 Penggores
 Tang pemotong kawat las
 Palu besi
 Palu konde
2) Bahan :
 Pelat besi (ASTM A36 grade D) ukuran 150mm x 100mm x 6mm
 WPS
 Kawat las GMAW
IV. Deskripasi Pekerjaan dan Sketsa Gambar Kerja
Pekerjaan yang dilakukan adalah pembuatan Rigi Las pada satu permukaan pelat
dan terdapat enam jalur pengelsan. Enam jalur pengelasan tersebut dibagi menjadi
tiga jalur pengelasan tanpa agunan dan tiga jalur pengelasan dengan ayunan. Adapaun
sktsa gambar kerjanya, sebagai berikut :
- Terlampir

V. Langkah Kerja:
Persiapan dan Langkah kerja :
1. Memakai APD dan K3
2. Siapkan Gambar Kerja
Siapkan benda kerja, lalu ukur dengan jangka sorong, setelah itu gambar sesuai
dengan standar.

2. Memotong Benda Kerja


Potong benda kerja sesuai dengan ukuran gambar.

3. Membersihkan Permukaan Benda Kerja


Bersihkan benda kerja dari karat, cat dan debu agar hasil pengelasan maksimal.
4. Menggambar jalur pengelasan sesuai gambar kerja menggunakan mistar baja dan
penggores.
5. Hidupkan mesin las GMAW dan atur ampere 60-150 A, volume 14-22, dan wire feed
speed.
6. Buka dan atur tekanan pada gas pelindung.
7. Bersihkan nozzle dan pastikan kontak tip ukurannya sama dengan diameter elektroda.
8. Pakai APD untuk mengelas dan simpan benda kerja diatas meja las.
9. Lakukan pengelsan lurus pada tiga jalur las tanpa ayunan terlebih dahulu.
10. Kemudian lakukan pengelasan lurus pada tiga jalur dengan ayunan (bulat, zigzag,
segitiga, dan lainnya).
11. Setelah selesai melakukan pengelasan, bersihkan permukaan benda dengan sikat baja dan
hilangkan bekas perakan yang menempel pada benda kerja menggunakan pahat.
VI. Daftar Pustaka
Hutagalung, L. F. A. (2023). METODE PENANGGULANGAN DISTORSI PADA
SAMBUNGAN PENGELASAN GMAW UNTUK PADUAN LOGAM BAJA SEBAGAI
BAHAN KONSTRUKSI BAGIAN FLOOR VESSEL PENGANGKUT BATU
BARA (Doctoral dissertation, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta).
Shaleh, M. A., Wijoyo, W., & Rohmadi, R. (2023). PENGARUH VARIASI
METAL TRANSFER TERHADAP KARAKTERISTIK SAMBUNGAN LAS PADA
PROSES PENGELASAN GMAW DENGAN PELINDUNG GAS ARGON. Journal
of Metallurgical Engineering and Processing Technology, 3(2), 139-145.
WORKPLAN PENGELASAN SMAW

I. Pengelasan Lurus/Rigi Las


II. Landasan Teori
Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) adalah metode pengelasan yang
melibatkan penggunaan elektroda berlapis untuk menyambungkan dua atau lebih
bahan logam dengan menggunakan panas yang dihasilkan oleh busur listrik. Proses
ini umum digunakan dalam berbagai industri untuk membuat sambungan logam yang
kuat dan tahan lama.
III. Alat dan Bahan
 Mesin las atau trafo las
 Kabel tenaga
 Kabel massa
 Kabel elektroda
 Pemegang elektroda
 Penjepit massa
 Meja las
 Palu terak
 Palu konde
 Gerinda tangan
 Mistar baja
 Sikat baja
 Ragum
 Kikir
 Penjepit benda kerja
 Wearpack
 Sepatu safety
 Sarung tangan las SMAW
 Helm las
 Apron
 Masker
 Ear plug
 Plat Besi 100 x 150 mm
 Elektroda

VII. Deskripasi Pekerjaan dan Sketsa Gambar Kerja


Pekerjaan yang dilakukan adalah pembuatan Rigi Las pada satu permukaan pelat
dan terdapat enam jalur pengelsan. Enam jalur pengelasan tersebut dibagi menjadi
tiga jalur pengelasan tanpa agunan dan tiga jalur pengelasan dengan ayunan. Adapaun
sktsa gambar kerjanya, sebagai berikut :
- Terlampir

VIII. Langkah Kerja:


1. Persiapan dan Keselamatan Pakailah peralatan keselamatan seperti helm
pengelasan, sarung tangan, pakaian pelindung, sepatu keselamatan, dan kacamata
pelindung.Pastikan area kerja bersih dari bahan mudah terbakar atau bahan
berbahaya lainnya.
2. Siapkan Gambar Kerja Siapkan benda kerja, lalu ukur dengan jangka sorong, setelah
itu gambar sesuai dengan standar.
3. Memotong Benda Kerja Potong benda kerja sesuai dengan ukuran gambar.
4. Membersihkan Permukaan Benda Kerja Bersihkan benda kerja dari karat, cat dan
debu agar hasil pengelasan maksimal.
5. Memyiapkan Alat Pengelasan SMAW Siapkan alat serta bahan yang akan digunakan
dalam proses pengelasan, diantaranya adalah menyiapkan elektroda, mengatur arus
dan mengatur posisi benda kerja.
6. Proses pengelasan Tempelkan ujung elektroda dengan lembut pada permukaan
benda kerja dengan sudut sekitar 70 hingga 80 derajat. Tarik elektroda dengan
sedikit mundur untuk membentuk busur listrik. Jaga jarak yang sesuai agar busur
stabil. Gerakkan elektroda secara perlahan untuk membentuk sambungan
pengelasan. Penggerakan harus teratur dan terkendali. Pastikan bahwa ujung
elektroda tetap dalam kontak dengan permukaan benda kerja. Perhatikan logam
yang meleleh dan pastikan bahwa cairan tersebut mengisi celah sambungan dengan
baik.
7. Proses Finishing Setelah pengelasan selesai dan logam terkondensasi, periksa dan
bersihkan sambungan dari kelebihan slag atau material berlebih. Periksa hasil
pengelasan untuk memastikan bahwa sambungan kuat dan bebas dari cacat seperti
retak atau porositas

IX. Daftar Pustaka


METODE PENANGGULANGAN DISTORSI PADA SAMBUNGAN
PENGELASAN GMAW UNTUK PADUAN LOGAM BAJA SEBAGAI BAHAN
KONSTRUKSI BAGIAN FLOOR VESSEL PENGANGKUT BATU BARA
(Doctoral dissertation, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta).

Shaleh, M. A., Wijoyo, W., & Rohmadi, R. (2023). PENGARUH VARIASI METAL
TRANSFER TERHADAP KARAKTERISTIK SAMBUNGAN LAS PADA PROSES
PENGELASAN GMAW DENGAN PELINDUNG GAS ARGON. Journal of Metallurgical
Engineering and Processing Technology
WORKPLAN PENGELASAN T JOIN GMAW

I. Pengelasan Join T 1F GMAW


II. Landasan Teori

Setiap proses pengelasan pasti memiliki desain sambungan yang berfungsi untuk
mendapatkan hasil sambungan yang baik atau lolos pengujian sesuai standart atau code yang
dianut. Oleh karena itu pemilihan jenis sambungan pengelasan sangat penting sebelum
melakukan proses pengelasan.

Jenis sambungan pada pengelasan sangat banyak macamnya, mulai dari sambungan
Butt Joint atau sambungan tumpul, Sambungan T Joint atau sambungan Fillet, Sambungan
sudut atau Corner Joint atau juga sambungan tumpang atau Lap Joint. Jenis-jenis sambungan
las tersebut mempunyai tujuan tertentu. Namun sebelum itu Anda harus mengetahui lebih
dahulu jenis-jenis gambar sambungan las tersebut.

Sesuai namanya, T joint adalah jenis sambungan yang berbentuk menyerupai huruf
T. Tipe sambungan ini banyak sekali diaplikasikan untuk konstruksi atap, konveyor, dan
beberapa jenis konstruksi lainnya. Sambungan T dibuat dengan memotong 2 bagian pada
sudut 90° dengan satu bagian yang terletak di tengah bagian lainnya secara tegak lurus yang
membentuk huruf T.

III. Alat Dan Bahan


Alat :
 Mesin las atau trafo las
 Kabel tenaga
 Kabel massa
 Kabel elektroda
 Pemegang elektroda
 Penjepit massa
 Meja las
 Palu terak
 Palu konde
 Gerinda tangan
 Mistar baja
 Sikat baja
 Ragum
 Kikir
 Penjepit benda kerja
 Wearpack
 Sepatu safety
 Sarung tangan las SMAW
 Helm las
 Apron
 Masker
 Ear plug

Bahan:

a. Plat Besi (ASTM A36 grade D) ukuran 150mm x 100mm x 6mm


b. Elektroda
c. WPS
I. Deskripasi Pekerjaan dan Sketsa Gambar Kerja

Pekerjaan yang dilakukan adalah pembuatan Rigi Las pada satu permukaan pelat
dan terdapat enam jalur pengelsan. Enam jalur pengelasan tersebut dibagi
menjadi tiga jalur pengelasan tanpa agunan dan tiga jalur pengelasan dengan
ayunan. Adapaun sktsa gambar kerjanya, sebagai berikut :

- Terlampir

VI. Langkah Kerja


Langkah Kerja Keterangan
1. Pertama tama siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2. Potong bahan sesuai dengan ukuran yang diinginkan yaitu 150mm x 100mm
dengan menggunakan gerinda tangan atau alat potong dengan menggunakan
APD
3. Setelah itu bersihkan benda kerja menggunakan sikat kawat,gerinda atau
dengan kikir
4. tempatkan benda kerja pada meja las dengan posisi pengelasan 2F T join lalu
take weld atau las titik agar benda kerja lurus membentuk T.
5. Setting las GMAW dan pada parameter ampere ,voltase menyesuaikan dengan
ketebalan benda kerja yang akan kita las
6. Terus lakukan pengelasan dengan posisi 2F horizontal.
7. Lalu cek hasil pengelasannya ke dosen/asisten dosen apakah sudah sesuai
kriteria atau belum jika belum bisa d ulang Kembali mulai dari menyetting
ulang mesin dan membersihkan hasil lasan tadi menggunakan gerinda tangan.

C. Daftar Pustaka
Shaleh, M. A., Wijoyo, W., & Rohmadi, R. (2023). PENGARUH VARIASI
METAL TRANSFER TERHADAP KARAKTERISTIK SAMBUNGAN LAS PADA
PROSES PENGELASAN GMAW DENGAN PELINDUNG GAS ARGON. Journal
of Metallurgical Engineering and Processing Technology, 3(2), 139-145.
WORK PLANE MEMBUAT T JOIN LAS SMAW

i. Pengelasan Join T 1F SMAW


ii. Landasan Teori
Pada pengelsan SMAW, terdapat banyak kasus untuk sambungan, salah satunya
adalah sambungan fillet. Sambungan Fillet merupakan jenis sambungan yang
banyak digunakan dalam dunia konstruksi maupun bidang manufaktur.
Sambungan ini banyak macamnya diantaranya yang umum adalah sambungan
“T”.
Batang elektroda diarahkan seperti pada proses pengelasan rigi-rigi las, dan sudut
arah melintang 45 0. Hasil dari pengelasan kampuh T ini dikatakan baik, apabila
penampang kampuh menunjukkan peletakan yang sama dan rata pada kedua sisi
pelat atau simetris Dalam pengelasan sambungan / kampuh T ini berarti bahwa
ada dua pelat yang bertemu dalam posisi tegak lurus, pertemuan ini disebut
pertemuan T.

Kampuh T
Kampuh dari hasil pengelasan pertemuan T atau disebut kampuh T dapat
ditunjukkan dengan symbol seperti gambar. Dengan memakai simbol-simbol,
maka bentuk kampuh yang diminta, lebih jelas ditunjukkan. Seperti yang telah
kita kenal beberapa kampuh sambungan T yaitu antara lain: Datar; Cembung ;
dan Cekung.
.
iii. Alat dan bahan
1) Alat :
 Mesin las SMAW
 mesin gerinda tangan
 kikir
 sikat baja
 Smithtang
 penggores
 penitik
 palu konde
 mistar baja
 Helm Las
 Apron ( Leather Apron)
 Sarung tangan las ( Leather Gloves )
 Sarung tangan
 Safety Shoes
 Masker Las
 Kacamata bening
 Pelindung telinga
2) Bahan :
 Plat baja karbon 150 mm x 100 mm
 Kawat las/Elektroda SMAW

iv. Deskripasi Pekerjaan dan Sketsa Gambar Kerja


Pekerjaan yang dilakukan adalah pembuatan Rigi Las pada satu permukaan
pelat dan terdapat enam jalur pengelsan. Enam jalur pengelasan tersebut dibagi
menjadi tiga jalur pengelasan tanpa agunan dan tiga jalur pengelasan dengan ayunan.
Adapaun sktsa gambar kerjanya, sebagai berikut :
- Terlampir

v. Langkah kerja
1. Lakukan pemotongan sejumlah 2 buah (satu set sambungan T).
2. Bersihkan bahan dengan sikat baja
3. Menempatkan Benda kerja yang akan di las di meja kerja dengan posisi 2F1)
4. Meng setting mesin las SMAW
5. Melakukan pengelasan Benda kerja diletakkan pada alat bantu posisi (kanal U)
dalam posisi datar dibawah tangan. Untuk menyalakan elektroda dimulai pada
titik ± 15 mm dari awal pinggir kampuh. Dan apabila busur listrik sudah menyala,
maka batang elektroda digeser kearah permulaan dan selanjutnya proses
pengelasan dapat dimulai.
6. membuang terak dari hasil pengelasan SMAW
7. Mengecek Hasil Pengelasan SMAW

vi. Daftar pustaka

Hutagalung, L. F. A. (2023). METODE PENANGGULANGAN DISTORSI PADA


SAMBUNGAN PENGELASAN GMAW UNTUK PADUAN LOGAM BAJA
SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI BAGIAN FLOOR VESSEL PENGANGKUT
BATU BARA (Doctoral dissertation, Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Jakarta).

Anda mungkin juga menyukai