Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NURFITA INDAH YUSMI

NIM : 856723985
KODE / MATA KULIAH : PDGK 4108 / MATEMATIKA

1. Untuk menyelesaikan soal di atas, kita dapat menggunakan rumus kombinasi:


C (n,r) = n! / r! (n - r)!
Dimana:
n = jumlah objek yang tersedia
r = jumlah objek yang dipilih
Diketahui:
n = 10 (jumlah guru yang belum S2)
r = 5 (jumlah guru yang diizinkan untuk meneruskan S2)
Maka kita dapat memasukkan data pada rumus, menjadi:
C (n,r) = n! / r! (n - r)!
C (10,5) = 10! / 5! (10-5)!
= 10 x 9 x 8 x 7 x 6 / 5 x 4 x 3 x 2 x 1
= 252
Jadi, ada 252 cara pimpinan sekolah tersebut dapat memilih 5 orang dari 10 orang
guru yang ada.

Syarat yang diperlukan untuk memastikan bahwa jawaban ini benar adalah:
- Kita harus berasumsi bahwa setiap guru yang belum S2 memiliki peluang yang
sama untuk dipilih.
- Kita harus berasumsi bahwa urutan guru yang dipilih tidak penting, artinya
{A,B,C,D,E} sama dengan {E,D,C,B,A}.
- Kita harus berasumsi bahwa tidak ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan
pimpinan sekolah, seperti kualifikasi, prestasi, atau rekomendasi.

2. Diketahui:
Jumlah kelereng putih = 6.
Jumlah kelereng biru = 3.
Jumlah kelereng merah = 3.
Pengambilan dengan pengembalian.
Pengambilan dua kali untuk satu kelereng.

Ditanyakan:
Peluang pada pengambilan pertama adalah kelereng putih dan pada pengambilan
kedua adalah kelereng merah = ?

Penyelesaian:
Langkah 1
Perhitungan peluang kelereng putih diperoleh pada pengambilan pertama [P(A)]].
n (A) = banyak kelereng putih.
n (A) = 6.
n (S) = banyak seluruh kelereng sebelum diambil.
n (S) = 6 + 4 + 3
n (S) = 13.
Perhitungan:

Langkah 2
Perhitungan peluang kelereng merah diperoleh pada pengambilan kedua [P(B)]]..
n (B) = banyak kelereng merah.
n (B) = 3.
n (S) = banyak seluruh kelereng sebelum diambil.
n (S) = 13.
Perhitungan:

Langkah 3
Perhitungan peluang terambil kelereng putih di pengambilan pertama dan kelereng
merah pada pengambilan kedua [P(A ∩ B)].

3. Syarat yang diperlukan untuk dapat membuat tabel distribusi frekuensi dari suatu data
adalah:
Menentukan jangkauan atau rentang (J = data terbesar – data terkecil).
Menentukan banyak kelas (K = 1 + 3,3 log n).
Menentukan panjang kelas (P = J ÷ K).
Tabel distribusi frekuensi dari data nilai ulangan siswa berdasarkan syarat tersebut
adalah:
Penjelasan dengan langkah-langkah
Dalam membuat tabel distribusi frekuensi dari n buah data, kita harus menentukan:
Jangkauan data
J = data terbesar – data terkecil
Banyak kelas
K = 1 + 3,3 log n
Panjang kelas
P=J÷K
Catatan
Biasanya banyak kelas dan panjang kelas selalu dibulatkan ke atas.
Diketahui
Data nilai ulangan siswa.
50, 41, 63, 51, 60, 52, 51, 53, 79, 44,
50, 47, 60, 75, 71, 64, 54, 80, 53, 65,
67, 68, 63, 66, 61, 61, 39, 40, 78, 32,
49, 75, 86, 78, 31, 54, 38, 41, 86, 72.
Ditanyakan
Tentukan apa saja syarat yang diperlukan untuk dapat membuat tabel distribusi
frekuensi dari data tersebut!
Buatlah tabel distribusi frekuensi berdasarkan syarat tersebut!
Jawab
Langkah 1
Syarat pertama: menentukan jangkauan data.
Dari 40 nilai siswa tersebut, diperoleh:
Nilai terbesar = 86
Nilai terkecil = 31
Jangkauan dari data tersebut adalah:
J = nilai terbesar – nilai terkecil
= 86 – 31
= 55
Langkah 2
Syarat kedua: menentukan banyak kelas.
Banyaknya data ada 40 siswa, maka banyak kelas dari tabel frekuensi yang akan
dibuat adalah:
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 40
= 1 + 3,3 (1,602)
= 1 + 5,286
= 6,286
≈7
Langkah 3
Syarat ketiga: menentukan panjang kelas.
P=J÷K
= 55 ÷ 7
= 7,857
≈8
Langkah 4
Nilai ulangan yang paling kecil adalah 31, panjang kelasnya 8 dan banyak kelas 7,
maka interval yang dibuat dengan banyaknya siswa yang mendapat nilai pada interval
tersebut adalah:
Nilai 31 – 38, ada 3 siswa (31, 32, 38).
Nilai 39 – 46, ada 5 siswa (39, 40, 41, 41, 44).
Nilai 47 – 54, ada 11 siswa (47, 49, 50, 50, 51, 51, 52, 53, 53, 54, 54).
Nilai 55 – 62, ada 4 siswa (60, 60, 61, 61).
Nilai 63 – 70, ada 7 siswa (63, 63, 64, 65, 66, 67, 68).
Nilai 71 – 78, ada 6 siswa (71, 72, 75, 75, 78, 78).
Nilai 79 – 86, ada 4 siswa (79, 80, 86, 86).
Langkah 5
Tabel distribusi frekuensi dari data tersebut adalah:

4. Untuk menghitung modul dari data dalam tabel bisadigunakan rumus:

b1
Mo Bb p

b1 b2

Mo = modus
Bb = batas bawah interval kelas yang mengandung modus atau interval kelas yang
mempunyai frekuensitertinggi
P = panjang kelas interval
B1 = selisih frekuensi yang mengandung modusdengan frekuensi
sebelumnya
B2 = selisih frekuensi yang mengandung modusdengan frekuensi sesudahnya
Bb = 46,5; p = 8; b1 = 11 - 5 = 6, b2 = 11 - 4 = 7
b1
Mo Bb p

b1 b2

Mo = 46,5 + 8 (6/13)
Mo = 46,5 + 3,692=50,192
Jadi untuk memastikan bahwa modus yang kita hitungadalah benar, perlu
diperhatikan:
batas bawah interval kelas yang mengandung modus atau interval kelas yang
mempunyai frekuensi tertinggi,
panjang kelas,
selisih frekuensi yang mengandung modus denganfrekuensi sebelumnya,
dan selisih frekuensi yang mengandung modul denganfrekuensi sesudahnya

5. Gunakan rumus:

 in − F   
K =B + 4
i b p
 f 
 

Bb = batas bawah kelas interval Ki


p = panjang kelas interval
F = jumlah frekuensi kumulatifsebelum kelas intervalKi
f = frekuensi kelas interval Ki

Untuk memudahkan perhitungan dibuat terlebih dahulutabel frekuensi kumulatif


sebagai berikut.
Letak K1 = data ke 1/4 (40+1) = data ke 10 1/4
Dari tabel diketahui letak K1 pada interval ke 3 yangfrekuensinya 19, Bb = 46,5,
F = 19, p = 8, f = 11

 in −F 
K =B + 4
i b p 
 f 
 

 1(40)
 
K = 46,5 + 4 −8
1 8 
 5 
 
10 − 8 
K1 = 46,5 + 8
 
 5
16
K1 = 46,5 +
5
K1 = 46,5 + 3,2
K1 = 49,7

Anda mungkin juga menyukai