Anda di halaman 1dari 4

Mata kuliah : Psikologi Perkembangan Dewasa dan Lanjut

Dosen Pengampu : Dr. Dian Novita Siswanti, S.Psi., M.Si


Wilda Ansar, S.Psi., M.A

TUGAS INDIVIDU
Review Film
Cinta Pertama, Kedua, dan Ketiga

DISUSUN OLEH:
Fatimah Mahfud
(220701502216)

Kelas E

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
CINTA PERTAMA, KEDUA, dan KETIGA

KARAKTER
1. Raja : Anak yang ingin hidup mandiri seperti kedua kakaknya, namun ia memilih untuk
merawat sang ayah. Raja diberikan tanggung jawab untuk mengurus sang ayah. Sebagai
anak, Raja memang terkesan sebagai anak yang cuek dan tidak mau menerima pemikiran
sang ayah.
2. Asia : Anak perempuan tunggal dalam keluarganya yang harus mengubur mimpi menjadi
seorang dancer internasional demi membahagiakan sang ibu.
3. Dewa : Ayahnya Raja yang jatuh cinta dengan ibunya Asia. Dewa digambarkan sebagai
sosok berkepribadian baik dan tulus, yang jatuh cinta dengan Linda ketika mengikuti kelas
menari yang diadakan oleh Linda. Asia bahkan memaksa untuk ikhlas ketika dirinya harus
melepas Raja, laki-laki yang ia cintai, demi kebahagiaan ibunya yang menikah lagi dengan
ayah Raja.
4. Linda : Ibu Asia yang telah lama menjadi orang tua tunggal bagi putrinya. Linda
divonis kanker payudara, dan telah menjalani operasi pengangkatan payudara.
5. Ratu : Anak pertama dari Dewa dengan sosok yang egois, yang tidak mau menerima
penjelasan dari Raja. Ratu memang sangat keras, bahkan ia tidak peduli jika kata-kata yang
dilontarkannya bisa menyakiti hati seseorang.
6. Suri : Suri adalah putri kedua atau adik kandung dari Ratu, suri terlihat lebih lembut
dibanding sang kakak, makanya ia terkadang hanya menjadi pengikut Ratu.
7. Nenek Nur : Nenek Nur adalah nenek kandung dari Ratu, Suri dan Raja yang kini mengidap
penyakit alzheimer.
8. Diana : Diana adalah sosok yang penuh semangat dan selalu membuat Ibu Linda merasa
bahagia dan enjoy menikmati hidupnya. Diana adalah satu-satunya sahabat yang paling
dekat dengan Ibu Linda dan selalu menyemangatinya untuk hidup.

Yang terjadi dalam film Cinta Pertama, Kedua, dan Ketiga ini mengikuti kisah Raja dan Asia
yang sama-sama memiliki orang tua tunggal. Raja adalah anak terakhir yang sibuk merawat sang
ayah, Dewa ayah raja, biarpun di dalam hatinya ia sangat ingin hidup mandiri seperti kakak-
kakaknya. Di sisi lain, ada Asia, seorang anak tunggal yang memilih untuk merawat dan
membahagiakan sang ibu, Linda ibu asia. Hingga suatu ketika, sebuah keajaiban menyatukan
kedua orang tua Raja dan Asia yang ingin melanjutkan hubungan pernikahan di masa tua.
Menyatunya Dewa dan Linda membuat Raja merasa senang. Namun, tidak demikian halnya
dengan Asia yang masih merasa ragu akan keputusan tersebut. Raja pun berusaha meyakinkan
Asia tentang hubungan orang tua mereka. Raja dan Asia semakin dekat, ternyata, mereka juga
saling mencintai layaknya sepasang kekasih.

Konflik yang terjadi di film ini, bukan hanya menyoroti kisah percintaan pelik, film satu ini juga
menampilkan berbagai konflik keluarga yang relate dengan kehidupan sehari-hari. Kisah
percintaan dalam film ini berawal dari Raja yang mengantar Dewa kerumah sakit untuk melakukan
rutinitas bulanan yaitu check up terkait kondisi Kesehatannya. Sambil menunggu Dewa, Raja
bertemu Asia gadis yang unik menurutnya karena memakai earphone sambil menari-nari di tangga
Rumah Sakit dan di sisi lain Dewa bertemu dengan Linda ibu dari Asia di rumah sakit yang ingin
melakukan cek kondisi Kesehatan juga. Setelah Dewa dan Linda berkenalan, mereka bertemu
kembali di kelas menari milik Asia dan Linda, perkenalan mereka terus berlanjut sampai akhirnya
cinta mulai tumbuh dan Linda benar-benar luluh dengan ketulusan yang diberikan oleh Dewa yang
sudah mengetahui bahwa ia memiliki kekurangan akibat penyakit yang dideritanya yaitu kanker
payudara. Keduanya sepakat untuk menikah, namun di balik keputusan itu Asia anak perempuan
Linda belum menyetujuinya karena ia berpikir bahwa mereka bisa hidup walaupun hanya berdua.
Dengan bujukan yang diberikan oleh Raja demi bisa membahagiakan orang tuanya, akhirnya
semua sepakat dengan pernikahan antara Dewa dan Linda. Memang menyatukan dua keluarga
tidaklah mudah, apalagi sebelum mereka menikah keduanya memiliki masalah yang belum sempat
terselesaikan mulai dari anak-anak Dewa masih bergantung padanya dan Asia yang terlibat banyak
hutang akibat biaya pengobatan ibunya. Raja dan Asia dua orang remaja yang disatukan menjadi
saudara tiri, seiring dengan kebersamaan yang terjadi antara keudanya perlahan perasaan cinta
mulai tumbuh. Sampai cinta tersebut tidak tertahan oleh Raja dan Asia mereka dilihat Linda yang
tengah berduaan. Mengetahui hal itu Linda dan Dewa marah besar dan merasa bersalah karena
sudah mengorbankan perasaan mereka demi kebahagian yang dimiliki oleh orang tuanya. Tak lama
kemudian konflik terjadi lagi di keluarga tersebut. Dewa mengalami demensia hingga ia pergi jauh
dari rumah. Sebagai laki-laki Dewa menjadi sangat lemah dan sadar bahwa penyakitnya membawa
beban lagi bagi anak-anaknya dan akan merepotkan banyak orang. Dengan berat hati Dewa
mengambil keputusan bahwa ia akan tinggal di panti jompo dengan Linda, berharap hal tersebut
akan meringankan beban anak-anaknya dan mereka bisa melanjutkan kembali kehidupan tanpa di
repotkan dengan urusan mengurus orang tua mereka yang penyakitan.

Dinamika penyesuaian pernikahan dalam film ini, dengan pernikahan Dewa dan Linda, Raja
pun perlahan melalui banyak hal yang membuatnya paham betapa penting makna keluarga. Raja
merelakan cintanya kepada Asia, tujuannya hanya untuk memberikan kebahagiaan pada sang ayah.
Raja memang sudah terbiasa hidup dalam prasangka dari kedua kakaknya, namun ia bukanlah pria
pendendam. Asia bahkan memaksa untuk ikhlas ketika dirinya harus melepas Raja, laki-laki yang
ia cintai, demi kebahagiaan ibunya yang menikah lagi dengan ayah Raja. Perasaan Dewa yang
takut merepotkan adalah perasaan rumit yang menakutkan. Apalagi kekhawatirannya pada Raja
yang masih muda, tapi harus mengurus dirinya yang sudah mulai sakit-sakitan. Ia takut kehidupan
masa muda anaknya terenggut hanya karena mengurus dirinya.

Pandangan menganalisa bentuk perilaku penyesuaian dalam perkawinan di film ini, kisah
cinta antara Dewa dan Linda juga bisa jadi gambaran kita soal bagaimana orang tua juga bisa sekali
lagi menemukan cinta mereka. Di film ini mengutik “beban” keluarga. Ada orang tua yang sensitif
dan merasa tidak ingin jadi “beban” bagi anak-anaknya. Ada anak yang ingin cepat keluar rumah
karena merasa masih jadi “beban” bagi orang tuanya. Di lain pihak, di kehidupan nyata saya juga
melihat bahwa ada orang tua merasa bahwa anak adalah investasi, sehingga setelah anaknya
dewasa mereka membebani anak dengan berbagai tanggungan. Ada juga anak yang sampai dewasa
merasa tidak perlu mandiri karena orang tuanya masih punya aset dan tabungan untuk mengurus
“beban” mereka. Film ini menampilkan berbagai tarian, dari yang begitu modern hingga dansa
yang menampilkan intimasi. Bahkan, film ini juga ditutup dengan tarian yang menggambarkan
dinamika yang ditampilkan di dalamnya. Semua gerakan terasa pas, menggambarkan keadaan
yang mungkin penuh cinta. Mengurus orang tua yang sudah lanjut usia memang tidaklah mudah,
dalam film ini Raja dan Asia memberikan pembelajaran dan pengalaman yang bisa kita ikuti dalam
kehidupan nantinya. Perasaan Lelah dan kesal memang sudah pasti ada, kebahagiaan untuk diri
sendiri pasti sangatlah ingin dicapai. Hal tersebut harus kita pikirkan kembali karena dibalik itu
kita memilki tanggung jawab yang harus di kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai