- Pada peleburan bijih diharapkan besi dalam logam yang terbentuk tidak terlalu besar
sehingga temperatur operasi relatif rendah dan penggunaan bahan reduktor yang
dipakai relatif sedikit.
- Pada peleburan slag I yang mengandung Sn 20-35% diharapkan mampu menghasilkan
hardhead dan slag II dengan kadar Sn dibawah 1%
- Untuk mendapatkan recovery peleburan yang setinggi tingginya karena peleburan
timah ini memerlukan biaya yang besar,sehingga setiap langkah kerja harus efektif.
Gambar . Pemisahan Timah Cair dan Slag
Sumber: Pratama, Insani, dkk. 2018. Studi Kasus Ekstraksi Metalurgi- Proses Ekstraksi
Metalurgi Peleburan Timahdi PT Timah Tbk Bangka Belitung
Proses peleburan berlangsung seharian (24 jam) di dalam tanur guna menghindari
kerusakan pada tanur/refraktori. PT. Timah Tbk menggunakan 6 unit tanur
reverberatory dengan masing-masing Panjang tanur 12,497 mm, lebar tanur 3,963
mm, dan tinggi tanur 1,219 mm. Tebal refraktori bagian bawah 407 mm, bagian
samping 457 mm, dan tebal refraktori atap 305 mm. Pada tiap tanur terdapat bagian-
bagian yang berfungsi sebagai panel kontrol: single point temperature recorder, fuel
oil controller, pressure recorder, O2 analyzer,multipoint temperature recorder, dan
combustion air controller.
Gambar . Mekanisme Peleburan Tahap I dan II di Tanur Reverberatory
Sumber: PPT Pelatihan Pengolahan Mineral dan Metalurgi Ekstraksi, Unit Metalurgi
– PT Timah Tbk, Muntok, Bangka
Udara panas yang dihembuskan ke dalam furnace atau tanur berasal dari udara luar /
atmosfer yang dihisap oleh axial fan exhouster yang selanjutnya dilewatkan ke dalam
regenerator yang mengubahnya menjadi panas.Tahap awal peleburan baik peleburan I
dan II adalah proses charging yakni bahan baku bijih timah atau slag I dimasukkan ke
dalam tanur melalui hopper furnace. Dalam tanur terjadi proses reduksi dengan suhu
1100–1500oC. Unsur– unsur pengotor akan teroksidasi menjadi senyawa oksida
seperti As2O3 yang larut dalam timah cair. Sedangkan SnO tidak larut semua menjadi
logam timah murni, namun adapula yang ikut ke dalam slag dan juga dalam bentuk
debu bersamaan dengan gas–gas lainnya. Setelah peleburan selesai maka hasilnya
dimasukkan ke foreheart untuk melakukan proses tapping. Sn yang berhasil
dipisahkan selanjutnya dimasukkan kedalam float untuk dilakukan pendinginan
/penurunan temperatur hingga 400oC sebelum dipindahkan ke dalam ketel.sedangkan
hardhead dimasukkan ke dalm flame oven untuk diambil Sn dan timah besinya.
Gambar . Proses Peleburan di PT. Timah Tbk
Sumber: Ebi Wibisana, Tin Refining Process, IPM 2008, ITB, 04-05.12.2008
Tujuan dari peleburan timah adalah mereduksi timah oksida (SnO 2) dari kasiterit
menjadi timah logam. Reaksi reduksi timah oksida sebagai berikut: