Anda di halaman 1dari 2

PENGOLAHAN BIJI TIMAH

Secara garis besar, pengolahan biji timah terdiri dri perasi konsestrasi atau mineral
dressing dan ekstraksi yaitu peleburan atau smelting dan pemurnian atau refining.
Tahap Konsentrasi
Tahap konsentrasi biji timah merupakan operasi peningkatan kadar timah dengan
menggunakan peralatan seperti jig concentrator, palong dan meja goyang. Biji timah yang diolah
memiliki kadar awal sekitar 30 – 65 persen kadar Sn. Setelah melalui operasi pemisahan, kadar
timah minimum yang harus dicapai supaya dapt dipergunakan sebagai umpan peleburan tahap
pertama adalah sebesar 70 persen Sn.
Tahap Smelting
Proses smelting merupakan proses reduksi dari konsestrat biji timah pada temperature
tinggi menjadi logam timah. Prinsip reduksi adalah melepas ikatan oksigen yang terdapat
mineral kasiterit. Reduktor yang digunakan sebagai pereduksi adalah gas CO. Reaksi yang
terjadi pada proses smelting adalah:
SnO2 + CO = SnO + CO2
SnO + CO = Sn + CO2
Pada proses smelting akan terbentuk lelehan terak dan timah yang tidak saling larut. Slag
akan mengikat pengotor –pengotor yang terdapat di dalam konsentrat. Pengotor yang paling
banyak larut didalam konsentrat timah adalah unsur Fe.
Proses smelting ini terdiri dari dua tahapan. Peleburan tahap pertama adalah peleburan
konsentrat timah yang menghasilkan timah kasar atau crude tin dan terak I (slag). Kadar timah
dalam terak I ini sekitar 20 persen. tahap ini juga dikenal dengan sebutan peleburan konsaentrat
timah karena umpan yang dilebur adalah konsentrat biji timah. Terak I kemudian dilebur dengan
peleburan tahap kedua. Peleburan tahap kedua ini menghasilkan senyawa Fe-Sn yang disebut
hardhead dan terak II dengan kadar Sn kurang dari pada satu persen. Hardhead menjadi bahan
baku untuk peleburan tahap satu.
Tahap Refining
Crude tin dari peleburan tahap satu kemudian dibawa ke proses selanjutnya yaitu proses
pemurnian, Kandungan timah dalam crude tin adalah Sn > 90 persen dan sisanya adalah
pengotor seperti As, Pb, Ag, Fe, Cu,dan Sb.
Pemurnian timah dari pengotornya dapat dilakukan dengan kettle refining, eutectic
refining serta electrolyctic refining. Pemilhan teknologi untuk proses pemurnian adlaah
berdasarkan tingkat kemurnian logam timah yang diinginkan. Setelah melewati tahap refining
ini, kemurnian logam timah dapat mencapai 99,93 persen.

Anda mungkin juga menyukai