Anda di halaman 1dari 67

B A B X I I .

PE M A SA R A N

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
? POKOK PEMBAHASAN

A. KEBIJAKAN PEMERINTAH

B. PROSPEK PEMASARAN (DALAM & LUAR NEGERI)

C. JENIS DAN JUMLAH PRODUK, SERTA ASUMSI HARGA

▪ Ketentuan penjualan produk akhir,


▪ Prospek pemasaran (dalam dan luar negeri, pasar khusus),
▪ Jenis, kadar dan jumlah produk akhir yang dihasilkan, serta
▪ Asumsi harga jual.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Tujuan

❑ Menjelaskan kebijakan pemerintah dalam memasarkan hasil tambang,

❑ Menjelaskan tentang kebutuhan pasar baik secara jangka pendek maupun


jangka panjang (untuk kebutuhan dalam negeri dan luar negeri),

❑ Menjelaskan rencana pemasaran mulai dari tahun ke-1 sampai tahun ke-5
sedangkan untuk selanjutnya berdasarkan perkiraan harga pasar,

❑ Menjelaskan jenis bahan galian yang siap jual dengan jenis kualitas yang
ditentukan,

❑ Menjelaskan tentang jenis dan jumlah produk hasil penambangan serta


bagaimana kebijakan harga jual.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Pengertian Bahan Galian

❑ Bahan galian,
Adalah, Semua produk dari pertambangan yang diperoleh dengan cara
pelepasan dari batuan induknya di dalam kerak bumi, yang terdiri dari
mineral-mineral beharga.

❑ Batuan,
Adalah, Massa yang terdiri dari satu atau lebih mineral yang membentuk
bagian kerak bumi, baik dalam keadaan terikat (massive) atau lepas
(loose).

❑ Mineral,
Adalah, Suatu benda berbentuk padat, cair, atau gas yang homogen dan
terdapat di alam, terbentuk secara alamiah dari bahan-bahan
anorganis, mempunyai komposisi kimia tertentu dengan struktur atom
dan sifat fisik yang sama.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
A. KEBIJAKAN PEMERINTAH

Karakteristik khusus Industri pertambangan di banding dengan


Industri umum lainnya, diantaranya,
1. Remote location (jauh dari kota),
2. Cadangan tidak dapat ditentukan,
3. Penambangan & Pengolahan,
4. Kadarnya sangat kecil,
5. Pemasaran,
6. Cendrung merusak lingkungan,
7. Modal besar dengan pengembalian modal memakan waktu lama
(padat modal),
8. Resiko banyak dan besar (padat resiko),
9. Perizinan relatif lebih rumit (Sulit),
10.Permasalahan Utama pada modal, manajemen, teknik pengolahan,
dan pasar.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Pengelolaan Sumberdaya Mineral

Ada 4 (empat) hal yang perlu dicatat dalam mengelola Sumberdaya


Mineral (Irawan, 1992), yaitu,
1. Biaya pengambilan atau penggalian semakin tinggi dengan semakin
menipisnya persediaan sumberdaya mineral tersebut,
2. Kenaikan dalam biaya pengambilan atau penggalian sumberdaya
mineral akan diperkecil dengan diketemukannya deposit baru serta
adanya teknologi baru,
3. Asset lokasi tambang (tanah) tidak hanya bernilai tinggi karena adanya
sumberdaya mineral yang terkandung di dalamnya, tetapi juga karena
adanya “opportunity cost ” berupa keindahan alam itu,
4. Perbedakan antara penggunaan sumberdaya yang bersifat dapat
dikembalikan lagi dan penggunaan sumberdaya yang tak dapat
dikembalikan ke keadaan semula (irreversible ).

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Permasalahan Pemasaran Bahan Galian

Dalam Usaha penambangan bahan galian, pemasaran merupakan masalah yang


lebih sulit dari pada penambangannya, kendala utamanya Soal Angkutan.
❑ Contoh,
1. Usaha penggalian pasir dan batu,
ditentukan oleh lokasi dan biaya angkutan, karena berat dan volumenya
besar, sedang harganya relatif rendah.

2. Pada pengusahaan kaolin,


➢ Pengelolaan sederhana,
Tambang Proses pencucian diendapkan dipanggang
dikeringkan digiling Tepung kaolin digunakan oleh pabrik cat,
pabrik kermaik, dengan persyaratan yang tidak tinggi.
➢ Pengelolaan canggih,
Tambang flotasi filtering dan bleaching produk bubuk kaolin
berbutir sangat halus, bertekstur seragam, sangat murni, bersih dari
kotoran dan mengkilap, memiliki sifat high gloss dan brightness dan tidak
mudah bereaksi (berkualitas tinggi) papercoating dan kosmetik.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
3. Usaha batu gamping,
Penggalian dilakukan dengan cara sederhana hasilnya dapat lansung dijual
kepada pihak pabrik pembakaran kapur, diolah (pembakaran ditungku).

❑ Dari uraian diatas dapat diabil kesimpulan bahwa,


➢ Peningkatan produksi bahan galian industri diperlukan proses pengolahan
dengan kecermatan tinggi yang pada akhirnya dapat meningkatkan
multiguna dari bahan galian tersebut sehingga pemasarannyapun menjadi
lebih luas.
➢ Kecermatan kerja diperlukan dalam semua tahap kegiatan sehingga
diperoleh banyak bahan galian yang berguna dan sedikit tedapat
pengotornya sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal yang sesuai
dengan hasil pesanan konsumen.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Mineral

Ada tiga jenis kontrak yang dikenal dalam industri pertambangan di Indonesia
yaitu,
1. Izin Usaha Pertambangan (IUP)
IUT hanya dapat dimiliki oleh perusahaan nasional.
Jenis-jenis IUT mengikuti tahapan yang ada dalam proyek tambang yaitu
❑ IUT Penyelidikan Umum
❑ IUT Eksplorasi
❑ IUT Eksploitasi (pertambangan)
❑ IUT Pengolahan dan Peleburan
❑ IUT Transportasi dan Penjualan
2. Kontrak Karya (Contract of Work/CoW)
CoW dapat dimiliki oleh perusahaan Indonesia dan dapat melakukan kerja sama
dengan perusahaan asing. Kontrak ini dikhususkan untuk semua mineral kecuali
batubara dan meliputi seluruh tahapan proses dalam industrI pertambangan.
3. Kontrak Karya Batubara (Coal Contract of Work / CCOW)
CCOW dapat dimiliki oleh perusahaan nasional ataupun yang berpartner dengan
perusahaan asing dan hanya berlaku untuk tambang batubara.
TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Isi Kontak Pertambangan

❑ Sejak diperkenalkan tahun 1967, sistem kontrak karya (CoW) telah


mengalami perubahan selama kurun waktu 30 tahun. Saat ini sudah ada 7
generasi kontrak karya untuk pertambangan mineral dan 3 generasi untuk
kontrak karya batubara
❑ Beberapa hal yang diatur dalam kontrak CoW dan CCoW adalah,
1. Kewajiban pengeluaran
2. Fasilitas impor dan ekspor
3. Pemasaran
4. Kebutuhan pelaporan
5. Manajemen dan perlindungan lingkungan.

❑ Sistem kontrak juga mengatur semua jenis pendapatan pemerintah terkait


royalty dan pajak.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Pendapatan Pemerintah

❑ Ada dua jenis pendapatan yang diterima pemerintahan dari proyek


pertambangan yaitu,
1. Pajak untuk pertambangan dikeluarkan oleh Departemen Keuangan,
2. Royalti dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
(SDM). Sistem perpajakan umumnya mengikuti pajak badan usaha yang
berlaku di Indonesia.

❑ Contoh,
Pajak yang diberlakukan oleh Departemen Keuangan untuk proyek
pertambangan diantaranya, income tax, withholding tax dan pajak atas sewa
lahan.
Disamping itu Departemen Keuangan mengatur pembebasan pajak untuk impor
peralatan tambang.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Pajak Pertambangan

❑ Pajak pertambangan,
Adalah, Pungutan wajib yang dilakukan terhadap segala jenis aktivitas
pertambangan.
Salah satu komoditas tambang yang terkena pajak pertambangan
adalah batu bara.
❑ Dasar hukum atas sektor pertambangan di Indonesia terdapat pada,
1. UUD 1945 pasal 33 ayat 3.
2. UU No. 04/2009 tentang pokok pengusahaan pertambangan.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Beberapa Tarif Royalti Bahan Galian

❑ Departemen ESDM memberlakukan tarif royalti untuk setiap bahan galian


tambang uang wajib dibayar oleh kontraktor sesuai dengan peraturan
pemerintah nomor 13 tahun 2000.
❑ Beberapa tarif Royalti yang didasarkan persentase produksi diantaranya,
1. Emas = 3.75 %,
2. Perak = 3.25 %,
3. Nikel = 4 – 5 %,
4. Timah = 3 %,
5. Tembaga = 4%
❑ Tarif royalti pada beberapa bahan galian dikaitkan dengan kadar atau harga
pasar dari bahan galian yang ditambang, serta ada juga yang dikaitkan dengan
tingkat produksi setiap bulannya.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Kontrak Karya Batubara

❑ Dalam pertambangan batubara, kepemilikan asing masih dapat dilakukan


melalui Coal Cooperation Agreements/CCA (Perjanjian Kerja Sama Batubara).

❑ SeJak tahun 1997, sistem kerja sama dalam pertambangan batubara mulai
disesuaikan dengan pertambangan umum lainnya melalui struktur kontrak karya
yang dikenal dengan Coal Contract of Work (CCOW).

❑ Dalam kontrak sebelum tahun 1997 (Coal Cooperation Agreements/ CCA),


perusahaan tambang asing bertindak sebagai kontraktor dari perusahaan
negara yang bergerak pada bidang pertambangan Batu Bara yaitu PT Tambang
Batubara Bukit Asam (PTBA).

❑ Di bawah kontrak CCA, kontraktor berhak 86.5% dari produksi batubara dengan
menanggung semua biaya eksplorasi, pengembangan dan produksi.

❑ Pemerintah Indonesia melalui PT Bukit Asam (PTBA) akan mendapatkan bagian


dari produksi batubara sebesar 13.5% dan berhak atas peralatan yang telah
habis didepresiasi.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Kontrak Karya Batubara

❑ Dalam kontrak ini, kepemilikan asing wajib untuk ditawarkan kepada perusahaan
nasional, setelah 10 tahun produksi, kepemilikan asing dalam perusahaan
tersebut dikurangi sampai maksimum 49%.

❑ Sedangkan dalam kontrak Coal Contract of Work (CCOW), perusahaan


tambang memiliki 100% atas produksi batubara, namun royalti tetap
diberlakukan sebesar 13.5% dari hasil penjualan yang harus dibayar
kepada pemerintah Indonesia.

❑ Adapun syarat dan kondisi dari kontrak ini hampir sama dengan generasi ke-7
dari kontrak karya (7th generation of CoW) seperti terlihat pada table.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Loss
Generasi Amortisasi
Royalti Iuran Tetap ($/Ha) Depresiasi (/thn) Pajak Pendapatan Carried
Kontrak (/thn)
Forward
Thn 1- 3, diebaskan
Makx 12,5 %
Thn 4-10, 35 %
Bebas
5 % dari penjualan bersih
G.I Dikenakan terhitung mulai tahun 1985 Maks 12,5 % Amortisasi 3 tahun
Thn 11- …, 41,75 %
pada tahun 1
Minimal 10 % dari penjualan
sd 3
Netto
P Umum 0,005
Eksplorasi 0,10
Tembaga,
Dikenakan sesuai dengan tarif dalam KK Kelayakan 0,10
G.II Maks 12,5 % Maks12,5 % Thn 1-10, 35 % 4 tahun
masing-masing Kontruksi 0,10
Thn 11, 42 %
Operasi 1,00
Lain-lain 0,00
Sesuai dengan SK Menteri ESDM No 352/1972 P Umum 0,01 & 0,03
Contoh, Eksplorasi 0,01-0,35 Maksimum 12,5 % (garis lurus).
G.III/ Kelayakan 0,20 Dlm 4 thn pertama untuk aset lain dikenalan Thn 1-10, 35 %
Tembaga US$ 0,025/kg metal Maks12,5 % 4 tahun
G.I PKP2B Kontruksi 0,20 25 %, dan bagi bangunan hanya dikenakan Thn 11, 44 %
Standar Harga US$ 700/m ton Operasi 1,00 sebesar 10 %
Atas dasar perhitungan jumlah penjualan Lain-lain 2,00
Emas, Golongan 1,
1 % jika harga (P) US$ 300/troy ounce Masa pakai < 4 thn, tidak termasuk banguna
2 % jika harga (P) US$ 400/troy ounce 25 %
(P-300) (1 + … ) % Golongan 2,
(100) P Umum 0,025 & 0,05 15 % utk penghsiln Rp 10 jt
Masa pakai 4-8 thn, tidak termasuk banguna
Jika P antara, Eksplorasi 0,08-0,20 25 % utk penghsiln Rp 10 jt
25 %
G.IV US$ 300-US$ 400/troy ounce Kelayakan 0,50 Maks12,5 % sd 50 jt 8 tahun
Golongan 3,
1 % jika harga (S) US$ 10/troy ounce Kontruksi 0,50 35 % utk penghasilan > Rp 50
Masa pakai > 8 thn, tidak termasuk banguna
2 % jika harga (S) US$ 15/trou ounce Operasi 1,50-3,5 jt
25 %
𝐒−𝟏𝟎
(1 + )% Golongan 4,
𝐒
Jika S antara Bangunan dan benda bergerak lainnya 25 %
US$ 10 – 15/troy ounce Dengan metode menurun secara langsung
Golongan 1, 50 % 25 %
G.V/ Golongan 2, 50 % menurun 5 thn KBI
Emas 225 $/kg sd 235 $/kg Sama dengan G.IV Sama dengan G.IV
G.II PKP2B Golongan 3 dan 4, 12,5 % secara 8 thn KTI
Dengan metode grs lurus berimbang
No 34/1996,
10 % untuk penghasilan sd
Bangunan atau harga tak berwujud,
Rp 25 jt
G.VI/ Gol 1, 50 %
Sesuai PP No 15 % untuk penghasilan sd
G.III Sama dengan G.V Sama dengan G.IV Gol 2, 25 % 8 tahun
34/1996 Rp 25 jt sd Rp 50 jt
PKP2B Gol 3, 10 %
30 % untuk penghasilan > Rp
Bangunan permanen (20 thn), 10 % dan
50 jt
bangunan tidak permanen (10)
Sama dengan
G.VII Sama dengan G.V Sama dengan G.IV Sama dengan G.VI Sama dengan G.VI 8 tahun
G.VI
TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Tiga Jenis Penyusutan

❑ Amortisasi,
Adalah, Suatu prosedur dalam mengalokasikan biaya penyusutan
terhadap Aset tak berwujud (hak paten, goodwill) yang
dilakukan secara bertahap dalam periode waktu yang telah
ditentukan.
Contoh, Amortisasi seperti melakukan pembayaran bulanan atas
pinjaman KPR, KTA, utang kartu kredit, kredit kendaraan,
kredit modal maupun kredit untuk kebutuhan lainnya.

❑ Depresiasi,
Adalah, Suatu prosedur dalam mengalokasikan biaya penyusutan
terhadap aset tetap (berwujud) selama periode yang
diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aset tersebut.
Aset tetap sendiri berarti aset yang dapat dilihat dan digunakan
dalam operasional perusahaan tetapi tidak diperjual belikan.
Contoh, Aset tetap yaitu gedung perusahaan, peralatan kantor, pabrik,
kendaraan operasional dll.
TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Deplesi,
Adalah, Suatu prosedur dalam mengalokasikan biaya penyusutan
terhadap nilai yang dialami oleh benda yang sifatnya alami dan
tidak dapat diperbaharui, dalam hal ini adalah sumber daya
alam.
Deplesi berarti penipisan atau pengurangan, digunakan
perusahaan untuk mengalokasikan biaya penggalian atau
eksploitasi dan dihitung untuk pengurangan pajak serta
pembukuan.
Contoh, Tanah dengan hutan seluas 20 hektar dibeli dengan harga Rp
500.000.000,
Diperkirakan hasil yang dapat dieksploitasi sebesar 200.000
ton kayu.
Setelah dieksploitasi, tanah tersebut ditaksir bernilai Rp
100.000.000.
Sehingga, Deplesi per ton dapat dihitung seperti berikut,
Deplesi = (Rp 500.000.000 - Rp100.000.000)/200.000 =
Rp 2.000 per ton
TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
UU N0 4/2009

❑ Hak pengusahaan pertambangan dilakukan melalui pemberian izin oleh


pemerintah.
❑ Dengan undang-undang ini,
➢ Posisi negara berada diatas perusahaan pertambangan, sebelumnya
pada sistem kontrak karya, negara berada dalam posisi sejajar
dengan perusahaan pertambangan.
➢ Pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap pemegang
wilayah pertambangan.
➢ Jika ada perusahaan pertambangan yang memegang satu wilayah
tetapi tidak melakukan aktivitas apapun, pemerintah dapat
mengurangi luas wilayahnya dengan sistem ini. Sebelumnya pada
sistem kontrak karya hal ini sulit dilakukan.
❑ Hal krusial yang mungkin timbul dalam sistem kontrak baru ini adalah
menyangkut upaya peningkatan nilai tambah dari bahan tambang.
Dalam kontrak yang baru, perusahaan tambang yang berproduksi
diwajiban membangun pabrik pengolahan di dalam negeri.
TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ UU Minerba ini memperjelas desentralisasi kewenangan pengelolaan
pertambangan,
➢ Pemerintah provinsi dan kabupaten diberi kewenangan untuk
mengeluarkan izin Usaha Pertambang (IUP) di wilayahnya,
➢ Pemerintah provinsi berwenang memberikan IUP pada lintas wilayah
kabupaten dan atau kota dan atau wilayah laut 4-12 mil dari garis
pantai.
➢ IUP dapat diberikan pada badan usaha, koperasi atau
perorangan,
✓ IUP eksplorasi diberikan dalam jangka waktu delapan tahun,
✓ IUP operasi produksi dapat diberikan paling lama 20 tahun,
✓ Masa operasi produksi bias diperpanjang dua kali 10 tahun.
❑ Keberadaan UU minerba yang baru ini telah menyebabkan polemik di
kalangan kontraktor pertambangan saat ini.
Pada saat sisi, pemerintahan memastikan bahwa mereka akan
menghormati kontrak yang sudah ada sebelum UU Minerba ini, tetapi
pada sisi yang lain, beberapa pasal dalam UU ini mewajibkan adanya
penyesuaian dari kontrak lama ke UU yang baru ini.
TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Kebijakan Harga (commodity Price)

❑ Harga komoditas merupakan variabel yang paling sensitif dalam


keekonomian pertambangan.
❑ Pertambangan batubara, Pemerintah telah menetapkan Harga Batubara
Acuan (HBA) setiap bulannya sebagai dasar untuk perhitungan royalti
ke pemerintahan. HBA ini ditentukan berdasarkan harga rata-rata market
index seperti,
➢ Newcastle Global Coal Index (GC), US$/ton
➢ Plantts Benchmark Price (Platts), US$/ton
➢ Newcastle Export Index (NEX), US$/ton
➢ Indonesia Coal Index (ICI), US$/ton

HBA = 25 % ICI + 25 % Platt + 25 % NEX + 25 % GC (US$/ton)

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Kualitas batubara yang menjadi standar perhitungan HBA adalah :
➢ Nilai kalori : 6,322 kcal/kg gar,
➢ Total moisture : 8 %,
➢ Total sulfur : 0.8 %,
➢ Kandungan ash : 15 %.

❑ Harga batubara dari suatu tambang akan disesuaikan hargannya


berdasarkan acuan kualitas, dari HBA ini lahir 8 produk utama Indonesia
yang menjadi Harga Patokan Batubara (HPB) di Indonesia, seperti
terlihat pada tabel di bawah ini.

❑ Komoditas tambang lainnya seperti emas, nikel dan tembaga,


penentuan harga umumnya didasarkan pada kontrak jual beli antara
perusahaan dan pembeli dimana royalti akan diberlakukan
berdasarkan harga kontrak dan katagori kadar mineral atau kalori nya.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Harga Patokan Batubara (HPB) Indonesia

Cv Market
TM TS Ash
Brands (Kkal/Kg Price
(% ar) (% ad) (% ad)
gar) (USD/ton)
Gunung Bayan 1 7,000 12.0 1.0 15.0 117.58
Prima Coal 6,700 12.0 0.6 5.0 115.59
Pinang 6,200 14.5 0.6 5.5 104.21
Indomindo IM
5,700 17.5 1.6 4.8 89.12
East
Melawan Coal 5,400 22.5 0.4 5.0 84.24
Envirocoal 5,000 26.0 0.1 1.2 77.84
Jorong J-1 4,400 32.0 0.3 4.2 62.76
Ecocoal 4,200 35.0 0.2 3.9 56.94

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Harga Patokan Mineral (HPM)

❑ Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis harga patokan
mineral (HPM) yang selalu mengalami fluktuasi.
❑ HMA adalah salah satu variabel dalam menentukan Harga Patokan Mineral
(HPM) logam berdasarkan formula yang diatur dalam Kepmen ESDM Nomor
2946 K/30/MEM/2017 tentang Formula Untuk Penetapan Harga Patokan Mineral
Logam.
❑ Variabel penentuan HPM logam lainnya adalah,
➢ Nilai/kadar mineral logam,
➢ Konstanta,
➢ Corrective factor,
➢ Treatment cost,
➢ Refining charges, dan
➢ Payable metal.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Besaran HPM ditetapkan oleh Menteri ESDM setiap bulan dan mengacu pada
publikasi harga mineral logam pada index dunia, antara lain oleh,
1. London Metal Exchange,
2. London Bullion Market Association,
3. Asian Metal, dan
4. Indonesia Commodity and Derivatives Exchange(ICDX).

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Harga Patokan Mineral pada April 2019

1. Nikel US$ 13.029,50/dmt


2. Kobalt US$ 32.250,00/dmt
3. Timbal US$ 2.080,68/dmt
4. Seng US$ 2.789,50/dmt
5. Aluminium US$ 1.866,65/dmt
6. Tembaga US$ 6.475,48/dmt
7. Mangan: USD 5,48/dmt
8. Bijih Krom USD 4,99/dmt
9. Konsentrat Ilmenit US$ 3,80/dmt
10. Konsentrat Titanium US$ 9,45/dmt
11. Emas sebagai mineral ikutan US$ 1.308,02/ounce
12. Perak sebagai mineral ikutan US$ 15,50/ounce
13. Bijih Besi Laterit/Hematit/Magnetit USD 0,88/dmt

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
14. Ingot timah Pb 300, sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada
hari penjualan (US$/dmt)
15. Ingot timah Pb 200, sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada
hari penjualan (US$/dmt)
16. Ingot timah Pb 100, sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada
hari penjualan (US$/dmt)
17. Ingot timah Pb 050, sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada
hari penjualan (US$/dmt)
18. Ingot timah 4NINE, sesuai harga ingot timah yang dipublikasikan ICDX pada
hari penjualan (US$/dmt)
19. Logam emas, sesuai harga logam emas yang dipublikasikan London
Bullion Market Association (LBMA) pada hari penjualan
(US$/ounce)
20. Logam perak, sesuai harga logam perak yang dipublikasikan London
Bullion Market Association (LBMA) pada hari penjualan
(US$/ounce)

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
USD/ton

120
140

0
100

20
40
60
80
Jan-11
Mar-11
May-11
Jul-11
Sep-11

Sumber: KESDM
Nov-11
Jan-12
Mar-12
May-12
Jul-12
Sep-12
Nov-12
Jan-13
Mar-13
May-13
Jul-13
Sep-13
Nov-13
Jan-14
Mar-14
May-14
Jul-14
Sep-14
Nov-14
Jan-15
Mar-15
May-15
Jul-15
Sep-15
Nov-15

TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG


Jan-16
Tren Harga Batubara Acuan (HBA)

Mar-16
May-16
Jul-16
Sep-16
Nov-16
Harga Batubara Acuan 2011 - September 2018 (USD/ton)

Jan-17
Mar-17
May-17
Jul-17
Sep-17
Nov-17
Jan-18
Mar-18
May-18
FAK TEKNIK UNSRI
Sept ‘18

Jul-18
$104.81/ton

TEKNIK PERTAMBANGAN

Sep-18
Harga Emas Dunia

Sumber: www.goldprice.org, 2018

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Konsumsi,
Produksi, Harga
Tembaga Dunia
Sumber: International
Copper Study Group,
2018
Konsumsi
Produksi

Harga

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI
Mining Economics KELAYAKAN
Training 27-29 Maret 2019 TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Harga Nikel Dunia

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Harga Timah Dunia

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
B. PROSPEK PEMASARAN (DALAM & LUAR NEGERI)

▪ Idialnya seorang pimpinan perusahaan pertambangan harus


mengerti dan memahami beberapa Konsep Manajemen untuk
mencapai visi dan misi perusahaan yang dipimpinnya.
▪ Dalam produksi, manajemen diartikan sebagai usaha untuk
mengatur dan mengupayakan agar komoditi yang terdapat dalam
suatu usaha produksi penambangan mempunyai nilai jual lebih. oleh
karena itu diperlukan suatu strategi khusus dalam memproduksi
bahan galian tersebut.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
ORGANISASI PEMASARAN

PASAR YG DITUJU
komunikasi dng pasar

umpan balik (info pasar)

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Dalam memproduksi bahan galian tambang perlu diperhatikan
ketersedian bahan tambang, sehingga dalam produksi pengaturan-
pengaturan produksi sangat diperlukan seperti,
1. Pengendalian produksi,
2. Selective mining,
3. Pencampuran (Blending Works).

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
1. Pengendalian Produksi

❑ Pengendalian Produksi adalah berkaitan dengan perkiraan atau ramalan


output yang dikehendaki, menentukan input yang diperlukan,
perencanaan dan penjadwalan penambangan.

❑ Permasalahan terpenting dalam pengendalian produksi sangat


tergantung kepada pertimbangan yang diambil oleh pihak manajemen
perusahaan.

❑ Pertimbangan ini akan merupakan yang dapat digunakan dan akan


bervariasi dari suatu keadaan menjadi keadaan lainnya, data tersebut
terdiri dari, yaitu,
➢ Tipe data yang diperlukan,
➢ Karakteristik pengolahan atau operasi pembuatan/pengerjaan,
➢ Pelayanan yang diminta konsumen,
➢ Karakteristik produksi, dll.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Tujuan utama kegiatan pengendalian produksi adalah,
➢ Rancangan hasil penambangan (produk),
➢ Rancangan Pengolahan,
➢ Rancangan Peralatan,
➢ Teknologi,
➢ Penaksiran Biaya,
➢ Metode dan Standard Pengerjaan.

❑ Fungsi pengendalian produksi antara lain,


➢ Meramalkan permintaan dinyatakan dengan sebagai suatu fungsi
waktu,
➢ Memantau permintaan dan membandingkan dengan ramalan
permintaan serta memperbaiki ramalan tersebut jika diperlukan.
➢ Membuat sistem pengendalian secara ekonomis
➢ Membuat rincian dari jadwal produksi, penugasan kerja, beban mesin
dll.
➢ Melakukan perencanaan proyek dengan tanpa mengabaikan masalah
lingkungan serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
2. Selective Mining

❑ Diawali dari hasil kegiatan eksplorasi yang tujuannya untuk mencari dan
menemukan kualitas deposit bahan galian yang bernilai ekonomis dan
layak untuk dieksploitasi.

❑ Adapun bentuk kegiatan eksplorasinya adalah dangan rnelakukan


pemboran sehingga mendapatkan core sample yang representatif untuk
dianalisa di laboratorium guna mengetahui kualitas deposit endapan
yang ada.

❑ Hasil analisa laboratorium core sample tersebut akan memberikan


kesimpulan kualitas endapan, merupakan dasar dalam penentuan mine
brand dari deposit tersebut.

❑ Hasil dalam melakukan penambangan "selective mining" untuk


mewujudkan new mine brand ini.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
3. Pencampuran (blending)

❑ Blending merupakan suatu cara untuk mendapatkan kualitas yang


sesuai dangan permintaan konsumen yang dilakukan dangan cara
mencampur dua atau lebih agar mendapatkan kualitas yang sesuai
permintaan pasar (konsumen).

❑ Produk atas hasil pencampuran (blending) adalah kunci besar untuk


mencapai kualitas yang sesuai dengan permintaan konsumen.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Manajemen Pemasaran (Lingga Purnama, 2004)

❑ Pemasaran.
Adalah, Suatu sistem dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa, baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli yg potensial, untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan konsumen dan tujuan organisasi.
❑ Kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan baik, maka kebijakan pemasaran
harus disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan perusahaan secara umum seperti
disebutkan di atas.
❑ MANAJEMEN PEMASARAN,
Adalah, Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program yang ditujukan untuk pemasaran yang dituju.
Hal ini tergantung pada penawaran perusahaan dlm memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar tsb serta menentukan harga,
mengadakan komunikasi, dan distribusi yg efektif untuk memberitahu,
mendorong, serta melayani pasar.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Desain Strategi Pemasaran (Marketing Strategy Design)
✓ Mendesain strategi pemasaran berarti melaksanakan prosedur tiga
langkah secara sistematis, bermula dari,
▪ Strategi segmentasi pasar (market segmentation strategy),
▪ Strategi penentuan pasar sasaran (market targeting strategy),
▪ Strategi penentuan posisi pasar (market positioning strategy).

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Segmentasi pasar,
Adalah, Suatu strategi untuk memahami struktur pasar dengan cara
mengelompokkan pembeli aktual maupun potensial yang
berbeda yang mungkin meminta produk dan atau bauran
pemasaran tersendiri.
❑ Penentuan pasar sasaran,
Adalah, Untuk memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan
dilayani.
❑ Penentuan posisi pasar,
Adalah, Membentuk dan mengkomunikasikan manfaat utama yang
membedakan produk dalam pasar.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Program pemasaran yang terdiri dari,
➢ Strategi produk (product strategy),
➢ Strategi harga (price strategy),
➢ Strategi distribusi (place strategy),
➢ Strategi promosi (promotion strategy),
➢ Serta strategi sumber daya manusia dan presentasi (people and
presentation strategy).
❑ Produk merupakan elemen pertama dan paling penting dalam bauran
pemasaran.
❑ Produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di suatu pasar sasaran
dan memberi manfaat serta kepuasan dalam bentuk barang, jasa,
organisasi, tempat, orang, ide, dan sebagainya.
❑ Strategi produk membutuhkan pengambilan keputusan yang
terkoordinasi atas bauran produk, lini produk, merek, pengemasan, dan
pelabelan.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Prinsip-prinsip Pemasaran Bahan Galian

❑ Jual Beli,
Adalah, Merupakan Suatu perjanjian timbal balik antara penjual dan pembeli
dengan mana pihak penjual mengikatkan diri untuk menyerahkan
suatu benda, sedangkan pembeli mengikatkan diri untuk membayar
harga benda sebagai mana yang sudah disepakati.

❑ Pembayaran,
Adalah, Komponen esensial dalam transaksi perdagangan barang dan jasa
(perekonomian).
Dalam bahasa yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa tidak
akan terdapat perdagangan apabila tidak terdapat pembayaran.

FLOW PEMBAYARAN
PEMBELI PENJUAL
(PAYOR) (PAYEE)
FLOW BARANG/JASA

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Prinsip-prinsip ekonomi mineral
➢ Ekonomi mineral membicarakan tentang nilai dan biaya tambang,
investasi modal jangka panjang, cadangan, distribusi pemilikan dan
aliran mineral secara internal serta berbagai faktor seperti terjadinya
mineral, ketidakpastian cadangan dan penemuan, pengurangan,
endapan, daur ulang, pemasaran dan persyaratan lingkungan
tambang.

➢ Pemerintah Indonesia melalui UU No 4/2009, menggolongkan


pertambangan ke dalam dua kelompok,
1. Pertambangan Mineral, meliputi,
▪ Pertambangan Mineral Radioaktif,
▪ Pertambangan Mineral Logam,
▪ Pertambangan Mineral Bukan Logam,
▪ Pertambangan Batuan,
2. Pertambangan Batubara.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Inflasi
➢ Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat
secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua
barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu
meluas (atau mengakibatkan kenaikan) kepada barang lainnya.
➢ Indikator yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan
harga disebut Indek Harga Kunsumen (IHK).

❑ Uang
➢ Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat
tukar yang dapat diterima secara umum.
➢ Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh
setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan
jasa.
➢ Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu
yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran
bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan
berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Pengertian Jual Beli Internasional
➢ Jual beli internasional merupakan jual beli biasa, sehingga aturan
hukum tentang jual beli biasa pada prinsipnya berlaku terhadap jual
beli internasional.
➢ Bedanya, dlm jual beli internasional, antara pihak penjual dgn pihak
pembeli tidak berada dalam 1 (satu) negara, sehingga harga ataupun
barang harus dikirim dari 1 (satu) negara ke negara lainnya.
➢ Karenanya hukum tentang jual beli internasional akan berjalan
berbarengan dengan hukum tentang ekspor-impor

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Sifat-siafat Umum Perdagangan Luar Negeri
➢ Perbedaan setiap negara dari sudut sumber alam, iklim, letak geografis,
penduduk, keahlian, tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur ekonomi
dan sosialnya.
➢ Hasil produksi indonesia smp kini blm dpt dipergunakan secara langsung utk
memenuhi kebutuhan dalam negeri, krn masih terdiri dari bahan-bahan
mentah & hasil tambang.
➢ Bahan tsb masih hrs diekspor ke ln sbg bahan baku utk industri di negara-
negara maju.Sebaliknya utk kebutuhan dlm negeri masih hrs diimpor
berjenis-jenis barang konsumsi hasil industri yg jumlahnya sangat dibatasi
oleh kemampuan devisa kita utk membiayai yg sebagian besar bersumber
dari ekspor hasil bumi dan tambang.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
Importir
Bank Luar Negeri
(Buyer)
I
b

Eksportir
Produsen Bank Dalam Negeri
(Seller)
c h
a

Pelayaran Instansi Ekspor Asuransi Kedutaan Asing


d e f g

➢ Eksportir menerima order/pesanan dari langganan di luar negeri (a-b)

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Keterangan
➢ Bank memberitahukan telah dibukanya suatu L/C utk dan atas nama
eksportir (h-a)
➢ Eksportir menempatkan pesanan kepada leveransir/maker pemilik
barang/produsen (a-c)
➢ Eksportir menyelenggarakan pengepakan barang khusus untuk
diekspor (sea worthy packing) (a)
➢ Eksportir memesan ruangan kapal (booking) dan mengeluarkan
shipping order pada maskapai pelayaran (a-d)
➢ Eksportir menyelesaikan semua formulir ekspor dgn semua instansi
ekspor yang berwenang (a-e)
➢ Eksportir menyelenggarakan pemuatan barang ke atas kepal, dgn
atau tanpa mempergunakan perusahaan ekspedisi (a-d)
➢ Eksportir mengurus bill of lading dgn maskapai pelayaran (a-d)
➢ Eksportir menutup asuransi-laut dgn maskapai asuransi (a-f)

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
➢ Menyiapkan faktur dan dokumen-dokumen pengapalan lainya (a)
➢ Mengurus consular invoice dgn trade councelor kedutaan negara
importir (a-g)
➢ Menarik wesel kpd importir dan menerima hasilnya dari negoitiating
bank (a-h)
➢ Negotiating bank mengirimkan shipping advice dan copy shipping
documents kpd principalsnya di negara importir (h-i)
➢ Eksportir mengirimkan shipping advice & copy shipping documents
kepada importir (a-b)

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Pasar Bahan Galian,
1. Berdasarkan tipe pasar, pemasaran bahan galian dibagi atas,
✓ Captive Market (Pasar yang yang dikuasai oleh produsen),
✓ Pasar yang dikuasai pembeli,
✓ Pasar bebas (pasar yang tidak ada ketergantungan pembeli dan penjual).
2. Berdasarkan jangka waktu penjualan, pasar bahan galian, dapat dibagi
atas,
✓ Penjualan berdasrkan kontrak jangka panjang
✓ Penjualan Spot ( Penjualan sesaat/satu/dua kali pengiriman)
3. Berdasarkan Lokasi, pasar bahan galian dibagi atas,
✓ Pasar Lokal,
✓ Pasar Regional,
✓ Pasar Internasional.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
C. JENIS DAN JUMLAH PRODUK, SERTA ASUMSI HARGA

❑ Metode Pembayaran Internasional,


✓ Metode pembayaran barang ditukar dengan barang (barter),
✓ Metode pembayaran cash (barang ditukar langsung dengan uang),
✓ Metode pembayaran dengan cek (barang ditukar dengan cek),
✓ Metode pembayaran lewat Letter of Credit (L/C), kartu kredit, kartu
debit dsb.

❑ Metode Pembayaran dalam Perdagangan Internasional dilihat pada


waktu dilakukan Pembayaran,
1. Metode pembayaran terlebih dahulu (Cash Payment),
2. Metode pembayaran secara open account,
3. Metode pembayaran atas dasar konsinyasi,
4. Metode pembayaran secara documentary collection,
5. Metode pembayaran secara documentary credit
TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
1. Metode Pembayaran terlebih dahulu (Cash Payment) atau Metode
Pembayaran Barang ditukar dengan Barang (Barter),
➢ Adalah suatu sistem pembayaran di mana pihak penjual (eksportir) baru akan
mengirim barang dagangannya setelah menerima pengiriman harga barang,
➢ Pembayaran secara tunai (cash) biasanya dilakukan oleh eksportir yang
belum kenal dengan importir atau kurang percaya akan bonafiditas importir.
➢ Cara pembayaran tunai diantaranya dilaksanakan melalui,
✓ Wesel Bank atas Unjuk (Bankers Sight Draft) yaitu surat perintah yang
dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada bank korespondennya
di negara lain untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada si
pembawa surat wesel.
✓ Telegraphic Transfer (T/T), yaitu perintah pembayaran yang dikirimkan
melalui telegram atau telex dari bank dalam negeri ke bank
korespondennya di luar negeri.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
2. Metode Pembayaran secara Open Account
➢ Kebalikan dari pembayaran terlebih dahulu. Dalam open account harga baru
dibayar oleh pembeli setelah harga diterima oleh penjual
➢ Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Dengan cara open
account, barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah
membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah
beberapa waktu atau terserah kebijakan importir. Dengan cara itu, risiko
sebagian besar ditanggung eksportir. Misalnya, eksportir harus mempunyai
banyak modal dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang
asing maka risiko perubahan kurs menjadi tanggungannya.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
3. Metode Pembayaran atas dasar Konsinyasi
➢ Pembayaran dilakukan lebih lama lagi, sebab harga barang baru dibayar
pada saat barang tersebut telah dijual lagi oleh pembeli kepada pihak ketiga
dengan harga sudah dilunasi oleh pihak ketiga tersebut kepada pihak
pembeli.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
4. Metode Pembayaran secara Documentary Collection
➢ Dilakukan dgn menggunakan dokumen bills of exchange, yaitu harga barang
segera harus dibayar setelah shipping documents tiba di banknya importir,
➢ Pembayaran harga tsb dipertukarkan dgn shipping documents tsb, tanpa sd
pihak importir tidak dapat mengambil barang tersebut.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
5. Metode Pembayaran secara Documentary Credit
➢ Bahwa pembayaran dilakukan dgn memakai dokumen letter of credit (L/C),
➢ Dalam hal ini pembayaran dilakukan tanpa menunggu tibanya barang atau
tibanya dokumen,
➢ Dibayar pada saat pihak pembeli telah membuka letter of credit di suatu bank
dan bank tersebut meneruskan kepada bank koresponden, maka pada saat
tersebut barang sudah dapat dikirim.

❑ Commercial bills of exchange yang sering disebut juga wesel (draft) atau trade
bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli
untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu di masa datang. Surat
perintah semacam itu sering disebut wesel.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Alur Pembayaran dengan L/C

Penjual Pembeli
(Penikmat – Beneficiary) (Pembuka Kredit)

Jual Beli

Bank Koresponden
Bank Devisa
(Advising - Conperming
(Issuing Bank)
Bank)

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ L/C (Letter of Credit),
Adalah, Sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh bank atas nama salah satu
nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau sebuah perusahaan
penerima instrumen tersebut menarik wesel atas bank yang
bersangkutan atau atas salah satu bank korespondennya,
berdasarkan kondisi-kondisi yang tercantum pada instrumen itu.
Eksportir terjamin akan pembayarannya bila ia memenuhi persyaratan
yang diminta oleh importir, demikian pula importir.

❑ Pengertian L/C,
Letter of credit (L/C) disebut dgn documentary credit (kredit berdokumen),
Adalah, Suatu kontrak dengan mana suatu bank (issuing bank) bertindak atas
permintaan dan perintah dari seorang nasabah (pemohon L/C) yang
biasanya berkedudukan sebagai importir untuk melakukan
pembayaran kepada pihak pengekspor atau pihak ketiga (beneficiary)
atau membayar atau mengakses wesel-wesel yg ditarik oleh
beneficiary, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan
pembayaran, atau untuk mengaksep atau mengambil alih (negosiasi)
wesel-weswl tersebut atas dasar penyerahan dokumen tertentu yg
sebelumnya telah ditentukan, asalkan sesuai dgn syarat-syarat yang
telah ditentukan.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Proses Penerbitan L/C,
Didasari atas suatu kontrak jual beli (ekspor impor) yang disebutkan di dalamnya
bahwa cara pembayarannya adalah dengan penerbitan l/c oleh pihak pembeli,
Unsur-unsur yuridisnya adalah,
➢ Adanya kontrak jual beli,
➢ Atau dipakai surat pesanan, profoma invoice, atau confirmation of sale jika
kontrak jual beli tsb tidak ada,
➢ Menyediakan sejumlah dana yg harus disetor kpd bank sesuai peraturan dan
ketentuan perbankan yg berlaku.
❑ Para Pihak dalam L/C,
➢ Pihak pembeli, yaitu pihak importir barang dan membuka L/C.
➢ Pihak penjual, adalah pihak eksportir terhadapnya L/C dibuka.
➢ Pihak pembuka L/C atau issuing bank, adalah bank yg membuka L/C setelah
dimintakan oleh pihak pembeli.
➢ Pihak penerus L/C, adalah bank yg dimintakan oleh bank pembuka L/C utk
meneruskan L/C dan membayarkan kpd pihak penjual. Bank penerus L/C
disebut dgn conforming bank, coresponden bank, advising bank, paying
bank, atau negotiating bank.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
❑ Proses Pendirian L/C adalah,
➢ Kontrak jual beli dilakukan dlm kontrak mana ditentukan bahwa pihak pembeli
wajib membuka L/C
➢ Pihak pembeli mengajukan aplikasi L/C kpd bank devisa (bank penerbit) utk
kepentingan pihak penjual
➢ Bank penerbit mengirim surat L/C kepada penjual melaui bank koresponden
➢ Bank koresponden/advising bank memberi tahu penjual bahwa kepadanya l/c
telah diterbitkan
➢ Setelah penjual menerima surat L/C, maka dia mengirim barangnya kepada
pembeli
➢ Oleh penjual, dokumen asli diserahkan kepada advising bank dan duplikatnya
dikirim kpd pembeli
➢ Dilakukan pembayaran oleh advising bank setelah meneliti kelengkapan
dokumen
➢ Dokumen yang telah diterima oleh advising bank dikirim ke issuing bank
➢ Setelah menerima dokumen-dokumen, issuing bank membayar kpd advising
bank
➢ Pembuka kredit (pembeli) membayar kewajibannya kpd issuing bank setelah
dinotifikasi oleh issuing bank bahwa semua dokumen telah datang
➢ Issuing bank mengirim dokumen asli kepada pembuka kredit, berdasarkan
dokumen-dokumen mana barang-barang dapat diminta dari pengangkut.
TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
D. SERAH TERIMA BAHAN GALIAN

❑ Saat penyerahan benda & penyerahan kepemilikan,


International chamber of commerce mengistilahkan “incoterms” yang
diperkenalkan pertama kali tahun 1936
❑ Istilah dalam incoterms antara lain,

1. EX WORK (diikuti dgn nama tempat) - disingkat EXW


➢ Pihak pengirim/penjual barang bertanggung jawab hanya sampai di
tempat pengirimannya sendiri.
➢ Misal, sbg pengirim bertanggung jawab hanya sebatas di gudang/pabrik
penjual sendiri, jadi penjual tidak bertanggung jawab terhadap loading ke
atas kendaraan dan clearing untuk diekspor juga tanggung jawab
pembeli.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
2. FREE CARRIER (diikuiti nama tempat) - disingkat FCA,
➢ Pihak penjual tidak lagi bertanggung jawab setelah barang diserahkan
dan setelah dilakukan clearing untuk diekspor sampai ke tempat tertentu
yang ditentukan oleh pembeli.

3. FREE ALONGSIDE SHIP (diikuti nama pelabuhan muat) disingkat FAS,


➢ Pihak penjual hanya bertanggung jawab sampai dgn barang tiba di
samping kapal, tetapi mulai dari memuatnya ke dalam kapal sudah
menjadi tanggung jawab pembeli.
➢ Penjual menyerahkan barang disamping kapal. Kapal disediakan pembeli
di pelabuhan pemuatan. Pembeli menanggung biaya pemuatan kedalam
kapal, premi asuransi, uang angkutan, biaya2 pembongkaran dan
ongkos2 lain di gudang.

4. FREE ON BOARD (diikuti nama pelabuhan muat) disingkat FOB,


➢ Pihak penjual hanya bertanggung jawab sampai barang tsb dimuat dalam
kapal. Tepatnya penjual bertanggung jawab hanya setelah barang
tersebut melewati ship’s rail di pelabuhan ybs.
➢ Penjual menyerahkan barang diatas kapal yg disediakan pembeli
dipelabuhan pemuatan. Biaya2 pengangkutan dan ongkos lain sampai
diatas kapal menjadi tanggungan penjual.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
5. COST AND FREIGHT (diikuti nama pelabuhan bongkar) disingkat CFR
ATAU C&F,
➢ Pihak penjual hanya bertanggung jawab terhadap cost dan freight saja.
Sementara pihak pembeli bertanggung jawab terhadap risiko dan biaya-
biaya lainnya.

6. COST, INSURANCE & FREIGHT (diikuti nama pelabuhan bongkar)


disingkat CIF,
➢ Tanggung jawab pihak penjual sama seperti dalam C&F, ditambah dgn
kewajiban pihak penjual untuk mengasuransikan barang tsb terhadap
hilang atau rusak.
➢ Penjual menanggung semua biaya dan ongkos2 mengangkut sampai di
pelabuhan pembongkaran yakni di pelabuhan negara pembeli. Yg
menjadi tanggungan penjual adl uang angkutan, premi asuransi dan
ongkos2 lain.

7. CARRIAGE PAID TO (diikuti nama tempat tujuan) disingkat CPT,


➢ Pihak penjual bertanggung jawab terhadap freight pengiriman sampai ke
tempat tujuan, sementara pihak pembeli bertanggung jawab terhadap
risiko, rusak atau hilangnya barang.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI
8. CARRIAGE AND INSURANCE PAID TO (diikuti nama tempat tujuan)
disingkat CIP,
➢ Tanggung jawab sama dengan taggung jawab dalam hal cpt, ditambah
dgn kewajiban penjual untuk mengasuransikan barang dan membayar
premi asuransi.

9. DELIVERED AT FRONTIER (diikuti nama tempat tujuan) disingkat DAF,


➢ Pihak penjual bertanggung jawab sampai barang di tempat tujuan, tetapi
sebelum sampai ke custom boarder dan negara tempat tujuan.

10. DELIVERED EX SHIP (diikuti nama tempat tujuan) disingkat DES,


➢ Dalam hal ini pihak penjual bertanggung jawab sampai ke pelabuhan
tempat tujuan, tetapi tidak bertanggung jawab terhadap clearing barang
impor.

11. DELIVERED EX QUAY (DUTY PAID), (diikuti nama pelabuhan bongkar)


disingkat DEQ
➢ Tanggung jawab sama dgn sistem des, ditambah kewajiban pihak penjual
terhadap cost dan risk yang mungkin timbul dalam hal clearing barang
impor dan costum formalities.

TEKNIK PERTAMBANGAN
TKP 492014 – STUDI KELAYAKAN TAMBANG FAK TEKNIK UNSRI

Anda mungkin juga menyukai