Anda di halaman 1dari 2

KOMUNIKASI PADA ZAMAN PRA-AKSARA

Zaman pra-aksara adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada
masa catatan sejarah dalam bentuk tertulis masih belum ada. Karena tidak adanya
peninggalan catatan tertulis dari zaman ini, berbagai keterangan diperoleh melalui
bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi, geologi, antropologi, dan
arkeoligi.

Dimana komunikasi pada zaman pra-aksara ini masih belum berkembang


layaknya zaman saat ini yang telah didukung oleh berbagai teknologi canggih. Pada
masa itu komunikasi dilakukan secara lisan dan dengan pemahaman akan tanda,
simbol maupun gambar-gambar tertentu.

Bentuk komunikasi yang sangat terkenal adalah lukisan gua. Lukisan gua ini
berfungsi untuk mengkomunikasikan hal-hal yang telah mereka temukan di sekitar
mereka, umumnya metode ini dilakukan oleh manusia pra-aksara untuk menceritakan
pengalaman atau pengetahuan terhadap kagiatan berburu dan binatang hasil
buruannya, selain itu para peneliti menduga lukisan gua juga digunakan untuk
mengkomunikasikan tentang binatang buruan yang aman dikonsumsi oleh manusia.
Lukisan gua ini dibuat dari pewarna alami yang didapat dari tumbukan buah-buahan
dan tumbuhan, lalu ditorehkan pada dinding-dinding gua juga pada batuan besar
untuk menggambarkan suatu hal yang ingin mereka komunikasikan.

Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan para arkeolog mengenai lukisan
goa dibeberapa tempat, yang salah satunya yakni ditemukannya lukisan gua tertua
didunia yang terletak di Indonesia tepatnya di Gua Kapur Leang Tedongnge,
Sulawesi Selatan. Gua yang ditemukan oleh Adam Brumm, Adhi Agus Oktaviana,
dkk ini merupakan tempat yang terisolasi karena lataknya yang berada di lembah
terpencil dan dikelilingi oleh tebing kapur terjal, masyarakat sekitar juga tidak
mengetahui keberadaan gua tersebut hingga ditemukan pada 2017 silam. Lukisan
yang tertoreh pada dinding Goa Kapur Leang Tedongnge itu menggambarkan babi
rusa, hewan endimik yang berasal dari kawasan Sulawesi. Lukisan itu memiliki
ukuran panjang 135 cm dengan lebar 54 cm, dengan usia yang diperkirakan sangat
tua yakni sekitar 45.500 tahun.

Lalu pada perkembangannya manusia pra-aksara menggunakan isyarat tangan


dan isyarat yang berupa degengusan untuk berkomunikasi dengan orang-orang masa
itu. Kemudian baru menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi dan
menyampaikan isyarat, alat-alat ini berupa gendrang, terompet dari tanduk bintang,
api dan asap untuk menyampaikan suatu pesan dalam jangkauan jarak yang lumayan
jauh. Alat-alat ini biasanya digunakan saat suatu kelompok berburu sedang terpisah
dengan lainnya, dimana isyarat asap memiliki simbol peringatan akan adanya suatu
ancaman atau bahaya.

Anda mungkin juga menyukai