Dari yang sederhana sampai di tangan kita MASA BERBURU & MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT SEDERHANA : BUDAYA PALEOLITIK Gambaran Umum Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana disebut juga sebagai zaman Paleolitikum atau zaman Batu Tua. Sebagian besar alat penunjang kehidupan terbuat dari batu yang masih kasar atau belum diasah. Masa ini diperkirakan terjadi pada kala Pleistosen sekitar 12.000 tahun yang lalu. Jenis manusia purba yang hidup pada masa ini adalah Meganthropus, Homo erectus, Pithecantropus, dan Homo. Pada masa ini manusia purba sepenuhnya hidup dengan bergantung pada alam Corak Kehidupan Sosial-Ekonomi Hunian kehidupan manusia purba bersifat nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain mengikuti pergerakan hewan buruan serta sumber air. Berburu hewan merupakan aktivitas pokok untuk bertahan hidup. Sering melakukan migrasi atau perpindahan yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti perubahan iklim, bencana alam, ancaman hewan, maupun gangguan dari kelompok manusia purba lainnya. Hidup dalam kelompok-kelompok kecil dan berinteraksi dengan isyarat sederhana. Hasil Budaya Kapak Perimbas (chopper) Alat batu ini merupakan kapak penetak yang digenggam dan berbentuk masif. Teknik pembuatannya pada umumnya masih kasar dan tidak mengalami perubahan dalam waktu perkembangan yang panjang.
Alat Serpih (flakes)
Temuan alat serpih pertama kali ditemukan oleh von Koenigswald pada tahun 1943. Alat-alat dikumpulkan dari permukaan tanah barat laut Desa Ngebung, Sragen, Jawa Tengah Hasil Budaya ALat Tulang Penemuan alat-alat tulang sementara ini hanya diketahui di Ngandong sebagai unsur yang ditemukan dalam konteks Pithecantropus soloensis dan alat-alat lain yang dibuat dari tanduk, serpih, dan batu-batu bundar. MASA BERBURU & MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT LANJUT : BUDAYA MESOLITIK Gambaran Umum Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut merupakan peralihan dari zaman batu tua (Paleolitikum) ke zaman batu muda (Neolitikum). Masa ini terjadi sekitar 10.000 - 2.500 tahun yang lalu pada masa Holosen. Manusia purba yang hidup pada masa ini adalah jenis Homo sapiens, sehingga terdapat perkembangan kebudayaan yang lebih tinggi dari periode masa sebelumnya. Terdapat dugaan bahwa manusia purba yang hidup pada masa ini merupakan ras pendatang yaitu Australomelanesoid dan ras Mongoloid. Corak Kehidupan Sosial-Ekonomi Corak kehidupan di masa ini masih sama yaitu berburu dan mengumpulkan makanan serta bergantung pada alam. Sudah adanya pembagian kerja: laki-laki berburu sedangkan perempuan mengumpulkan makanan, memasak, memelihara api dan membimbing anak. Sudah mengenal kebiasaan bertempat tinggal namun tidak tetap (semi-sedenter), terutama di gua-gua payung (abris sous roche). Terdapat pula yang hidup di kawasan pantai dibuktikan dengan penemuan sampah dapur (kjokkenmoddinger). Lanjutan Mulai mengenal tradisi melukis di dinding- dinding gua atau dinding karang. Pada masa ini juga manusia purba mulai menemukan api. Mulai mengenal cara bercocok tanam yang sangat sederhana dan dilakukan secara berpindah-pindah dengan sistem slash and burn. Hasil Budaya Serpih Bilah (flakes) Dapat dijumpai di gua-gua Sulawesi Selatan, seperti di Leang Karassa dan pulau-pulau Nusa Tenggara Timur.
Alat Tulang Situs yang terkenal menyimpan banyak alat-alat tulang adalah Gua Lawa, dekat Sampung (Jawa Timur).
Kapak Genggam Sumatra (Sumatralith)
Berasal dari Asia Tenggara yang menyebar pada masa migrasi yang mendapat pengaruh kuat dari budaya Bacson dan Hoa Binh. Bentuk Kepercayaan Awal
Mereka memiliki kepercayaan terhadap
dunia roh yang dapat mereka raba-raba dengan membuat lukisan tangan atau jari di dinding-dinding gua