Albumin berfungsi mengatur tekanan osmotic darah, menjaga keberadaan air dalam plasma darah sehingga bisa

mempertahankan volume darah.

Jadi tu tim, ketika terjadi gagal jantung, jantung kan ga bisa nih memompa darah ke seluruh tubuh, jadi si ginjal
ngiranya “oh cairannya kurang nih”, akhirnya dia me retensi urin.

akhirnya cairan tubuh tambah banyak, kerja jantung tambah berat. sehingga darah numpuk di blood vessel dan
leakage bocor ke seluruh tubuh. mungkin karea tekanan hidrostatik meningkat ya.

Akhirnya, terjaid congesti : penumpukan cairan.

Cairan bakal menggenang di air,

Tubuh terdiri dari

1. ICF

2. ECF : Ada yang di Intersisial dan Intravascular.

Saat ambil darah, kita ambil dari pembuluh darah, klo cek elektrolit dari Pembuluh darah
akan menggambarkan ECF, karena vessels bentuknya porus yang bisa bikin keluar masuk.
Darah = menggambarkan intravaskular dan intersisial

ICF -> Sedangkan sel terdiri dari fosfolipid bilayer, ga bisa leluasa, shg harus lewat pompa
dan channel khusus. Misal pompa natrium kalium

- Yang banyak di dalam sel adalah Kalium,

- Na. Cl, dan Ca ada banyak di dalam sel

Sel kita punya pompa Ka Natrium atp depanden, untuk menjaga gradien elektrolit dalam sel.

- Mompa keluar sel 3 natrium, dan masuk ke dalam sel 2K. Pompoa mempertahankan
agar kalium banyak di dalam sel.
- Klorida banyak di liar sel, karena selalu deket dengan NA (NaCl)
- Kalsium fungsi utamanya adalah konraksi otot, hanya akan masuk saat butuh
kontraksi otot.

POTENSIAL AKSI : Hipokalemia dan Hiperkalemia

- depolarisasi jaringan, hanya akan mencapai patas ambang atas

- ada resting membrane ( misal di otot ngga ngelakuin sesuatu, resting di -70)
- saat mau menggerakkan, akan mengalami aksi potensial kecil kecilan. Gelombang 1
belum, 2 belum, gelombang 3 melewati treshold.
- Jika mencapai treshhold akan bikin depolarisasi jaringan -> bikin impuls -> bikin otot
bergerak.
- Resting membrane kation, yang positif bisa bikn resting membran jadi lebih positif.
Misal harusnya -70, jadi - 50. Gelombang 2 jadi sudah bisa menghantarkan impuls.
Hipereksitasi

- Hiperkalemia menjadi sel sel di tubuh mudah mengalami eksitasi, mudah di

rangsang
- hipokalemia -> resting membran semakin turun, gradeian makin jauh, lebih susah
dirangsang. Hipoeksitability.
 - Kalium paling gampang eksitabilitas = karena di sel dan berhubungan langsung
dengan sel
- Gatrointestinal : Semua kerja cepat jadi semua sekit, diare ( fecal meter lebih cepet
melewati susu), mual muntah ( kerja cepat, mudah mual muntah), jantung ( karena
janung selalu mengeluarkan impulss etiap waktu, tidak pernha berhenti bekerja, dan
bikin aritmia Tall t Wave.

NATIRUM : sama sama kation dan positif.

- Bisa bikin gambaran klinis kalium

- Tapi tugas dia meregulasi tekanan darah dan osmotik.
- Yang membedakan Natrium dan kalium : SSP -> natrium yang tinggi bisa
menyebabkan natrium suka dengan air dan menarik air, kalau banyak dalam darah,
akan narik air dari sel ke dalam darah -> shg sel mengkerut dan mengalami krenasi.
- Sama klo misal natrium rendah, cairan akan pindah dr vaskular ke sel shg edem.
- Yang paling mudah terkena gangguang natrium adalah OTAK -> karena regulasi
snagat ketat, klo gendut atau mengkrus sedikit -> Bisa bikin kejang
- gejala sama : tapi yang satu karena mengkerut atau bengak

- Natrium rendah : diretik ( dikeluarain semua), Ggal jantung ( hemodilusi -> cairan di
dalam tubub banyak jadi encer)
KLORIDA = NGIKUT NATRIUM ->gambaran kayak natrium, dan ge sepoten natrium

KALSIUM = Lwan natrium

- karena kalsium emmpengaruhi permebalitias natrium

- di pakai untuk kontraksi otot
- BSK = banyak yang di buang, bikin batu
- KLO KURANG, KONTRAKSI AKTIN DAN MYOSISN BISA KONTRAKSI, TAPI GA
BISA LEPAS, KARENA BUTUH ca BUAT LEPAS
- QT interval : menggambarkan repolarisasi ventrikel, yang butuh kalsium.
- klo kalsium tinggi, membutuhkan waktu repolarisasi lebih singkat
- klo kalsium tinggi, membutuhkan repolarisasi lebih singkat. Jadinya PQRST,
harusnya S dan T ada jarak, T nya jadi nempel sama QRS komplek (OSBRON
WAVE)

- Hipokalsemia dari jantung,

- Klo kalsium dikit, QT interval lebih lama -> interval QT memanjang
- CA tinggi, hyperpartiroid -. paratiroid buat mengahncurkan tulang kita untuk ngeluarin
kalsium dan fostfat. PNS (
- Vit D membantu kalsium
PART 2

- Kalium yang tinggi bisa bikin resting potensial membran meningkat

- Jadi mudah tereksitasi
- kerja jadi serba cepat
- paling ngaruh ke jantung ->
1. Kembalikan tresh hold membran, dengan melebarankan membrannya lagi

- sering di kasih CA glukonas

- NA CL jarang

2. Kalium di pindah dari dalam darah ke dalam sel supaya kalium di dalam darah jadi
rendah
- dengan rapid acting insulin, biar ekrjanya cepet
- Insulin harus dengan dextrosan. Pemasukan gula ke dalam sel, bareng sama
kalium ke dalam sel. tapi ga mau pasien hipoglikemia, shg di kasih dextrosan
- klo ga ada insulin, kasih B2 agonis, di nebul. Obat asma. jarang di gunakan.
3. EKSRESI KALIUM
- dengan obat di uretik
- bikin darah lebih basa, shg potassium lbih mudah di masukkan ke dalam sel.
- di kasih insulin, biar mudah masuk ke dalam sel
 - sodium ga di pke lagi

PRINSIP Pembaerian Cairan

- Kapan di infus
- kapan pke cairan yang mana
- kapan bolus, IV, syringe pump
KAPAN pke koloid, dan kapan pke kristaloid
- tpm

PASIEN IPERKLEMIA = Resiko aritmia

HIPOKALEMIA
 - Ga boleh di kasih secara cepat
- santay aja, obati pela pelan
- klo pasien masih bagus, kasih obat oral
- klo udah kek mau mati, IV

https://www.youtube.com/watch?v=TCqROPSrPgw
SYOK Hipovolemik

ANION GAP : Anion Gap, Analisis & Diagnosis

- Tubuh kita suka equilibrium

- seimbang antara kation dan anion

Na dan K = kation yang kuat

CL dan HCO 3 = ion yang kuat
 - Kation di kurangi anion
- tapi kenapa rumusnya ada rentan nya ? karena anion ada unmeasured anion tapi ga
masuk dalam persamaan, karena ada unmeasured anion

- kenapa ada anion gap

HIGH ANION GAP

- salah satu unmeasured anion adalah laktat,
- misal DKA, laktat meningkat, shg anion gap yang ada jadi meningkat
- HCO3 yang turun, di konsemsai dengan klorida yang meningkat, shg anion gap hya
tetap