Anda di halaman 1dari 4

NASKAH DRAMA BAPAK KU TUKANG SAMPAH

By : Zuhry

Disebuah desa, hiduplah sebuah keluarga yang mempunyai seorang anak laki-laki yang
bernama aldi dan seorang anak perempuan yang sangat cantik dan jelita. Ia bernama mawar. Kini
aldi berumur 12 tahun dan sedang menduduki bangku sekolah kelas 6. Ia bersekolah di sekolah
harapan bangsa. Kegiatan sehari-hari ayahnya yaitu memungut sampah, sedangkan ibunya seorang
ibu rumah tangga.

Adegan 1

Pada suatu pagi aldi berangkat kesekolah, tiba-tiba ia melihat ayahnya yang sedang
memungut sampah. Aldi mendekati ayahnya.

Aldi : Assalamualaikum, ayah!

Ayah : Waalaikum salam, kamu ngapain kemari aldi?

Aldi : Nggak yah, tadi aldi lihat ayah, jadi aldi mampir saja

Ayah : Buruan berangkat sekolah aldi, ntah kamu terlambat.

Aldi : Aldi malas sekolah yah,

Ayah : lho..lho..kok malas, aldi nggak boleh seperti itu. Aldi harus sekolah ya, biar nanti
bisa sukses. Nggak seperti ayah yang kerjanya memungut sampah. (Sambil
mengambil botol-botol plastik)

Aldi : Yaudah yah, aldi berangkat sekolah dulu.

Ayah : Iya hati-hati aldi.

Adegan 2

(Sesampai di sekolah, aldi langsung masuk kelas dan duduk di bangkunya. Semua anak-anak di
kelas tersebut siap untuk belajar. Tiba-tiba Pak Tigor masuk.)

Pak Tigor : Selamat pagi semua!

Anak-anak : Pagi pak, (dengan penuh semangat)

Pak Tigor: Untuk pelajaran Bahasa Indonesia hari ini, bapak akan memberikan tugas untuk
kalian semua, untuk hari rabu kalian harus menuliskan sebuah cerita tentang
pekerjaan orang tua, lalu kalian menceritakan di depan kelas. Itu untuk nilai
ulangan kalian. Paham?

Anak-anak: Baik pak

Kemudian Deni dan sita menghampiri aldi.


Deni : Kamu mau ceritain apa besok di?

Aldi : (Hanya terdiam sambil menatap kedua temannya)

Sita : “Pasti dia mau ceritain bapak nya yang tukang sampah itu, hhaha”

(tertawa)

Deni : “Dasar anak tukang sampah, nggak pantas kamu sekolah disini..” (sinis)

Sita : “Kalau tukang sampah, ya tetap aja selamanya tukang sampah, nggak usah sok-
sok jadi anak sekolahan”

Deni : “ Betul banget sit, hahaa…haha”

Aldi : (dengan wajah yang merah dan kesal)

(Tiba-tiba bel pun berbunyi, semua anak-anak bergegas untuk pulang sekolah).

Adegan 3

Setiba dirumah , Aldi duduk dikamar, ia tak biasanya murung saat pulang sekolah. Setelah
membuka sepatu, dia duduk merenung di kamar. Terbayang di matanya kejadian hari rabu. Teman-
temannya pasti mencemooh ketika dia bercerita di depan kelas.

Aldi: Bagaimana ini? Besok teman-teman sekelas ku pasti akan mengejek dan
menertawakanku lagi. Mau bawa kemana muka ku ini? (berbicara sendiri, sambil
kebingungan).

Bagaimana mungkin Aldi menceritakan tentang pekerjaan ayahnya? Ayah Aldi sehari-
harinya bekerja bersama sampah. Dari pagi hingga pukul empat sore. Ketika pergi masih wangi
sabun mandi, pulang-pulang bau busuk. Aldi memang tak malu menjadi anak seorang tukang
sampah. Karena dari sampah-sampahlah ayahnya menghidupi mereka. Dari sampah-sampahlah
Aldi bisa bersekolah. Tapi kalau harus menceritakannya di depan kelas, kemudian dicemooh. Oh...

Tiba-tiba kak mawar muncul di dekat aldi.

Kk Mawar : “Lho, bukannya makan siang, malahan melamun! apa aldi tak lapar?”

Aldi : “Apaan sih, nanti saja aldi makan, aldi sedang tidak lapar” (dengan muka sinis
dan cuek)

Kk Mawar : Aldi kenapa, ada masalah?

Aldi : "Nggak kok, Kak. Aldi hanya mengkhayal." (Wajah Aldi merah seperti udang
rebus)
Kk Mawar :"Melamun dan mengkhayal itu sama saja. Apa kedua persamaan kata itu tak
Aldi pelajari di sekolah?"

Aldi : (Diam membisu sambil menunduk ke bawah)

Kk Mawar : “Aldi kenapa, ceritakan saja sama kakak kalau aldi sedang ada masalah”
(sambil memaksa aldi untuk bercerita)

Aldi : "Boleh nggak besok Aldi bolos sekolah? Soalnya aldi malu”

Tanpa sadar Aldi mengucapkan kata-kata yang paling dibenci Kak Mawar. Lihat saja, mata
Kak Mawar langsung melotot.

Kk Mawar : “Malu kenapa aldi?”

Aldy : Tadi di sekolah Pak Tigor memberikan kami tugas untuk menceritakan
pekerjaan orang tua di depan kelas, aldi malu menceritakan tentang ayah yang
kerjanya memungut sampah. Nantinya teman-teman kelas aldi, mereka pasti
akan mengejek aldi. Aldi malu kak…(sambil menangis)

Kk Mawar : “Sudahlah aldi, aldi tidak usah malu. Apapun pekerjaan orangtua kita yang
penting halal kan? Lagi pula dari hasil ayah memungut sampah kita bisa
seperti ini, kita bisa makan, bisa sekolah. Apa aldi tidak berfikir seperti itu. Di
luar sana masih banyak orang yang nggak bisa makan aldi. Bersyukurlah, ayah
kita mau berusaha untuk kita tanpa mengenal lelah dan letih agar kita bisa
bahagia”. (dengan penuh kesabaran)

Aldi : “Maafin aldi kak, aldi janji tidak akan seperti itu lagi, aldi akan belajar lebih
giat dan besok aldi akan bercerita tentang pekerjaan ayah. Terimakasih kak
sudah memberikan nasihat untuk aldi”.

Kk Mawar : iya aldi, aldi tidak boleh lagi mengeluh. Harus selalu bersyukur dan semangat
untuk belajar ya”

Aldi : “Baik kak” (sambil tersenyum bahagia)

Adegan 4

Keesokan harinya, tibalah jam pelajaran Bahasa Indonesia, Pak tigor langsung masuk ke
dalam kelas.

Pak Tigor : “Bagaimana anak-anak, apa kalian sudah siap untuk bercerita”?

Anak-anak : “siap pak” (dengan serentak)

Semua anak-anak telah selesai bercerita dengan penuh semangat dan dengan pekerjaan orangtua
yang berbeda-beda serta mempunyai jabatan yang tinggi. Tibalah kini giliran aldi yang bercerita.
Pak Tigor : Ayo anak-anak, sekarang kita akan mendengarkan cerita daripada teman
yang terakhir yaitu aldi, silahkan aldi maju ke depan”

Dengan penuh kegemetaran aldi langsung maju kedepan kelas.

Aldi : teman-teman, aldi akan menceritakan tentang pekerjaan orang tuaku “Bapakku
tukang sampah” (sambil bersedih)

“Setiap harinya, bapak ku pergi memungut sampah keliling kampong dan kota, ia
kerja dari mulai terbit matahari sampah dengan terbenam matahari. Bapak pergi
dengan pakaian yang wangi, dan pulang nya dengan baju yang kotor dan bau.
Namun beliau tidak pernah lelah dan tidak pernah sekalipun mengeluh demi
keluarganya. Demi mencari nafkah dan menghidupi kami semua. Berkat bapakku
yang bekerja sebagai tukang sampah, aku bisa sekolah dan bisa seperti sekarang ini.
Jasa nya tidak bisa pun untuk ku balas, aku bangga terhadap bapakku, semoga suatu
saat aku bisa sukses agar dapat membahagiakan orangtua dan keluargaku. Semoga
Allah membalas semua kebaikan bapak ku” (sambil menangis dengan tersedu-sedu).

Kemudian aldi langsung duduk kembali di bangkunya. Pak Tigor dan semua anak-anak di kelas pun
ikut sedih mendengar cerita aldi.

Pak Tigor : Terimakasih aldi, Bapak terharu dengan cerita kamu aldi, aldi harus terus
semangat dan giat belajar ya, agar cita-cita aldi tercapai. Kemudian untuk anak-anak
yang lain juga bapak ingatkan, jangan malu dengan apapun profesi orangtua kita.
Yang penting halal, karena apapun yang dilakukan orangtua kita hanya untuk
kebahagiaan kita. Jadi bersyukurlah atas apa yang telah dikaruniai untuk kita.

Adegan 5

Akhirnya Deni dan sita pun sadar, dan meminta maaf kepada aldi karena sudah pernah menghina
aldi.

Deni : “Maafin aku ya, sudah menghina kamu kemarin itu” (merasa malu)

Sita : “ Iya, maafin kami ya aldi, kami sudah jahat sama kamu” (sambil berjabat tangan”

Aldi : “ Aku sudah memaafkan kalian kok sebelum kalian minta maaf” (sambil
tersenyum)

Kemudian mereka bertigapun saling memberi berjabat tangan sambil memberi senyuman, dan
akhirnya mereka berteman baik.

Anda mungkin juga menyukai