Masalah Pendidikan Peserta Didik Tuli
Masalah Pendidikan Peserta Didik Tuli
Om Swastiastu,
Pendidikan adalah bekal awal untuk meraih cita-cita. Setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan sesuai dengan Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 yakni setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan. Warga negara yang dimaksud adalah
jawab semua pihak. Orang tua bertanggung jawab dalam memilih satuan
Saya ajak saudara-saudara untuk berfokus pada ragam disabilitas Tuli. Selama ini
banyak sekali hambatan yang dirasakan teman Tuli saat melanjutkan pendidikan
kampus. Mereka sulit memahami Bahasa Indonesia yang kompleks, tidak dapat
menyusun kalimat yang baik saat membuat tugas, dan tidak mampu melakukan
dapat mengikuti perkuliahan dengan baik? Pertama, karena akses yang tidak
menyediakan akses yang sesuai sehingga mereka tidak bisa belajar dengan baik.
Kedua, faktor pendidikan dasar menengah yang telah diikuti siswa Tuli. Salah
membinggungkan bagi siswa Tuli. Menurut Ade Wirawan, seorang aktivis Tuli di
Nah jika bukan SIBI, lalu apa? Pasti akan muncul pertanyaan ini, SIBI kan resmi,
formal digunakan di sekolah? Jika anda ingin tahu, jawabannya adalah BISINDO.
komunitas Tuli, namun Bahasa yang merupakan representasi budaya Tuli. Itulah
Bahasa Isyarat Indonesia dalam sistem pendidikan yang ditujukan untuk peserta
didik Tuli. Karena BISISNDO adalah bahasa yang tepat untuk mereka. terkait
yang layak bagi peserta didik penyandang disabilitas. Khususnya untuk disabilitas
runggu wicara atau Tuli tertera pada pasar 15. Berikutnya surat eadaran dari
Direktur Dirjen Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus bertanggal 23
13 tahun 2020 maupun surat eadaran diatas sudah sesuai dengan UU No. 8 tahun
Banyak yang belum memberikan akomodasi yang layak untuk peserta didik
Dengan menggunakan SIBI yang dibuat oleh orang dengar, Tuli tidak memahami
disabilitas kepada guru di tingkat sekolah dasar karena di tingkat ini murid akan
apakah akses sudah tersedia? Apa guru sudah mempunyai kompetensi untuk
mengajar anak-anak Tuli? Sekolah inklusi bukan hanya label semata, tapi
sama. Kalau tidak dilakukan segera, akan terbentuk pola yang terus berulang.
informasi, dan masih banyak lagi. SIBI membuat kemampuan kognitif anak tidak
perguruan tinggi.
kebutuhan Tuli, penyesuaian ini harus melibatkan Tuli secara aktif. Karena
pengalaman dari Tuli adalah poin evaluasi penting. Disabilitas adalah ahlinya
tidak akan tersampaikan dengan baik tanpa adanya guru yang kompeten.
Pendidikan sekolah dasar sebagai modal awal untuk bekal di perguruan tinggi,
maka hal tersebut harus debenahi. Dengan adanya pendidikan dasar yang sesuai,
kemampuan berpikir kritis dan logika anak akan berkembang dengan maksimal.
Calon pemimpin Bali lihat dan pahamilah masalah hambatan pendidikan ini, lalu
benahi segera. Kalau tidak, rantai masalah ini akan terus mengakar dan
melahirkan hambatan yang semakin kompleks. Pemilu adalah ajang yang tepat