Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335390558

Analisis Kuantitatif Sistem Manajemen Lingkungan Berdasarkan Klausul ISO


14001:2015

Article in Jurnal Presipitasi Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan · June 2019
DOI: 10.14710/presipitasi.v16i1.1-7

CITATIONS READS

6 7,036

4 authors, including:

Bimastyaji Surya Ramadan Nurani Ikhlas


Universitas Diponegoro Institut Teknologi Pembangunan Surabaya
107 PUBLICATIONS 522 CITATIONS 17 PUBLICATIONS 72 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Bimastyaji Surya Ramadan on 07 April 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS KUANTITATIF SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
BERDASARKAN KLAUSUL ISO 14001:2015
Bimastyaji Surya Ramadan1,*), Santika Budi Hapsari2, Ajeng Lakshita
Pramesti1, Nurani Ikhlas2
1
)DepartemenTeknikLingkungan,Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto,
SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
2
)Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Institut Teknologi Pembangunan Surabaya, Jl.
Balongsari Praja V No. 1, Tandes, Surabaya, Indonesia 60186

*e-mail: bimastyaji@live.undip.ac.id

Abstrak

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan pengolahan
limbah, sehingga sistem manajemen lingkungan yang baik dan benar sangat diperlukan dalam
proses produksinya. Dokumen ISO14001:2015 menjadi acuan PT. X dalam melakukan sistem
manajemen lingkungan. Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2015
merupakan bukti bahwa PT.X telah secara aktif melakukan audit eksternal maupun internal
dalam bentuk self assessmentdengan acuan yang ada pada klausul ISO 14001 : 2015. Pada
penelitian ini dilakukan analisis secara kuantitatif menggunakan panduan self assesment yang
dikeluarkan oleh Global Environmental Management Initiative (GEMI). Checklist ini berisikan
daftar persyaratan yang mengacu pada standar ISO 14001:2015, dan ditulis dalam format
pertanyaan baku beserta skoring kuantitatif. Dari hasil analisa yang telah dilakukan, PT. X telah
memenuhi prinsip ISO 14001:2015 yang dapat dilihat dengan adanya Standard Operating
Procedure (SOP) yang berisi tata cara operasi, proses produksi dan pemeliharaan lingkungan,
serta terdokumentasikannya kebijakan dan komitmen manajemen puncak tentang sistem
manajemen lingkungan. Kebijakan dan komitmen lingkungan merupakan prinsip utama yang
menjadi dasar untuk diterapkannya sistem manajemen lingkungan.

Kata kunci: ISO 14001:2015, Pengelolaan Limbah, Self Assessment, Sistem Manajemen
Lingkungan

Abstract

PT. X is a company that engaged in the management and processing of waste, thus a good and
correct environmental management system is strongly needed. ISO 14001: 2015 document is a
guideline for PT. X in carrying out environmental management systems. ISO 14001: 2015
Environmental Management System Certification is a proof that PT. X has actively carried out
external and internal audits in the form of self-assessment using ISO 14001: 2015 as they
reference. In this study, a quantitative analysis was carried out using self-assessment
guidelines issued by the Global Environmental Management Initiative. This checklist contained
a list of requirements that refer to the ISO 14001: 2015 standard, and were written in the
standard question format along with quantifying the clauses. Result showed PT. X has fulfilled
ISO 14001: 2015 principleswhich can be seen by the existence of a Standard Operating
Procedure (SOP) which contained procedures for operations, production processes and
environmental maintenance, as well as documented policies and commitment of top
management regarding environmental management systems. Environmental policy and
commitment were the main principles that form the basis for the implementation of the
environmental management system.

Keywords: ISO 14001:2015, Waste Management, Self Assessment, Environmental


Management System

1 Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 16 No.1 Maret 2019
ISSN 2550-0023

Pendahuluan perusahaan mengalami pengurangan


pencemaran lingkungan sebesar 20%. Tujuan
Permasalahan lingkungan semakin populer secara menyeluruh dari penerapan Sistem
pada beberapa dekade terakhir ini. Manajemen Lingkungan ISO 14001 sebagai
Globalisasi di berbagai bidang pada akhir- standar internasional adalah untuk
akhir ini terkait dengan perkembangan mendukung perlindungan lingkungan dan
masalah lingkungan. Hal ini memacu pencegahan pencemaran yang seimbang
perusahaan meningkatkan kinerja secara dengan kebutuhan sosial ekonomi. ISO 14001
menyeluruh untuk menghasilkan produk yang juga memberikan banyak manfaat bagi
lebih ramah terhadap lingkungan. Untuk perusahaan, beberapa manfaat yang penting
memperoleh kinerja lingkungan yang baik, yaitu meningkatkan kinerja lingkungan,
dibutuhkan komitmen pihak perusahaan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan akses
melakukan perbaikan berkelanjutan dengan pasar (Panya et al. 2018)
adanya sistem manajemen lingkungan yang
baik. Dalam komitmennya untuk berpartisipasi
memperbaiki lingkungan, PT. X mendaftarkan
PT. X merupakan salah satu perusahaan perusahaanya dalam ISO 14001. Untuk itu,
yang bergerak dalam bidang pengolahan PT. X menerapkan standar – standar
limbah di Jawa Barat, dimana dalam proses internasional guna mendukung
pengolahan melalui beberapa tahap yang keberlangsungan perusahaan, yang
setiap tahapnya dapat menimbulkan dampak diantaranya adalah menerapkan sistem
terhadap lingkungan. Isu penurunan kualitas manajemen lingkungan yang dikenal dengan
lingkungan mendorong PT. X untuk istilah ISO 14001.Manfaat sertifikasi ISO
memasukan persoalan tersebut kedalam 14001 amat penting, tidak hanya perusahaan
agenda perusahaan. Untuk menyelesaikan itu sendiri tetapi juga lingkungan di sekitarnya.
persoalan tersebut, PT. X merencanakan Penerapan ISO 14001 dapat menurunkan
untuk menerapkan standar internasional dan potensi dampak terhadap lingkungan seperti
mendukung keberlangsungan perusahaan, mengurangi tumpahan bahan kimia,
yaitu menerapkan sistem manajemen menghemat penggunaan bahan baku dan
lingkungan. Untuk melakukan sistem sumber daya alam, mendorong efisiensi
manajemen lingkungan yang baik, maka proses – proses bisnis perusahaan,
diperlukan adanya suatu standar yang meningkatkan daya saing perusahaan dan
menjelaskan tentang sistem tersebut. membangun citra positif perusahaan di mata
Munculnya organisasi internasional di bidang pemerintah, pengusaha dan masyarakat
standardisasi yaitu ISO (International (Sunu, 2001).
Organization for Standardization) memberikan
peluang tiap perusahaan untuk meningkatkan Metodologi Penelitian
daya saing perusahaan di kancah global
(Nugraha dkk., 2015). Pengumpulan Data

Standar Internasional ISO 14001 merupakan Pengumpulan data primer dilakukan dengan
wahana untuk menjamin kinerja sistem cara melakukan pengamatan secara langsung
manajemen lingkungan tersebut. Standar ISO (observasi) maupun dengan cara wawancara.
14001 sebenarnya muncul sebagai akibat dari Pengambilan data operasi dan perencanaan
adanya beberapa isu lingkungan yang sering di PT. X dilakukan dengan pengamatan
dibicarakan dalam masyarakat. Isu langsung di lapangan serta melakukan
lingkungan tersebut adalah polusi udara, wawancara dan mendokumentasikan
polusi air, polusi tanah, limbah dan bahan – komponen - komponen lain di lapangan.
bahan berbahaya, bunyi atau kebisingan dan Pengambilan data keadaan eksisting seperti
getaran, radiasi, perencanaan fisik, dokumen, referensi, dan laporan rutin harian
penggunaan bahan atau material, mengenai pemantauan lingkungan di PT. X
penggunaan energi serta keselamatan dan dilakukan dengan observasi langsung ke
kesehatan kerja karyawan (Lestari, 2012). lapangan. Kemudian data tersebut diolah dan
Menurut Hilman dan Kristiningrum (2008) dievaluasi secara deskriptif kuantitatif. Data
terdapat beberapa alasan perusahaan – sekunder yang diambil terdiri dari data
perusahaan menerapkan ISO 14001, alasan eksisting operasional yang berupa dokumen,
paling utama adalah untuk meningkatkan referensi, dan laporan rutin harian yang
image perusahaan, meningkatkan partisipasi dikumpulkan bagian administrasi, seperti
karyawan, mengurangi pencemaran pengambilan data gambaran umum, struktur
lingkungan dan memenuhi tuntutan organisasi, dan proses produksi diPT. Xserta
konsumen. Dengan menerapkan ISO 14001 pengambilan SOP (Standard Operating

Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 16 No.1 Maret 2019 2
Procedure) yang berisi tentang tata cara Instrumen penelitian yang digunakan pada
operasi, proses produksi dan pemeliharaan penelitian ini adalah self assessment checklist
lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk yang diadaptasi dari Global Environmental
mengetahui penerapan sistem manajemen Management Initiative (GEMI) dan klausul
lingkungan, mengevaluasi pengelolaan ISO 14001:2015. Terdapat 7 prinsip meliputi
lingkungan yang sudah diterapkan, serta context of the organization, leadership,
mengevaluasi cara mengatasi hambatan planning, support, operation, performance
dalam penerapan sistem manajemen evaluation dan improvement serta 17 elemen
lingkungan di PT. X. pada ISO 14001 yang diturunkan menjadi 31
pertanyaan utama. Sebuah nilai sempurna
Penyusunan dan Penaksiran Instrumen “62” (yaitu setiap pertanyaan mendapatkan
Penelitian nilai 2), dimana hal ini juga menunjukkan
bahwa organisasi memiliki semua elemen
yang diperlukan dalam standar ISO 14001.

Gambar 1 Hubungan Plan-Do-Check-Act (PDCA) dengan 7 Prinsip ISO 14001:2015

Skor yang tertinggi di elemen apapun tidak Analisa Hasil Context of The Organization
selalu menunjukkan tanda bahwa kebutuhan Checklist
dasarnya terpenuhi. Selain itu, karena semua
prinsip dan elemen saling terkait, skor rendah Berdasarkan hasil observasi yang ada di PT.
dalam setiap elemen yang diberikan dapat X, total skor yang dihasilkan untuk prinsip
menempatkan keraguan pada skor yang lebih Konteks Organisasi adalah sebesar 72%. Hal
tinggi yang dicapai di elemen lain. Ketujuh ini menunjukkan bahwa organisasi ini telah
prinsip tersebut saling berhubungan untuk membuat prosedur atau dokumentasi tertulis
membentuk alur plan-do-check-act (PDCA) tentang konteks organisasi dan pemahaman
yang merupakan bentuk lain dari perbaikan pihak berkepentingan, prosedur atau
yang berkelanjutan (continuous improvement) dokumentasi tertulis mengenai ruang lingkup
yang dilakukan oleh perusahaan. Di sisi lain, sistem manajemen lingkungan, dan cara
skor 1 atau 2 dalam setiap pertanyaan perusahaan mengimplementasi ruang lingkup
memberikan keyakinan padaorganisasi yang sistem manajemen lingkungan terhadap
dinilai bahwa pendekatan manajemen telah semua hal yang terkait dengan aktifitas
kompatibel dengan sistem manajemen perusahaan.
lingkungan yang ideal seperti dijelaskan
dalam ISO 14001:2015. Analisa Hasil Leadership Checklist

Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
di PT. X, total skor yang dihasilkan untuk
Analisa Pelaksanaan Prinsip ISO 14001:2015 prinsip Kepemimpinan adalah sebesar 82%.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah
PT. X telah melakukan upaya untuk menunjukkan kepemimpinan yang baik yang
meningkatkan pelaksanaan ISO 14001. Pada telah diatur dalam dokumen PT. X tersebut
checklist, setiap kondisi diberikan skor pada yang berisi tentang pembuatan kebijakan
masing-masing prinsip ISO 14001, untuk keselamatan, kesehatan kerja, lingkungan
menilai penerapannya di perusahaan. Hasil dan mutu (K3LM) dan telah ditandatangani
skoring ini berguna untuk menilai kondisi oleh President Director serta dikomunikasikan
perusahaan saat ini tentang Sistem kepada seluruh pegawai. Perusahaan juga
Manajemen Lingkungannya. Definisi score telah membuat struktur organisasi
dari masing-masing prinsip akan dijelaskan perusahaan yang terdapat pada prosedur
pada tahap analisa. Human Capital Management System.

3 Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 16 No.1 Maret 2019
ISSN 2550-0023

Self Assessment Dashboard Context of the


Organization 72%
100%
80%
Improvement 60% Leadership
94% 82%
40%
20%
0%
Performance
Planning
Evaluation
89%
86%

Operation Support
88% 87%

Gambar 2 Total Skor Masing-masing Prinsip

Analisa Hasil Planning Checklist Analisa Hasil Operation Checklist

Berdasarkan hasil observasi yang ada di PT. Berdasarkan hasil observasi yang ada di PT.
X, total skor yang dihasilkan untuk prinsip X, total skor yang dihasilkan untuk prinsip
Perencanaan (planning) adalah sebesar 89%. Penerapan dan Operasi (Operation) adalah
Ini menjelaskan bahwa perusahaan ini telah sebesar 88%. Hal ini menjelaskan bahwa
membuat kemajuan dalam mengidentifikasi perusahaan ini telah memiliki banyak
sebagian besar aspek lingkungan yang prosedur untuk mencapai tujuan kebijakan
tercantum dalam Environmental Aspect dan targetnya sudah ada, tetapi mereka
Identification, Determination of Environmental mungkin tidak mencakup kegiatan minimasi
Impact and Determining Control, serta limbah serta program konservasi energi.
persyaratan hukum dan pemantauan
lingkungan yang dilakukan sesuai prosedur. Analisa Hasil Performance Evaluation
Perusahaan mungkin telah menetapkan Checklist
beberapa program manajemen lingkungan
yang dirancang untuk mencapai tujuan dan
Total skor yang dihasilkan untuk prinsip
target, tetapi masih ada perbaikan yang Pemerikasaan dan Tindakan Koreksi
diperlukan. (Performance Evaluation)adalah sebesar
86%. Ini menjelaskan bahwa perusahaan
Analisa Hasil Support Checklist cukup sering untuk memeriksa kinerja SML
dan elemen komponen yang ada dengan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, jadwal berkala. Sehingga bidang yang tidak
total skor yang dihasilkan untuk prinsip sesuai dapat diidentifikasi secara memadai,
dukungan (support) adalah sebesar 87%. Hal sebagai akibatnya, tindakan korektif atau
ini menjelaskan bahwa perusahaan ini telah preventif dapat secara efektif diambil.
memiliki prosedur terkait sumber daya Perusahaan memiliki prosedur terkait audit
manusia dan perusahaan juga telah internal yang tertera dalam Internal Audit of
memahami kebutuhan kompetensi personil SHEQ Management System Procedure, serta
untuk melaksanakan pekerjaan. Salah memiliki jadwal program audit lingkungan
satunya dengan mengadakan training tentang yang tertulis. Audit internal juga telah
lingkungan dan pemberitahuan mengenai didokumentasikan dalam bentuk laporan audit
kebijakan K3LM. Akan tetapi perusahaan dan rekaman audit, serta hasil audit
belum menjadikan pelatihan ISO 14001: 2015 dievaluasi dan diverifikasi untuk
menjadi pelatihan wajib sebagai dasar seluruh mengidentifikasi langkah – langkah
pegawai. pencegahan, tindakan perbaikan dan
perbaikan yang berkesinambungan sesuai
Manajemen Terintegrasi OHSAS 18001, ISO
14001, ISO 9001 dan SMK3.

Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 16 No.1 Maret 2019 4
Analisa Hasil Checklist Improvement 2. Menaati atau lebih baik dari persyaratan
peraturan perundang – undangan yang
Total skor yang dihasilkan untuk prinsip berlaku dan persyaratan lainnya yang
Peningkatan (Improvement) adalah sebesar diikuti oleh perusahaan yang terkait
94%. Hal ini menjelaskan bahwa perusahaan dengan aspek lingkungannya,
ini telah menindak lanjuti keluhan atau mencerminkan sifat, skala dan dampak
ketidakesuaian dengan menyelidiki masalah lingkungan dari kegiatan perusahaan
serta melakukan perbaikan yang dilakukan 3. Mencegah pencemaran dan mencapai
sesuai dengan dampak yang mengalami perbaikan berkelanjutan melalui
masalah, serta tindakan koreksi untuk pengembangan prosedur evaluasi kinerja
masalah ditentukan berdasarkan prosedur lingkungan dan indikator yang terkait
ketidaksesuaian yang ada yaitu meninjau dengan memperhitungkan aspek
efektivitas tindakan perbaikan yang dilaukan. lingkungan
Perusahaan terus menerus meningkatkan
efektivitas sistem manajemen terintegrasi Rancangan Perbaikan Atas Prinsip
OHSAS 18001, ISO 14011, ISO 9001 dan Leadership
SMK3 dengan metodologi Plan-Do-Check-Act
(PDAC) atau Define-Measure-Analyze- Skor untuk prinsip ini adalah 0 – 37. Total
Improve-Control (DMAIC). skor yang dihasilkan untuk prinsip
Kepemimpinan adalah sebesar 31. Ini
Rancangan Perbaikan menjelaskan bahwa organisasi ini memiliki
kepemimpinan yang memenuhi standar.
Rancangan perbaikan merupakan upaya Perusahaan telah memiliki perihal
peneliti untuk memberikan penyelesaian atas kepemimpinan yang diatur dalam dokumen
permasalahaan yang telah diidentifikasi PT. X serta keterangan struktur organisasi
sehingga dapat membantu untuk mencapai perusahaan yang jelas.Sesuai dengan hasil
tujuan dan sasaran. observasi dengan menggunakan checklist,
adapun rancangan perbaikan untuk prinsip ini
Rancangan Perbaikan Atas Prinsip Context of adalah sebagai berikut:
The Organization
1. Perlunya peningkatan komunikasi antar
Skor untuk prinsip ini adalah 0 – 18. Total karyawan dengan mengadakan program
skor yang dihasilkan untuk prinsip Context of pelatihan sistem manajemen lingkungan
The Organization adalah sebesar 13. Ini bagi karyawan baru dan lama
2. Publikasi tentang kebijakan lingkungan
menjelaskan bahwa organisasi ini memiliki
yang dapat menjadi pengingat untuk
konteks organisasi yang memenuhi standar,
seluruh karyawan, termasuk pada web
tapi tidak semua. Organisasi ini memiliki
secara jelas kebijakan dan komitmen resmi PT. X
mengenai lingkungan dalam artian kebijakan
lingkungan organisasi sebagian telah Rancangan Perbaikan Atas Prinsip Planning
didokumentasikan dan dikomunikasikan
keseluruh karyawan maupun publik. Skor untuk prinsip ini adalah 0 – 36. Total
Kebijakan lingkungan organisasi memang skor yang dihasilkan untuk prinsip
mencakup suatu komitmen untuk perbaikan Perencanaan adalah sebesar 32. Ini
berkelanjutan dan pencegahan pencemaran, menjelaskan bahwa organisasi ini telah
sudah ada kejelasan apakah kebijakan membuat kemajuan dalam mengidentifikasi
tersebut telah sesuai dengan sifat, skala, dan sebagian besar aspek lingkungan serta
dampaklingkungan perusahaan saat ini persyaratan hukum, dan mungkin telah
namun tidak semuanyayang memenuhi menetapkan beberapa program manajemen
persyaratan standar.Sesuai dengan hasil lingkungan yang dirancang untuk mencapai
observasi dengan menggunakan instrumen tujuan dan target, tetapi masih banyak banyak
checklist, rancangan perbaikan yang sesuai perbaikan yang diperlukan. Seperti
PT. X konteks organisasi adalah sebagai mengidentifikasi sejauh mana pengetahuan
berikut: karyawan mengenai pentingnya aspek
lingkungan serta meningkatkan pengetahuan
1. Manajemen puncak sebaiknya membentuk tersebut dan penjawabaran mendetail
dan mendokumentasikan kebijakan mengenai peran tanggung jawab, tujuan,
lingkungan yang telah memenuhi sebagian sasaran, dan jangka waktu dalam
besar persyaratan standar pengelolaan lingkungan hidup.Sesuai dengan

5 Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 16 No.1 Maret 2019
ISSN 2550-0023

hasil observasi, rancangan perbaikan yang tentang Sistem Manajemen Lingkungan, dan
dapat dilakukan adalah: inspeksi kontrol atau audit rutin sesuai
checklist parameter yang telah ditentukan.
1. mengidentifikasi sejauh mana Sehingga meminimalisir adanya
pengetahuan karyawan mengenai ketidaksesuaian pada saat sistem operasi
pentingnya aspek lingkungan serta berlangsung. Perusahaan diharapkan juga
meningkatkan pengetahuan tersebut dari mampu dalam menangani kegiatan minimasi
kegiatan yang dilakukan. limbah serta program konservasi energy dan
2. Penjabaran secara spesifik atau mendetail mengajak agar seluruh pegawai dapat
mengenai peran tanggung jawab, tujuan, memelihara prosedur yang telah
sasaran dan jangka waktu dalam dipersyaratkan oleh ISO 14001. Hasil
pengelolaan lingkungan. observasi lapangan menunjukkan perlunya:

Rancangan Perbaikan Atas Prinsip Support 1. Program pelatihan yang merefleksikan


tanggung jawab yang telah ditentukan
Skor untuk prinsip ini adalah 1 – 38. Total dalam sistem manajemen lingkungan dan
skor yang dihasilkan untuk prinsip Dukungan memperhitungkan pengertian dan
adalah sebesar33. Ini menjelaskan bahwa pengetahuan peserta terhadap materi
pokok.
organisasi ini telah memiliki banyak prosedur
2. Ajakan kepada seluruh pegawai agar
untuk mencapai tujuan kebijakan dan
targetnya sudah ada, seperti perusahaan dapat memelihara prosedur yang telah
dipersyaratkan oleh ISO 14001
memiliki SOP terkait sumber daya manusia,
3. Kesiagaan dan tanggap darurat adalah
kebutuhan kompetensi personil dalam suatu
tanggung jawab setiap organisasi untuk
pekerjaan, daftar kebutuhan pelatihan
menetapkannya yang sesuai untuk
berdasarkan kegiatan atau pekerjaan. Serta
kebutuhan organisasi.
perusahaan telah mengadakan training
4. Peningkatan komunikasi tiap departemen
tentang lingkungan dan pemberitahuan
dan antar departemen
tentang kebijakan K3LM. Tetapi, perusahaan
belum menjadikan pelatihan ISO 14001 : 5. Merencanakan, dan melakukan program
2015 menjadi pelatihan wajib sebagai dasar minimisasi limbah yang berasal dari limbah
kegiatan perusahaan. Dan juga
pengetahuan yang harus didapatkan oleh
semua pekerja dan peningkatan komunikasi meningkatkan tentang program konservasi
antar atau tiap departemen. Rancangan energi
perbaikan yang dapat dilakukan PT. X adalah
sebagai berikut: Rancangan Perbaikan Atas Prinsip
Performance Evaluation
1. Menjadikan pelatihan ISO14001: 2015
menjadi pelatihan wajib sebagai dasar bagi Skor untuk prinsip ini adalah 1 – 28. Total
seluruh pegawai skor yang dihasilkan untuk Evaluasi adalah
2. Meningkatkan komunikasi tiap departemen sebesar 24. Ini menjelaskan bahwa organisasi
dan antar departemen sudah memiliki prosedur-prosedur untuk
3. Identifikasi sumber daya yang masih dapat memeriksa kinerja Sistem Manajemen
digunakan Lingkungannya dan elemen komponennya.
4. Identifikasi konservasi energi Perusahaan memiliki prosedur terkait audit
internal serta memiliki jadwal program audit
Rancangan Perbaikan Atas Prinsip Operation lingkungan yang tertulis. Audit internal juga
telah didokumentasikan dalam bentuk laporan
audit dan rekaman audit, serta hasil audit
Skor untuk prinsip ini adalah 1 – 26. Total dievaluasi dan diverifikasi.
skor yang dihasilkan untuk prinsip Penerapan
dan Operasi adalah sebesar 23. Ini
menjelaskan bahwa organisasi ini telah Sesuai dengan hasil observasi dengan
menggunakan checklist, adapun rancangan
memiliki banyak prosedur untuk mencapai
perbaikan yang sesuai PT. X, sebaiknya
tujuan kebijakan dan targetnya sudah ada.
Tanggung jawab dan akuntabilitas untuk perusahaanmeninjau kembali hal – hal yang
pelaksanaannya telah ditetapkan untuk masih kurang secara berkala. Seperti
sebagian besar, tetapi tidak semua melakukan penyampaian hasil audit internal
persyaratan sumber daya yang dibutuhkan maupun eksternal kepada seluruh pegawai
agar pegawai juga tetap mengetahui sejauh
telah tersedia. Secara keseluruhan,
perusahaan telah memiliki prosedur- mana perkembangan suatu perusahaan.
prosedur, dokumentasi, pengkomunikasian

Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 16 No.1 Maret 2019 6
Rancangan Perbaikan Atas Prinsip diperlukan sebagai bentuk persiapan yang
Improvement baik dalam meningkatkan perlindungan
lingkungan dan kegiatan pencegahan
Skor untuk prinsip ini adalah 1 – 18. Total pencemaran yang seimbang dengan
skor yang dihasilkan untuk prinsip Perbaikan kebutuhan sosial ekonomi, serta memberikan
adalah sebesar 17. Ini menjelaskan bahwa manfaat berupa peningkatan kualitas
perusahaan ini telah memiliki banyak lingkungan, pengurangan biaya eksternal dan
prosedur untuk mencapai tujuan kebijakan peningkatan akses pasar.
dan targetnya sudah ada. Perusahaan
sudahmemiliki prosedur yang terkait Ucapan Terima Kasih: Ucapan terima kasih
mengenai ketidaksesuaian dan tindakan terutama ditujukan kepada PT. X yang telah
korektif. Perusahaan juga menindak lanjuti memberikan informasi-informasi terkait
ketidaksesuaian serta menyelidiki masalah penerapan sistem manajemen lingkungan
dan melakukan perbaikan yang dilakukan perusahaan yang sangat membantu dalam
sesuai dengan dampak yang mengalami penyusunan artikel ini.
masalah. Rancangan perbaikan yang sesuai
dengan kegiatan PT. X adalah secara berkala Daftar Pustaka
meninjau dan melakukan perbaikan sistem
manajemen lingkungannya secara Badan Standardisasi Nasional. 2005. SNI-19-
berkelanjutan dengan tujuan untuk 14001-2005: Sistem Manajemen
memperbaiki kinerja lingkungannya secara Lingkungan – Persyaratan dan
keseluruhan. Panduan Penggunaan. Jakarta: Badan
Standardisasi Nasional.
Kunci sukses untuk mengimplementasikan Bratasida. 1996. Manfaat Melakukan Audit
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dalam Lingkungan. Jakarta : BAPEDAL.
ISO 14001 ini adalah dengan diperlukannya Gemi. 2017. ISO 14001 Environmental
komitmen dan keterlibatan manajemen. Management System Self-Assessment
Kurangnya pemahaman tentang peran dan Checklist. Dalam
tanggungjawab dari manajemen akan http://gemi.org/solutions/solutions-
menyebabkan sistem tidak efektif atau interactive/iso- 14001-2015-checklist/.
komitmen penyempurnaan keberlanjutan tidak Diakses pada Februari 2019.
terpenuhi dengan baik.Keterlibatan seluruh Hilman, M, S. dan Kristiningrum, E. 2008.
karyawan juga memegang peranan penting. Kajian Penerapan ISO 14001 pada 12
Kesadaran atau aspek dan dampak Perusahaan. Jurnal Standarisasi, 10(3):
lingkungan yang mungkin timbul, mengerti 136-140.
prosedur dan instruksi lingkungan yang terkait ISO 14001. 2004. Environmental
dari setiap pekerja. Juga kesadaran terhadap Management Systems-Requirement
produksi yang telah ditetapkan oleh with Guidance for Use.
perusahaan.Menyesuaikan kebijakan Lestari, F. 2012. Minimisasi Limbah pada
lingkungan ataupun melakukan perbaikan Industri Semen dalam Rangka
yang sifatnya proaktif terhadap seluruh Implementasi Sistem Manajemen
elemen SML ISO 14001 antara lain Lingkungan ISO 14001. Agriplus, 22(2):
peningkatan kompetensi pekerja, revisi 110-116. ISSN 0854-0128.
terhadap prosedur ataupun instruksi Nugraha, A., Harsono A., Fitria L. 2015.
lingkungan yang ternyata tidak sesuai dengan Usulan Penerapan Sistem Manajemen
kebutuhan di lapangan. Mutu Berdasarkan Klausul-Klausul ISO
9001:2008. Reka Integra, 3(3):108-117.
ISSN: 2338-5081
Kesimpulan
Panya, N., Poboon C., Phoochinda W.,
Teungfung, R. 2018. The Performance
Secara umum, penerapan Sistem Manajemen of the Environmental Management of
Lingkungan di PT. X saat ini sudah memenuhi Local Governments in Thailand.
persyaratan ISO 14001. Dengan adanya Kasetsart Journal of Social Sciences,
metode skoring kuantitatif ini, dapat diketahui
39(2018): 33-41.
pada bagian apa perbaikan perlu dilakukan. Sunu, Pramudya. 2001. Melindungi
PT. X perlu membenahi konteks organisasi Lingkungan dengan Menerapkan ISO
karena prinsip tersebut memiliki nilai yang 14001. Jakarta: PT. Grasindo.
terkecil daripada prinsip lainnya. Analisis ini

7 Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, Vol. 16 No.1 Maret 2019

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai