Martha Sevatania Pratiwi
Martha Sevatania Pratiwi
NIM : 200612635288
OFF :D
Profil Kesehatan di Kota Surabaya
Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia, sekaligus
kota metropolitan terbesar di provinsi ini. Surabaya juga merupakan kota terbesar
kedua di Indonesia setelah Jakarta. Surabaya terletak di pantai utara Pulau Jawa
bagian timur dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa. Luas wilayah
kota Surabaya 326,81 km2 terbagi menjadi 31 kecamatan. Jumlah penduduk kota
Surabaya pada tahun 2019 sebesar 2.896.195 jiwa meliputi jumlah penduduk laki-
laki 1.430.988 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 1.465.207 jiwa dengan rasio
jenis kelamin 97,66.
Tuberkulosis (TB)
Penyakit menular Tuberkulosis atau TBC menjadi masalah kesehatan yang
memiliki prevalensi tinggi di Surabaya. Penyakit ini disebabkan oleh basil dari
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Diliat dari data penemuan kasus TBC di
Kota Surabaya yang semakin meningkat meningkat, 166 ditemukan kasus TBC
baru per 100.000 penduduk di tahun 2015 meningkat menjadi 274 kasus baru per
100.000 penduduk di Kota Surabaya pada tahun 2019.
Case Notification Rate (CNR) Seluruh Kasus TBC per 100.000 Pendudu
di Kota Surabaya Tahun 2016-2019
Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung
udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan atau nanah.
Infeksi ini dapat mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-anak dan
lansia di atas 65 tahun. Di Surabaya sendiri angka cakupan penemuan pneumonia
balita meningkat dari tahun ke tahun. Puncaknya pada tahun 2019 sebanyak
122,79%.
Cakupan Pneumonia Ditemukan dan Ditangani Kota Surabaya
Tahun 2015-2019
140 122,79
120
100
80 67,62
58,22
60 41,44 40,89
40
20
0
2015 2016 2017 2018 2019
Diare
Hingga saat ini penyakit diare merupakan masalah kesehatan masyarakat
di Kota Surabaya. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan
diare dari tahun ke tahun.
Tercatat jumlah penderita diare semua umur yang dilayani di sarana kesehatan
tahun 2018 sebanyak 78.463 penderita atau 100,71% dan terjadi peningkatan pada
tahun 2019 yaitu menjadi sebanyak 94.278 penderita atau 120,56% dari perkiraan
jumlah penderita diare di sarana kesehatan.
150 120,56
107,36 100,71
98,69
100 78,45
50
0
2015 2016 2017 2018 2019