Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM HEWAN AKUATIK

SUBLABORATORIUM
HIDROBIOLOGI DEPARTEMEN
PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)
NAMA : Munik Utami
Nilai :
NIM : 20/455605/PN/16505
PRODI : MSA
HARI, TANGGAL : Rabu, 14 April 2021
ASISTEN : 1. Rina Solekhatun ( )
2. Shafa Mufida A

A. ACARA
ACARA 8 : KEBIASAAN MAKAN HEWAN AKUATIK

B. TUJUAN
Mengetahui jenis pakan alami ikan sebagai dasar pengetahuan untuk mempelajari
interaksi antar organisme di suatu habitat.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Berbagai spesies ikan(ikan bawal, gurame, dan nila)
2. Alat bedah (gunting, pinset, skalpel , piring preparat)
3. Petridish
4. Tabung reaksi
5. Gelas ukur
6. Alat suntik spuit
7. Benang
8. Tissue
9. Pipet tetes

D. CARA KERJA
Sampel ikan diukur panjang dan beratnya

Ikan dimatikan dengan cara menusuk bagian kepala dengan


skalpel

Ikan dibedah dan diambil lambungnya, dengan cara mengikat


kedua ujung lambung ikan tersebut memakai benang,
kemudian dipotong, diusahakan agar tidak ada isi
lambung yang keluar Praktikum Hewan Akuatik 2021
Catatlah panjang lambung dan panjang seluruh saluran
pencernaan.

Setelah bagian lambung diambil, suntikkan aquadest


secara perlahan -lahan ke dalam lambung sampai penuh.
Catat volume aquadest yang disuntikkan.

Keluarkan seluruh isi saluran pencernaan/lambung ke


dalam gelas ukur. Catat volume isi lambung + aquadest.

Tuangkan isi saluran pencernaan pada petridisk, amati isi


saluran secara keseluruhan secara makroskopis

Ambil satu tetes (dengan pipet), amati di bawah


mikroskop. Lakukan 10 x pengamatan.

Masukkan data -data yang diperoleh ke dalam lembar


kerja.

Hitunglah derajat kepenuhan lambung, rasio panjang alat


pencernaan panjang total, dan frekuensi jenis pakan dari
seluruh sampel ikan.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil pengamatan Derajat Kepenuhan Lambung (DKL)


Spesies : Bawal (Colossoma macropomum.)
Panjang total : 30 cm
Berat :-
Panjang saluran pencernaan : 24,5 cm
Volume aquadest : 1,6 ml
Volume lambung total : 1,8 ml

Perhitungan DKL :
V material
DKL = x 100%
V lambung

Praktikum Hewan Akuatik 2021


0 ,2
= x 100%
1, 8
= 11,11%
Derajat Kepenuhan Lambung (DKL) : 11,11%

Spesies : Gurame (Ophronemus goramy)


Panjang total : 28 cm
Berat :-
Panjang saluran pencernaan : 60 cm
Volume aquadest : 1,1 ml
Volume lambung total : 2 ml

Perhitungan DKL:
V material
DKL = x 100%
V lambung
0,9
= x 100%
2
= 45%
Derajat Kepenuhan Lambung (DKL) : 45%

Spesies : Nila (Oreochromis niloticus)


Panjang total : 26,5 cm
Berat :-
Panajnag saluran pencernaan : 40 cm
Volume aquadest : 1,6 ml
Volume lambung total : 2 ml

Perhitungan DKL :
V material
DKL = x 100%
V lambung
0,4
= x 100%
2
= 20%
Derajat Kepenuhan Lambung (DKL) : 20%

Praktikum Hewan Akuatik 2021


Tabel 2. Hasil pengamatan panjang usus relatif (RLG)
Spesies Panjang saluran Panjang total Rasio RLG
pencernaan tubuh

Colossoma macropomum 24,5 cm 30 cm 0,82:1 0,82

Ophronemus goramy 60 cm 28 cm 2,14:1 2,14

Oreochromis niloticus 40 cm 26,5 cm 1,51:1 1,51

Tabel 3. Kebiasaan makan ikan


Spesies Jenis Pakan Jumlah Ikan yang
Memakan
Bawal (Colossoma macropomum) Daging 10
Tumbuhan 15
Gurame (Ophronemus goramy)
Pelet 5
Tumbuhan 6
Nila (Oreochromis niloticus)
Pelet 6

Tabel 4. Frekuensi Kejadian Makan


Spesies : Bawal (Colossoma macropomum)
No Jenis makanan Jumlah ikan yang Frekuensi kejadian
memakan
1 Pelet 0 0
2 Tanaman 0 0
3 Daging 10 100%

Spesies : Gurame (Ophronemus goramy)


No Jenis makanan Jumlah ikan yang Frekuensi kejadian
memakan
1 Pelet 5 25%
2 Tanaman 15 75%
3 Daging 0 0

Spesies : Nila (Oreochromis niloticus)


No Jenis makanan Jumlah ikan yang Frekuensi kejadian
memakan
1 Pelet 6 50%
2 Tanaman 6 50%
3 Daging 0 0

Prinsip kerja studi isi saluran pencernaan adalah mengetahui isi saluran pencernaan
ikan dengan metode volumetri, yang dilakukan dengan sectio dan pengenceran untuk
Praktikum Hewan Akuatik 2021
memperoleh DKL, RLG, FK, dan rasio. Metode volumetri bertujuan untuk mengukur
makanan ikan berdasarkan makanan yang terdapat didalam lambung (Setya dkk, 2014).
Derajat Kepenuhan Lambung (DKL) yaitu volume material dalam lambung dibagi
dengan volume keseluruhan kapasitas lambung. Fungsi dari pengukuran DKL adalah
untuk menggolongkan ikan termasuk ke dalam karnivora, herbivora, atau omnivora.
DKL pada ikan berbeda-beda tergantung bobot, panjang, dan bentuk lambung
(Kusumawati dan Ismi, 2014). Berdasarkan tabel 1, ikan bawal memiliki DKL sebesar
11,11%, ikan gurame sebesar 45%, dan ikan nila sebesar 20%.
Rasio panjang saluran pencernaan dengan panjang tubuh ikan digunakan untuk
menentukan pengelompokkan jenis ikan antara ikan herbivora, karnivora, atau omnivora.
Pada ikan herbivora, rasio saluran pencernaan bernilai ≥2:1, ikan karnivora, rasio saluran
pencernaan bernilai ≤1:1 dan ikan omnivora bernilai 1-2:1. Dari Effendie (1979) dalam
Jarmanto dkk (2014), ikan karnivora mempunyai panjang usus pendek dan panjang usus
tersebut lebih pendek dari panjang total tubuh. Hal ini dikarenakan makanan ikan
herbivora berupa daging dan dalam proses pencernaannya tidak memerlukan waktu yang
lama seperti pada ikan herbivora yang memiliki usus lebih panjang dari panjang
tubuhnya. Dari tabel 2, ikan bawal memiliki rasio 0,82:1, dimana nilai RLG 0,81 lebih
kecil dari 1, maka ikan bawal dikelompokkan dalam ikan karnivora. Rasio ikan gurame
2,14:1, karena RLG bernilai 2,14 sehingga dikelompokkan dalam ikan herbivora. Ikan
nila dikelompokkan dalam ikan omnivora didapat dari nilai RLG antara 1-2 yaitu 1,51.
Kebiasaan makan ikan adalah kuantitas dan kualitas makanan yang dimakan oleh
ikan, manfaat dari mengetahui kebiasaan pada ikan yaitu mengetahui pakan yang
dimakan oleh setiap jenis ikan. Ada 3 jenis ikan berdasarkan jenis makanannya, yaitu
monopagik yang hanya memakan satu jenis makanan, stenopagik yang memakan
beberapa janis makanan yang berbeda dan ueropagik yang memakan jenis makanan yang
bervariasi (Biswas, 1993 dalam Setya dkk, 2014).

F. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan praktikum ini bahwa berdasarkan
rasio antara panjang saluran pencernaan dengan panjang total tubuh ikan, ikan
dikelompokkan menjadi 3 yaitu karnivora (ikan bawal), herbivora(ikan gurame) dan
omnivora(ikan nila). Berdasarkan jenis makanannya, ikan juga dikelompokkan menjadi
3, yaitu monopagik(ikan bawal), stenopagik(ikan gurame dan ikan nila), dan europagik.

G. SARAN
Dari laporan praktikum terdapat kata-kata yang kurang dipahami, sehingga perlu
dikonfirmasikan terlebih dahulu dengan asisten parktikum, sebelum diberikan kepada
praktikan agar diperhatikan lagi terkait laporan.

H. DAFTAR PUSTAKA
Jarmanto, Yusfiati, dan Elvyra, R. 2014. Morfometrik Saluran Pencernaan Ikan Parang-
Parang Dari Perairan Laut Bengkalis Provinsi Riau. JOM FMIPA 1(2): 464-
471.
Kurnia, R., Widyorini, N., dan Solichin, A. 2017. Analisis Kompetisi Makanan Antara
Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus), Ikan Mujair (Oreochromis
mossambicus), dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Perairan Waduk
Wadaslintang Kabupaten Wonosobo. Journal Of Maquares 6(4): 515-524.
Praktikum Hewan Akuatik 2021
Kusumawati, D. dan Ismi, S. 2014. Laju Pengosongan Isi Perut Ikan Kerapu Cansir
(Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus corallicola) Sebagai Informasi Awal
Dalam Penentuan Manajemen Pemberian Pakan. J. Ris. Akuakultur 9(3): 399-
406.
Setya, Y. A., Ario, R., dan Redjeki, S. 2014. Kondisi Morfometri Dan Komposisi Isi
Lambung Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Yang Didaratkan Di Wilayah
Prigi Jawa Timur. JOURNAL OF MARINE RESEARCH 3(3): 226-232.
Setyowati, D. N., Hardaningsih, I. dan Priyono, S. B. 2007. Sintasan Dan Pertumbuhan
Benih Pasca Larva Beberapa Subspesies Gurami(Osphronemus goramy). Jurnal
perikanan 9(1): 149-153.

Praktikum Hewan Akuatik 2021

Anda mungkin juga menyukai