Anda di halaman 1dari 1

Batu Batikam

Batu Batikam adalah salah satu benda cagar budaya bersejarah di Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo
Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat.[1] Jika diartikan
kedalam Bahasa Indonesia, Batu Batikam berarti batu yang tertusuk.[2] Menurut sejarah, lubang atau
tusukan yang ada di tengah batu itu merupakan bekas dari tusukan keris Datuak Parpatiah Nan
Sabatang.[2] Luas situs cagar budaya Batu Batikam adalah 1.800 meter persegi, dulu berfungsi
sebagai medan nan bapaneh atau tempat bermusyawarah kepala suku.[3] Susunan batu di sekeliling
batu batikam seperti sandaran tempat duduk, berbentuk persegi panjang melingkar.[3] Pada bagian
tengah terdapat batu batikam dari bahan batuan Andesit.[3] Batu ini berukuran 55 x 20 x 40
sentimeter, dengan bentuk hampir segitiga.[3] Prasasti Batu Batikam menjadi salah satu bukti
keberadaan Kerajaan Minangkabau di zaman Neolitikum.[4] Batu batikam merupakan batu tertusuk
yang melambangkan pentingnya perdamaian dan musyawarah-mufakat dalam kehidupan
masyarakat Minangkabau

Keunikan
Batu ini dinamakan batu batikam atau batu tertusuk adalah karena adanya bekas tusukan pada
bagian batu tersebut.[5] Secara logika, hal ini mungkin sulit diterima oleh akal mengingat batu adalah
sebuah benda yang sangat keras sehingga tidak mungkin untuk ditusuk dan menyisakan sebuah
lubang yang tembus.[5]
Menurut cerita yang diyakini masyarakat setempat, Batu Batikam merupakan bekas
tusukan keris milik Datuak Parpatiah Nan Sabatang yang menjadikan batu batikam sebagai simbol
perdamaian antar pemimpin yang berkuasa pada masa itu.[5]
Cerita lain menyatakan bahwa peninggalan sejarah ini dahulu kala merupakan suatu
tempat musyawarah para kepala suku.[5] Hal lain yang menambah keunikan Batu Batikam adalah
adanya sebuah pohon beringin yang sangat besar di sekitar kawasan tersebut.[5] Selain itu, lubang
pada batu batikam ini dapat disentuh dan dilihat langsung oleh pengunjung.
Batu ini dinamakan batu batikam atau batu tertusuk adalah karena adanya bekas tusukan pada
bagian batu tersebut.[5] Secara logika, hal ini mungkin sulit diterima oleh akal mengingat batu adalah
sebuah benda yang sangat keras sehingga tidak mungkin untuk ditusuk dan menyisakan sebuah
lubang yang tembus.[5]
Menurut cerita yang diyakini masyarakat setempat, Batu Batikam merupakan bekas
tusukan keris milik Datuak Parpatiah Nan Sabatang yang menjadikan batu batikam sebagai simbol
perdamaian antar pemimpin yang berkuasa pada masa itu.[5]
Cerita lain menyatakan bahwa peninggalan sejarah ini dahulu kala merupakan suatu
tempat musyawarah para kepala suku.[5] Hal lain yang menambah keunikan Batu Batikam adalah
adanya sebuah pohon beringin yang sangat besar di sekitar kawasan tersebut.[5] Selain itu, lubang
pada batu batikam ini dapat disentuh dan dilihat langsung oleh pengunjung.
Batu ini dinamakan batu batikam atau batu tertusuk adalah karena adanya bekas tusukan pada
bagian batu tersebut.[5] Secara logika, hal ini mungkin sulit diterima oleh akal mengingat batu adalah
sebuah benda yang sangat keras sehingga tidak mungkin untuk ditusuk dan menyisakan sebuah
lubang yang tembus.[5]
Menurut cerita yang diyakini masyarakat setempat, Batu Batikam merupakan bekas
tusukan keris milik Datuak Parpatiah Nan Sabatang yang menjadikan batu batikam sebagai simbol
perdamaian antar pemimpin yang berkuasa pada masa itu.[5]

Anda mungkin juga menyukai