Sermon SM
P S G rah a Ra y a
G K
I Petrus 2: 6-8
6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci:
"Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah
batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang
mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya,
tidak akan dipermalukan."
7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal,
tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu
yang telah dibuang oleh tukang-tukang
bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga
telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu
sandungan."
8 Mereka tersandung padanya, karena mereka
tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu
mereka juga telah disediakan.
Wonderful world
A STONE
Mengenal Manfaat Batu dalam Kehidupan Kita
5. Bidang Manufaktur
Terakhir, batu-batuan alam ini juga digunakan sebagai produk manufaktur di berbagai bidang.
Misalnya, dalam industri bangunan, kita mengenal produk batu-batuan menjadi semen. Batu-
batuan juga bisa dihasilkan menjadi kaca, bahan pemutih, keramik, dan lain-lain.
Alhasil, beberapa industri manufaktur diuntungkan dengan penggunaan batu alam sebagai bahan
produksi mereka. Apalagi kualitas batu alam lebih tinggi daripada jenis batu-batuan lainnya.
BATU
DALAM
ALKITAB
Batu biasa (Ibrani 'even, Yunani lithos) dipakai untuk berbagai tujuan. Batu-batu kecil merupakan
senjata yg mudah digunakan (1 Sam 17:40); alat untuk menyerang dan melaksanakan hukuman
mati (Bil 35:17; Yoh 8:59; Kis 7:58); batu timbangan (Im 19:36); dan bahan untuk membuat pisau (Kel
4:25). Batu-batu yg lebih besar digunakan untuk menutup sumur (Kej 29:2), untuk menutup mulut
gua (Yos 10:18) dan kuburan (Mat 27:60), untuk menjadi pertanda (2 Sam 20:8) dan batu peringatan
(Yos 4:20; bnd 2 Sam 18:18), dan sebagai tiang batu atau mezbah dalam upacara agama (Kej 28:18;
Ul 27:5). Sudah tentu, batu-batu juga merupakan bahan bangunan utama.
Kristus dilukiskan sebagai Batu Yg Hidup dalam 1 Ptr 2:4, yg memberi hidup kepada orang-orang
percaya yg dimasukkan ke dalam Dia dan dibangun sebagai gereja untuk tujuan-tujuan ibadah dan
kesaksian (ay 5, 9). Hal ini sejalan dengan pemakaian bh Ibrani yg melukiskan Allah sebagai Batu
Besar yg memberi keamanan dan keselamatan bagi umat-Nya (2 Sam 22:32). Pemakaian ini
didasarkan pada perlambangan batu besar (sela atau tsur) sebagai tempat perlindungan yg curam
dan tak dapat didatangi (bnd Yes 32:2; 33:16), atau sebagai tempat berpijak yg tak dapat goyah
(Mzm 40:3). Kristus juga disebut 'Batu Karang' yg mengeluarkan air bagi Israel di padang gurun dan
mengikuti perjalanan mereka (1 Kor 10:1). Dalam Mat 16:18 Kristus menyebut Petrus sebagai 'batu
karang' (*PETRUS; *BATU PENJURU dan *BATU SANDUNGAN).
Dilansir dari Truly Experiences, Rabu (23/2/2022), berikut ini adalah deretan batu permata paling berharga di dunia di bawah ini.
1. Pink Diamond. Kelangkaan dan warna cantik berlian merah muda adalah dua alasan mengapa berlian ini termasuk di antara batu permata
termahal di dunia. Batu-batu itu ditemukan di Australia, Brasil, Kanada, India, Siberia, Afrika Selatan, dan Tanzania. Meskipun ditambang di
beberapa lokasi, permata merah muda ini sangat langka, hanya menyumbang 0,0001 persen dari berlian dunia.Satu-satunya spesimen tanpa
cacat dari batu permata paling berharga itu adalah Pink Star 59,60 karat yang terjual dengan harga luar biasa 71,2 juta dolar AS atau sekiraRp1
triliun. Permata itu dilelang Sotheby's Hong Kong pada tahun 2017. Putri Elizabeth bahkan (sekarang Ratu Elizabeth II) pernah menerima batu
merah menawan ini seberat 23,6 karat yang dimasukkan ke dalam bros sebagai hadiah pada 1947.
2. Blue Diamond
Berlian biru yang dikenal sebagai Oppenheimer Blue memegang rekor harga per karat tertinggi, meskipun berlian Pink Star adalah permata
termahal yang pernah dijual. Harga jual Oppenheimer Blue sebesar 57,5 juta dolar AS atau sekitar Rp821 miliar. Sejumlah kecil boron memberi
berlian biru warna khas mereka dan warna itulah yang mengelompokkan batu dikenal sebagai 'berlian warna mewah'. Batu-batu tersebut
memiliki tingkatan mulai dari yang sempurna hingga yang disertakan. Batu permata termahal di dunia ditambang di Afrika Selatan, India, dan
Australia.
3. Jadeite. Jadeite adalah salah satu mineral yang biasanya dipasarkan sebagai batu giok , batu yang telah dihargai di Cina, Selandia Baru,
Mesoamerika, dan wilayah lain selama ribuan tahun. Mineral piroksen monoklinik, jadeite berwarna hijau cerah, padat, dan memiliki kekerasan
skala Mohs 6,5 hingga 7,0.Salah satu permata termahal di dunia, batu giok kualitas terbaik dapat dijual hingga $3 juta atau sekitar Rp42 miliar
per karat. Batu itu menjadi berita utama pada tahun 2014 ketika kalung giok Hutton-Mdivani dijual seharga 27,44 juta dolar AS atau senilai
Rp392 miliar di lelang Sotheby's Hong Kong. Kalung itu, yang mencakup 27 manik-manik besar, diberikan kepada desainer aslinya, Cartier.
4. Red DiamondLebih jarang daripada anggota keluarga biru dan merah muda, berlian merah memiliki sifat mineral yang sama dengan batu tak
berwarna yang jauh lebih umum. Ini merupakan prmata termahal keempat ditambang di Australia, Brasil, Rusia, dan beberapa negara Afrika.
Spesimen terbesar yang pernah ditemukan adalah Moussaieff Red Diamond. Ditemukan oleh penambang Brasil, batu kasar berukuran 13,9
karat. Batu yang dipotong berukuran 5,11 karat dan bernilai sekitar 20 juta dolar AS atau sekitar Rp285 miliar. Berlian merah biasanya dijual
dengan harga sekitar 1 juta dolar AS atau senilai Rp14 miliar per karat.
5. Emerald. Jenis beryl, zamrud adalah salah satu batu hijau paling terkenal di dunia. Rona hijau disebabkan oleh sejumlah kecil kromium dan
vanadium. Selain warnanya yang memukau, batu ini juga termasuk batu permata termahal karena kekerasannya, yaitu 7,5 hingga 8 skala Mohs.
Permata mewah ditemukan di Afghanistan, Brasil, Bulgaria, Kamboja, Mesir, India, Madagaskar, Pakistan, dan negara-negara lain. Zamrud tanpa
cacat terbesar di dunia adalah Batu Zamrud Rockefeller, yang dijual seharga 5,5 juta dolar AS atau sekitar Rp78 miliar di lelang Christie pada
tahun 2017.
“Batu Karang Yang Teguh – Rock of Ages” adalah simbolisme dari sebuah kekuatan yang mampu
bertahan dari gempuran ombak. Ombak seringkali digunakan sebagai metafora kekuatan alam yang
merusak, menghancurkan, meluluhlantakan apa yang diterjangnya. ”Rusak/hancur” adalah dampak
perubahan yang bermakna negatif. Ombak adalah sebuah gambaran kekuatan yang mampu
membawa perubahan yang bermakna negatif.
Saat ini kita hidup bersama dengan kekuatan perubahan yang negatif seperti itu, hoaks,
disinformasi, post truth, dsb. Dalam situasi seperti ini kita bisa berperan sebagai batu karang yang
teguh, namun dalam peran ini kita bisa juga dianggap sebagai representasi dari konservatisme
serta tradisionalisme yang anti perubahan. Di sisi lain, sebagai antitesis dari batu karang yang
teguh, kita bisa berperan sebagai peselancar yang mampu menunggangi ombak. “You can’t control
the waves, but you can surf on it”, demikian kata pepatah. Sebagai peselancar kita mampu
memanfaatkan energi yang luar biasa dari ombak untuk kebaikan kita. Maka alih-alih sebagai
benteng konservatisme dan tradisionalisme kita justeru bisa berperan mengubah kekuatan
perusak menjadi sesuatu yang bermanfaat/positif demi kebaikan diri sendiri maupun sesama
dengan berperan sebagai agen perubahan/pembaruan.
Selain fenomena batu karang dan ombak, dalam keseharian, kita juga mengenal fenomena katak.
Katak adalah hewan berdarah dingin. Artinya temperatur tubuh katak mampu menyesuaikan
dengan temperatur sekitarnya. Oleh karena itu katak mampu hidup di air yang dingin maupun di
daratan yang lebih panas tanpa merasa kepanasan atau kedinginan. Berbeda dengan manusia yang
Pada pola pembangunan kuno, batu penjuru adalah batu utama yang ditempatkan di pojok sebuah gedung. Batu penjuru biasanya merupakan salah satu
batu yang terbesar, yang paling kokoh, dan yang paling akurat daripada bangunan lain. Alkitab menggambarkan Yesus sebagai Batu Penjuru yang di
atasnya gerejaNya akan berdiri. Ia adalah pondasinya. Ketika batu penjuru telah diletakkan, batu itu akan menjadi dasar bagi pengukuran lainnya dalam
kontruksi gedung itu; semuanya disejajarkan kepadanya. Sebagai batu penjuru gereja, Yesus adalah tolak ukur keselarasan kita.
Kitab Yesaya mengandung banyak referensi mengenai kedatangan Sang Mesias. Di berbagai bagian Ia dirujuk sebagai "Sang Batu Penjuru," sebagai contoh
saja di Yesaya 28:16-17: "Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: 'Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji,
sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah! Dan Aku akan membuat keadilan menjadi tali pengukur,
dan kebenaran menjadi tali sipat; hujan batu akan menyapu bersih perlindungan bohong, dan air lebat akan menghanyutkan persembunyian.'" Pada
bagian ini Allah sedang berbicara kepada penduduk Yehuda yang pencemooh dan sombong, dan Ia berjanjia mengutus sang Batu Penjuru — AnakNya —
yang akan menjadi dasar yang kokoh bagi kehidupan mereka, hanya saja bila mereka mempercayaiNya.
Di dalam Perjanjian Baru perumpamaan batu penjuru terus dipakai. Rasul Paulus menginginkan supaya jemaat Kristen Efesus mengenal Kristus dengan
lebih baik: "Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga
Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih
tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan" (Efesus 2:19-21). Lebih dari itu, di dalam 1 Petrus 2:6, apa yang disebutkan nabi Yesaya berabad-
abad sebelumnya dibenarkan dengan kata-kata yang serupa pula.
Petrus mengajar bahwa Yesus, Batu Penjuru kita, telah "dipilih dan dihormat di hadirat Allah" (1 Petrus 2:4). Sang Batu Penjuru dapat diandalkan, dan
"siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan" (ayat 6).
Sayangnya, tidak semua orang ingin menyelaraskan diri pada sang Batu Penjuru. Ada yang menerima Kristus; adapula yang menolak Dia. Yesus adalah
"Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan" (Markus 12:10; baca juga Mazmur 118:22). Ketika berita tentang kehadiran Mesias diketahui oleh orang
majus dari Timur, mereka datang dengan membawa emas, kemenyan, dan mur. Namun ketika berita yang sama didengar oleh Raja Herodes di Yerusalem,
ia bertekad membunuh-Nya. Sejak awal mulanya, Yesus adalah "batu yang membuat orang tersandung, batu yang membuat mereka jatuh" (1 Petrus 2:8,
versi BIS).
Mengapa ada mereka yang menolak Batu Penjuru yang telah dipilih Allah? Pada dasarnya, mereka ingin mendirikan bangunan lain daripada yang dirancang
Allah. Sama-halnya dengan penduduk Babel yang memberontak melawan Allah dan mengupayakan proyek pribadi mereka, semua yang menolak Kristus
sedang mengabaikan rencana Allah dan memperjuangkan rencana mereka sendiri. Hukuman telah dijanjikan bagi barangsiapa yang menolak Kristus:
"Orang yang jatuh pada batu itu, akan hancur; dan orang yang ditimpa batu itu, akan tergilas menjadi debu" (Matius 21:44).