Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hendrawan

Makul : Bahasa Indonesia

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Nim : 10156123084

Kelas : Tp3

“Musik Kesenian Tradisional Parrawana pada Era Modernisasi di Polewali Mandar”

Stain Majene

Abstract. The existence of traditional art music parrawana in the era of modernization. This
research uses qualitative descriptive approach supported by femonology approach through
purposive sampling technique. Data collection is used by observation, interview, and
documentation. The categories of informants used were key informants, key informants, and
additional informants. Technique validity technique triangulation data, triangulation time and
triangulation of data source. The results can be concluded that the existence of art Parrawana
in the era of modernization according to the tradition of the ancestors and not affected by the
flow of modernization is always demanding development. Although Polewali Mandar people
have known modernization in their changing lives and mindset have been following the
times, but they still maintain the preservation of traditional art as inherited by the ancestors in
the era of modernization. Efforts made by the community, community and government is to
invite young people to preserve the arts Parrawana. Keywords: Music, Parrawana,
Modernization.

Abstrak. Eksistensi musik kesenian tradisional parrawana di era modernisasi. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang ditunjang dengan pendekatan femonologi
melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data digunakan dengan cara observasi,
wawancara, serta dokumentasi. Kategori informan yang digunakan yaitu informan kunci,
informan utama, dan informan tambahan. Teknik keabsahan data triangulasi teknik,
triangulasi waktu serta triangulasi sumber data. Hasil penelitian dapat disimpukan bahwa
eksistensi kesenian Parrawana dalam era modernisasi sesuai tradisi nenek moyang dan tidak
terpengaruh oleh arus modernisasi yang selalu menuntut perkembangan. Walaupun
masyarakat Polewali Mandar telah mengenal modernisasi dalam perubahan kehidupan dan
pola pikir mereka telah mengkuti perkembangan jaman, akan tetapi mereka tetap menjaga
kelestarian kesenian tradisional seperti yang diwariskan leluhur di era modernisasi. Upaya
yang dilakukan oleh masyarakat, paguyuban dan pemerintah adalah dengan mengajak
generasi muda untuk melestarikan kesenian Parrawana. Kata Kunci: Musik, Parrawana,
Modernisasi.
PENDAHULUAN hanya menjadi tontonan tetapi juga
tuntutan karena di dalam pementasan ini
Kesenian Indonesia memiliki beraneka akan diperoleh pesan-pesan moral. Tetapi
ragam bentuk yang memiliki cirri khas seiring dengan perkembangan zaman,
masing-masing. Setiap daerah di Indonesia dengan masuknya budaya luar ke budaya
memiliki adat istiadat, dan wilayah sendiri menjadikan krisis budaya bagi
tersendiri hingga membentuk kesenian budaya kita sendiri. Dengan masuknya
tradisional yang berbeda dengan daerah budaya luar. Disadari bahwa hal itu
lainnya. Dengan beragamnya kondisi menggeser minat masyarakat akan budaya
Indonesia ini membentuk Indonesia daerahnya. Bahkan berpengaruh pada
sebagai Negara yang multikultural, yang pelestarian kesenian tradisional masing-
kaya akan budaya. Makna dalam sebuah masing daerah.
kesenian dapat berubah-ubah sesuai
dengan perkembangan zamannya dan METODE PENELITIAN
sesuai orang yang memaknainya. Dalam
perkembangan zaman, keberadaan suatu Penelitian ini menggunakan penelitian
kesenian tradisional mengalami kualitatif yang bersifat deskriptif ditunjang
kemerosotan. Banyak kesenian tradisonal dengan pendekatan studi kasus. tentang
yang sudah jarang muncul ke publik. Pada kontinuitas dan perubahan terhadap objek
pengaruh era modernisasi sekarang ini instrument Rawana di Kabupaten Polewali
tidak banyak generasi muda yang giat Mandar, Sulawesi Barat. Pokok
belajar kesenian daerah, mereka lebih permasalahan yang diteliti adalah
terpengaruh arus perkembangan zaman. keberadaan Instrument Rawana serta
Kebanyakan generasi muda lebih memilih Elemen-elemen instrument Rawana.
belajar nge-dance bahkan boyband. Penelitian ini bersifat deskriktif kualitatif.
Lokasi penelitian yaitu di Kabupaten
Modernisasi tidak hanya milik masyarakat Polewali Mandar Sulawesi Barat tepatnya
yang bermukim di daerah perkotaan saja, di Desa Todang-todang. Sasaran yang
sekarang ini sentuhan-sentuhan diteliti adalah pemain atau kelompok yang
modernisasi telah menjalar ke berbagai terlibat dalam permain musik Rawana
pelosok daerah begitu pula yang terjadi di serta para Tokoh budaya, Tokoh Agama
Kabupaten Polewali Mandar, kehidupan dan para pelaku Ivent Kesenian di
masyarakat telah mengikuti perkembangan Kabupaten Polewali Mandar. Tehknik
zaman sesuai sesuai konteks masa yang digunakan dalam pengumpulan data
sekarang. Sesuatu yang terus menerus adalah observasi, wawancara, dan
berubah. Sehingga begitu banyak dokumentasi. Hasil Penelitian
perubahan-perubahan yang terjadi baik itu menunjukaan bahwa keberadaan
dilihat dari kehidupan masyarakatnya Instrument Rawana masih sangat banyak
maupun dari segi tradisi khususnya musik ditemui pada proses pernikahan, khatam
kesenian yang terdapat di Polewali Al-Quran, dan Ketotalan pemainnya yang
Mandar. sampai saat ini terbilang sangat
berkembang pesat. Perubahan yang terjadi
Pada zaman dahulu, pertunjukan kesenian pada instrument Rawana ditemukan bahwa
tradisional sangat diminati oleh para adanya kesulitan menemukan bahan untuk
masyarakat. Pertunjukan kesenian tidak
pembuatan instrument Rawana serta proses segar dari luar membuat parrawana di
pembuatannya sudah sangat cepat Kabupaten Polewali Mandar berkembang
dibandingkan pada masa lalu. Berdasarkan dan berevolusi mengikuti perkembangan
hasil penelitian ini, diajukan saran sebagai eranya. Dalam aksi teatrikal setiap
berikut. kelompok musik kesenian parrawana
mempunyai perbedaan dan ciri khas
1) Diharapkan kepada kelompok masing-masing namun secara garis besar
Rawana yang ada dimandar, pertunjukan musik kesenian parrawana ini
khususnya di Kabupaten Polewali selalu dibuka dengan atraksi-atraksi seperti
Mandar agar tetap mempertahankan menari dan bernyanyi mengikuti irama
dan eksis dalam memberi suguhan tabuhan rebana.
sesuai dengan norma yang ada
terhadap instrument Rawana. Puncak dari musik kesenian parrawana
2) Diharapkan kepada pihak pemerintah yang paling digemari adalah disaat mereka
maupun non-pemerintah yang terkait menari mengikuti tabuhan rebana, serta
dengan kesenian tradisional agar bisa terkadang pula terdapat anak-anak kecil
pro-aktif dalam yang berdiri diantara para parrawana untuk
menumbuhkembangkan kesenian menari yang biasa disebut pa’denggoq.
tradisional sebagai salah satu asset Dimana tarian denggoq ini dilakukan
budaya bangsa. secara berpasangan dengan memainkan
3) Kepada seluruh elemen masyarakat kedua tanggannya yang sedang memegang
pendukung kesenian tradisional agar sebuah alat, dengan gerakan yang dinamis
semakin aktif dan produktif dalam dan mata yang bergerak-gerak yang
merespon dan melestarikan budaya kadang mengundang gelak tawa para
daerah sebagai salah satu penyaring penonton.
untuk sebuah budaya modern.
4) Diharapkan kepada mahasiswa, Adapun perkembangan musik kesenian
utamanya yang menggeluti bidang parrawana di Kabupaten Polewali Mandar
kesenian music hendaklah saat ini. Seperti yang kita ketahui bahwa
melakukan kunjungan ke daerah Indonesia adalah negara yang kaya akan
daerah untuk mengadakan penelitian sumber daya alam serta memiliki banyak
tentang music tradisional sebagai budaya yang bermacam-macam seperti
referensi dan bahan kajian. budaya yang berkembang di wilayah
Sulbar terutama di Kabupaten Polewali
Kata Kunci : Rawana, Mandar ini yaitu musik kesenian
Mandar, Sulawesi Barat. PEMBAHASAN parrawana. Kesenian tidak hanya sebagai
hiburan semata tetapi lebih pada
Parrwana yang lahir pada zaman dahulu menunjukkan nilai yang lebih yakni
merupakan media dakwah saja. Tetapi, kesenian merupakan wadah inspirasi
pada saat ini musik kesenian parrawana intelektual masyarakat. Musik kesenian
tidak lagi berfungsi sebagaimana awalnya parrawana sempat mengalami surut
namun telah menjadi sebuah musik perkembangannya pada masa modern saat
kesenian yang mandiri. Karena perubahan ini karena banyaknya orang yang
zaman dan situasi serta masuknya mengatakan bahwa musik kesenian
beberapa anggota baru yang membawa ide
tradisional ini sudah kuno terutama pada sekali anggota baik yang tua maupun yang
kalangan pemudapemudi di Kabupaten masih anak-anak. Musik kesenian
polewali Mandar, serta lebih memilih parrawana memiliki gerak yang sederhana
mempelajari sesuatu yang baru dan telah serta merupakan hasil manusia yang
mengikuti perubahan mode saat ini. Pelaku mengungkapkan ekspresi lewat gerak
musik parrawana ini tidak patah arang dan suara atau bunyi-bunyian. Masyarakat
buang handuk, berbagai macam cara Kabupaten Polewali Mandar lebih
dilakukan untuk melestarikan musik mengenal parrawana sebagai musik tradisi
kesenian tradisional ini. dan hasil karya seni warisan dari nenek
moyang yang menjadi musik tradisi asli
Pada era Modernisasi saat ini dengan Sulawesi Barat ini yang telah dijadikan
banyaknya cara yang telah dilakukan oleh salah satu musik kesenian tradisional
para seniman-seniman musik kesenian Kabupaten Polewali Mandar. Parrawana
parrawana di Kabupaten Polewali Mandar, sebagai hasil karya seni digambarkan
eksistensi musik kesenian parrawana mulai dalam bentuk gerakan menabuh rebana
nampak seiring dengan adanya kebebasan yang hingga sekarang baik di Kabupaten
berekspresi, hal ini terbukti dengan Polewali Mandar sendiri telah berdiri
semakin seringnya musik Parrawana ini paguyupan seni bantengan yang di atur
ditampilkan dalam berbagai acara seperti oleh masyarakat dan para pemuda
iringiringan pernikahan, ruwat Desa, setempat.
karnaval daerah, pelantikan kepala Desa,
festival –festival budaya, pawai budaya Parrawana di Kabupaten Polewali Mandar
HUT Polewali Mandar di kantor banyak memberikan kontribusi sendiri
Gubernuran Polewali Manda, dan bagi pertumbuhan Sulawesi Barat, salah
festivalfestival kesenian lainnya. satu kontribusi yang di berikan oleh
Menyadari pentingnya kesenian sebagai keberadaan musik parrawana di Kabupaten
khasanah budaya bangsa yang harus ini ialah semakin terkenal Sulawesi Barat
dilestarikan karena nantinya akan menjadi sebagai rumah dari musik parrawana ini,
warisan bagi anak cucu karena mereka banyak para pemuda Desa lain yang
juga berhak tahu bahwa nenek moyangnya belajar dengan senior yang ada di
merupakan bangsa yang kreatif, berbudaya Kabupaten Polewali Mandar sehingga
dan peduli akan kelestarian budayanya. dapat meningkatkan pendapatan Polewali
Selain itu peran dari Pemerintah Mandar.
Kabupaten Dinas Pemuda Olahraga,
Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten KESMPULAN
Polewali Mandar terus a. Tradisi Parrawana di Kabupaten
mengembangkannya. Polewali Mandar masih sangat eksis
Sebagai kesenian asli dari Sulawesi Barat. sampai sekarang, di tandai dengan
Dibuktikan dengan terbentuknya grup- seringnya parrawana di undang pada
grup parrawana yang semakin hari acara-acara yang di buat masyarakat
semakin banyak, seperti yang telah setempat maupun acara-acara lain
didirikan oleh Hj. Cammana parrawana yang di adakan oleh warga desa lain
Towaine yang telah merekrut banyak maupun acara-acara besar lain yang
langsung di undangan oleh pejabat 3) Kholif, Nur Hazin. 1994. Kamus
daerah tersebut. Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya.
Terbit Terang [4] Tim Penyusun
b. Tradisi parrawana banyak mengalami Program Studi Pendidikan Sosiologi
inovasi serta perubahan seiring dengan Fkip Unismuh Makassar. 2015.
perkembangan zaman saat ini, Pedoman Penulisan Skripsi. Unismuh
perubahan yang dapat dilihat adalah Makassar
dari segi kostum yang di pakai oleh 4) Goodman,Doughlas J dan Ritzer.
para pemain parrawana serta atribut- George. ( 2011 ). Teori Sosiologi
atribut, ornamen serta tari yang Modern. Terjemahan oleh Alimanda.
mendukung pertunjukan ini. Jakarta : Kencana Prenada Media
c. Masyarakat atau pemain musik Grup
Parrwana di Kabupaten Polewali 5) Scott Jhon ( 2012 ). Teori Sosial.
Mandar telah menyesuaikan Yogjakarta : Pustaka Pelajar
parrawana dengan kehidupan era 6) Jazuli M. ( 2014 ). Sosiologi Seni
modern salah satu wujud perubahan Pengantar Dan Model Studi Seni Edisi
yakni alat yang dipakai saat tampil 2. Yogyakarta.Graha Ilmu
yang dahulunya menggunakan rebana 7) S.H. Suratma. ( 2013 . Ilmu Sosial
yang besar dan kecil sekarang telah Budaya Dasar. Malang. Intimedia
ditambahi dengan alat-alat lain 8) Naskah Pengembangan Media
sebagai penunjang, hal ini untuk dapat Kebudayaan Jawa Timur. (1977).
lebih dapat menarik minat masyarakat. Sejarah Seni Budaya Jawa Timur.
Perubahan yang lain adalah pernak- Jakarta: Proyek Pengembangan Media
pernik yang dipakai oleh parrawana. Kebudayaan Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan )
d. Masyarakat Kabupaten Polewali 9) Maryati Kun, Suryawati Juju. (2008).
Mandar sangat membantu menjaga SPM SMA DAN MA Siap Tuntas
eksistensi tradisi musik Parrawana Menghadapi Ujian Nasional. Jakarta :
dengan turut serta menjadi pemain Esis ( Penebit Erlangga )
parrawana serta membantu 10) Najah Naqib. (2015). Suku Mandar
melestarikan tradisi musik parrawana Pelaut Ulung Yang Kaya Pekerti.
dengan membentuk kelompok patau Makassar. Anggota IKAPI ( Ikatan
grup-grup parrawana yang terorganisir Penerbit Indonesia ) Daerah Sulawesi
dengan baik sampai sekarang. Selatan.
11) Syifa Lutfi. M, Maulana. (2014).
DAFTAR PUSTAKA
Tradisi Bantengan Dan Modernisasi :
1) Garna Judistira. 1996. Ilmu-Ilmu Studi tentang Eksistensi Tradisi
Sosial. Dasar-KonsepPosisi. Bandung: Bantengan Di Dusun Banong Desa
Program Pascasarjana Universitas Gebangsari Kecamatan Jatirejo
Padjadjaran Kabupaten Mojokerto. Thesis. Uin
2) Martono, Nanang.2014. Sosiologi Sunan Ampel Surabaya.
Perubahan Sosial Perspektif klasik 12) Permatasari Andrea Bella. (2014).
Modern, postmodern, post kolonial. Eksistensi Kesenian Incling Dalam
Jakarta:Rajawali Pers Era Modernisasi ( Studi Kasus Di
Desa Somongari Kecamatan 14) Moleong, J.Lexy. (2007). Metodologi
Kaligesing Kabupaten Penelitian Kualitatif. Bandung:
Purworejo).Skripsi. Purworejo. Rosdakarya
13) Sugiono. (2009). Metode Penelitian 15) Raho, Bernard. (2007). Teori Sosiolo
Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan
R & D. Bandung: Alfa Beta

gi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka

Anda mungkin juga menyukai