Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI 3

Program Studi : S1 PGSD


Mata kuliah : Perspektif Pendidikan SD
Kode Mata Kuliah : PDGK 4104 / 4 SKS/ Modul 1 - 12
Semester : 3 (Tiga)
Masa Registrasi : 2023. Ganjil
Nama Tutor : ASBANI, S.Pd, M.Pd.

Jawablah dengan jelas !!!

1. Bagaimana pandangan teori konstruktvisme yang dikembangkan oleh Vygotsky tentang model
pembelajaran kooperatif kolaboratif dari aspek peserta didik dan aspek pembelajaran?
Jawab :
a. Aspek Peserta Didik
Peserta didik mengonstruksi pengetahuan atau menciptakan makna atas dasar pemikiran dan
hasil interaksi dalam suatu konteks sosial. Untuk mencapai tahapan kognitif yang lebih tinggi,
anak-anak sangat membutuhkan partner yang lebih berkompeten misalnya orang tua, guru,
kakak, atau teman sebaya yang lebih pintar. Selain partner untuk berkolaborasi, anak-anak
juga memerlukan tugas yang menantang agar membantu perkembangan kognitifnya. Melalui
kolaborasi dengan orang tua dan teman sebaya serta difasilitasi oleh tugas yang menantang,
anak akan memperoleh perangkat-perangkat kognitif seperti bahasa, symbol, peta, gambar,
obrolan, serta pemecahan masalah. Pada saat anak terampil mengolah perangkat kognitif
mereka melalui aktivitas-aktivitas sosial, maka peningkatan kemampuan kognitifnya pun
meningkat. Dalam segala aktivitas sosialnya dengan guru, orang tua, maupun teman sebaya,
anak-anak senantiasa menginternalisasikan setiap arahan yang mereka peroleh sehingga pada
akhirnya mereka mampu memberikan arahan pada diri sendiri untuk menyelesaikan tugas
belajarnya. Vygotksy mengetengahkan suatu wilayah diantara perkembangan actual dan
potensial, yang disebut zone of proximal development (ZPD). ZPD dimaknai juga sebagai
zona belajar yang mampu dijangkau oleh anak-anak. Dalam membangun ZPD guru dan siswa
berkolaborasi dalam sebuah penyelesaian tugas terstruktur yang menantang siswa, sehingga
bantuan dari guru atau teman sebaya yang lebih mumpuni akan sangat membantu. Jika anak
kemudian mampu mengatasi kesulitannya secara mandiri dengan dibantu oleh guru atau teman
sebaya yang lebih mumpuni, maka bersamaan dengan itu level kognitifnya meningkat.
Seorang anak akan mencapai tingkat kognitif yang lebih tinggi jika anak perlahan mulai dapat
mengurangi ketergantungan terhadap orang lain dalam pemecahan masalah.
b. Aspek Pembelajaran
Pembelajaran yang dilaksanakan pada dasarnya merupakan aktivitas mengaktifkan,
menyentuhkan, mempertautkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan membentuk
pemahaman melalui penciptaan kegiatan, pembangkitan penghayatan, internalisasi, proses
penemuan jawaban pertanyaan, dan rekonstruksi pemahaman melalui refleksi yang
berlangsung secara dinamis, atas dasar keberagaman pemikiran sebagai wujud nyata
perbedaan yang ada di antara para peserta didik. Menurut teori Vygotsky salah satu
pembelajaran yang memungkinkan terciptanya iklim kelas yang interaktif dan kolaboratif
adalah Pembelajaran kooperatif dan kolaborasi. Pembelajaran kooperatif memungkinkan
siswa untuk menjalin hubungan interaksi sosial dengan teman sebaya yang lebih berkompeten
melalui arahan dan bimbingan dari guru. Iklim kelas dalam Pembelajaran kooperatif dapat
memfasilitasi siswa dalam membangun kualitas berpikir serta membangun kultur sosialnya
dalam pembelajaran berkelompok. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa teori
Vygotsky merupakan salah satu teori yang melandasi pelaksanaan pembelajaran kooperatif di
dalam kelas.
2. Bahwa karakteristik pembelajaran di SD, apapun mata pelajarannya, harus selalu menarik dan
membuat siswa tidak berpikiran verbal (berimajinasi) tapi diperlukan penggambaran yang konkret
dan mudah diingat. Jika anda mengajar mata pelajaran Matematika di kelas III dengan
Kompetensi Dasar (KD) 3.10 Memahami keliling segitiga dan persegi panjang
menggunakan benda konkrit (benang, tali, batang korek api, lidi dan berbagi benda yang
dapat digunakan), 2 (dua) hal terpenting apa yang akan Anda lakukan agar peserta didik di kelas
Anda mampu mencapai tujuan pembelajaran?
Jawab :
1. Mengajarkan siswa untuk dapat memahami konsep keliling yaitu dengan mengukur masing-
masing sisi dengan menggunakan benda konkrit dan kemudian menjumlahkan semuanya.
Sehingga siswa akan paham bahwa keliling adalah hasil pengukuran tepi sebuah gambar atau
bangun datar. Konsep ini sangat penting untuk dipahami oleh siswa pada tahap awal
memperkenalkan keliling sebuang bangun datar.
2. Selanjutnya siswa dapat memanipulasi simbol atau lambang dari bangun tersebut. Kemudian
siswa diminta untuk mengeneralisasikan untuk menemukan rumus keliling segitiga dan
persegi panjang. Misalnya, jika simbol ukuran panjang p, ukuran lebar l, dan keliling persegi
panjang K, maka jwaban yang diharapkan K = p + l + p + l. Jadi keliling persegi panjang
adalah ukuran jumlah dari keempat sisinya.
3. Evaluasi terhadap program pembelajaran sangat bermanfaat bagi peserta didik, guru, sekolah, dan
masyarakat. Jelaskan manfaat tersebut!
Jawab :
a. Bagi Peserta Didik
Akan mendapatkan pelayanan Pendidikan yang lebih baik karena setiap saat program tersebut
diperbaiki atau ditingkatkan berdasarkan hasil evaluasi program pembelajaran.
b. Bagi Guru
Akan memungkinkan para guru mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.
c. Bagi Sekolah
Evaluasi yang dilakukan secara teratur akan membuat sekolah berani menjamin keandalan
program pembelajaran yang ditawarkannya kepada masyarakat.
d. Bagi Masyarakat
Adanya evaluasi program pembelajaran secara teratur akan meningkatkan kepuasan
masyarakat terhadap layanan Pendidikan yang didapatkannya.
4. Agar evaluasi program pembelajaran tingkat sekolah dapat dilakukan secara sistematis, maka harus
ada beberapa langkah yang ditempuh. Jelaskan!
Jawab :
a. Mengembangkan desain evaluasi program
Desain penilaian meliputi latar belakang dilakukannya penilaian program, masalah yang akan
dijawab melalui penilaian program, tujuan penilaian, sasaran penilaian, teknik dan instrumen
pengumpul data, serta analisis data.
b. Mengembangkan instrumen
Pengembangan instrumen dimulai dengan pembuatan kisi- kisi instrumen, yang menjabarkan
variable penilaian menjadi indikator dan kemudian menetapkan teknik dan instrumen yang
sesuai untuk setiap variabel.
c. Mengumpulkan data atau melaksanakan evaluasi
Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan desain evaluasi dengan menggunakan instrumen
yang telah dikembangkan.
d. Menganalisis data
Data dianalisis dengan mengorganisasikan data sesuai dengan jenisnya, hingga dapat
ditafsirkan dan dideskripsikan.
e. Menyusun laporan
Sesuai dengan sifatnya sebagai penelitian evaluasi, laporan hasil evaluasi program memuat
beberapa hal yaitu ringkasan eksekutif, pendahuluan, metodologi, hasil evaluasi dan
pembahasan, serta kesimpulan dan saran.
5. Mendasar pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2016, apa
perbedaan antara bantuan pendidikan, sumbangan pendidikan, dan pungutan pendidikan! Menurut
pendapat Anda, apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan ?
Jawab :
a. Bantuan Pendidikan adalah pemberian berupa uang/barang/jasa oleh pemangku kepentingan
satuan pendidikan di luar peserta didik atau orangtua/walinya, dengan syarat yang disepakati
para pihak.
b. Sumbangan Pendidikan adalah pemberian berupa uang/barang/jasa oleh peserta didik,
orangtua/walinya baik perseorangan maupun bersama-sama, masyarakat atau lembaga secara
sukarela, dan tidak mengikat satuan pendidikan.
c. Pungutan Pendidikan adalah penarikan uang oleh Sekolah kepada peserta didik,
orangtua/walinya yang bersifat wajib, mengikat, serta jumlah dan jangka waktu
pemungutannya ditentukan.
Menurut saya, sekolah diperbolehkan melakukan penggalangan dana berupa sumbangan
pendidikan, bantuan pendidikan, dan bukan pungutan.
Sumbangan dapat diminta dari orang tua siswa, tetapi tidak untuk seluruh orang tua, karena sifatnya
suka rela. Sehingga tidak ditentukan jumlah nominalnya dan juga tenggang waktu ketika
memberikan sumbangan. Ketika sumbangan itu diberlakukan untuk seluruh orang tua dan
ditentukan pula nominal serta tenggang waktunya maka itu jatuhnya menjadi pungutan.

Anda mungkin juga menyukai