Anda di halaman 1dari 2

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TA. 2023/2024

Program Studi : Magister Akuntansi (Maksi)


Mata kuliah / SKS : Etika Bisnis & Profesi/ 3 SKS
Kode Mata Kuliah : 242220053
Kelas : MAKSI
Dosen : Dr. Drs. Sutoyo, M.Si
Status : Ujian Akhir Semester
Hari/Tanggal/ Sesi Ujian : Sabtu, 23 Desember 2023
Waktu : 90 menit
Sifat Ujian : Open Books
Berdoalah sebelum mengerjakan soal & Kerjakan yang saudara anggap mudah!

Soal 1 (50%)
Kasus Kerusakan Lingkungan
Pemerintah dinilai “gelap mata” terhadap kerusakan lingkungan dengan memberikan ijin penambangan di
wilayah hutan Toka Lindung, Kabupaten Bitung, Sulawesi Utara, pada awal Maret 2008. Beberapa warga
setempat dalam konferensi pers di Jakarta menyampaikan hal itu. Selama ini tidak ada perhatian
pemerintah terhadap kerugian warga akibat rusaknya lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan persiapan
penambangan. “Seumur-umur, sampai 35 tahun saya tidak pernah mengalami banjir di kampung ini, baru
kali ini terjadi banjir setelah hutan di atas kampung kami babat untuk penambangan”, kata David Katang,
salah seorang warga desa Batu putih Atas. Enam desa di wilayah lingkar rencana tambang PT Meares
Soputan Mining itu mengalami musibah banjir lumpur untuk pertama kalinya pada 11 Maret 2007. Enam
Desa itu adalah Likupang Satu, Likupang Dua, Kampung Ambon, Rinondoran, Pinenek, dan desa Maen.
Perusahaan tambang ini sudah membangun tiga buah dam, fasilitas pabrik, perkantoran, dan dermaga. Di
hulu, perusahaan ini juga memotong dan membelokkan arus sungai Budo. Kapasitas penampungan
limbah bijih emas direncanakan sepuluh juta ton, sedangkan usia tambang hanya enam tahun. Akibat
kegiatan ini, terjadi banjir lumpur sehingga nelayan tidak dapat lagi memetik kepiting di hutan bakau
karena ketika hujan ada genangan lumpur.
Sumber: Kompas 5 April 2008
Pertanyaan:
1) Apakah ada hubungan antara etika dan lingkungan hidup? Jelaskan pendapat Anda!
2) Konsep-konsep etika apa saja yang relevan dapat Anda terapkan untuk kasus lingkungan di atas?
3) Benarkan pemerintah tidak peduli terhadap kerusakan lingkungan? Berikan fakta-fakta lain yang
Anda ketahui untuk mendukung pendapat Anda!
4) Seandainya perusahaan tambang PT Meares Soputan Mining menggunakan analisis dampak
lingkungan, apa saja yang harus dipertimbangkan dalam hal ini?
5) Apakah ada hubungan analisis dampak lingkungan di atas dengan analisis stakeholder dan
Corporate Social Responsibility? Jelaskan!
6) Bila ingin mengakaitkan suatu proses keputusan atau tindakan dengan prinsip-prinsip etika bisnis
atau kode etik profesi, tunjukkan dan jelaskan prinsip-prinsip mana atau unsur kode etik yang
mana yang relevan dengan kasus di atas?
7) Warga setempat menginformasikan keluhannya ini melalui media massa (jumpa pers) karena
merasa perusahaan dan pemerintah tidak lagi peduli terhadap keluhan masyarakat. Apapun nama
istilah yang terhadap tindakan warga semacam ini?jelaskan!

Soal 2 (50%)
Kasus Citibank
Malinda Dee (Inong Melinda) menjadi karyawan Citibank sejak Agustus 1989. Saat ditangkap
polisi, Malinda menduduki jabatan Relationship Manager Citibank di Kantor Cabang Citibank Landmark,
Jakarta Selatan, dengan pangkat Vice President.Pangkat tersebut merupakan pangkat tertinggi untuk
karyawan Citibank. Sejak diterima, Malinda dikenal sebagai salah satu aset berharga, karena prestasi
Malinda Dee terbilang bagus, yakni kemampuannya dalam membawa nasabah kaya untuk menggunakan
jasa Citibank, hal tersebut membuatnya diberi keleluasaan oleh pihak Citibank dalam mencari nasabahnya
sendiri.
Pada 25 Maret 2011, Mabes Polri mengungkap kasus penggelapan dana nasabah di Citibank atas
laporan para nasabah. Dekapan penyidik dari Direktorat Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal
Markas Besar Polri menangkap Malinda di apartemennya, kawasan SCBD Jakarta Selatan. Polisi menyita
sejumlah barang bukti, antara lain dokumen-dokumen transaksi, uang tunai dan 1 unit mobil merek Ferari.
Tersangka Malinda Dee diserahkan dari penyidik Polri kepada Kejari Jakarta Selatan. Malinda diduga
sudah melakukan aksinya sejak tahun 2009, dan dari tiga perusahaan yang menjadi nasabah Citibank,
Malinda dapat mencuri uang hingga 17 miliar.
Jaksa Penuntut Umum mendakwa Malinda melalkukan penggelapan dan pencucian uang dalam
kurun waktu 22 Januari 2009 hingga 7 Februari 2011 melalui 117 transaksi, di mana 64 trabsaksi di
antaranya dalam bentuk rupiah senilai Rp 27,36 miliar dan 53 transaksi senilai 2,08 juta dolar AS.
Jaksa menuntut atas kejahatan yang telah dilakukannya selama ini dengan pasal berlapis, yaitu
pasal dalam Undang-Undang Perbankan dan pasal Undang-Undang Tindak pidana Pencucian Uang,
dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Selama ini Malinda Dee melakukan pembobolan dana nasabah dengan cara meraih kepercayaan
nasabah dan menyalahgunakan kepercayaan para nasabah kaya terhadap dirinya. Malinda terlebih dahulu
memperlakukan mereka secara istimewa, dengan melayani para nasabah kaya di ruang khusus di kantor
Citibank. Perlakukan ini tidak hanya diberikan Malinda dalam waktu singkat, tetapi hingga puluhan tahun
sampai para nasabah sangat percaya terhadap Malinda karena perlakuan istimewanya tersebut.
Dari hal tersebut Malinda mencermati pola transaksi nasabah yang bersangkutan, kemudian
mengajukan blanko kosong untuk ditandatangani agar memudahkan transaksi. Blanko inilah yang
digunakan untuk menarik dana dengan mencuri uang tersebut sedikit demi sedikit tanpa disadari oleh
pemilik rekening melalui persengkokolan jahat dengan bawahannya, Dwi Herawati, Novianty Iriane dan
Betharia Panjaitan selaku Head Teller Citibank. Malinda memerintahkan bawahannya ,mentransfet uang
ke beberapa perusahaan miliknya. Malinda juga menggunakan surat kuasa dari nasabah, sehingga nasabah
seolah-olah datang ke bank untu melakukan transaksi. Untuk selanjutnya Malinda meminta teller Citibank
untuk membantu melakukan pencatatan palsu terhadap beberapa transfer uang, yang nilainya antara Rp 1
miliar hingga Rp 2 miliar. Catatan tersebjut merupakan manipulasi transfer uang dari rekening nasabah ke
beberapa rekening milik Malinda di dalam maupun di luar Citibank.
Untuk menghilangkan bukti kejahatannya, Dia membuat perusahaan pribadinya ( 4 perusahaan)
yang dialiri dana nasabah Citibank atas nama orang lain. Selain itu, Malinda juga telah menggunakan
dana nasabah untuk menyicil angsuran mobil super mewah seperti Ferari. Kemudian dari ke empat
perusahaan ini, Malinda kembali menarik uang untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
a. Mencermati kasus di atas, banyak pendapat yang menyatakan bahwa kasus Malinda Dee tidak
terlepas dari teori Segitiga Kecurangn/Penipuan (Fraud Triangel). Berikan pendapat Saudara atas
pernyataan di atas.
b. Berikan pandapat Saudara tentang bentuk pelanggaran kode etik dan pelanggaran hukum yang telah
dilakukan oleh Melinda Dee
c. Menurut pendapat Saudara, bagaimana cara untuk meminimalisir dan mencegah pelanggaran kode
etik, pelanggaran hukum, dan perlaku menyimpang, agar kasus seperti Malinda Dee tidak terulang
kembali.
d. Menurut pendapat Saudara, adakah kontribusi Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi terkait dengan
upaya Bela Negara.

Materi Uji telah diverifikasi dan dinyatakan LAYAK

Tanggal : 21/12/2023 Koordinator Prodi,

(Dr. Retno Yulianti, M.Si. Akt.)

Anda mungkin juga menyukai