Anda di halaman 1dari 8

Nama : Kusdyanto Baihaqi

NIM : 20191660046 / 7A

4 Kasus Anak Terlantarkan Orang Tua Yang Berjuang Hidup


di Jalanan

Trimah, ibu yang ditelantarkan 3 anaknya ke panti jompo

JAKARTA - Sedih rasanya jika melihat orangtua ditelantarkan oleh


anaknya sendiri. Keadaan itu membuat mereka harus tetap berjuang
menghadapi kehidupan di masa tua. Padahal, masa tua diharapkan penuh
ketenangan. Namun, sebagian orang justru tidak beruntung di masa tua
lantaran harus berjuang hidup sendiri tanpa kasih sayang ana

Berikut kasus penelantaran orang tua yang pernah viral

1. Kasus Abah Yana


Abah Yana (70) asal Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, orangtua yang
dibiarkan telantar oleh anak-anaknya di sebuah rumah kosong. Yana tinggal sendirian
dan sehari-hari hanya bisa tergolek di sebuah alas tidur kecil yang lusuh.

Yana sudah tiga tahun tinggal menumpang di sebuah kamar kosong rumah tak terpakai
di Kampung Tarikolot, Desa Citamba, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.

Tokoh masyarakat setempat beberapa kali berusaha membantu mempertemukan Yana


dengan anak-anaknya, tetapi tidak membuahkan hasil. Kisah abah Yana sempat viral di
media sosial pada April lalu. Kisahnya dibagikan di TikTok hingga banyak diunggah
ulang di Instagram, salah satunya dibagikan akun @fakta.indo pada (29/9/2021).

2. Kakek Berusia 93 Hidup Sendiri di Jalanan

Sorang kakek berusia 93 tahun yang diduga berada di Makassar viral di media sosial.
Kisahnya dibagikan di TikTok hingga banyak diunggah ulang di Instagram, salah
satunya dibagikan akun @fakta.indo pada (29/9/2021).

Dalam video berdurasi 1 menit itu, memperlihatkan seorang pria yang tak sengaja
melihat kakek-kakek sendirian di pinggir jalan. Ketika itu, pria tersebut tengah
mengendarai mobil di tengah derasnya hujan. Melihat si kakek, ia kemudian berhenti.

Awalnya kakek itu berjalan di tengah hujan yang sangat deras mengenakan jaket
berwarna biru dan kopiah. Menggunakan sebuah tongkat untuk berjalan, ia bergegas
mencari tempat berteduh.

"Kakek... kakek... Ngapain kakek di sini? Hujan, hujan. Kakek tinggal sama siapa?"
tanya pria dalam video viral kepada kakek tersebut.
"Tidak ada, saya sendirian," jawab si kakek.

Kakek tersebut kemudian mengaku bahwa dirinya telah bertahun-tahun hidup di jalanan
hingga kini usianya yang sudah renta. Ia ditelantarkan oleh anak dan keluarganya
sendiri.

"Kakek ini sudah bertahun-tahun hidup sendirian ditinggal oleh anaknya. Terus nanti
kakek tidur di mana?" tanya si pria lagi.

"Tidur di sini, tidur duduk di sini (pinggir jalan)," jawab sang kakek.

Saat itu waktu menunjukkan sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Di tengah malam
berselimut dinginnya hujan itu, sang kakek mengaku belum makan.

Kakek yang tidak disebutkan namanya itu setiap harinya hanya bergantung dari belas
kasih orang. Ditambah, kondisi kesehatannya yang tidak lagi prima membuatnya tidak
bisa berbuat banyak untuk menghidupi dirinya sendiri di jalanan.

3. Kasus Kakek Slamet

Slamet, nama kakek yang lahir tahun 1920 itu, seharusnya hidup bahagia bersama
dengan anak dan cucu-cucunya di massa tua. Keberadaan mereka tentu sangat
diharapkan Slamet, mengingat usianya yang kian senja. Akan tetapi, kenyataan
berbanding terbalik. Anak-anaknya tidak memperhatikan sang ayah dan lebih parahnya
mereka menelantarkan begitu saja. Cerita pilu ini viral pada 2020.

Pria yang berasal dari Tulungagung, Jawa Timur ini dulunya pernah menikahi seorang
wanita dan memiliki satu orang anak. Namun, nasib malang menimpa, anaknya
meninggal dunia.
Kejadian itu membuat Slamet berpisah dengan istrinya. Selang beberapa waktu
kemudian Slamet kemudian menikah lagi dengan seorang wanita dari kota Tuban, Jawa
Timur. Sayangnya, dari pernikahan itu, keduanya tidak dikaruniai seorang anak.
Kemudian, mereka memilih untuk mengadopsi dua anak yang dirawat dari umur 1
tahun dan 5 tahun.

Beberapa tahun berlalu, anak yang selama ini dirawat mulai meninggalkan ayah dan ibu
angkatnya. Anak pertama memilih meninggalkan kedua orang tua angkatnya dan pergi
bersama suaminya.

Sementara yang lainnya, akhirnya bertemu dengan orangtua aslinya dan ia pun
memutuskan ikut dengan orangtua aslinya dan meninggalkan anaknya bersama orang
tua angkatnya itu.

Hanya rumah kontrakan kecil sebagai tempat berlindung kakek Slamet, istri dan
cucunya tersebut. Untuk menghidupi keluarganya, Slamet bekerja sebagai pengamen
dengan berjalan menyusuri pasar.

Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, istri pak Slamet juga bekerja sebagai
buruh cuci sedangkan ucunya bekerja di toko kecil dengan gaji yang pas-pasan. Hanya
rumah kontrakan kecil lah sebagai tempat berlindung ayah dan beserta istri dan cucunya
tersebut.

Untuk menghidupi keluarganya, Slamet bekerja sebagai pengamen dengan berjalan


menyusuri pasar. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, istri pak Slamet juga
bekerja sebagai buruh cuci. Dan juga cucunya juga bekerja di toko kecil dengan gaji
yang pas-pasan.
4. Kasus Ibu Trimah

Baru-baru ini viral kasus seorang Ibu yang ditelantarkan oleh anaknya yang memilih
menitipkan sang ibu di panti jompo. Kasih ibu kepada anak sepanjang masa tampaknya
tak selalu berbuah manis. Merawat buah hati dari kecil hingga dewasa tidak menjamin
seorang ibu akan diperlakukan dengan hal yang sama. Hal ini terjadi pada seorang ibu
bernama Trimah, kisahnya sampai viral di sosial media.

Melansir dari postingan Instagram @soloinfo yang diunggah Jumat (29/10/2021),


tampak seorang ibu yang mengenakan jilbab hitam tengah berada di ranjang sembari
memegang roti yang hendak di makannya. Di samping foto ibu tersebut tertulis kalimat
yang mengatakan sosok tersebut sudah tiba di panti jompo.

"Ibu Trimah sudah tiba di Griya Lansia, Kamis 28 Oktober 2021 dini hari," tulis akun
tersebut.

Kemudian pada slide selanjutkan juga diperlihatkan sebuah surat pernyataan yang
diduga dibuat oleh ketiga anak ibu Trimah. Trimah tampaknya sengaja dibuang oleh
ketiga anaknya sendiri. Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa ketiga anak Trimah
sepakat untuk menyerahkan perawatan orang tuanya ke panti jompo. Ketiga anak ibu
Trimah beralasan bahwa hal tersebut dilakukan lantaran tak bisa merawat karena
kesibukan masing-masing.

Ibu Trimah yang kini berusia 65 tahun itu kondisinya memang sudah tak fit. Ibu yang
dibuang sang anak ini tenyata sudah tidak bisa berjalan normal dan hanya bisa berjalan
dengan merangkak.

"Ibu Trimah sudah tiba dini hari di Griya Lansia, semoga sehat dan kerasan. Ibu Trimah
sudah tidak bisa berjalan normal, bisanya mbrangkang atau ngesot," tulis akun tersebut
Namun, pihak panti jompo tersebut, mengaku tetap akan merawat ibu Trimah sampai
akhir hayatnya. "Demikianlah, semoga kita bisa memetik pelajaran. Kami dari GRIYA
LANSIA HUSNUL KHATIMAH MALANG, menyatakan SIAP merawat mbah Trimah
sampai tutup usia," tulis akun itu.

Unggah tersebut langsung menuai banyak respon dari netizen. Di kolom komentar, tak
sedikit netizen menyayangkan sikap yang diambil ketiga anak ibu Trimah yang malah
tak merawat ibu kandungnya sendiri.

"Yaallahh, hanya karna kesibukan dunia sampai tidak mau merawat orang tua yg telah
membesarkannya," komentar @nurr_ai***ah.

"1 ibu bisa merawat 3 anak. Tapi 3 anaknya tidak dapat merawat 1 ibu," tulis
@nyayu***.

Lansia Pemilik Penginapan Bersimbah Darah Dianiaya


Pencuri

SUKABUMI - Seorang lansia pemilik penginapan di Kawasan Wisata Pantai Cibuaya


Ujunggenteng terkapar bersimbah darah setelah dianiaya oleh pencuri yang masuk ke
dalam penginapannya yang terjadi pada, Jumat (25/3/2022) dini hari.
Korban merupakan seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Maryam (72) warga
Kampung Cibuaya, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi,
babak belur menjadi korban kebringasan pelaku pencurian dengan kekerasan (curas).

Kapolsek Ciracap, Iptu Tatang Mulyana mengatakan peristiwa tersebut bermula saat
korban sedang berada di penginapan miliknya lalu ada pencuri masuk ke dalam dan
memukul kepala korban dengan menggunakan benda tumpul.

"Akibat peristiwa tersebut korban mengalami luka sobek di bagian kepala belakang,
lebam di bagian bibir juga dada depan. Korban ditemukan oleh warga setempat dan
pihak keluarganya sudah tergeletak di lantai bersimbah darah sekira pukul 06.30 WIB,"
ujar Tatang kepada MNC Portal Indonesia.

Lebih lanjut Tatang mengatakan bahwa setelah melakukan tindak pidana pencurian
dengan kekerasan, pelaku langsung mengambil barang-barang berharga milik korban
berupa perhiasan emas dan handphone. Untuk kerugian materil ditaksir korban
mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp15 juta.

Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi.
Sementara, untuk korban kini sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Jampangkulon untuk
dilakukan penangan medis lebih lanjut.

"Iya, saya belum bisa memberikan keterangan secara jelas. Saya bersama petugas masih
melakukan pemeriksaan di lapangan. Nanti kalau sudah selesai akan diberitahukan
kembali," imbuhnya.
Sementara itu, Humas SARDA Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa berdasarkan
keterangan warga dan pihak keluarga, kronologis peristiwa curas tersebut terjadi sekira
pukul 02.30 WIB, pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang, masuk ke rumah yang
juga sebuah penginapan milik korban.

"Sewaktu kejadian, korban tengah seorang diri di rumah penginapan itu. Saat tertidur
lelap, korban tersadar dan setelah itu melakukan perlawanan. Korban langsung
tergeletak. Korban setelah diketahui oleh warga dan pihak keluarganya langsung di
bawa ke rumah sakit," pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai