Anda di halaman 1dari 13

NASKAH PUBLIKASI

UPAYA PENGGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG


PERMULAAN ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA
POHON HITUNG KELOMPOK B TK KALIWULUH 02
KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2012/2013

Disusun Oleh

TONNY YULIA RATNAWATI


NIM. A. 53A100046

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JI. A. Tani Tromol Pos 1- Pabelan KartasuroTlp. (0271)717417 Fax.715448 Surakarta 57102
Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLlKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi / tugas akhir


Nama : Aryati Prasetyarini, M.Pd (Pembimbing)
NIP/NIK : 725

Telah membaca dan mencerrnati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa
Nama :Tonny Yulia Ratnawati
NIMINIRM : A. 53AI00046
Jurusan :SlPAUD
Judul Skripsi ..
UPAYA PENGGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN
ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA POHON HITUNG KELOMPOK
B TK KALIWULUH 02 KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN
AJARAN 201212013

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan


Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya

Surakarta, 17 Mei 2013


Pembimbing
/'

Aryati E~~.Pd'
NIPINIK: 725

ii
ABSTRAK

UPAYA PENGGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA POHON HITUNG KELOMPOK B TK
KALIWULUH 02 KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2012/2013

Tonny Yulia Ratnawati A. 53A100046 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini,


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2013, 90 halaman

Tujuan penelitian ini adalah tujuan umum adalah untuk mengembangkan


kemampuan berhitung anak kelompok B di TK Kaliwuluh 02 Kebakkramat,
Karanganyar Tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian tindakan (action ressearch) dengan bentuk penelitian PTK. Subjek
penelitian adalah sebagian anak yang berada di Taman Kanak-Kanak 02 Kaliwuluh
Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013yang berjumlah 16 siswa.
Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah wawancara mendalam
observasi partisipan, dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan
model induktif interaktif, komponen pokok analisis induksi interaktif yaitu reduksi
data, sajian data dan penarikan kesimpulan aktivitasnya dilakukan dalam bentuk
interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu siklus. Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa kemampuan berhitung anak
Taman Kanak-kanak 02 Kaliwuluh Karanganyar pada siklus I dinyatakan tercapai
ada ada 7 anak dari 16 anak (43,75 %), sedangkan yang belum tercapai ada 9 anak
dari 16 anak (56,25 %). Kemampuan berhitung anak Taman Kanak-kanak 02
Kaliwuluh Karanganyar pada siklus II dinyatakan tercapai ada 12 anak dari 16
anak (75 %), sedangkan yang belum tercapai ada 4 anak dari 16 anak (25 %).
Kemampuan berhitung pada siklus III yang dinyatakan tercapai ada 15 anak dari 16
anak (93,75 %), sedangkan yang belum tercapai ada 1 anak dari 16 anak (6,25 %)
Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut:
Melalui pembelajaran dengan media pohon hitung dapat meningkatkan kemampuan
berhitung anak sejak dini di Taman Kanak-kanak 02 Kaliwuluh Kebakkramat
Karanganyar tahun pelajaran 2012/ 2013.

Kata Kunci : Mengembangkan, kemampuan berhitung, Media Pohon Hitung

1
2

PENDAHULUAN
Taman kanak-kanak atau lembaga pendidikan pra sekolah merupakan
lembaga pendidikan pertama yang membantu anak didik mengembangkan berbagai
potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial
emosional, berhitung permulaan , bahasa, fisik motorik, kemandirian dan seni untuk
siap memasuki pendidikan dasar. Pendidikan pada anak usia TK merupakan
pendidikan yang berorientasi pada pengembangan diri anak secara menyeluruh (the
whole child). Berbagai kecakapan dilatihkan agar anak kelak menjadi manusia
seutuhnya. Bagian dari diri anak yang dikembangkan meliputi bidang fisik motorik,
intelektual, moral, sosial, emosi, kreatifitas dan bahasa.Tujuannya ialah agar kelak
anak berkembang menjadi manusia yang utuh yang memiliki kepribadian dan akhlak
yang mulia, cerdas dan terampil, mampu bekerjasama dengan orang lain, dan mampu
hidup berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat.
Belajar bagi anak TK juga berfungsi untuk memperkenalkan anak dengan
lingkungan sekitarnya. Anak sejak usia dini mulai mengenal berbagai benda dan
sifatnya. Belajar dari apa yang ia lihat di lingkungannya amat berguna bagi
kehidupannya yaitu untuk hidup dan mempertahankan diri. Pengetahuan tentang
berbagai benda yang ada di sekitarnya merupakan bekal untuk hidup agar kelak
dapat hisup secara mandiri.
Salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan di Taman Kanak-
Kanak adalah kemampuan berhitung permulaan dimana lingkup perkembangannya
terdiri dari pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola,
konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf. Kemampuan berhitung permulaan
dikembangkan bertujuan agar anak dapat melakukan eksplorasi terhadap dunia
sekitar melalui panca inderanya, sehingga dengan pengetahuan yang didapatkannya
tersebut anak akan dapat melangsungkan hidupnya dan menjadi manusia yang utuh
sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk Tuhan yang harus memberdayakan apa
yang ada di dunia ini untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Di TK Kaliwuluh 02 dalam pembelajarannya juga mengembangkan semua
aspek-aspek bidang perkembangan yaitu nilai-nilai agama dan moral, fisik, bahasa,
sosial emosional. Di sini peneliti mengadakan pengamatan proses kegiatan belajar
3

mengajar terhadap pengembangan kemampuan berhitung permulaan anak. Dari


siswa sejumlah 16 anak, pencapaian hasil belum optimal, karena guru dalam
menyampaikan materi masih kompensional dan tanpa menggunakan media belajar
yang dapat membantu pemahaman anak.
Untuk mengurangi kesejangan di atas maka selaku guru Taman Kanak-kanak
penulis membuat terobosan dengan merancang media pembelajaran pohon hitung
guna membangkitkan kemampuan berhitung permulaan anak. Pohon hitung adalah
alat peraga yang digunakan bersama dengan kartu bilangan, kartu gambar dan tanda
operasional hitung (+ dan -). Siswa dapat secara bergantian atau berlomba untuk
menghitung soal yang diberikan guru dan meletakkan angka yang benar di pohon
hitung. Dengan pohon hitung siswa dapat pula belajar sendiri untuk membuat soal,
menyelesaikannya dan memahami proses penghitungan. Dengan memahami proses
berhitung kerancuan siswa akan penjumlahan dan pengurangan akan berkurang.
Berdasarkan permasalahan di TK Kaliwuluh 02 peneliti ingin
mengembangkan kemampuan berhitung permulaan anak melalui penggunaan media
pohon hitung. Maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul UPAYA
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA POHON HITUNG KELOMPOK B TK
KALIWULUH 02 KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN AJARAN
2012/2013.
Identifikasi masalah dalam penlitian ini terjadi karena kurang optimalnya
pencapaian dari indikator di atas peneliti mengamati karena ada beberapa hal
permasalahan atau kendala yaitu : 1. Materi kurang menarik, guru kurang mengemas
materi yang disampaikan dalam bentuk yang menyenangkan. Guru cenderung
menyampaikan materi seperti mengajar anak sekolah menengah. 2. Alat/media
kurang, peneliti mengamati dalam penyampaian materi guru kurang bahkan tidak
menggunakan alat/ media. 3.Suasana lingkungan yang kurang menunjang, guru
kurang memperhatikan lingkungan terutama dalam kelas yang menunjang dengan
materi yang disampaikan.
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah, dan dapat dikaji lebih
mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah
dalam penelitian ini adalah : 1. Berhitung dibatasi pada kemampuan berhitung
4

permulaan 2. Masalah dalam penelitian ini dibatasi kemampuan berhitung yaitu


menyebutkan lambang bilang 1 – 10, menghubungkan bilangan dengan lambang
bilangan, menjumlah dua bilangan kurang dari 10, mengurangi dua bilangan kurang
dari 10.
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: Apakah penggunaan media pohon hitung dapat
mengembangkan kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B TK
Kaliwuluh 02 Kebakkramat, Karanganyar Tahun ajaran 2012/2013? Adapun tujuan
Tujuan Umum Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan
berhitung anak kelompok B di TK Kaliwuluh 02 Kebakkramat, Karanganyar Tahun
ajaran 2012/2013. Dan Tujuan Khusus Untuk mengetahui pengembangan kemampuan
berhitung anak melalui penggunaan media pohon hitung pada anak kelompok B di TK Kaliwuluh 02
Kebakkramat, Karanganyar Tahun ajaran 2012/2013. Manfaat yang diharapkan Secara teoritis
penelitian ini akan memberikan wawasan sebagai wacana yang berhubungan dengan
kemampuan berhitung permulaan anak.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di TK Kaliwuluh 02 Kebakkramat
Karanganyar. Penelitian dilaksanakan selama selama 3 bulan mulai bulan Maret
2013 sampai dengan bulan Meii 2013. Subyek penelitian adalah Guru kelas serta
siswa di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Kaliwuluh 02 Kebakkramat Karanganyar
tahun pelajaran 2012/2013. Obyek penelitian adalah kemampuan berhitung serta
pembelajaran dengan media pohon hitung .
Jenis penelitian adalah PTK dengan langkah-langkah
1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan untuk proses penelitian tindakan kelas ini
adalah RBP dilanjutkan mendata seberapa banyak anak yang kemampuan
berhitung masih kurang serta menyiapkan perangkat pengajaran dengan media
pohon hitung .
2. Pelaksanaan
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Anak – anak yang akan ditingkatkan kemampuan berhitung adalah
anak – anak yang kemampuan berhitung belum muncul saat di sekolah.
5

Adapun langkah yang dilakukan pada tahapan ini antara lain :


1) Pengumpulan data diri anak yang kemampuan kemampuan berhitung
belum muncul
2) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi anak dan memecahkannya.
3) Menentukan program pengajaran yang tepat yakni Pembelajaran dengan
media pohon hitung
b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menerapkan pembelajaran dengan media pohon hitung
2) Anak belajar dalam situasi media pohon hitung
3) Memantau perkembangan kemampuan berhitung yang terjadi pada
anak.
c. Tahapan Observasi
Tindakan guru memonitor dan membantu anak jika menemui kesulitan
selama pengajaran dengan media pohon hitung
d. Tahapan Refleksi
Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan a, b, c.
Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi siklus I, dibuat siklus II yang
meliputi :
a. Tahap Perencanaan Tindakan
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
c. Tahap Observasi
d. Tahap Refleksi.
Demikian juga untuk siklus II, selanjutnya anak mampu memiliki
kemampuan berhitung .
Sumber data dapat ditemukan melalui pengamatan keseharian yang dilakukan
anak, dimana anak sebelumnya masih belum bisa berhitung dengan media pohon
hitung , setelah berlatih dengan pembelajaran mampu berhitung dengan baik.
Dalam pengumpulan data yang dipergunakan peneliti ada 3 teknik. Teknik
tersebut adalah Teknik Wawancara; Teknik Observasi; Metode Dokumentasi.
Keberhasilan kegiatan penelitian ini akan tercermin dengan adanya penigkatan yang
signifikan terhadap kemampuan berhitung. Adapun indikator keberhasilan penelitian
ini adalah mengembangkan kemampuan berhitung permulaan anak setelah
diberikan permainan dengan penggunaan pohon hitung mencapai lebih dari 85% dari
keseluruhan anak didik kelompok B
6

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang untuk meningkatkan kemampuan berhitung dengan media


pohon hitung dilakukan dalam 3 siklus mulai dari siklus I, siklus 2 dan siklus 3. Pada
siklus 3 hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan berhasil
meningkatkan kemampuan berhitung siswa Taman Kanak-Kanak Kaliwuluh 02
Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Secara keseluruhan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Perbandingan Hasil Penilaian Kemampuan Berhitung Anak Taman Kanak-
kanak Kaliwuluh 02 Kebakkramat Karanganyar

Perkembangan Kemampuan berhitung anak


Nilai Kemampuan
No Sebelum
berhitung anak Siklus I Siklus II Siklus III
Siklus
1 12 2 siswa - siswa - Siswa - Siswa
2 13 2 siswa - siswa - siswa - siswa
3 14 3 siswa 2 siswa - siswa - siswa
4 15 4 siswa 2 siswa 2 siswa - siswa
5 16 4 siswa 5 siswa 2 Siswa 1 Siswa
6 17 1 siswa 4 siswa 2 siswa 1 siswa
7 18 - siswa 3siswa 4 siswa 2 siswa
8 19 - siswa -siswa 4 siswa 2 siswa
9 20 - siswa - siswa 2 Siswa 3 Siswa
10 21 - siswa - siswa - siswa 3 siswa
11 22 - siswa - siswa - siswa 2 siswa
12 23 - siswa - siswa - siswa 2 siswa
15 Siswa yang 1 siswa 7 siswa 12 siswa 15 siswa
tercapai
16 Prsn Siswa Tercapa 6,25 % 43,75 % 75% 93,75 %
17 Siswa Tak 15 siswa 9 siswa 4 siswa 1 siswa
Tercapai
18 Prsn Siswa Tak 93,75 % 56,25 % 25 % 6,25 %
Tercapai
Dari tabel 4.4 di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut :
7

Histogram Perbandingan Hasil Penilaian Kemampuan berhitung Anak TK pada


Sebelum Siklus, Siklus I; Siklus II,dan Siklus III
Kemampuan berhitung anak yang diperoleh siswa pada siklus I menunjukkan
adanya peningkatan dibandingkan sebelum diberi pembelajaran dengan media pohon
hitung. Pada siklus I ketercapai an anak sebesar 43,75 % (7 anak dinyatakan tercapai
dari 16 anak), sedangkan pada pra siklus ketercapai an anak hanya 6,3 % (1 anak
dinyatakan tercapai dari 16 anak), dengan melihat hasil tersebut ada peningkatan
sebesar 37, 45 %. Namun ketercapai an pada siklus I belum mencapaikan ketercapai
an secara klasikal karena belum mencapai 85 % maka pelajaran dilanjutkan pada
siklus II.
Pada siklus II guru masih mengajar menggunakan pohon hitung guna
meningkatkan kemampuan berhitung anak. Kemampuan berhitung anak yang
diperoleh siswa pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan pada
siklus I. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian kemampuan berhitung anak setelah
mendapatkan pembelajaran dengan media pohon hitung pada siklus II ketercapai an
anak sebesar 75 % (12 anak dinyatakan tercapai dari 16 anak), sedangkan pada
siklus I ketercapai an anak baru 43,75 % (7 anak dinyatakan tercapai dari 16 anak),,
dengan melihat hasil tersebut ada peningkatan sebesar 31, 25 %. Namun ketercapai
an pada siklus II belum mencapaikan ketercapai an secara klasikal karena belum
mencapai 85 % maka pelajaran dilanjutkan pada siklus III
Pada siklus III guru masih mengajar menggunakan pohon hitung guna
meningkatkan kemampuan berhitung anak. Kemampuan berhitung anak yang
8

diperoleh siswa pada siklus III menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan pada
siklus I. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian kemampuan berhitung anak setelah
mendapatkan pembelajaran dengan media pohon hitung pada siklus III ketercapai an
anak sebesar 93,75 % (15 anak dinyatakan tercapai dari 16 anak), sedangkan pada
siklus II ketercapai an anak baru 75 % (12 anak dinyatakan tercapai dari 16 anak),,
dengan melihat hasil tersebut ada peningkatan sebesar 17, 25 %. Karena ketercapai
an pada siklus III telah mencapaikan ketercapai an secara klasikal lebih dari 85 %
maka pelajaran tidak perlu dilanjutkan pada siklus IV
Dari hasil pembahasan tersebut di atas dapat ditunjukkan bahwa kemampuan
berhitung anak dapat ditingkatkan dengan menggunakan media pohon hitung. Hal ini
terjadi karena melalui media pohon hitung guru dapat memberikan salah satu media
pembelajaran alternatif dalam memperkenalkan konsep berhitung, seperti konsep
bilangan/angka (penjumlahan dan pengurangan), konsep model bangun konsep
estimasi (memperkirakan), dan konsep ukuran sejak anak usia dini dan akan
memberikan pengalaman awal yang baik bagi anak, sehingga diha-rapkan dapat
menunjang keberhasilan pengajaran berhitung pada pendidikan formal selanjutnya.
Dengan pengalaman yang diperoleh dari permainan yang mengandung nilai
pendidikan ini diharapkan anak akan lebih mudah menangkap apa yang
dikemukakan guru dalam mengajarkan konsep bilangan pada bidang mengembangan
kemampuan berhitung akan lebih mudah bagi anak, untuk itu diperlukan :
1. Guru hasus meningkatkan kreativitasnya untuk menemukan bermacam-macam
media pendukung dalam proses belajar berhitung.
2. Guru perlu banyak mengenal dan menguasai berbagai media pembelajaran yang
mengandung nilai edukatif.
3. Dalam pembelajaran pada anak usia dini guru harus banyak mempratekkan
berbagai macam media pembeljaaran untuk mengajarkan konsep-konsep
berhitung, sehingga image bahwa berhitung yang menakutkan bagi anak tidak lagi
akan membuat anak menjadi trauma dalam belajar berhitung, tetapi sebaliknya
akan menyenangkan bagi anak
9

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh
peneliti melalui beberapa tindakan dari siklus I, siklus II dan siklus III maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan media pohon hitung dapat meningkatkan kemampuan berhitung
anak, hal tersebut dioperoleh dari data adanya peningkatan ketercapai an
kemampuan berhitung anak dari sebelum tindakan sampai dengan siklus III yakni
sebelum tindakan ketercapai an anak hanya 6,3 %, pada siklus I sebesar 43,75 %,
pada siklus II sebesar 75 % dan pada siklus III sebesar 93,75 %.
2. Penggunaan media pohon hitung dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak
karena melalui media pohon hitung guru dapat memperkenalkan konsep
berhitung, seperti konsep bilangan/angka (penjumlahan dan pengurangan), konsep
model bangun konsep estimasi (memperkirakan), dan konsep ukuran sejak anak
usia dini, sehingga diharapkan dapat menunjang keberhasilan pengajaran
berhitung pada pendidikan formal selanjutnya
Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai
berikut: Melalui penggunaan media pohon hitung dapat mengembangkan
kemampuan berhitung permulaan pada anak TK Kaliwuluh 02 Kebakkramat
Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013.
10

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. . Jakarta; Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

Daeng, S, Dini P. 1996, Metode Mengajar di Taman Kanak-Kanak, Bagian 2. Jakarta


: Depdikbud.

Dimyati dan Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.

Farida Rahim, 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara,

H.B. Sutopo, 2002. Konsep-Konsep Dasar Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS.

Hanafan Bambang Purnomo, 2002. Memahami Dunia Anak-Anak. Bandung.


Mandar Maju.

Hardjana, Am. Mangun. 2003. Mengatasi Hambatan-Hambatan Kepribadian.


Yogyakarta. Kanisius.

Hurlock, Elizabeth, 2008. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan, Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga.

Lexy J. Moloeng, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Karya.

Marzuki 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE-UII

Mayke S. Tedja Saputra, 2001, Bermain, Mainan, dan Permainan, Jakarta, PT


Grasindo Kerjasama: Dit: PADU, Ditjen PLSP, Depdiknes, Sekolah,
Alfatah, Jkarta Timur. Dan CCCRT.

Moeslichatoen, 2006. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kank. Jakarta: Rineka


Cipta.

Muhammad Ali, 2004. Pentingnya Pengembangan Sosial Emosional Pada Anak


Taman Kanak-Kanak.

Muhibbin Syah, 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :


Remaja Rosda Karya

Mulyono Abdurrahman, 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta :


Rineka Cipta.
11

Nana Syaodih Sukmadinata, 2007. Bimbingan & Konseling dalam Praktek


Mengembangkan Potensi dan Kepribadian Siswa. Bandung: Maestro

Nasution, 2003. Metode Research ( Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara

Purboyo Kunto. 2004. Kak Seto, Bercerita dan Kreativitas, Upaya Mengembangkan
Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bercerita , Jakarta : Papas Sinar
Sisanti.

Ratna Megawangi,. 2009. Pendidikan Karakter. Jakarta.

Rahman, S Hibana. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
PGTKI Press.

Reni Akbar Hawdi, 2002. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta. Grasindo

Robert K. Yin, 2002, Studi Kasus, Desain & Metode, Jakarta, Grafindo Persada

Samino, 2010. Manajemen Pendidikan. UMS Surakarta.

Singgih D. Gunarso, 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.

Singgih D. Gunarso,2001. Beberapa Pendekatan dalam Penyuluhan. Bandung :


Diponegoro.

Slameto, 2005. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemiarti Patmonodewo. TT, Pendidikan Anak Pra Sekolah, Diterbitkan kerjasama


antara Departemen Pendidikan & Kebudayaan dan Rineka Cipta

Sudarwan Danim. 2004 Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung, Pustaka Setia.

Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta. Grasindo

Sugiyono, 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfa Beta.

Sujino, Yuliani Nuraini dkk. 2008. Metode Pengembangan Berhitung permulaan .


Jakarta: Universitas Terbuka.

Sumadi Suryabrata, 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Tim Kamus, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Yusuf, Syamsu. 2002. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung. Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai