Anda di halaman 1dari 54

PENELITIAN DAN ANALISIS

PENINGKATAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI


MELALUI MENGELOMPOKAN BOLA SESUAI WARNA DI PLAY GROUP
SUBULUS SALAM LENGKONG SUKOREJO PONOROGO DI MASA PANDEMI
COVID-19

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD 4504) Program S1 PGPAUD FKIP
Universitas Terbuka

DISUSUN OLEH :
NAMA : EFI MALIKHATUL KHUMAIROH
NIM : 858665183
POKJAR : PONOROGO

TUTOR PENGAMPU
DELORA JANTUNG AMELIA, M. Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA
PONOROGO
2020

i
ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, berkat hidayah dan inayah-Nya, Laporan Analisis Penelitian


Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini di PG Subulus Salam Lengkong Sukorejo
dapat terselesaikan.
Di Universitas Terbuka mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak
Usia Dini (PAUD 4504) wajib diikuti oleh seluruh Mahasiswa program S1 PG
PAUD. Dengan Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini mahasiswa
diharapkan mampu melakukan penelitian kelas secara sederhana dengan observasi,
wawancara, pengumpulan dokumen serta menganalisis hasil penelitian tersebut
dengan kerangka keilmuan PAUD yang dimilikinya.
Selanjutnya penulis menyusun Laporan Analisis Penelitian Pengembangan
Kegiatan Anak Usia Dini untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini yang dilakukan di PG Subulus Salam
Lengkong Sukorejo. Akhirnya laporan ini dapat disusun berkat bimbingan, motivasi
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan laporan analisis ini.
2. Pengelola Pokjar Ponorogo.
3. Pengelola dan Para Pengasuh PG Subulus Salam Lengkong Sukorejo
4. Rekan-rekan guru maupun mahasiswa yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Pada kesempatan ini peneliti sangatlah menyadari dalam menyusun laporan
ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semua karena keterbatasan ilmu yang penulis
miliki. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi
kesempatan laporan di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
peningkatan mutu pendidikan.
Ponorogo, 21 Oktober 2020
Penulis

Efi Malikhatul Khumairoh


NIM. 858665183

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................i


LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN............................................. ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................1
B. Fokus Penelitian.......................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... ....2
D. Manfaat Penelitian …..................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini...................................4

B. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif...................................4

C. Bermain Mengelompokkan Bola sesuai Warna............................................6

D. Pembelajaran di masa Pandemi Covid 19.....................................................8


BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian …......................................................................................9
B. Metode Penelitian…......................................................................................9
C. Instrumen Penelitian…..................................................................................9
BAB IV TABULASI DATA
A. Tabulasi Data …..........................................................................................11
B. Analisis Kritis …..........................................................................................21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ….............................................................................................27
B. Saran …........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
LAPORAN ANALISIS
PENINGKATAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA DINI
MELALUI MENGELOMPOKAN BOLA SESUAI WARNA DI PLAY GROUP
SUBULUS SALAM LENGKONG SUKOREJO PONOROGO DI MASA PANDEMI
COVID-19

Efi Malikhatul Khumairoh


Program S1 PG-PAUD Universitas Terbuka Surabaya
E-mail : efimalikhatul@gmail.com

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan perkembangan kognitif
pada anak usia dini melalui mengelompokkan bola sesuai warna di Play Grop Subulus Salam
Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian ini adalah anak-anak dari
PG Subulus Salam lengkong dengan jumlah 25 anak serta jumlha guru 2 orang dan 1 kepala sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang dianggap
perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis.

Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data mengenai


fenomena/gejala yang diteliti di lapangan. Instrumen pengambilan data menggunakan teknik
observasi untuk mmeperoleh data tekait anak , teknik wawancara untuk menggali informasu
mengenai fokus penelitian dan dokumentasi untuk pengumpulan bukti.

Hasil Penelitian analisis ini dalam mengelompokkan bola sesuai warna padan anak Play Grop
Subulus Salam Lengkong memperolah data anak yang mampu mengelompokkan bola sesuai warna
dengan tepat berjumlah 21 anak sekitar 84 % dari jumlah 25 anak dan anak yang belum mampu
serta masih memerlukan bantuan dalam mengelompokkan bola sesuai warna berjumlah 4 anak
sekitar 16 % dari jumlah 25 anak. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran
mengelompokkan bola sesuai warna dapat meningkatkan Prekembangan Kognitif pada anak Play
Grop Subulus Salam Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.

Kata Kunci : “Perkembangan kognitif, mengelompokkan bola sesuai warna, anak usia dini”

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar dari rumah bagi siswa dan mengajar/bekerja dari rumah bagi guru
untuk semua jenjang pendidikan. Belajar dari rumah atau secara konseptual adalah
pembelajaran jarak jauh ini termasuk baru untuk jenjang KB, sehingga berimplikasi
pada proses pelaksanaannya. Guru tidak sendiri lagi mengelola pembelajaran seperti
di sekolah, demikian juga orang tua tidak lagi dapat menyerahkan seluruh aktivitas
belajar anak kepada guru, namun orang tua dan guru bekerja sama untuk
mendampingi siswa dalam kegiatan belajarnya. Perubahan ini dirasakan oleh siswa,
guru dan juga orangtua, sehingga dibutuhkan strategi untuk efektivitas
komunikasinya. Metode pembelajaran melalui daring dan luring merupakan cara
efektifitas komunikasinya agar anak tetap mendapatkan hak pendidikannya.
Penggunaan daring yang melalui Wathsapp Group (WAG) dan luring menggunakan
Panduan Pendampingan Belajar Dari Rumah (PPBDR) kemudian guru juga
melakukan home visit kerumah anak.
(http://pgdikdas.kemdikbud.go.id/read-news/pedoman-pembelajaran-pada-masa-
pandemi-covid19, diakses tgl 01-11-2020).
Berdasarkan Permendikbud nomor 137 Tahun 2014 ini Kelompok Bermain
(KB) jelas merupakan layanan dan program PAUD yang sangat penting. Kelompok
Bermain (KB) adalah wadah pembinaan sebagai usaha kesejahteraan anak dengan
mengutamakan kegiatan bermain dan menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi
anak yang berusia sekurang-kurangnya 3 tahun sampai dengan memasuki pendidikan
dasar (Direktorat PAUD, 2006). Selain itu, Kelompok Bermain adalah salah satu
bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal (PAUD
Nonformal) yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program
kesejahteraan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun.
KB /PG Subulus Salam berada di Desa Lengkong Kecamatan Sukorejo
Kabupaten Ponorogo. Pendirian KB /PG Subulus Salam merupakan realisasi dari
program kegiatan pendidikan Desa Lengkong sebagai salah satu bentuk pelayanan
pendidikan anak usia dini dan masyarakat.
KB /PG Subulus Salam mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

1
Visi “Terciptanya lingkungan yang kondusif sebagai wahana pemberdayaan anak
untuk tumbuh dan berkembang dan menjadi anak yang mandiri ”.
Sedangkan misi dari KB /PG Subulus Salam adalah
1. Membuka seluas-luasnya kepada anak usia 3-4 tahun untuk mendapatkan
pendidikan di kelompok bermain
2. Untuk membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
3. Melaksanakan kegiatan keagamaan
Program S1 PGPAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusan menjadi tenaga
pendidik PAUD profesional yaitu yang dapat mengembangkan program PAUD dan membuat
inovasi-inovasi. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam
mata kuliah tersebut maka telah dilakukan penelitian di KB /PG Subulus Salam Lengkong
Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo yang bertujuan mengumpulkan data mengenai
kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis
secara kritis. Terpenuhinya hak anak di bidang pendidikan dan pengasuhan serta
kesejahteraan sosial sehingga tumbuh dan berkembang kecerdasannya secara optimal.
Sehingga peneliti membuata judul “Peningkatan Perkembangan Kognitif Pada Anak
Usia Dini Melalui Mengelompokkan Bola Sesuai Warna Di Play Group Subulus
Salam Lengjong Sukorejo Ponorogo DI Masa Pandemi Covid-19”

B.     Fokus Penelitiaan


Setelah diadakan observasi dan wawancara di salah satu ruang kelas PG
Subulus Salam lengkong Kecamatan Sukorejo kabupaten Ponorogo, maka penelitian
ini difokuskan pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan "Mengelompokkan Bola
sesuai dengan warna di Di Play Group Subulus Salam Lengjong Sukorejo Ponorogo
DI Masa Pandemi Covid-19 ".

C.    Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :


1.      Mengumpulkan data mengenai :
a.       Alasan pendidik melakukan kegiatan " Mengelompokkan Bola sesuai
dengan warna ".
b.      Tujuan pendidik melakukan kegiatan " Mengelompokkan Bola sesuai
dengan warna ".

2
2. Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan " Mengelompokkan
Bola sesuai dengan warna ".
D.    Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk


1. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan kognitif anak di PG
Subulus Salam lengkong Sukorejo Kabupaten Ponorogo.
2. Melatih mahasiswa melakukan tindakan kelas melakukan kegiatan
"Mengelompokkan Bola sesuai dengan warna ".
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan
anak di lembaga PAUD melakukan kegiatan " Mengelompokkan Bola sesuai
dengan warna ".

3
BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Menurut Werner yang dikutip oleh Monks, dkk (2006), pengertian


perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak
begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang
bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan menurut Berardo yang
dikutip oleh Santrock ialah pola gerakan atau perubahan yang dimulai dari
pembuatan dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan. Kebanyakan
perkembangan meliputi pertumbuhan, walaupun perkembangan juga mencakup
pembusukan (seperti dalam kematian dan orang mati). Pola atau pernyataan-
pernyataan dari kelompok-kelompok penekan yang sangat vokal. Para pembuat
kebijakan sering terjebak dalam isu-isu ideologis dan moral yang diperdebatkan
secara panas, seperti keluarga berencana dan aborsi, atau undang-undang perawatan
anak dan cuti melahirkan. Pada poin ini, tidak ada indikasi yang jelas bahwa
perbedaan-perbedaan yang tajam tentang peran keluarga dan pemerintah akan
diselesaikan sesuai dengan solusi yang rasional di masa depan yang dekat.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat ditarik suatu


pengertian bahwa perkembangan kognitif anak usia dini adalah sesuatu yang
merujuk pada perubahan-perubahan pada proses berpikir sepanjang siklus kehidupan
anak sejak konsepsi hingga usia delapan tahun.

B.     Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif

Banyak faktor yang dapat memengaruhi perkembangan kognitif, namun


sedikitnya faktor yang memengaruhi perkembangan kognitif dijelaskan sebagai
berikut (Susanto, 2011: 59-60)

1.      Faktor hereditas/keturunan


Teori hereditas atau nativisme yang dipelopori oleh seorang ahli filsafat
Schopenhauer, berpendapat bahwa manusia lahir sudah membawa potensi-
potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Dikatakan pula
bahwa taraf inteligensi sudah ditentukan sejak anak dilahirkan. Para ahli

4
psikologi Lehrin, Lindzey, dan Spuhier berpendapat bahwa taraf inteligensi 75-
80% merupakan warisan atau faktor keturunan.
2.      Faktor lingkungan
Teori lingkungan atau empirisme dipelopori oleh John Locke. Meskipun
teorinya masih berada dalam perdebatan, namun teorinya yang disebut dengan
teori tabularasa ini belum dapat sepenuhnya dipatahkan. Teori ini menyatakan
bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih yang masih
bersih belum ada tulisan atau noda sedikitpun ini. Menurut John Locke,
perkembangan manusia sangatlah ditentukan oleh lingkungannya. Berdasarkan
pendapat Locke, taraf inteligensi sangatlah ditentukan oleh pengalaman dan
pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan hidupnya. Lebih lanjut, Ki
Hajar Dewantoro melengkapi pendapat ini dengan menyebutkan bahwa
seseorang dibentuk oleh perpaduan dari dasar dan ajar. Artinya bahwa seorang
anak yang sudah memiliki dasar potensi bawaaan akan menjadi siapa dan seperti
apakah dia juga dipengaruhi oleh faktor ekternal berupa ajar atau penagajaran
yang diperolehnya dari lingkungan.
3.      Faktor kematangan
Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan matang jika telah
mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. Kematangan
berhubungan erat dengan usia kronologis (usia kalender).
4.      Faktor pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang
memengaruhi perkembangan inteligensi. Pembentukan dapat dibedakan menjadi
pembentukan sengaja (sekolah formal) dan pembentukan tidak sengaja
(pengaruh alam sekitar). Sehingga manusia berbuat inteligen karena untuk
mempertahankan hidup ataupun dalam bentuk poenyesuaian diri.
5.      Faktor minat dan bakat
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan
dorongan utnuk berbuat lebih giat dan lebih baik lagi. Adapun bakat diartikan
sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan
dan dilatih agar dapat terwujud. Bakat seseorang akan memengaruhi tingkat
kecerdasaannya. Artinya seseorang akan memiliki bakat tertentu, maka akan
semakin mudah dana cepat memperlajarinya.
6.      Faktor kebebasan

5
Kebebasan yaitu keleluasaan manusia untuk berpikir divergen (menyebar)
yang berarti bahwa manusia memilih metode-metode tertentu dalam
menyelesaikan masalah-masalah, juga bebas dalam memiilih masalah sesuai
kebutuhannya.
Berdasarkan beberapa faktor di atas, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa dari berbagai faktor yang perkembangan kognitif anak usia
dini tidak akan berkembang jika tidak didukung dengan stimulus serta
penguatan yang akan mendukung perkembanganan kognitif anak.

C.    Bermain Mengelompokkan Bola sesuai Warna

Bermain pada awalnya belum mendapat perhatian khusus dari para ahli ilmu
jiwa, karena terbatasnya pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak dan
kurangnya perhatian mereka pada perkembangan anak. Salah satu tokoh yang
dianggap berjasa untuk meletakkan dasar tentang bermain adalah Plato, seorang filsuf
Yunani. Plato dianggap sebagai orang pertama yang menyadari dan melihat
pentingnya nilai praktis dari bermain. Menurut Plato, anak-anak akan lebih mudah
mepelajari aritmatika dengan cara membagikan apel kepada anak-anak. Juga melalui
pemberian alat permainan miniature balok-balok kepada anak usia tiga tahun pada
akhirnya akan mengantar anak tersebut menjadi seorang ahli bangunan.
Seperti yang ada pada PG Subulus Salam, bermain mengelompokkan bola
sesuai warna bisa mencakup beberapa aspek perkembangan anak seperti kognitif, fisik
motorik, bahasa dan sosial emosional anak. Di mana hasil belajar yang akan dicapai
anak adalah anak dapat memahami benda yang ada di sekitarnya menurut benda,
ukuran dan jenisnya.
Kompetensi dasar dalam bermain mengelompokkan bola sesuai warna adalah
agar anak mampu mengenal barbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari,
dengan tujuan agar anak dapat membedakan warna, menyebutkan warna, dan anak
dapat mengelompokkn benda berdasarkan warna.
D. Karakteristik Unak Usia Dini
Masa usia dini merupakan masa ketika anak memiliki berbagai khasan dalam
bertingkah laku. Sebagai orang tua dan pendidik wajib mengerti karakteristik-
karakteristik anak usia dini, supaya segala bentuk perkembangan anak dapat terpantau
dengan baik. Berikut ini adalah beberapa karakteristik anak usia dini :

6
1. Unik, yaitu sifat anak itu berbeda satu sama lain. Anak memiliki bawaan,
minat, kapasitas dan latar belakang kehidupan masing-masing.
2. Egosentris, yaitu anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari
sudut pandang dan kepntingan sendiri. Bagi anak sesuatu itu sepanjang hal
tersebut berkaitan dengan dirinya.
3. Aktif dan energik, yaitu anak lazimnya senang melakukan berbagai aktivitas.
Selama terjaga dari tidur, anak seolah-olah tidak pernah lelah, tidak pernah
bosan, dan tidak pernah berhenti dari aktivitasnya. Terlebih lagi kalai anak
dihadapkan pada aktivitas yang baru.
4. Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Yaitu anak
cenderung memperhatikan, membicarakan, dan mempertanyakan berbagai hal
yang sempat dilihat dan didengarnya terutama terhadap hal-hal baru
5. Eksploratif dan berjiwa petualang, yaitu anak terdorong oleh rasa ingin tahu
yang kuat dan senang menjelajah, mencoba dan mempelajari hal-hal yang
baru.
6. Spontan, yaitu perilaku yang ditampilkan anak umumnya relative aslu dan
tidak ditutup-tutupi sehingga merefleksikan apa yang ada dalam perasaan dan
pikirannya.
7. Senang dan kaya fantasi, yaitu amak senang dengan hal-hal imajinatif. Anak
tidak hanya senang dengan cerita-cerita khayal yang disampaikan orang lain,
tetapi juga ia senang sendiri bercerita kepada orang lain.
8. Masih mudah frustasi, yaitu anak masih mudah kecewa bila menghadapi
sesuatu yang tidak memuaskan. Ia mudah menangis dan marah bila
keinginannya tidak terpenuhi.
9. Masih kurang pertimbangan dalam melakukan seuatu, yaitu anak masih
kurang memiliki pertimbangan yang matang termasuk berkenan dengan hal-
hal yang membahayakan.
10. Daya perhatian yang pendek, yaitu anak lazimnya memiliki daya perhatian
yang pendek, kecuali terhadap hal-hal yang secar instrinsik menarik dan
menyengangkan.
11. Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman yaitu anak
melakukan banyak aktivitas yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah
laku pada dirinya

7
12. Semakin menunjukkan minat terhadap teman, yaitu anak mulai menunjukkan
untuk bekerja sama dan berhubungan dengan temannya.
Selain karakteristik-karakteristik diatas, karakteristik lainnya yang tak kalah
penting dan patut dipahami oleh setiap orang tua maupun peneliti adalah anak suka
meniru dan bermain.
E. Pembelajaran di masa Pandemi Covid 19
Pada pandemi covid-19 ini telah memberikan kita begitu banyak
pelajaran, tidak hanya tentang upaya memutuskan rantai penularannya, tapi
juga bagaimana anak-anak kita tetap belajar dan bagaimana sekolah-sekolah
bereaksi memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar. Sistem
pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap
muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang
menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar
tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat
mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring
(online).

Seperti halnya metode yang lain, home visit merupakan salah satu opsi pada
metode pembelajaran saat pandemi ini. Metode ini mirip seperti kegiatan belajar
mengajar yang disampaikan saat home schooling. Jadi, pengajar mengadakan home
visit di rumah pelajar dalam waktu tertentu. Dilansir dari Kumparan(2020), metode ini
disarankan oleh Kepala Bidang Kemitraan Fullday Daarul Qur’an, Dr. Mahfud Fauzi,
M.Pd yang mana sangat pas untuk pelajar yang kurang memiliki kesempatan untuk
mendapatkan seperangkat teknologi yang mewadahi. Dengan demikian, materi yang
akan diberikan kepada siswa bisa tersampaikan dengan baik. Karena materi pelajaran
dan keberadaan tugas yang diberikan bisa terlaksana dengan baik.
(https://sevima.com/6-metode-pembelajaran-paling-efektif-di-masa-pandemi-
menurut-para-pakar/di akses tgl 01-11-2011)

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak, Pendidik, Pimpinan KB/PG Subulus
Salam. Dengan jumlah anak didik 25 anak dengan jumlah Laki-laki 10 anak dan
jumlah Perempuan 15 anak. Sedangkan pendidik dengan jumlah 2 guru perempuan
dan 1 laki-laki pemimpin PG.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data
mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi
tertentu. Observasi dalam penelitian dilaksanakan dalam satu kali pertemuan pada
saat kunjungan kerumah (home visit) selama 1 jam yaitu pada hari Rabu tanggal
13 Oktober 2020. Penelitian menggunakan teknik observasi untuk memperoleh
data yang berkaitan dengan aktifitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung melalui kegiatan mengelompokkan bentuk geometri sesuai warna.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan
untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian. Wawancara
dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan
pendidik dan Pimpinan Sekolah untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil
belajar kegiatan mengelompokkan bentuk geometri sesuai warna.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti
serta penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan

9
dengan tujuan mencari data yang berasal dari dokumen, wawancara dan catatan
yang ada hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data.

10
BAB IV
A.   Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian dibuat tabulasi sebagai
berikut:
Wawancara
Wawancara
Observasi dengan Dokumentasi
dengan guru
Pimpinan KB
Model Di PG Subulus Di PG Subulus RPPH, RPPM dan
pengembangan Salam, model Salam PPBDR
kegiatan pengembangan pengembangan mencantumkan
selama pembelajaran yang pembelajaran kegiatan
pandemi dilakukan dengan yang sekarang klasikal.
covid-19 kelompok tetapi dengan klasikal.
dilakukan dikarenakan Menggunakan
secara klasikal. kondisi saat ini klasikal karena
pandemi maka Lebih Mudah
kami menggunakan melakukan materi
model kegiatan karena
pengembangan hanya beberapa
kegiatan klasikal . anak yang
Menggunakan berkumpul
klasikal karena menjadi satu
Lebih Mudah kelompok
melakukan materi dirumah salah
kegiatan . satu temannya
dikarenakan di dan yang terdekat
masa pandemi yang disekitar rumah
mengharuskan anak
penguranagn
insentifitas tatap
muka.
Pembelajaran home
visit yang hanya

11
dibatasi waktu 60
menit yang
mengharuskan kita
menyampaikan 6
aspek
pengembangan dan
dihadapkan
sebanyak 4/5
peserta didik dan
dalam satu hari kita
mengunjungi 2
tempat.
Di dinding Penataang ruang Dalam hal Kebijakan
ruang kelas sangat penting bagi penataan ruang pemerintah yang
banyak kami untuk tidak berjalan tercantum di
ditempeli menunjang maksimal karena Undang_Undang
gambar- kegiatan proses agenda home visit yang berlaku
gambar seperti belajar mengajar berkunjung selama pandemic
buah,sayur,bin dan agar membuat kerumah anak Covid 19
atang,macam- anak selalu satu kerumah
macam nyaman, semangat anak lainnya
kendaraan, dll. dan antusias selama secara
Serta proses belajar bergantian .
semboyan- mengajar diruang
semboyan, kelas. Penataan
pohon hitung, ruang sangat
data kelas, dan membantu untuk
hasil karya menyampaikan
anak ditempel aspek-aspek
di tempat hasil perkembangan
karya. untuk anak didik
Selama sehingga
pandemi guru perkembangan

12
melakukan anak didik sesuai
home visit dengan harapan
mengunjungi kita.
kerumah anak Akan tetapi selama
yang anak pandemi covid-19
tersebut ini, kami
tinggal yang melakukan home
terdekat dari visit dari rumah
teman anak kerumah anak
disekitarnya yang lain sehingga
berkumpul tidak
disalah satu memungkinkan
rumah kami menerapkan
temannya penataan ruang
rumah untuk proses
sehingga belajar jadi kami
penataan ruang membawa
untuk perlengkapan
pembelajaran media bergambar
selama covid- sesuai tema yang
19 tidak akan dipelajari
mungkin untuk sesuai kebutuhan
direalisasikan. pembelajaran pada
saat itu dan sudah
dipersiapkan
sebelumnya sesuai
tema yang akan
disampaikan. Hasil
belajar anak pada
hari tersebut berupa
hasil karya anak
dan hasil
penugasan anak
pada hari tersebut
13
akan guru foto
kemudian disimpan
di map khusus,
untuk hasil karya
anak akan anak
bawa pulang dan
memperbolehkan
memajang hasil
karya anak tersebut
di rumahnya
masing-masing.
Adapun yang
belajar dari rumah
(BDR) juga
mengirimkan hasil
karya dan
kegiatannya belajar
dirumah lewat
WAG ke guru
kelas masing-
masing. Sedangkan
untuk data guru
diambil dari foto
tersebut
didokumentasikan
dan direkap di
penilaian hasil
karya dan di
dokumen
portofolio.
Adanya Kami melakukan Dengan Sesuai dengan
kegiatan kegiatan menerapkan Indikator yang
Mengelompo Mengelompokkan aspek ada, yaitu

14
bola sesuai bola sesuai warna pengembangan mengelompokkan
warna, tersebut kognitif kegiatan benda sesuai
Guru dimaksudkan untuk mengelompokka warna
mengajarkan meningkatkan bola sesuai warna
tentang warna. kemampuan maka harapan
Anak-anak kognitif anak kita, kognitif
diminta untuk mengelompokkan (daya fikir) anak
duduk yang bola sesuai warna bisa berkembang
rapi. Siapa dan meningkatkan dan meningkat
yang duduknya kreatifitas anak dalam hal
paling rapi serta ketelitian, kemampuan
akan mendapat ketelatenan, dan mengetahui
bola terlebih ketrampilan anak. macam-macam
dahulu. Hal tersebut kami warna yaitu salah
Kemudian lakukan karena satunya kegiatan
guru pada dasarnya adalah
melakukan anak-anak senang mengelompokka
tanya jawab dalam kegiatan bola sesuai warna.
tentang warna- bermain bola. Serta Dasar pemikiran
warna bola. dengan tersebut
Setelah itu mengelompokkan merupakan
anak bola sesuai warna realisasi yang
mengelompok dapat tercantum di
kan bola sesuai mengembangkan STTPA untuk
warna. aspek kognitif anak anak usia 3-4
usia kelompok tahun dan
bermain. Bermain struktur
merupakan hal kurikulum yang
yang dekat dengan berlaku untuk
anak. Bermain anak usia 3-4
sambil belajar kita Tahun
bisa menyelipkan ( Kelompok
materi serta aspek Bermain).
perkembangan Kegiatan
15
anak pada Mengelompokan
pembelajaran bola sesuai warna
didalamnya. tersebut untuk
Terlebih untuk pengenal warna
meningkatkan dalam hal ini
perkembangan meningkatkan
kognitif anak. kogniti anak.
Khususnya dalam Kegiatan tersebut
mengenal warna. untuk melatih
Agar anak lebih motorik anak
cepat mengenal dalam hal
warna maka menggengga.
kegiatan
mengelompokkan
bola anak lebih
bebas mengeksplor
tentang macam-
macam warna.
Bola merupakan
salah satu alat
bermain untuk anak
yang sangat
menarik untuk
dimainkan dan
dibuat variasi
bermain. Bola yang
digunakan untuk
mengelompokkan
bola untuk
pemilihannya
bebas boleh kita
menggunakan
bentuk bola besar
atau benda lainnya,
16
hanya kalau dengan
bentuk bola kecil
bisa di pegang
anak, selain itu bisa
melatih motorik
anak dalam
menggenggam bola
APE yang Bola merupakan Kami memiliki APE Bola dan
digunakan maianan kesukaan Ape seperti bola buku inventaris
Guru adalah anak, bentuknya berbagai warna . sekolah
menyediakan yang bulat ringan Hal itu karena
berbagai bola dengan bermacam sangat membantu
dengan warna membuat untuk menunjang
macam-macam anak antusias proses
warna dan melakukan pembelajaran.
keranjang kegiatan
berwarna- mengelompokkan
warni bola sesuai warna.
Anak-anak Anak diajak duduk Dalam satu Foto kegiatan
duduk secara melingkar kunjungan jumlah
melingkari agar bisa anak terdiri dari
dengan menyaksikan 4/5 anak sehingga
kegiatan temannya yang duduk melingkar
berada sedang malakukan anak lebih
ditengah anak- kegiatan nyaman
anak mengelompokkan melakukan
bola sesuai warna serangkaian
kegiatan
pembelajaran
Anak-anak Sebelum memulai Guru kelompok Dokumen RPPH
diminta untuk kegiatan bermain harus
duduk yang pembelajaran memiliki
rapi. Siapa apalagi ini dimusim ketrampilan dan

17
yang duduknya pandemi dan strategi mengajar
paling rapi selama ini anak- yang baik agar
akan mendapat anak hanya belajar setiap kompetensi
bola terlebih dari rumah maka bisa tersampaikan
dahulu. kemungkinan besar ke peserta didik
Kemudian kebosanan anak strategi
guru sangat berpengaruh demonstrasi yang
melakukan besar terhadap dilakukan guru
tanya jawab konsentrasi belajar. Agar anak
tentang warna- Dari hal itu kami mengerti aturan
warna bola. sebisa mungkin mainnya.
Setelah itu memberi semangat
anak dan motivasi pada
mengelompok anak didik agar
kan bola sesuai dalam
warna. pembelajaran home
Guru terlebih visit anak tidak
dahulu merasa bosan.
mengenalkan Anatra lain
warna memberikan
menggunakan berbagai
bola plastik permainan,
tersebut mengajarkan aneka
dengan tepuk dan lagu
menunjukkan untuk
satu persatu membangkitkan
kemudian guru semangat anak
juga untuk belajar.
menjelaskan Agar anak mengerti
alat yang akan aturan mainnya
digunakan kami menjelaskan
untuk langkah-langkah
mengelompok yang akan
kan bola dilakukan anak
18
berbagai yaitu
warna, guru mendemonstrasika
mendemontrasi n cara
kan cara mengelompokkan
mengelompok bola sesuai warna.
kan bola sesuai Terlebih dahulu
warna kami memberikan
kemudian anak permaiana lempar
dengan tangkap bola untuk
bergantian mengasah motorik
melakukan kasar anak , lalu
kegiatan kami menanyakan
mengelompok macam-macam
kan bola sesuai warna bola
warna. kemudian warna
tersebut kami
kaitkan warna bola
tersebut dengan
warna benda-benda
yang ada disekitar
anak kemudian
kami menyiapkan
alat dan bahan
untuk kegiatan
mengelompokkan
bola sesuai warna
yaitu dengan cara
mengambil bola
kemudian
meletakkan bola
tersebut didalam
keranjang sesuai
dengan warna bola

19
yang diambil.
Dalam Dalam setiap Penggunaan Dokumen
kegiatan ini kegiatan anak guru assesmen tersebut Asessmen rating
guru selalu membawa dapat scale, anekdott
menggunakan buku kecil untuk Memberikan record dan
asesmen rating mencatat penilaian informasi tentang asesmen unjuk
scale, anekdott hasil belajar anak tingkat kerja
record dan agar tidak lupa pencapaian
asesmen unjuk untuk dimasukkan kompetensi anak 
kerja ke dokumen yang berkaitan
penilaian. Dan dengan bidang
setelah pengembangan
pembelajaran/ pembiasaan dan
home visit kami bidang
langsung menilai pengembangan
hasil belajar anak kemampuan dasar
pada hari tersebut.
Penilaian yang
kami gunakan
adalah rating scale
yang memuat
penilaian setiap
aspek
perkembangan,
anecdote record
untuk mencatat
perubahan sikap
dan tingkah laku
anak, dan penilaian
unjuk kerja untuk
menilai anak
melalui
pengamatan pada

20
kegiatan
mengelompokkan
bola sesuai warna.

B.     Analisis Kritis


Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat penelitian
maka diperoleh hasil dalam kegiatan mengelompokkan bola sesuai warna di PG
Subulus Salam Lengkong Sukorejo Kabupaten Ponorogo adalah sebagai berikut :
Pada saat kondisi sebelum pandemi Covid-19 berlangsung seperti sekarang,
kegiatan setiap hari di di PG Subulus Salam Lengkong Sukorejo yang dilakukan oleh
guru adalah memberikan pelajaran sesuai dengan RPPH sesuai tema dan sub tema
pada hari tersebut. Guru menyiapkan alat dan bahan pembelajaran sebelum pelajaran
dimulai. Guru melakukan penataan ruang dengan menata alat dan bahan yang akan
dilakukan anak agar anak mudah mengakses dalam penggunaannya dan anak merasa
nyaman didalam ruang kelas . Dan ketika sudah waktunya belajar anak akan diberikan
penjelasan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan pada hari tersebut yang sesuai
dengan tema dan sub tema, anak akan mendengarkan dan juga diberikan kebebasan
untuk Tanya jawab mengenai kegiatan yang akan mereka lakukan dan anak dengan
antusias melakukan kegiatan pembelajaran pada hari tersebut.
Akan tetapi, pada masa pandemi Covid-19 seperti ini, pemerintah
mengintruksikan untuk proses pembelajaran anak dibuat sistem daring dan luring.
Dalam pelaksanaannya PG Subulus Salam Lengkong Sukorejo menggunakan sistem
pembelajaran daring melalui social media berupa Whatsapp group, telegram, youtube
dan lainnya sedangkan luring guru memberikan Pedoman Pendampingan Belajar Dari
Rumah (PPBDR) beserta RPPM dan Lembar Kerja Anak (LKA) yang bisa
dipergunakan untuk pembelajaran dirumah. Luring ketika guru membagikan LKA
kepada wali murid selama satu minggu sekali dan setelah itu anak-anak mengerjakan
dirumah dan di damping oleh orang tuanya masing-masing. Selama pembelajaran
Daring dari rumah ketika anak sudah menyelesaikan kegiatan pada hari itu kemudian
kegiatan yang telah dilakukan di foto dan di kirim kepada Ibu guru melalu media
Whatsapp Group berupa file foto maupun Video. Biasanya guru juga akan
memberikan contoh kegiatan pada hari itu, guru akan membuat simulai kegiatan
tersebut kemudian di rekam/di video dan setelah itu dikirim kepada semua wali murid
sesuai dengan kelompoknya agar menjadi acuan untuk belajar anak-anaknya. Selain
21
itu, PG Subulus Salam Lengkong Sukorejo juga melaksanakan system home visit
yaitu mengumpulkan anak yang rumahnya berdekatan bertempat disalah satu rumah
anak. Dalam hal ini peneliti mengobservasi pembelajaran pada waktu home visit guru
melakukan kegiatan pembelajaran mengelompokkan bola sesuai warna.
Dalam guru melakukan kegiatan pembelajaran mengelompokkan bola pada
waktu home visit, guru sebelumnya menyiapkan alat dan bahan dan membawanya
pada waktu home visit. Guru menggunakan bola plastik berbagai warna serta
keranjang berbagai warna untuk melaksanakan pembelajaran mengelompokkan bola
sesuai warna. Sedangkan untuk anak yang daring dirumah, jika anak tidak memiliki
bola plastik berbagai warna bisa menggunakan mainan berwarna-warni seperti lego
dan lainnya atau membuat tiruan bola dari bahan tepung dan pewarna dibuat bulat-
bulat seperti bola.
Sistem pembelajaran home visit yang dilakukan PG Subulus Salam lengkong
sudah dijadwal sedemikian rupa untuk kelancaran guru melaksanakan tugas dan
jadwal tersebut juga diberi tahukan kepada wali murid agar mengetahui jadwal home
visit untuk anak-anaknya. Dijadwal tersebut guru melakukan kunjungan selama 4
hari dalam satu minggu, tiap hari nya guru memgunjungi dua tempat. Dalam satu kali
kunjungan, ada 3 atau 4 anak yang berkumpul dirumah salah satu teman. Anak
membawa meja lipat dan perlengkapan belajar dari rumah dan berpakaian bebas rapi.
Anak duduk membentuk lingkaran dengan posisi guru ditengah agar menjadi pusat
perharian dengan tetap menjaga jarak dengan temannya. . Saat lingkaran adalah saat
dimana pendidik duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan
pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah main (Depdiknas, 2006: 3).
Kegiatan home visit berlangsung selama 60 menit dengan kegiatan awal diisi dengan
membaca doa dan hafalan surat pendek kemudian kegiatan inti sesuai yang tertuang di
RPPM dan kegiatan penutup dengan mengulas kegiatan hari ini. Menurut
Satyawadaningtyas (2009) konsentrasi belajar pada saat proses pembelajaran dapat
ditingkatkan apabila:1.Terdapat jarak tertentu antara zona aktif dan zona
tenang.2.Terdapat pembatas vertikal yang mencegah tembusnya pandangan dan
gerakan ke luar ruang kelas. 3.Penataan perabot memungkinkan terbentuknya fokus
orientasi ke arah yang dikehendaki. Penataan ini dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan.
4.Penataan dan desain perabot diatur sedemikian sehingga dapat menghalangi gerakan
dan pandangan anak-anak ke tempat-tempat atau area-area yang tidak dikehendaki.

22
Di PG Subulus Salam Lengkong Sukorejo Kabupaten Ponorogo guru
melakukan kegiatan pembelajaran mengelompokkan bola sesuai warna
yang dilakukan diharapkan mampu mengembangkan Kognitif anak melalui media
bola dan anak bisa mengelompokkan bola yang sesuai dengan warna. Sejalan dengan
pendapat dari Leonard M. Kennedy dkk (2008 :141) mengatakan bahwa klasifikasi
merupakan kemampuan yang penting dalam segala hal.
Sejalan dengan pendapat dari Leonard M. Kennedy dkk (2008 :141)
mengatakan bahwa klasifikasi merupakan kemampuan yang penting dalam segala hal.
Ginsburg dan Opper (dalam Gunarti, 2017), menyatakan bahwa anak usia 2-5 tahun
masih kesulitan dalam mengklasifikasikan benda-benda. Anak mulai dapat
mengelompokkan benda-benda saat berusia 7 tahun, namun masih mengalami
kesulitan dalam merangkum keseluruhan. Stimulasi dan rangsangan perlu diberikan
agar perkembangan kognitif anak dapat berkembang secara maksimal. Hal penting
yang perlu dirangsang terutama pengklasifikasian saat anak memasuki tahap
praoperasional melalui kegiatan mengelompokkan bola warna. Di PG Subulus Salam
Lengkong Sukorejo Kabupaten Ponorogo bahwa kegiatan Mengelompokkan Bola
sesuai warna dapat mengembangkan Kognitif anak. Menurut Experential learning
dari Roger (dalam Slamet Suyanto, 2005: 131), belajar melalui dua tahap yaitu tahap
kognitif dan tahap pengalaman. Tahap kognitif bersifat pengetahuan akademik
melalui kegiatan Mengelompokkan Bola sesuai warna ini diharapkan anak akan
belajar tahap kognitif melalui pengetahuan dalam melakukan kegiatan
Mengelompokkan Bola sesuai warna. Pengetahuan yang dimiliki anak tidak terlepas
dari adanya peran guru dalam membangun pengetahuan anak. Guru diharapkan
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak untuk bereksplorasi sehingga
anak dapat membangun pengetahuannya dari apa yang dilakukan (Hasnida, 2014).
Menurut pendapat Piaget (dalam Gunarti, 20017) latihan dan pengalaman
merupakan unsur terpenting dalam memperkuat pemikiran seseorang. Dalam
membantu mengembangkan pemikirannya, manusia dituntut untuk selalu latihan
berpikir, merumuskan masalah serta pemecahannya, dan mengambil kesimpulan.
Pengalaman sangat mempengaruhi tingkat intelegensi seseorang, proses asimilasi dan
akomodasi pengetahuan seseorang membentuk pengetahuan itu berkembang. Semakin
banyak pengalaman yang dimiliki seseorang dalam persoalan, objek yang dihadapi
maka semakin berkembang pemikirannya.

23
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran apalagi ini dimusim pandemi dan
selama ini anak-anak hanya belajar dari rumah maka kemungkinan besar kebosanan
anak sangat berpengaruh besar terhadap konsentrasi belajar. Dari hal itu sebisa
mungkin memberi semangat dan motivasi pada anak didik agar dalam pembelajaran
home visit anak tidak merasa bosan. Anatra lain memberikan berbagai permainan,
mengajarkan aneka tepuk dan lagu untuk membangkitkan semangat anak untuk
belajar. Agar anak mengerti aturan mainnya guru menjelaskan langkah-langkah yang
akan dilakukan anak yaitu mendemonstrasikan cara mengelompokkan bola sesuai
warna. Sebelum memasuki kegiatan inti guru memberikan permainan lempar tangkap
bola untuk mengasah motorik kasar anak , lalu guru melakukan tanya jawab macam-
macam warna bola kemudian warna tersebut di kaitkan sesuai warna bola dengan
warna benda-benda yang ada disekitar. Hal ini juga termasuk untuk membangkitkan
minat anak untuk mengenal warna dan memahami warna pada benda-banda yang
berada disekitar anak-anak. Selanjutnya guru menyiapkan alat dan bahan untuk
kegiatan mengelompokkan bola sesuai warna kemudian mengenalkan alat dan bahan
yang akan dipergunakan anak untuk kegiatan mengelompokkan bola sesuai warna.
Guru menjelaskan kegiatan bermain mengelompokkan bola sesuai warna dengan cara
mengambil bola terlebih dahulu dengan menyebutkan warna bola tersebut kemudian
meletakkan bola tersebut didalam keranjang sesuai dengan warna bola yang diambil
sampai bola yang disediakan guru sampai habis dan anak juga diminta menghitung
jumlah bola pada kelompok warna yang sama.
Asesmen yang digunakan pada kegiatan mengelompokkan bola adalah
asesmen unjuk kerja dan ceklis. Unjuk kerja adalah teknik penilaian PAUD yang
melibatkan anak dalam bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat diamati.
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan anak dalam melakukan sesuatu, misalnya praktek menyanyi, olah raga,
bermain peran, memperagakan seni. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan
aspek-aspek yang diamati agar dapat dinilai. Dalam kegiatan mengelompokkan bola
sesuai warna yang diamati untuk dijadikan aspek-aspek dalam penilaian unjuk kerja
adalah Mengikuti aturan permainan / kegiatan, Kemandirian, dan Ketepatan. Dalam
aspek Mengikuti aturan permainan / kegiatan anak dinilai apakah sudah baik dalam
mengikuti kegiatan mengelompokkan bola sesuai warna sesuai dengan aturan
permainan yang sudah guru jelaskan dan disepakati bersama. Dalam aspek
kemandirian guru menilai anak pada saat kegiatan mengelompokkan bola sesuai

24
warna apakah masih minta dibantu teman atau guru atau melaksanakan kegiatan
tersebut dengan percaya diri yang tinggi. Sedangkan aspek ketepatan, apakah anak
tepat mengelompokkan bola sesuai warna kedalam keranjang yang sudah disediakan
guru. Pengertian Format checklist skala capaian perkembangan atau rating
scale adalah checklist yang diturunkan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Harian (RPPH) yang memuat indikator pencapaian perkembangan anak yang sudah
ditetapkan sebelumnya dan indikator tersebut sudah tercantum di dalam RPPH.
Penilaian Ceklis/ Checklist Skala Pencapaian Perkembangan Anak PAUD  ini
merupakan salah satu dari teknik penilaian yang banyak digunakan dalam
pembelajaran dilembaga pendidikan anak usia dini. Pengertian Penilaian Ceklis
adalah checklist yang diturunkan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH) yang memuat indikator pencapaian perkembangan anak yang sudah
ditetapkan sebelumnya dan indikator tersebut sudah tercantum di dalam RPPH.
Hasil Belajar yang yang diperoleh dari kegiatan mengelompokkan bola sesuai
warna diperoleh data sebanyak 21 anak sekitar 84 % dari jumlah 25 anak mampu
mengelompokkan bola sesuai warna. Hal ini nampak ketika anak mengelompokkan
bola sesuai warna melakukan sendiri tanpa bantuan dan melakukannya dengan benar
dan tepat. Sedangkan sebanyak 4 anak sekitar 16 % dari jumlah 25 anak belum
mampu mengelompokkan bola sesuai warna dan masih dengan bantuan guru. Hal ini
Nampak ketika anak masih kebingungan dan kesulitan dalam kegiatan
mengelompokkan bola sesuai warna sehingga guru perlu memberi bimbingan pada
anak tersebut.

Hasil wawancara dengan Kepala PG Subulus Salam Lengkong Sukorejo


Kabupaten Ponorogo  bahwa belajar melalui bermain bola dengan media pada
hakekatnya menyenangkan yang menjadikan anak belajar dari dalam dirinya sendiri
sehingga belajar lebih bermakna dari pada sekedar perintah guru. Selain itu,
meningkatkan kreatifitas anak serta ketelitian, ketelatenan, dan ketrampilan anak.
Serta dengan mengelompokkan bola sesuai warna dapat mengembangkan aspek
kognitif anak usia kelompok bermain.
Melalui kegiatan Mengelompokkan Bola sesuai warna yang dilakukan di
PG Subulus Salam Lengkong Sukorejo Kabupaten Ponorogo  telah mempunyai
kegiatan-kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun

25
sedemikian rupa sesuai dengan tahap perkembangan anak sehingga anak berkembang
dengan optimal.

26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai
berikut :
1.  Pengembangan kemampuan yang dimiliki anak salah satunya
dikembangkan melalui kegiatan Mengelompokkan Bola sesuai warna
dengan media  sehingga anak dapat mengembangkan kreativitas dan rasa
kesetiakawanan sosial yang tinggi.
2.  Lingkungan/pemetaan area berdasarkan tema di PG Subulus Salam
Lengkong Sukorejo Kabupaten Ponorogo  juga disiapkan sedemikian rupa
sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan yang dimiliki anak.
3.  Tenaga pendidik yang sesuai dengan bidangnya.

B.     Saran-Saran
1.  Dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak melalui
Mengelompokkan Bola sesuai warna hendaknya bahan perlengkapan yang
ada jumlahnya memenuhi jumlah anak sehingga anak dapat bebas
berkreasi.
2.  Pengembangan kemampuan yang dimiliki anak melalui Mengelompokkan
Bola sesuai warna hendaknya pendidik terlibat langsung dengan anak untuk
memberi motivasi dan bantuan anak ketika mengalami putus asa.

27
Daftar Pustaka

Monks F.J, Knoers A.M.P., & Hadintono Siti R. 2006. Psikologi Perkembangan:
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dikdasmen. (2010). Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman
Kanak-kanak. Jakarta: Kemendiknas.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini . Jakarta: Kencana
Elok Ilma. (2013). Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengklasifikasi
Melalui Media Bola Pada Anak Usia Dini Kelompok B Usia 4 Tahun di
Paud Bhakti Pertiwi Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun
Ajaran 2012/2013. Skripsi. Semarang: IKIP PGRI Semarang.
Leonard M. Kennedy, Steve Tipps, Art Johnson. (2008). Guiding Children’s
Learning of Mathematic. United States of America: Thomson Wadsworth.
Pemerintah Republik Indonesia, (2003), Undang-Undang Republik Indonesia
No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta.
Slamet Suyanto. (2005a). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Direktorat Pembinaan PendidikanTenaga Kependidikan dan Ketenagaan
Perguruan Tinggi.
AL HIKMAH: INDONESIAN JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD ISLAMIC
EDUCATION VOL.2(2), 2018
http://pgdikdas.kemdikbud.go.id/read-news/pedoman-pembelajaran-pada-masa-
pandemi-covid19, diakses tgl 01-11-2020

28
LAM1. Hasil Observasi

PIRA
2. Hasil Wawancara
3. Surat Keterangan Penelitian
4. Surat Ijin Penelitian

N 5. Profil dan Visi Misi Kelompok Bermain


6. Dokumen Ijin Operasional
7. Rencana Kegiatan Harian
8. Foto Kegiatan
9. Portofolio

29
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI KELOMPOK BERMAIN

Kelompok Bermain : Play Group Subulus Salam Lengkong

Tanggal : 13 Oktober 2020

Usia : 3-4 Tahun

No. Hal-hal unik/menarik yang Ada


ditemukan Ya Tidak Keterangan / Uraian Pertanyaan
1. Model Pengembangan  Dalam kegiatan pembelajaran
Kegiatan dilakukan secara klasikal,
dengan didampingi oleh
pendidik. Hal ini dilakukan
karena kondisi saat ini pada
masa covid-19. Guru
melakukan kegiatan home visit
kerumah anak untuk memantau
pembelajaran anak yang harus
tetap belajar dari rumah.

2. Model Penataan Ruang  Dalam hal penataan ruang


ditiadakan karena untuk
menekan penyebararan covid -
19 Pemerintah menutup proses
belajar mengajar disekolah
kemudian diarahkan dengan
pembelajaran daring maupun
luring.
3. Kegiatan yang di lakukan  Guru mengajarkan tentang
anak warna. Anak-anak diminta
- Mengelompokkan untuk duduk yang rapi. Siapa
bola sesuai warna yang duduknya paling rapi akan
mendapat bola terlebih dahulu.

30
Kemudian guru melakukan
tanya jawab tentang warna-
warna bola. Setelah itu anak
mengelompokkan bola sesuai
warna.

4. Alat Peraga Edukatif ( APE )  Dalam kegiatan ini guru


Yang digunakan menggunakan bola plastic
berwarna warni beserta
keranjang
5. Pengaturan/ pengelompokan  Dalam melakukan home visit,
Anak. guru meminta beberapa anak
yang rumahnya berdekatan
untuk berkumpul di salah satu
rumah temannya. Maksimal
adalah 5 anak. Lima anak
tersebut duduk dengan
membentuk lingkaran beserta
guru di salah satu sisinya.

6. Cara pendidik memimpin  Anak-anak diminta untuk


kegiatan duduk yang rapi. Siapa yang
duduknya paling rapi akan
mendapat bola terlebih dahulu.
Kemudian guru melakukan
tanya jawab tentang warna-
warna bola. Setelah itu anak
mengelompokkan bola sesuai
warna.
Guru terlebih dahulu
mengenalkan warna
menggunakan bola plastik
tersebut dengan menunjukkan

31
satu persatu kemudian guru
juga menjelaskan alat yang
akan digunakan untuk
mengelompokkan warna, guru
mendemontrasikan cara
mengelompokkan bola sesuai
warna kemudian anak dengan
bergantian melakukan kegiatan
mengelompokkan bola sesuai
warna.
7. Asesmen  Dalam kegiatan ini guru
menggunakan asesmen rating
scale, anekdott record dan
asesmen unjuk kerja anak.

Catatan secara umum:

Kegiatan mengelompokkan bola sesuai warna bagi anak-anak merupakan kegiatan


yang menyenangkan di kelompok bermain, karena pada dasarnya anak-anak itu
senang dalam kegiatan bermain bola. Hal tersebut dapat telihat dari sepanjang
kegiatan berlangsung, anak-anak sangat antusias dalam melakukan kegiatan
mengelompokkan bola sesuai warna . Semua anak melakukan dengan senang hati,
walaupun pada akhirnya hasil yang di lakukan dalam kegiatan mengelompokkan bola
sesuai warna tersebut belum sesuai dengan harapan guru. Selain itu dalam kegiatan
mengelompokkan bola sesuai warna dapat melatih kemandirian anak serta ketelitian,
ketelatenan dan ketepatan dalam mengelompokkan bola sesuai warna.

32
INSTRUMEN WAWANCARA KEPADA PENDIDIK DI KELOMPOK
BERMAIN SUBULUS SALAM DESA LENGKONG KECAMATAN
SUKOREJO KABUPATEN PONOROGO

1. Usia berapa saja anak-anak yang berada dalam Kelompok Bermain yang ibu
asuh ?
- Antara usia 3-4 tahun
2. Apa perbedaan atau keistimewaan program di Kelompok Bermain yang ibu asuh
di bandingkan dengan Kelompok Bermain yang lain?
- Pada dasarnya kelompok bermain kami tidak jauh berbeda, tidak ada
perbedaan yang sangat mencolok dengan kelompok bermain yang lain. Akan
tetapi kami sering melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan dan juga
kunjungan edukatif di luar sekolah, seperti berkunjung ke polsek setempat,
koramil, dan pabrik pembuatan krupuk. Selain itu kami juga sering melakukan
kegiatan di luar kelas, misalnya olahraga di halaman sekolah, melihat lihat
peternakan ayam pada tema binatang, serta melihat pohon pada saat tema
tanaman. Selama pandemi covid-19 ini kami juga terus memantau tumbuh
kembang anak didik dengan cara terus berkomunikasi dengan wali murid.
3. Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan untuk anak di Kelompok Bermain
yang Ibu asuh ?
- Kami biasanya menyusun rencana kegiatan setelah anak-anak pulang, dan
acuan yang digunakan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh
dinas pendidikan setempat dan sesuai dengan jenjang usia anak yakni usia 3-
4 tahun. Karena saat ini masa pandemi kami menyiapkan rencana kegiatan
setelah melakukan home visit dan di pagi harinya kami mengirimkan meteri
kegiatan anak belajar dari rumah pada hari tersebut kepada walimurid
melalui Whatsapp Group (WAG) kepada anak yang tidak ada jadwal home
visit.

4. Reftrensi apa yang ibu pergunakan untuk menyusun rencana kegiatan anak?

33
Referensi yang digunakan dalam menyusun rencana kegiatan adalah buku
panduan dari BCCT

5. Apa saja yang ibu ambil/manfaat dari referensi tersebut ?


Yang kami ambil dari referensi tersebut adalah tentang bagaimana tahapan
persiapan pembelajaran anak, pelaksanaan pembelajaran anak dan evaluasi
pembelajaran anak termasuk mempersiapkan tahapan-tahapan pijakan
lingkungan main, sebelum main, saat main dan setelah main. Dan selama
pandemi pun kami masih berpegang pada referensi tersebut tetapi disesuaikan
dengan situasi dan kondisi saat ini
6. Tadi saya melihat kegiatan mengelompokka bola sesuai warna,.mengapa ibu
melakukan kegiatan tersebut?
Kami melakukan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak mengelompokkan bola sesuai warna dan meningkatkan kreatifitas
anak serta ketelitian, ketelatenan, dan ketrampilan anak.

7. Apa dasar Pemikiran ibu melakukan kegiatan ini?


Hal tersebut kami lakukan karena pada dasarnya anak-anak senang dalam
kegiatan bermain bola. Serta dengan mengelompokkan bola sesuai warna dapat
mengembangkan aspek kognitif anak usia kelompok bermain.

34
INSTRUMEN WAWANCARA TERHADAP KEPALA/PIMPINAN KELOMPOK
BERMAIN SUBULUS SALAM DESA LENGKONG KECAMATAN SUKOREJO
KABUPATEN PONOROGO

1. Apa visi / misi Kelompok Bermain di Lembaga yang Bapak Pimpin ?

Visi : Terciptanya lingkungan yang kondusif sebagai wahana pemberdayan anak


untuk tumbuh dan berkembang dan menjadi anak yang mandiri.

Misi :
1. Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada anak usia 3-4 tahun untuk
mendapatkan pendidikan di kelompok bermain.
2. Untuk membantu da memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik.
3. Melaksanakan kegiatan keagamaan.

2. Untuk mencapai Visi dan Misi Tersebut, Program apa saja yang diadakan di
Kelompok Bermain yang Bapak pimpin ?
Kami biasanya sering melakukan olahraga di halaman sekolah, mengaji, hafalan
surat pendek serta belajar praktek sholat bersama-sama disekolah. Selama
pandemi ini kami tetap memberlakukan program-program tersebut selama
Belajar Dari Rumah dan guru terus memantau agar program tersebut terus
berjalan yaitu dengan cara walimurid mengirim video, foto maupun pesan suara.
Untuk kegiatan kognitif.
Misalnya : Mengelompokkan bola sesuai warna.

3. Siapa yang merancang kegiatan pembelajaran di kelas tersebut ?


Guru kelas dan kepala sekolah.

4. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di Kelompok Bermain yang Bapak
pimpin?
Jumlah tenaga pendidik ada 2
Jumlah peserta didik ada 13 anak.

35
5. Model pembelajaran kegiatan seperti apa yang diterapkan di kelompok bermain
yang Bapak pimpin ?
Di masa pandemic ini Model pembelajaran yang kami terapkan menggunakan
model pembelajaran klasikal.
6. Tadi saya telah berbicara dengan salah seorang pendidik di Kelompok Bermain
ini, dan menurutnya Kelompok Bermain ini utamanya menerapkan aspek
pengembangan kognitif kegiatan mengelompokka bola sesuai warna, Alasan apa
lembaga ini memprioritaskan hal tersebut?
Dengan menerapkan aspek pengembangan kognitif kegiatan mengelompokka bola
sesuai warna maka harapan kita, kognitif (daya fikir) anak bisa berkembang dan
meningkat dalam hal kemampuan mengetahui macam-macam warna yaitu salah
satunya kegiatan adalah mengelompokka bola sesuai warna.

7. Apa dasar pemikirannya sehingga Bapak melakukan kegiatan seperti ini?


Dasar pemikiran tersebut merupakan realisasi yang tercantum di struktur
kurikulum yang berlaku untuk anak usia 3-4 Tahun ( Kelompok Bermain)

36
37
PLAY GROUP “SUBULUS SALAM”

Jl. Mukhiyar Dn.Mranggen Ds.Lengkong Kode pos 63453

Lengkong Sukorejo Ponorogo Jawa Timur

PROFIL PLAY GROUP

SUBULUS SALAM LENGKONG SUKOREJO PONOROGO

I. Identitas PG

1. Nama PG : PG Subulus Salam

2. Nomor Statistik Sekolah : -

3. NPSN : 69764625

4. Tahun Berdiri : 2008

5. Status Tanah : Milik

7. Status Bangunan : Milik

8. Ketua Yayasan : MUJIANTO,S.Pd.I

9. Alamat : Lengkong , Sukorejo Ponorogo

8. Alamat Sekolah : Lengkong Sukorejo Ponorogo

II. VISI

“Mewujudkan Generasi Anak Sholeh yang Berakhlaq MuliaCerdas dan Ceria”

III. MISI

 Membangun Generasi Penerus Islami yang beriman dan bertaqwa serta berakhlaqul
karimah yang religius
 Membimbing Anak Cerdas Melalui Pembelajaran yang menyenangkan

38
 Menumbuhkan penghayatan ajaran Agama dan Karakter Bangsa untuk menjadi
sumber kebijakan dalam bertindak

IV. TENAGA PENGAJAR

Kepala Sekolah : MUJIANTO,S.Pd.I


Guru : 1. SRI WAHYUNI,S.Pd.I
2. SITI MAHMUDAH

V. KONDISI SISWA

Tahun L P Jumlah

15
2018 – 2019 6 9

25
2019 – 2020 17 12

2020 - 2121 10 15 25

VI. TATA TERTIB LEMBAGA


1. Masuk setiap hari senin sampai sabtu mulai pukul 07.30 – 10.00 WIB
2. Semua siswa hadir disekolah 15 menit sebelum masuk
3. Berpakaian seragam dan bersepatu :
 Senin – Selasa : Hijau
 Rabu - Kamis : Olah Raga
 Jum’at : Muslim
4. Bagi siswa yang terlambat memberi keterangan kepada bapak / ibu guru
5. Apabila tidak masuk memberi keterangan melalui surat/ telepon / sms
6. Tidak memakai perhiasan yang berlebihan

39
7. Tidak boleh bermain diluar halaman sekolah
8. Turut bertanggung jawab terhadap penggunaan alat- alat sekolah ( merapikan
mainan/ peralatan setelah digunakan )

VII. DAFTAR MODUL / KURIKULUM


Modul / kurikulum / Bahan Ajar

1. PP No. 58 Tahun 2009 Tentang Standarisasi Pendidikan Anak Usia Dini


2. Kurikulum / Silabus yang terdiri dari :
 Program tahunan
 Program semester
 Program mingguan
 Rencana Kegiatan Harian
3. Kumpulan Pembelajaran Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
4. Kisah Nabi dan Rosul
5. Pegangan Guru berbagai Macam sentra
6. Makalah-makalah pelatihan pendidikan
7. Asmaul’husna
8. Iqro’/Juz amma

DAFTAR TENAGA PENDIDIK DAN KUALIFIKASINYA

Jenis Kegiatan : PLAY GROUP

Nama Lembaga : PG Subulus Salam

Alamat : Desa Lengkong Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo

N NAMA TEMPAT, Pendidik Jurusan Mendidik di

40
TANGGAL an/Tahun Lembaga
O
LAHIR Lulus TMT

1Juli 2015
1 MUJINTO, S.Pd.I Po,29-1-1978 SI/2015 Pend PAI

Teluk sialang,
2 SRI WAHYUNI, S.Pd.I S1/2016 Pend PAI 1Juli 2011
7-3-1984

3 SITI MAHMUDAH Po, 26-2-1998 SMK PAUD 1 Juli 2016

41
42
43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
( RPPH)
Tahun Pelajaran 2020/2021

Model Pembalajaran : Kelompok


Semester /Minggu ke : I /XII
Hari / Tanggal : Selasa,13 oktober 2020
Kelompok /Usia : 2-3
Tema/Sub Tema : Binatang/Binatang Peliharaan

I. Materi Kegiatan
1. Mengucap dan menjawab salam, mengucapkan terima kasih dan minta maaf
2. Menirukan gerakan berdoa
3. Menyebutkan macam –macam binatang (kucing dan klinci)
4. Berlari memasukkan bola ke dalam keranjang dari jarak tertentu
5. Mengelompokkan bola sesuai warna
6. Menggambar bentuk kepala kucing dari bentuk lingkaran
II. Materi Pembiasaan :
1. Mengucapkan salam masuk SOP penyambutan dan Penjemputan
2. Menghafalkan asmaul husna, doa sehari-hari hadist pendek, dan surat pendek
III. Alat dan Bahan
1. Krayon
2. Buku dan pensil
3. Gambar kucing
4. Bola dan keranjang
IV. Skenario Pembelajaran
A. Pembukaan (15 Menit)
1. Mengucap salam sebelum memulai kegiatan
2. Do’a sebelum belajar
3. Anak Berlari memasukkan bola ke dalam keranjang dari jarak tertentu
4. Mengenal aturan main
5. Menyebutkan macam-macam binatang peliharaan

44
B. Inti (30 Menit )
1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan
2. Guru membagi anak menjadi 2 kelompok dan mempersilahkan anak –anak untuk
mengambil alat yang sudah disediakan sesuai bagian mereka
3. Anak melakukan kegiatan sesuai kelompoknya.
a. Kelompok 1 : Menggambar bentuk kucing dari bentuk lingkaran
b. Kelompok 2 : Mengelompokkan bola sesuia warna
C. Penutup ( 30 Menit )
1. Menanyakan perasaan hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini dan mainan apa yang
paling disukai.
3. Memberikan tugas kepada anak untuk bertanya tentang cara memelihara binatang
peliharaan
4. Pesan moral
5. Menginformasikan kegiatan untuk besok
6. Berdo’a setelah belajar
7. Mengucap salam
8. Bersalaman dan pulang
D. Rencana Penilaian
1. Indikator Penilaian

Program KD INDIKATOR Hasil Penilaian


Pengembanagn
/STTPA
Nama anak

NAM 1.2 3.1-4.1 Anak dapat mengucap dan menjawab


salam dengan benar

FMK 2.A.1 3.3-4.3 Berlari memasukkan bola ke dalam


keranjang dari jarak tertentu

KOG 3.B.5 3.6-4.6 Anak menyebutkan berbagai macam

45
warna

BHS 4.B.1 3.11-4.11 Anak mampu menirukan suara akucing

SOSEM 5.A.3 2.6 Anak dapat bermain peran pasar-


pasaran dengan teman

FOTO KEGIATAN

46
FOTO WAWANCARA

47
48
CHECKLIST
Semester / Bulan / Minggu : I / Oktober / 12
Hari / Tanggal : Rabu / 14 Oktober 2020
Tema / Sub Tema : Binatang / Binatang Peliharaan
Model Pembelajaran : Kelompok
Kelompok : KB (3 – 4 Tahun)

Aspek Perkembangan Kognitif


 3.6 Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola ,sifat, suara,
tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
 4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang dikenalnya
(nama, warna, bentuk, ukuran, pola ,sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
melalui berbagai hasil karya

Anak mampu melakukan


kegiatan mengelompokkan
No Nama Anak
bola sesuai warna
BB MB BSH BSB
1 Gabriel Azka Putra R. √
2 Adibah Rania Putri √
3 Yola Afrecia Ayu Salsabila √
4 Ulya Kamila Laila R. √
5 Fio Hamdan Muzaki √
6 Sanda Ganis Nurlaili √

Keterangan :
BB : Anak belum mampu melakukan kegiatan mengelompokkan bola
sesuai warna
MB : Anak mampu melakukan kegiatan kegiatan mengelompokkan bola
sesuai warna dengan bantuan guru
BSH : Anak mampu melakukan kegiatan mengelompokkan bola sesuai
warna tanpa dengan bantuan guru
BSB : Anak mampu melakukan kegiatan kegiatan mengelompokkan bola
sesuai warna tanpa dengan bantuan guru serta berinisiatif membnatu
teman yang lain

49

Anda mungkin juga menyukai