Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA


ANAK DI BAWAH UMUR

MUSLIM
2330201040

PRODI AHWAL AL-SYAKHSIYYAH B


FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal penelitian yang berjudul
“TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA
ANAK DI BAWAH UMUR “. Penulisan Proposal penelitian ini dibuat sebagai salah satu
Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Proposal ini melalui proses yang panjang mulai dari
bangku kuliah, hingga penelitian.Penulis juga menyadari bahwa proposal ini dapat
terselesaikan karena banyak pihak yang turut serta membantu, membimbing, memberi
petunjuk, saran dan motivasi. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya, kepada Dosen Pembimbing ibuk Laila Fitri,M.PD.

Batusangkar,17 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah ..................................... 10

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................ 10

D. Metode Penelitian................................................................................ 11

E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 13

BAB II TINJAUAN UMUM

A. Pengertian Tindak Pidana .......................................................................

1. Pengertian Tindak Pidana Islam ................................................... 15

2. Pengertian Tindak Pidana Positif .................................................. 16

3. Unsur-Unsur Hukum Islam ........................................................... 18

4. Unsur-Unsur Hukum Positif ......................................................... 19

5. Jenis-Jenis Tindak Pidana Hukum Islam dan Positif .................... 20

B. Pengertian Pembunuhan ........................................................................

1. Pengertian Pembunuhan menurut Hukum Islam........................... 24

2. Pengertian Pembunuhan Menurut Hukum Positif ........................ 28

C. Konsep Anak Dalam Hukum ..................................................................

1. Pengertian Anak Menurut Hukum Islam ...................................... 32

2. Pengertian Anak Menurut Hukum Positif ..................................... 36

3. Batasan Umur Anak Menurut Hukum Islam dan Hukum

Positif ........................................................................................... 38
BAB III ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI

TERHADAP PEMBUNUHAN BERENCANA ANAK DI BAWAH UMUR

A. Deskripsi Kasus Pembunuhan Berencana ........................................... 66

B. Analisis putusan Pengadilan Negeri Dalam Perkara Pembunuhan

Berencana terhadap anak di bawah umur..................................... 72

C. Analisis Perbandingan Tentang Pembunuhan Berencana Oleh

Anak dalam Putusan No Perkara 7/Pid.Sus-Anak/2015/PN Kbj. ....... 79

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

LAMPIRAN...............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembicaraan tentang anak dan perlindungannya tidak akan pernah berhenti Sepanjang sejarah
kehidupan, karena anak adalah generasi penerus bangsa dan Penerus pembangunan, yaitu
generasi yang dipersiapkan sebagai subjek pelaksana Pembangunan yang berkelanjutan
pemegang kendali masa depan suatu negara,Tidak terkecuali Indonesia. Perlindungan anak
Indonesia berarti melindungi Potensi sumber daya insani dan membangun manusia Indonesia
seutuhnya,Menuju masyarakat yang adil dan makmur, materil spiritual berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.¹

Maka dari itu sesuai penjelasan di atas bahwasanya Anak itu harus dilindungi oleh negara
karena anak adalah generasi penerus bangsa Dan penerus pembangunan. Ketika seorang anak
berhadapan dengan hukum, ia menghadapi kekuasaan Publik yang memiliki kewenangan
berupa upaya paksa yang membatasi bahkan Merampas sejumlah hak anak demi menjaga
ketertiban umum. Pembatasan dan Perampasan hak anak, berdampak pada perkembangan
anak, termasuk anak Kehilangan masa kecilnya untuk bermain bersama teman-teman
sebaya,Kehilangan waktu bersama orang tua, kehilangan akses terhadap kebutuhan Kesehatan
baik secara fisik maupun mental. Di masyarakat, sejumlah penegakan Hukum melalui jalur
Justicia conventional kerap berakibat pada stigmatisasi anak yang merusak masa depan anak
itu sendiri.²Oleh karena itu hukum di suatu negara harus ditegakkan karena pembatasan dan
perampasan hak anak berdampak pada perkembangan anak, sehingga anak kehilangan waktu
bermainnya bersama teman-temannya ataupun keluarganya.
1

Pada masa remaja merupakan masa seorang anak mengalami perubahan cepat dalam segala
bidang, perubahan tumbuh, perasaan, kecerdasan, sikap sosial dan kepribadian. Masa remaja
adalah masa goncangan karena banyaknya perubahan yang terjadi dan tidak stabilnya emosi
yang kadang-kadang menyebabkan timbulnya sikap dan tindakan yang orang dewasa dinilai
sebagai perbuatan nakal.³

Oleh sebab itu masa remaja harus dibimbing sebaik-baiknya karena masa remaja adalah masa
perubahan sehingga jika dimasa remaja itu tidak dibekali perilaku yang baik maka seorang
remaja itu akan berbuat tindakan yang melawan hukum. Bahwasannya anak menurut
psikologis berbeda dengan perspektif hukum yang mendefinisikan anak sebagai individu
berusia di bawah 18 tahun. Di dalam perspektif psikologi anak adalah individu yang berusia 3-
11 tahun, di atas 11 tahun individu dianggap sudah memasuki usia dewasa.Terkait dengan kasus
hukum seperti halnya orang dewasa anak-anak bisa berkedudukan sebagai pelaku, tersangka,
terdakwa, maupun sebagai korban. Di Dalam kasus anak-anak sebagai pelaku menunjukan
kebanyakan anak terlibat dalam kasus kejahatan yang termasuk kriminal ialah anak yang
memiliki Orang tua yang kurang memiliki keterampilan dalam pengasuhan yang baik.⁴

1 Nashriana, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak di Indonesia, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada) , Cet. 1,
h.1
B. POKOK MASALAH

Permasalahan tentang pembunuhan berencana oleh anak di bawah umur banyak dimensinya,
oleh karena itu dalam penulisan ini penulis ingin membahas tentang pembunuhan di rumusan
pokok masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sanksi pemidanaan pembunuhan berencana oleh anak di bawah umur menurut
hukum pidana Islam dan hukum pidana Positif?

2. Bagaimana analisis putusan Nomor 7/Pid.Sus-Anak/2015/PN Kbj tentang pembunuhan


berencana menurut hukum pidana Islam dan hukum Positif?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1. Tujuan penelitian:

a. Menjelaskan sanksi pidana pembunuhan berencana oleh anak di bawah umur menurut
hukum pidana Islam dan hukum pidana Positif.

b. Menjelaskan analisis putusan MA menurut hukum pidana Islam dan hukum Positif.

2. Kegunaan penelitian:

a. Sebagai sumbangan bagi pengembangan hukum Islam dan hukum positif khususnya yang
berkenaan dengan sanksi pidana pembunuhan berencana oleh anak di bawah umur.

D. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis peneltian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan
(library research) yang dilakukan dengan cara mengkaji dan menelaah berbagai dokumen baik
berupa buku atau tulisan yang berkaitan dengan bahasan tentang sanksi pidana pembunuhan
berencana oleh anak di bawah umur menurut hukum pidana Islam dan hukum pidana Positif.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu berusaha memaparkan tentang sanksi pidana
pembunuhan berencana oleh anak di bawah umur menurut hukum pidana Islam dan hukum
pidana Positif. Selanjutnya data-data yang ada diuraikan dan dianalisis dengan secermat
mungkin sehingga dapat ditarik kesimpulan.
3. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif yuridis
(metode penelitian hukum yang dilakukan dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder
belaka), yang mengkaji masalah sanksi pidana pembunuhan berencana oleh anak di bawah
umur menurut hukum pidana Islam dan hukum pidana Positif dengan berdasarkan pada aturan-
aturan hukum yang berlaku di Indonesia dalam hal ini adalah Hukum Pidana Islam dan juga
berdasarkan aturan-aturan Hukum Pidana Positif.

4. Teknik Pengumpulan Data

Jenis penelitian ini adalah library research, maka pada tahap pengumpulan data menggunakan
bahan-bahan pustaka tentang sanksi pidana pembunuhan berencana oleh anak di bawah umur.
Hukum Pidana Islam dan Hukum Pidana Positif yang relevan dan representatif.

Sebagai data primer dalam penelitian ini adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits yang merupakan
sumber hukum Islam, dan KUHP serta beberapa peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang anak sebagai sumber Hukum Positifnya. Sedangkan data sekundernya adalah
buku-buku atau bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan bahasan mengenai sanksi pidana
pembunuhan berencana oleh anak di bawah umur baik menurut hukum pidana Islam maupun
hukum pidana Positif.

5. Analisis Data

Sedangkan data yang telah ada dianalisis secara komparatif, yaitu dengan membandingkan data
mengenai sanksi pidana pembunuhan berencana oleh anak di bawah umur menurut hukum
pidana Islam dan hukum pidana Positif serta melihat analisis putusan MA menurut hukum
pidana Islam dan hukum Positif.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Pembahasan ini dapat tersaji secara teratur dan tersusun secara sistematis, pembahasannya akan
disajikan dalam lima bab, yaitu sebagai berikut.Bab pertama, berisi pendahuluan, yang di
dalamnya menguraikan tentang latar belakang masalah dan pokok masalah yang menjadi kajian
dalam proposal ini, tujuan dan kegunaan penelitian, dan metode penelitian yang berfungsi
sebagai kendali untuk meluruskan alur penelitian sampai pada titik akhir pembahasan. Bab
kedua, yang menguraikan Tinjauan umum tentang pembunuhan berencana oleh anak di bawah
umur menurut Hukum Islam dan Hukum Positif. Bahasan dalam bab ini meliputi pengertian
anak dan hak anak, macam-macam pembunuhan, dan pada akhir bab ini akan menguraikan
tentang batas usia Anak. Bab ketiga, Menguraikan tentang sanksi hukuman tindak pidana yang
dilakukan oleh anak-anak dalam perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif. Bahasan dalam
bab ini meliputi Tindakan Kriminal pembunuhan berencana Anak di bawah Umur selain itu
juga akan dijelaskan mengenai Sanksi dan PertanggungJawaban Anak di Bawah Umur, dan
pada akhir bab ini akan menguraikan tentang perlindungan hukum anak di bawah umur.

Bab keempat, batas usia anak dan pertanggungjawaban pidananya dianalisis secara komparatif
dari segi deskripsi kasus, dakwaan, tuntutan, putusan, Analisis Putusan Mahkamah Agung
Nomor Perkara 7/Pid.Sus- Anak/2015/PN Kbj.

Bab kelima, adalah penutup yang di dalamnya diuraikan kesimpulan dari apa-apa yang telah
dibahas pada bab-bab sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan saran-saran.
BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBUNUHAN BERENCANA OLEH

ANAK DI BAWAH UMUR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

A. Pengertian Tindak Pidana

1. Pengertian Tindak Pidana Menurut Hukum Islam

Definisi Jinayah secara etimologis, jinayah adalah nama bagi sesuatu yang dilakukan oleh
seseorang yang menyangkut suatu kejahatan atau apapun yang ia perbuat, jinayah adalah suatu
penamaan melalui bentuk masdar (infinitif) dari kata jana yang berarti kejelekan yang
menimpanya. Makna ini masih umum, tetapi kemudian dikhususkan bagi perbuatan- perbuatan
yang diharamkan.

Adapun secara terminology, jinayah adalah suatu nama bagi perbuatan yang diharamkan oleh
hukum Islam, baik yang berkenaan dengan jiwa, harta, maupun lainya. Meskipun demikian
fuqaha mengkhususkan atau mempersempit pengertian jinayah ini sebagai perbuatan (yang
diharamkan oleh hukum Islam) yang berkenaan dengan jiwa (nyawa) dan anggota tubuh
manusia (membunuh, melukai, dan memukul).

B. Pemidanaan Terhadap Anak Menurut Hukum Positif


1. Menurut Hukum Positif

Pemidanaan merupakan bagian terpenting dalam hukum pidana, karena Merupakan puncak
dari seluruh proses pertanggungjawaban seseorang yang Telah bersalah melakukan tindak
pidana. Hukum pidana tanpa ada akibat yang Pasti terhadap kesalahannya tersebut.Pengguaan
istilah pidana itu sendiri diartikan sebagai sanksi pidana. Untuk Pengertian yang sama, sering
juga digunakan istilah-istilah yang lain, yaitu hukuman, penghukuman, pemidanaan,
penjatuhan hukuman, pemberian Pidana dan, hukuman pidana.Kata “pidana” berarti hal yang
dipidanakan, yaitu oleh instansi yang Berkuasa dilimpahkan kepada seorang oknum sebagai
hal yang tidak enak Dirasakannya dan juga hal yang tidak sehari- hari dilimpahkan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemidanaan adalah proses, cara, perbuatan Memidana.
Pemidanaan atau hukuman merupakan salah satu perangkat Dalam hukum pidana sebagai
bentuk balasan bagi pelaku tindak pidana Kriminal, karena ia merupakan representasi dari
perlawanan masyarakat Terhadap tindak kejahatan yang dilakukannya.
2. Pemidanaan Terhadap Anak-anak

Pada dasarnya bahwa anak berbeda karateristiknya dengan orang dewasa. Perilaku kenakalan
yang dilakukan oleh anak walaupun kadang kala sama Dengan kejahatan yang dilakukan orang
dewasa, tidak berarti sanksi yang Diberikan juga sama. Anak tetaplah anak yang tentu saja
masih mengalami Proses perkembangan fisik, mental, psikis, dan sosial menuju kesempurnaan
Seperti dimiliki oleh dewasa. Konsekuensinya, reaksi yang terhadap anak Tidak sama dengan
reaksi yang diberikan orang dewasa, yang lebih mengarah Kepada punitif.68 Seperti yang
terdapat di dalam undang- undang nomor 11 Tahun 2012 pasal 4 yang berbunyi bahwa anak
yang menjalani masa pidana Berhak:

a. Mendapat pengurangan masa pidana


b. Memperoleh asimilasi
c. Memperoleh cuti mengunjungi keluarga
d. Memperoleh kebebasan bersyarat
e. Memperoleh cuti menjelang bebas
f. Memperoleh cuti bersyarat
BAB III

PEMIDANAAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR YANG

MELAKUKAN PEMBUNUHAN BERENCANA

A. Pemidanaan Terhadap Anak Menurut Hukum Islam

1.Menurut Hukum Islam

Pemidanaan atau hukuman, dalam bahasa Arab disebut „uqubat47 yang Artinya, membalasnya
sesuai dengan apa yang dilakukannya. Dalam hukum Islam perbuatan yang mengakibatkan
kerugian bagi orang lain atau masyarakat, Baik anggota badan maupun jiwa, harta, perasaan,
keamanan, dapat dikatakan Sebagai perbuatan jarimah.

Jarimah berasal dari kata ( 48)‫ جريمة‬yang artinya: berusaha atau bekerja, Pengertian usaha di
sini adalah usaha yang tidak baik. Pengertian jarimah Tersebut adalah pengertian yang umum,
di mana jarimah itu disamakan dengan (‫( بًر‬atau (dosa) dan (‫( خطاء‬atau (kesalahan), karena
pengertian kata-kata Tersebut adalah pelanggaran terhadap perintah dan larangan terhadap
agama, Baik pelanggaran tersebut mengakibatkan hukuman duniawi maupun akhirat.Dari
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa Islam menyebut kata Pemidanaan dengan
menggunakan kata jarimah atau tindak pidana.

Pengertian jarimah sebagaimana dikemukakan oleh Imam Al-Mawardi

Adalah sebagai berikut :

Artinya : “ jarimah adalah perbuatan- perbuatan yang dilarang oleh syara, Yang diancam
dengan hukuman hadd dan Ta‟zῖr”

Dalam istilah lain jarimah disebut juga dengan jinayah, menurut Abdul Qadir Audah
pengertian jinayah adalah:

Jinayah adalah suatu istilah untuk perbuatan yang dilarang oleh Syara, baik perbuatan tersebut
mengenai jiwa, harta, atau lainya.”Dalam hukum Islam tujuan pokok dari penjatuhan hukuman
ialah Pencegahan, pengajaran serta pendidikan.52 Tujuan hukum pada umumnya adalah
Menegakkan keadilan berdasarkan kemauan pencipta manusia sehingga terwujud Keteriban
dan ketentraman masyarakat. Hal ini berdasarkan dalil hukum surat (Q.S. An- Nisa: 4: 65)
Artinya : “ Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman Hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka Perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa dalam hati mereka suatu keberatan Terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya.”
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil proposal penelitian di atas, yang berkaitan dengan tindak Pidana
pembunuhan berencana menurut hukum Islam maka penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai Berikut:

Bagi anak yang belum berumur 16 tahun melakukan tindak pidana , hakim Dapat mengenakan
tindakan dengan jenis pemidanaan anak, secara tegas dalam Undang- undang Nomor 11 tahun
2012 Pasal 71, hakim dapat memberikan Putusan secara alternatif menjadi tiga jenis
pemidanaan, yaitu: Dikembalikan Kepada orang tua atau walinya tanpa pidana, diserahkan
kepada pemerintah atau Lembaga sosial untuk didik sebagai anak negara tanpa dijatuhi pidana
dan di Pidana terhadap seseorang yang belum dewasa. Penjatuhan pidana terhadap anak Adalah
upaya hukum yang bersifat ultimum remedium, artinya penjatuhan pidana Terhadap anak
merupakan upaya hukum terakhir, setelah tidak ada lagi upaya Hukum lain yang
menguntungkan bagi anak, misalnya anak itu memang sudah Meresahkan keluarga dan
masyarakat, berkali-kali telah melakukan tindak pidana Dan pihak orang tua tidak ada sanggup
lagi untuk mendidik dan mengawasinya. Selain itu undang- undang pengadilan anak
menegaskan bahwa anak nakal yang Telah melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana mati .
DAFTAR PUSTAKA

A.Rahman, Hudud dan Kewarisan, Jakarta: PT. Raja Grafindom Persada, Cet. 1
Abdul Al- Qadir Audah, At- Tasyri Al- Jinaiy Al- Islamiy, juz 1.
Abdul Qadir Audah, At- Tasyrik‟ Al- Jina‟i Fil Islami Muqaraman bi Al- Qanuni
Al- Wad‟i, Juz II, 1998.
Ulwnan, abdullah Nashis, Pemeliharaan Kesehatan Jiwa Anak, Bandung, Remaja
Rosdakarya, 1994.
Abdur Rahman, Tindak Pidana Dalam Syari‟at Islam, Jakarta: PT. Melton Putra,
Cet. 1, 1992.
Abu HadianShafiyarrahman, Hak-hak Anak Dalam Syariat Islam, Dari Janin
Hingga Pasca Kelahiran, Cet. 1, 2003
Abu Khalid, kamus Arab—Indonesia Al- Huda, Surabaya: Fajar Mulya, Cet. 1.
Ahmad Hanafi, Asas- asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Bulan Bintang, Cet ke-
1, 1967.
Ahmad Hanafi, Asas- asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Bulan Bintang, Cet ke-
VI, 2005.
Muslich, Ahmad Wardi, Hukum Pidana Islam, Jakarta, sinar Grafika, Cet . 1,
2005.
Muslich, Ahmad Wardi, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam Fiqih Jinayah,
Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2004.
Muslich, Ahmad Wardi, Pengantar Hukum Pidana Islam, Fikih Jinayah, Jakarta:
SinarGrafika Offsct, Cet. 1, 2004

Anda mungkin juga menyukai