Anda di halaman 1dari 6

Koneksi Antar Materi

Modul 2.2.
Pembelajaran Sosial dan
Emosional

Saryuti, S. Pd.
CGP Angkatan 8 SMPN 10
Kab. Penajam Paser Utara
"Semua pengetahuan terhubung ke
semua pengetahuan lainnya. Yang
menyenangkan adalah membuat
koneksinya"
(Arthur Aufderheide)
Sebelum mempelajari
modul 2.2 ...
Saya berpikir bahwa kompetensi sosial
emosional (KSE) akan bertumbuh dengan
sendirinya pada setiap individu sehingga individu
sendirilah yang bertanggung jawab untuk
mengembangkannya.

Setelah mempelajari modul ini, ternyata


kompetensi sosial emosional perlu dilatih dan
dikembangkan sejak dini bahkan di lingkungan
belajar sekalipun. Ini berarti guru juga berperan
penting terhadap pengembangan KSE baik secara
eksplisit, terintegrasi dengan rancangan
pembelajaran, maupun dengan upaya menciptakan
iklim kelas/budaya sekolah.
Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk
memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik
maupun kesejahteraan psikologisnya (wellbeing)

3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari ...


Penerapan kesadaran penuh (mindfullness) dalam kegiatan pelaksanakan
pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Teknik STOP merupakan
salah cara yang dapat dilakukan setiap kali tubuh dan pikiran memerlukan jeda
sejenak agar kembali fokus melakukan kegiatan atau aktivitas kembali
Kompetensi sosial-emosional dapat diintegrasikan secara eksplisit, dalam
akademik, maupun melalui upaya menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah.
KSE memiliki relevansi yang kuat dengan upaya penguatan Profil Pelajar Pancasila
sehingga integrasinya pun akan terkoneksi dengan sub-elemen yang termaktub
dalam dimensi-dimensi P3.
Perubahan yang akan Bagi rekan sejawat
diterapkan ... Berbagi praktik baik pemahaman akan pentingnya
penerapan Kompetensi Sosial-Emosional
Bagi murid-murid kelas/sekolah melalui forum diskusi baik di
Menerapkan pembelajaran kompetensi sosial lingkungan sekolah ataupun komunitas.
emosional di kelas maupun di lingkungan belajar
sebagai wujud keberpihakan pada murid yang selaras Salah satu kunci perubahan adalah kolaborasi.
dengan pemikiran KHD "...Pendidikan (opvoeding) Begitu pula untuk menciptakan well-being bagi
memberi tuntunan terhadap segala kekuatan murid maka guru hendaknya mengedepankan
kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu kolaborasi untuk mengimplementasikan PSE di
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang lingkungan belajar. Hal ini selaras dengan peran
setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia guru yang telah dibahas pada modul sebelumnya,
maupun sebagai anggota masyarakat." yakni guru sebagai kolaborator dalam komunitas
dalam upaya mencapai tujuan bersama.
Keselamatan dan kesejahteraan inilah yang dimaksud
dalam konsep Well-being.
Terima
Kasih
Salam Guru Penggerak

Anda mungkin juga menyukai