Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

A. Pendahuluan

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan
membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat
bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam
kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat bentuk
kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri
dari atasan dan bawahannya.

Komunikasi tidak hanya penting untuk manusia tetapi juga penting untuk sistem
pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk mengarahkan, memotivasi, memonitor atau
mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan yang mencoba mengarahkan pada
tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan
dapat berjalan lebih efesien dan lancar, yang dimonitor atau yang diatur dalam sistem pengendalian
manajemen adalah kinerja dari perilaku manajer di dalam mengelola perusahaan.

B. Batasan Pembahasan

Agar pembahasan ini tidak terlalu mengambang maka pemakalah membatasi


pembahasan sebagai berikut:

1. Pengertian Komunikasi
2. Unsur-unsur Komunikasi
3. Pegertian Orgarnisasi
4. komunikasi dalam organisasi
5. fungsi komunikasi dalam organisasi
6. Bentuk Komunikasi dalam Organisasi
7. peranan komunikasi dalam organisasi
8. Hambatan dan solusi komunikasi dalam organisai

C. Pembahasan
1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain. Dalam arti lain Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian
pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi
atau pengertian yang sama.

Pengertian komunikasi menurut para ahli

1. Himstreet & Baty

Komunikasi adalah suatu proses penukaran informasi antar individu melalui suatu
sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau
tindakan.

2. The Odorson & The Dorson

Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari
seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.

3. Charles H. Cooley

Komunikasi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan


mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam
waktu.
Jadi Komunikasi adalah pemberian informasi dari seseorang kepada orang
lain baik dari atasan kebawahan maupun dari bawahan keatasan. Atau komunikasi
adalah hubungan antara individu yang satu dengan invidu yang lain. Artinya manusia
tidak bisa hidup sendirian tetapi butuh komunikasi atau kontak dengan manusia yang
lain.

Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi


maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang
bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.

2. Unsur-unsur Komunikasi
a. Komunikator / Pengirim / Sender

Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan.


Komunikator bisa tunggal, kelompok atau organisasi pengirim berita. Komunikator
bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas, memilih media yang cocok untuk
menyampaikan pesan tersebut, dan meminta kejelasan pesan telah diterima dengan baik.
Untuk itu, seorang komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi harus
memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi, apa yang akan dia sampaikan dan
bagaimana cara menyampaikannya.

b. Komunikan / Penerima / Receiver

Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Dalam
proses komunikasi, penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang
disampaikan dengan baik dan benar. Penerima pesan juga memberikan umpan balik kepada
pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara
sempurna.

c. Saluran / Media / Channel

Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada
komunikasi dan sebaliknya. Pesan dapat berupa kata-kata atau tulisan, tiruan, gambaran atau
perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda
seperti telepon, televisi, fax, photo copy, email, sandi morse, smartphone, sms, dan
sebagainya. Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang
akan disampaikan (Wursanto, 1994).

3. Tahap-tahap komunikasi
a. Tahap Ideasii (ideation), yaitu proses pencipataan gagasan atau informasi yang dilakukan
oleh komunikator.
b. Tahap Ecoding adalah gagasan atau informasi disusun dalam serangkain bentuk simbol atau
sandi yang dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan
media komunikasi yang akan digunakan. Simbol atau sandi dapat berbentuk kata-kata (lisan
maupun tertulis), gambar (poster atau grafik), atau tindakan.
c. Tahap Pengiriman (transmitting) adalah gagasan atau pesan-pesan yang telah disimbolkan
atau disandikan (encoded) melalui saluran dan media komunikasi yang tersedia dalam
organisasi. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan berbicara, menulis, menggambar,
dan bertindak. Saluran yang dilalui pesan-pesan disebut media komunikasi. saluran dan
media komunikasinya dapat berbentuk lisan (telepon, temu-muka langsung) atau tertulis
(papan pengumuman, poster dan buku pedoman), mengalir kebawah (memo dan instruksi
tertulis), keatas (kotak saran, grievance prosedure, laporan prestasi kerja), atau ke
samping (panitia, pertemuan antar departemen), formal (diskripsi jabatan dan prosedur kerja,
konferensi) atau informal (ngobrol makan siang di kafetaria perusahaan), dan aliran satu arah
(laporan tahunan yang dipublikasikan) atau dua arah (konferensi, wawancara pemutusan
hubungan kerja).
d. Tahap Penerimaan. Setelah pesan dikirimkan melalui media komunikasi, maka diterima oleh
komunikan. Penerimaan pesan ini dapat melalui proses mendengarkan, membaca,
atau mengamati tergantung pada saluran dan media yang digunakan untuk mengirimkannya.
Jika informasi atau pesan berbentuk komunikasi lisan, maka seringkali kegagalan dalam
mendengarkan dan berkonsentrasi mengakibatkan hilangnya pesan-pesan tersebut.
e. Tahap Encoding Tahap encoding adalah di mana pesan-pesan yang diterima
diinterprestaikan, dibaca, diartikan, dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung
melalui suatu proses berpikir. Pikiran manusia, sistem memori mekanis, instink binatang, dan
proses berpikir lainnya berfungsi sebagai mekanisme decoding. Dalam tahap decoding ini
dapat terjadi ketidaksesuaian atau bahkan penolakan terhadap gagasan atau idea yang
di”encoding” oleh komunikator dikarenakan adanya hambatan teknis, dan lebih-lebih adanya
perbedaan persepsi antara komunikator dan persepsi komunikan dalam hal arti kata atau
semantik.
f. Tahap Tindakan. Tindakan yang dilakukan oleh komunikan sebagai respon terhadap pesan-
pesan yang diterimanya merupakan tahap terakhir dalam suatu proses komunikasi. Dalam
tahap ini, respon komunikan dapat berbentuk usaha melengkapi informasi, meminta
informasi tambahan, atau melakukan tindakan-tindakan lain. Jika setiap pesan yang
dikirimkan komunikator menghasilkan respon tindakan seperti apa yang diharapkan, maka
dapat dikatakan telah terjadi komunikasi yang efektif.
4. Pegertian Orgarnisasi
Secara Umum Organisasi artinya suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama.
Organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Stoner Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-
orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2. Menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
3. Menurut Chester I. Bernard Organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4. Menurit Stephen P. Robbins Organisasi adalah kesatuan (entity) social yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat diindentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.

Jadi Organisasi adalah wadah untuk menyampaikan informasi dalam mencapai tujuan
yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.atau organisasi adalah wadah yang
didalamnya berkumpul sejumlah orang yang menjalankan serangkaian aktivitas tertentu
secara teratur guna tercapainya tujuan yang telah disepakati bersama.
Terlebih dalam kehidupan masyarakat modern, manusia merasa bahwa selain
mengatur dirinya sendiri, ia juga perlu mengatur lingkungannya, memelihara ketertiban,
mengelola dan mengontrolnya lewat serangkaian aktifitas yang kita kenal dengan
manajemen dan organisasi. William (1956) menyebutnya dengan istilah
“TheOrganisation Man”.

5. Komunikasi dalam organisasi

Istilah “komunikasi” ini berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata “communis” yang
berarti “sama” (common). Jika kita akan mengkomunikasikan suatu idea atau gagasan, maka kita
harus menetapkan terlebih dahulu suatu dasar titik-temu yang sama untuk mencapai suatu
pemahaman atau pengertian. Komunikasi juga sebagai suatu tindakan mendorong pihak lain
untuk menginterpretasikan suatu idea dalam suatu cara yang diinginkan oleh pembicara atau
penulis.
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi,
hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi.
Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat
hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.

6. Fungsi komunikasi dalam organisasi


a. Menurut Sendjaja Fungsi Komunikasi adalah:
1. Fungsi Informatif Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan
informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang
didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya
secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk
membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di
dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk
melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan,
jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
2. Fungsi Regulatif, Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam
suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu
mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang
disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya
dilaksanakan sebagaimana semestinya.
b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada
kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan
yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi Persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak
akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi
perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan
menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan
karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter,
buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti
perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun
kegiatan darmawisata.
b. Menurut Scott dan T.R. Mitchell Fungsi organisasi adalah sebagai:
1. Kendali, control, pengawasan.
2. Motivasi.
3. Pengungkapan emosional.
4. Informasi.
c. Menurut Thayer fungsi organisasi adalah untuk:
1. Memberi informasi.
2. Membujuk.
3. Memerintah.
4. Memberi instruksi.
5. Mengintegrasikan organisasi.
5. Bentuk Komunikasi dalam Organisasi
A. Komunikasi Berdasarkan Bentuk
1. Komunikasi Langsung, Komunikasi langsung tanpa menggunakan alat. Komunikasi
berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat.
Contoh : Berbicara langsung kepada seseorang.
2. Komunikasi Tidak Langsung, Komunikasi tidak langsung biasanya menggunakan alat
dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan (sasaran) ataupun untuk
menghadapi hambatan geografis waktu.
Contoh : Radio, televisi.
B. Komunikasi Berdasarkan Sasaran
1. Komunikasi Massa .Komunikasi massa adalah komunikasi dengan sasarannya kelompok
orang dalam jumlah yang besar.
Syarat-syarat komunikasi massa :
a. Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele.
b. Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami.
c. Bentuk gambar yang baik.
d. Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar radio.
b. Komunikasi kelompok
2. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang
umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal
balik.
Contoh : Perawat dengan pengunjung puskesmas.
3. Komunikasi Perorangan adalah komunikasi dengan tatap muka atau bisa dapat juga
melalui telepon.
Contoh : perawat dengan pasien.
C. Komunikasi Berdasarkan Arah Pesan
1. Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang disampaikan oleh sumber kepada sasaran
tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau
bertanya.
Contoh : Radio.
2. Komunikasi Timbal Balik adalah komunikasi yang disampaikan kepada sasaran dan
sasaran memberikan umpan balik.
Contoh : komunikasi kelompok atau komunikasi perorangan

6. Peranan komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah
penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu.
Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensinkronkan seluruh aspek untuk
kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain,
tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai
tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa
penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerja atau mungkin pembagian tugas kerja.
Interaksi sebenarnya adalah proses hubungan komunikasi antara 2 orang atau lebih dimana orang
yang satu bertindak sebagai pemberi informasi dan orang yang lain berperan sebagai penerima
informasi. Intinya, korelasinya harus melibatkan dan terfokus kepada orang-orang itu sendiri
dalam suatu organisasi. Dengan kata lain, dapat disimpulkan komunikasi dapat dibilang juga
sebagai proses penyampaian informasi yang berguna untuk mengkoordinasikan lingkungan dan
orang lain demi mencapai suatu tujuan.

Sebuah bentuk organisasi pasti mengedepankan sebuah komunikasi agar tercipta hasil
yang selaras. Biasanya proses komunikasi dalam suatu organisasi meliputi atasan dan bawahan
dengan penyampaian yang terarah dari suatu atasan ke bawahannya yang semata-mata semua
berorientasi berdasarkan organisasi.

Tujuan komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan banyak manfaat secara
langsung yaitu memudahkan para anggota bekerja dari instruksi-instruksi yang diberikan dari
atasan dan untuk mengurangi kesalahpahaman yang biasa terjadi dan memang sudah melekat
pada suatu organisasi. Apabila semua bawahan dan atasan dapat berinteraksi dengan baik, maka
seluruh kesalahpahaman yang beresiko mungkin akan berkurang, karena tiap manusia
mempunyai cara penyampaian komunikasi yang berbeda-beda secara verbal. Dengan demikian
semua pelaku organisasi harus berbicara, bertindak satu sama lain guna untuk membangun suatu
lingkungan kondusif dan mengetahui situasi-situasi yang akan terjadi diluar dugaan karena
kesalahan komunikasi sekecil apapun pasti akan berakibat fatal.

7. Hambatan dan solusi komunikasi dalam organisasi


a. Hambatan Komunikasi dalam Organisasi
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
a. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas
bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional.
b. Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
c. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan.
d. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima
e. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari
informasi lebih lanjut.
f. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan
apa adanya akan tetapi memberikan interpretative, Hambatan tidak tepat waktu atau
tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan
alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya
orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

3. Hambatan Semantik

Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang


dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti yang berbeda, tidak jelas
atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan. Misalnya : adanya perbedaan
bahasa (bahasa daerah, nasional, maupun internasional).

4. Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,


misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima
pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun
si penerima pesan yang hendak disampaikan.

5. Hambatan Manusiawi

Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,kecakapan


atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang,
dll.

b. Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dalam Organisasi


1. Gunakan umpan-balik . Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide
atau gagasannya, sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah.
2. Kenali si penerima berita
a. Bagaimana latar belakang pendidikannya,
b. Bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan,
c. Sejauh mana minat dan perasaan.
3. Rencanakan secara teliti Pertimbangkan baik-baik, misalnya : apa, mengapa, siapa,
bagaimana, kapan.
c. Penutup
A. Kesimpulan

Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan didalam kehidupan sehari-hari dalam aspek
apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam kehidupan sehari-hari, dalam
kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan dengan tujuan agar sebuah system atau
komunikasi yang ada bisa terjalin dengan sempurna dan lebih baik. Komunikasi dirumuskan
sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya
komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang
mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan
telah diterima.
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia adalah makhluk social yang saling
membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki
dasar yang akan menjadi patokan seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses kita
juga harus ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti
apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan
dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan
nonverbal, komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi nonverbal atau bahasa (gerak
tubuh). Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan san mendapatkan
umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbale balik antara
pemberi informasi serta penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yang
mutualisme antara keduanya.

B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat mengerti dan
memahami pentingnya arti komunikasi dalam organisasi, didalam kehidupan berorganisasi
atau dikehidupan sehri-hari yang membutuhkan komunikasi.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau
mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa
kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan
kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi.
d. Daftar Pustaka
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
2. http://alvitaprima.blogspot.com/2013/05/makalah-komunikasi-dalam-organisasi_23.html
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
6. http://radenmasyonatanpandukristanto.blogspot.com/2013/05/peran-komunikasi-dalam-
organisasi.html

7. M. Rogers, Everet, Communication in Organization. New York: Gramedia, 2005.


8. Bonnington, Robert, Modern Business: A System Approach. New York: Gramedia,
2005.
9. http://www.manajemenperusahaan.com/komunikasi-dalam-organisasi/
#sthash.v0OqdzJI.dpbs
10. http://beruangkaki5.blogspot.com/2012/06/komunikasi-dalam-organisasi.html
11.

Anda mungkin juga menyukai