Bab V EKA
Bab V EKA
HASIL PENELITIAN
hemoglobin, lingkar lengan atas, dan indeks masa tubuh pada mahasiswa D-III
dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2018 jam 15.00 WIB dan 29 Agustus jam
12.00 WIB. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa D-III Kebidanan di
mahasiswa yang diambil dari 41 total sampling. Hasil penelitian disajikan dalam
bentuk tabel dan tekstual yang didasarkan pada hasil analisa univariat tentang
diet, riwayat penyakit menahun dan aktivitas olah raga serta data tentang kadar
hemoglobin, lingkar lengan atas, dan indeks masa tubuh pada mahasiswa D-III
A. Karakteristik Mahasiswa
Distribusi frekuensi karakteristik mahasiswa D-III Kebidanan di
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap tahun 2018 disajikan dalam tabel 5.1
di bawah ini.
36
Tabel 5.1
Karakteristik Mahasiswa D-III Kebidanan di STIKES Al-Irsyad
Al-Islamiyyah Cilacap Tahun 2018
Frekuensi Persentase
No Karakteristik
(f) (%)
1. Mahasiswa :
a. Tingkat I 7 26,0
b. Tingkat II 10 37,0
c. Tingkat III 10 37,0
Jumlah 27 100,0
2. Konsumsi tablet tambah darah
a. Pernah 0 0
b. Tidak pernah 27 100
Jumlah 27 100,0
3. Diet
a. Ya 3 11,1
b. Tidak 24 88,9
Jumlah 27 100,0
4. Aktivitas olah raga
a. <2 x/mgg 12 44,4
b. 2-3 x/mgg 8 29,6
c. Tidak pernah 7 25,9
Jumlah 27 100,0
Sumber : Pengolahan Data Primer Tahun 2018
tidak melakukan diet yaitu sebanyak 24 orang (88,9%) dan paling banyak
aktivitas olah raga yang dilakukan <2 kali/minggu yaitu sebanyak 12 orang
(44,4%).
37
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap tahun 2018 disajikan dalam tabel 5.2
di bawah ini
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa D-III Kebidanan
di STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap tahun 2018
Frekuensi Persentase
No Kadar Hemoglobin
(f) (%)
1 Tidak anemia (≥11gr%) 18 66,7
2 Anemia (<11 gr%) 9 33,3
Jumlah 27 100
Sumber : Pengolahan Data Primer Tahun 2018
2018 sebagian besar dengan kategori tidak anemia yaitu sebanyak 18 orang
(66,7%) dan sebagian kecil mengalami anemia sedang yaitu sebanyak 9 orang
(33,3%).
Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap tahun 2018 disajikan dalam tabel 5.3 di bawah
ini.
38
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi LILA pada Mahasiswa D-III Kebidanan
di STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap tahun 2018
sebagian besar dengan kategori normal yaitu sebanyak 25 orang (92,6%) dan
Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap tahun 2018 disajikan dalam tabel 5.4 di bawah ini.
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi IMT pada Mahasiswa D-III Kebidanan
di STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap Tahun 2018
besar dengan kategori normal yaitu sebanyak 19 orang (70,4%) dan sebagian
PEMBAHASAN
interpretasi atas hasil penelitian yang telah dianalisis guna menjawab rumusan
masalah dalam penelitian ini. Uraian mengenai pembahasan ini dikaitkan dengan
Kemungkinan yang menyebabkan hal ini terjadi ialah faktor asupan nutrisi
diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa tidak menjalani pola diet yang
Faktor-faktor ini diduga yang menyebabkan status gizi lebih sehingga tidak
karena asupan gizi dalam tubuh kurang dan hal ini menyebabkan kebutuhan
gizi dalam tubuh tidak terpenuhi terutama kebutuhan gizi seperti zat besi
sehingga sel darah merah tidak dapat melakukan fungsinya dalam mensuplai
banyak dampak buruk bagi tubuh diantaranya adalah laju pertumbuhan fisik
maka semakin rendah kadar Hb didalam darah. Hasil penelitian ini juga
hemoglobin rendah.
peduli dengan apa yang mereka makan setiap hari, tidak peduli bahwa
menstruasi yang dialaminya setiap bulan akan mengikis cadangan sel darah
karena terlalu lelah dan cukup ditangani dengan istirahat saja. Padahal
dalam sel darah merah. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengisian checklist
Rizky & Yuni (2015) memaparkan bahwa ada beberapa faktor yang
kurangnya zat besi dalam makanan yang dikonsumsi. Hal ini sejalan dengan
pendapat Nida (2017) yang menyatakan bahwa anemia zat besi dapat
dicegah dengan cara pemberian tablet zat besi, terutama melalui makanan.
Pemberian suplemen zat besi (fe) dapat digunakan untuk memperbaiki status
besi adalah dua kali perminggu karena setiap hari sekitar 25 ml eritrosit
yang dapat diabsorbsi dari makan sedangkan 24 mg diambil dari daur ulang
dan hall (2008) yang menyatakan bahwa asupan protein yang cukup
status gizi akan baik termasuk ukuran lingkar lengan atas (LILA).
dengan kategori KEK (7,4%). Hasil ini dapat disebabkan karena asupan
44
menderita risiko kurang energi kronis bilamana lingkar lengan atas LLA
<23,5 cm. Kurang energi kronis mengacu pada lebih rendahnya masukan
karena kejadian KEK pada ibu hamil dapat disebabkan dari remaja sudah
bayi BBLR yang akan mempunyai resiko kematian dan gangguan tumbuh
kembang pada anak. Perbaikan status gizi remja putri akan lebih baik
normal (55,6%) dan dengan kategori LILA kurang (44,4%) atau menderita
KEK. Penelitian lain yang dilakukan oleh Sofiyani (2017) juga didapatkan
hasil yang tidak jauh berbeda yaitu sebagian besar LILA pada remaja putri
yang seimbang.
Hal ini sesuai dengan teori Proverawati (2009) bahwa asupan gizi
gizi untuk proses tumbuh kembang dipengaruhi asupan zat gizi seperti
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air dan serat dalam jumlah
terjadinya keadaan gizi kurang atau gizi lebih. Sehingga kebutuhan akan
kecukupan gizi remaja di dapatkan dari kesesuaian antara jumlah dan jenis
makanan yang dikonsumsi dan dapat bermanfaat bagi fungsi tubuh secara
optimal.
bagi setiap orang agar mencapai kesehatan yang optimal, Berat badan
remaja dengan kategori normal (70%). Sama dengan hasil penelitian yang
dilakukan Sari (2013) judul gambaran indeks masa tubuh dengan gangguan
kecil dengan kategori overweight (11,1%). Hasil ini dapat disebabkan karena
kurangnya aktivitas olah raga yang dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini
aktivitas olah raga yang dilakukan mahasiswa <2 x/minggu (44,4%) bahkan
(25,9%).
energi yang masuk kedalam tubuh melalui makanan dengan aktifitas energi
47
membuat pekerjaan menjadi mudah dan tidak memerlukan kerja fisik yang
berat. Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan
Trisna dan Hamid (2008) yang telah membuktikan bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara aktivitas fisik dengan obesitas. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Rahmat (2017) juga didapatkan hasil yang sama bahwa
terdapat hubungan aktifitas fisik dengan tingkat obesitas pada wanita di kota
karena pola makan yang tidak teratur dikarenakan padatnya jadwal kuliah
bahwa stres akademik adalah suatu respon yang muncul karena terlalu
B. KETERBATASAN PENELITIAN
bersedia menjadi responden, akan lebih baik lagi jika pengambilan data dilakukan
untuk semua mahasiswa sehingga akan didapatkan hasil yang lebih akurat.
49
kesehatan untuk melakukan pengukuran LILA dan IMT pada remaja putri di
dapat terdeteksi secara dini, karena kejadian KEK pada ibu hamil dapat
A. SIMPULAN
orang (7,4%).
B. SARAN
anemia, dan kurang energi kronik pada mahasiswa dapat terdeteksi secara
dini.
2. Mahasiswa
buruk berupa kurangnya gerakan badan sehingga energi yang diperoleh dari
makanan tidak diubah menjadi lemak dan bertumpuk dibagian perut dan