Bab Iv Eno
Bab Iv Eno
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian tentang hubungan status gizi
dengan menarche dini pada siswi kelas IV-V di SD 01 dan 02 Al Irsyad Cilacap
tahun 2018. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 5-6 Juni 2018. Jumlah
responden yang digunakan dalam penelitian ini dan telah memenuhi kriteria inklusi
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil
penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan tekstual yang didasarkan pada hasil
analisa univariat tentang karakteristik responden, status gizi dan menarche dini
antara variabel status gizi dengan menarche dini pada siswi kelas IV-V di SD 01 dan
A. ANALISA UNIVARIAT
1. Karakteristik Responden
Cilacap tahun 2018 yang dapat mempengaruhi status gizi dan menarche dini.
36
37
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Suku dan Pendapatan Orang Tua
pada Siswi Kelas IV-V di SD 01 dan 02 Al Irsyad Cilacap tahun 2018
f %
No Karakteristik Responden
(64) (100%)
1. Suku:
Jawa 63 98,4
Non Jawa 1 1,6
2. Pendapatan Orang tua:
≥ Rp. 1.830.000,- 64 100
< Rp. 1.830.000,- 0 0
Sumber : Data primer diolah tahun 2018
tua berasal dari suku Jawa sebanyak 63 orang (98,4%) dan semua orang tua
2. Status Gizi
Irsyad Cilacap tahun 2018 disajikan dalam tabel 5.2 di bawah ini.
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Status Gizi Siswi Kelas IV-V di SD 01 dan 02
Al Irsyad Cilacap Tahun 2018
No Status Gizi f %
1 Sangat kurus 2 3,1
2 Kurus 5 7,8
3 Normal 45 70,3
4 Gemuk 12 18,8
Jumlah 64 100,0
Sumber: Data primer diolah tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa status gizi siswi kelas IV-V
normal yaitu sebanyak 45 anak (70,3%) dan sebagian kecil dengan kategori
3. Menarche Dini
Al Irsyad Cilacap tahun 2018 disajikan dalam tabel 5.3 di bawah ini.
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Menarche Dini pada Siswi Kelas IV-V
di SD 01 dan 02 Al Irsyad Cilacap tahun 2018
No Menarche Dini f %
1 Normal (12-15 tahun) 49 76,6
2 Menarche dini (< 12 tahun) 15 23,4
Jumlah 64 100,0
Sumber: Data primer diolah tahun 2018
pada usia 12-15 tahun atau dengan kategori normal sebanyak 49 anak (76,6%)
dan sebagian kecil mengalami menarche dini pada usia < 12 tahun atau
B. ANALISIS BIVARIAT
variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2010, h.183). Dalam penelitian ini analisis
dengan menarche dini pada siswi kelas IV-V di SD 01 dan 02 Al Irsyad Cilacap
tahun 2018. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik
39
status gizi dengan menarche dini pada siswi kelas IV-V di SD 01 dan 02 Al
Irsyad Cilacap tahun 2018 disajikan dalam tabel 5.4 di bawah ini.
Tabel 5.4
Tabulasi Silang Status Gizi Dengan Menarche Dini pada Siswi Kelas IV-V
di SD 01 dan 02 Al Irsyad Cilacap Tahun 2018
kelas IV-V di SD 01 dan 02 Al-Irsyad Cilacap tahun 2018 dengan status gizi
anak (75%) sedangkan dari 39 siswi dengan status gizi normal sebagian besar
(86,7%) dan sebagian kecil mengalami menarche dini (< 12 tahun) sebanyak 6
anak (13,3%).
didapatkan pv = 0,000 dan jika = 0,05 maka pv < (0,000 < 0,05), sehingga
signifikan antara status gizi dengan menarche dini pada siswi kelas IV-V di
interpretasi atas hasil penelitian yang telah dianalisis guna menjawab rumusan
masalah dalam penelitian ini. Uraian mengenai pembahasan ini dikaitkan dengan
Interpretasi dan diskusi hasil dalam penelitian ini meliputi status gizi dan
menarche dini serta hubungan antara status gizi dengan menarche dini pada siswi
1. Status gizi siswi kelas IV-V di SD 01 dan 02 Al Irsyad Cilacap tahun 2018
normal yaitu sebanyak 45 anak (70,3%). Hal ini disebabkan karena orang tua
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Amaliah &
Pujonarti (2013, h.8) bahwa status gizi adalah keadaan tubuh individu atau
40
41
digunakan atau disimpan oleh tubuh. Oleh karena itu status gizi seseorang
yang yang baik akan sangat mendukung kehidupan seseorang atau keluarga
untuk menerapkan kehidupan yang lebih baik, dengan perilaku hidup sehat
tentu saja mendukung status gizi anak. Tingkat sosial ekonomi yang baik
membantu kebutuhan asupan makan yang baik dan bergizi dapat terpenuhi,
sehingga dengan hal tersebut secara tidak langsung status gizi anak juga
akan menjadi baik, karena segala zat kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh
dapat tercukupi. Meskipun demikian dalam hal ini status gizi anak yang baik
tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua, akan
tetapi orang tua yang mempunyai status sosial ekonomi lebih baik tentu
tingkat pendapatan dengan status gizi. Penelitian lain yang dilakukan oleh
kategori gemuk (18,8%). Hasil penelitian ini sesuai dengan angka prevalensi
gemuk pada anak usia sekolah sebesar 18,8%. Hal ini dapat disebabkan
food, sehingga hal tersebut yang menjadi alasan asupan nutrisi tidak
seimbang pada anak usia sekolah karena rendah terhadap zat gizi sementara
penyebab obesitas pada anak antara lain asupan makanan berlebih yang
berasal dari jenis makanan olahan serba instan, minuman soft drink,
makanan jajanan seperti makanan cepat saji (burger, pizza, hot dog) dan
makanan siap saji lainnya yang tersedia di gerai makanan. Selain itu,
obesitas dapat terjadi pada anak yang ketika masih bayi tidak dibiasakan
mengkonsumsi air susu ibu (ASI), tetapi menggunakan susu formula dengan
anak akan mengalami kelebihan berat badan saat berusia 4-5 tahun. Hal ini
sehat dengan kandungan kalori tinggi tanpa disertai konsumsi sayur dan
gizi dengan kategori sangat kurus (3,1%). Hal ini dapat disebabkan karena
anak.
timbulnya gizi kurang pada anak adalah konsumsi makanan dan penyakit
timbulnya gizi kurang tidak hanya karena kurang makanan tetapi juga karena
adanya penyakit infeksi, terutama diare dan infeksi saluran pernafasan akut.
Anak yang mendapatkan makanan yang cukup baik tetapi sering terserang
demam atau diare, akhirnya akan dapat menderita gizi kurang, sebaliknya
anak yang tidak memperoleh makanan cukup dan seimbang daya tahan
tubuhnya dapat melemah. Dalam keadaan ini anak akan mudah terserang
Akhirnya berat badan anak menurun, apabila keadaan ini terus berlangsung
menjadi sangat mudah dan sebaliknya. Sebagai contoh, pada saat tertentu
44
namun apabila saat itu pula terjadi penyakit kronis yang ada pada diri anak
berat sebanyak 14 balita (13.1%) dan yang menderita penyakit infeksi ringan
disimpulkan bahwa status sosial ekonomi yang baik akan sangat mendukung
baik, dengan perilaku hidup sehat tentu saja mendukung status gizi anak.
Al-Irsyad Cilacap tahun 2018 sebagian besar mengalami menarche pada usia
12-15 tahun atau dengan kategori normal (76,6%) dan sebagian kecil
mengalami menarche dini pada usia < 12 tahun atau dengan kategori
menarche dini (23,4%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
menunjukkan bahwa angka yang tidak jauh berbeda yaitu sebesar 23,6%
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Lakshman et al., (2009) bahwa menarche dini adalah menstruasi awal pada
remaja putri yang terjadi sebelum usia 12 tahun. Menurut Amaliah &
Pujonarti (2013, h.8) bahwa menarche rata-rata terjadi pada usia 12 tahun.
pertama pada usia tersebut. Seorang anak perempuan bisa saja sudah
mendapat menstruasi pertama pada usia 8 tahun bahkan bisa juga baru
sampai semua organ tubuh berperan dalam sistem reproduksi matang dan
sangat cepat, saat berat badan mencapai 47 kg dan simpanan lemak tubuh
Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada maka dapat disimpulkan
bahwa siswi yang mengalami menarche dini pada usia < 12 tahun akan
3. Hubungan status gizi dengan menarche dini pada siswi kelas IV-V di SD 01
antara status gizi dengan menarche dini pada siswi kelas IV-V di SD 01 dan
02 Al Irsyad Cilacap tahun 2018. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat
menstruasinya lebih dini pada usia yang sama, walaupun tinggi badan mereka
dan lemak jenuh. Makanan sumber protein pada awal kehidupan dapat
mempengaruhi waktu pubertas karena rasio yang tinggi antara protein hewani
dan nabati pada usia 3-5 tahun berhubungan dengan terjadinya menarche dini.
karena kadar leptin yang disekresikan oleh kelenjara diposa. Boenga (2011)
mengubah kadar sekresi LH. Selain itu, leptin berpengaruh pada maturasi
Maka dapat disimpulkan bahwa remaja yang memiliki status gizi tinggi akan
Remaja putri yang memiliki status gizi tinggi atau di atas normal akan
usia yang terlalu lambat. Lalu, mereka dengan status gizi yang normal
remaja putri. Remaja putri yang memiliki tingkat sosial-ekonomi tinggi akan
48
Badan Pusat Statistik pada bulan Maret 2008 bahwa sebagian besar (63,47%)
gizi normal terdapat 6 anak (13,3%) mengalami menarche dini (< 12 tahun).
Hal ini dapat disebabkan faktor lain antara lain faktor aktivitas fisik dan
Kegiatan belajar mengajar mulai jam 07.00 WIB sampai dengan Jam 16.00
WIB dan setiap hari Selasa mengikuti ekstrakulikuler panahan dari jam 16.00
sampai dengan jam 17.00 WIB dan olah raga dilakukan setiap satu minggu
sekali.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Fitriyah (2015)
menjelaskan bahwa semakin tinggi aktivitas fisik maka usia menarche akan
semakin lambat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dina
film seks (blue film), buku-buku atau majalah yang bergambar tidak senonoh
(porno), godaan dan rangsangan dari kaum pria, pengamatan secara langsung
tersebut mengakibatkan kematangan seksual yang lebih cepat pada diri anak
(.
rata orang tua siswi mempunyai pendapatan diatas UMK Kabupaten Cilacap
tahun 2018 sehingga orang tua dapat mencukupi kebutuhan gizi anak. Remaja
putri dengan status sosial ekonomi yang tinggi cenderung mempunyai status
gizinya yang baik dibandingkan dengan remaja putri dengan statsus sosial
yang rendah. Status gizi pada remaja putri yang baik atau lebih cenderung
remaja putri mengalami menarche pada usia < 12 tahun. Status gizi tinggi
50
akan mengalami menarche di usia yang lebih cepat dibanding mereka yang
memiliki status gizi rendah, karena perbedaan jumlah kelenjar adiposa yang
B. KETERBATASAN PENELITIAN
dalam penelitian ini peneliti tidak mengontrol sampel dengan terpaparnya media
C. IMPLIKASI PENELITIAN
Hubungan status gizi dengan menarche dini pada siswi kelas IV-V di SD 01 dan
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi ibu untuk tetap
memberikan gizi yang seimbang kepada anak usia sekolah dan memberikan
2. Hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi sekolah agar
wanita sehingga siswi dapat memahami dan siap saat mengalami menstruasi.
menarche dini.
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
1. Status gizi siswi kelas IV-V di SD 01 dan 02 Al Irsyad Cilacap tahun 2018
sebagian besar dengan kategori normal (70,3%) dan sebagian kecil dengan
besar mengalami menarche pada usia 12-15 tahun atau dengan kategori
normal (76,6%) dan sebagian kecil mengalami menarche dini pada usia < 12
tahun (23,4%).
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan menarche dini
pada siswi kelas IV-V di SD 01 dan 02 Al Irsyad Cilacap tahun 2018 dengan
B. SARAN
tentang hubungan yang signifikan antara status gizi dengan menarche dini
pada siswi kelas IV-V dan dapat sebagai bahan referensi bagi peneliti
selanjutnya.
52
53
kesehatan reproduksi wanita pada saat pelajaran IPA di kelas sehingga siswi
3. Guru
4. Orang tua
orang tua pada siswi yang belum mengalami menarche diharapkan orang tua