Anda di halaman 1dari 2

Jelaskan yang dimaksud dengan Kerangka Konseptual Laporan Keuangan!

Jawab:

Berikut yang dimaksud dengan kerangka konseptual laporan keuangan, yakni:


1. First level: Basic objectives
Untuk menyediakan informasi yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai
tentang aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi serta kredit.
Kemudian untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial,
serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.
Selain itu juga untuk menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap
sumber daya tersebut, dan perubahan lain.
2. Second level: Fundamental concepts
a. Karakteristik kualitatif laporan keuangan. Mengalir dari tujuan utama menyediakan
informasi yang berguna bagi penyedia sumber daya, kerangka konseptual menguraikan apa
yang merupakaan kegunaan. Hal tersebut mengidentifikasi dua karakteristik kualitatif
mendasar yang membuat informasi keuangan berguna, yaitu relevansi dan representasi
yang tepat. Selain dua karakteristik tersebut, kerangka konseptual mengidentifikasi empat
karakteristik yang meningkatkan kegunaan informasi keuangan yang relevan dan terwakili
dengan tepat. Karakteristik tersebut adalah dapat dibandingkan, dapat diverifikasi, tepat
waktu, dan dapat dimengerti.
b. Elemen. Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa
lain dengan mengelompokannya ke dalam kelas (elemen) yang luas sesuai dengan
karakteristik ekonominya. Tiga elemen laporan keuangan berhubungan langsung dengan
pengukuran posisi keuangan, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas. Kemudian unsur-unsur
laporan keuangan yang berhubungan langsung dengan pengukuran kinerja (laba dan ukuran
terkait) adalah pendapatan dan beban.
3. Third level: Recognition and measurement concepts
Konsep-konsep ini menjelaskan apa, kapan, bagaimana, dan unsur-unsur serta kejadian
keuangan harus diakui, diukur, dan dilaporkan oleh sistem akuntansi.
Basic assumptions
a. Economic entity assumption. Aktivitas entitas bisnis dapat dipisahkan dan dibedakan
dengan aktivitas pemiliknya dan dengan setiap unit bisnis lainnya.
b. Going concern assumption. Bisnis diasumsikan akan memiliki umur yang panjang atau
dapat bertahan dalam jangka waktu yang sama.
c. Monetary assumption. Uang adalah denominator umum dari aktivitas ekonomi dan
merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi.
d. Periodicity assumption. Pengguna laporan keuangan perlu diberitahu tentang kinerja dan
status ekonomi perusahaan dari waktu ke waktu agar dapat mengevaluasi dan
membandingkan dengan perusahaan lain.
Basic principles of accounting
a. Historical cost principle.
b. Reveneu recognition principle. Pendapatan umumnya diakui jika telah direalisasi atau
dapat direalisasi dan telah dihasilkan.
c. Matching principle. Beban diakui ketika pekerjaan jasa atau produk secara aktual
memberikan kontribusi terhadap pendapatan.
d. Full disclosure principle. Mengungkapkan seluruh hal yang dapat mempengaruhi
keputusan pemakai laporan keuangan, dan penyajian agar informasi dapat dipahami.
Constraints
a. Cost benefit relationship. Biaya tidak boleh melebihi manfaat yang diterima dari
penggunaan informasi tersebut.
b. Materiality. Dianggap material jika pencantuman atau pengabaian suatu item
mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan, dan
sebaliknya.
c. Industry practices. Menunjukkan karakteristik dari industri.
d. Conservatism.

Anda mungkin juga menyukai