Anda di halaman 1dari 14

NO.

068 / PNDB49000 /2023-S0

RENCANA PENGAMANAN
DALAM RANGKA HARI RAYA IDUL FITRI, NATAL THN 2023
DAN MALAM TAHUN BARU THN 2024

PT PERTAMINA PATRA NIAGA


SUBHOLDING C & T MOR VIII
FT SANANA
1

RENCANA PENGAMANAN
DALAM RANGKA HARI RAYA IDUL FITRI, NATAL THN 2023 DAN
MALAM TAHUN BARU 2024
PT PERTAMINA PATRA NIAGA
SUBHOLDING C & T MOR VIII
FT SANANA

I. SITUASI
1. Umum.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Fuel Terminal Sanana
merupakan salah satu Obyek Vital Nasional yang bersifat strategis mempunyai
peran sangat penting dalam menjalankan roda ekonomi di wilayah Sanana, yang
memiliki tugas untuk menyiapkan stok BBM dari mulai penerimaan, penimbunan
dan penyaluran BBM kepada lembaga penyalur yang resemi seperti halnya SPBU,
SPBUN, APMS maupun Pertashop.
Untuk menjaga agar FT Ternate tetap dapat beroperasi maka diperlukan situasi
dan kondisi keamanan yang kondusif khususnya dengan cara meniadakan segala
bentuk ancaman maupun gangguan keamanan yang dapat mengganggu
operasional FT Sanana dengan cara peningkatan kualitas patroli juga dilakukan
perbaikan sarana dan prasarana pengamanan maupun dengan melakukan
penambahan/pengadaaan peralatan sebagai penunjang pengamanan. Selain itu
juga dilakukan penerapan sistem manajemen pengamanan yang melibatkan
seluruh bagian untuk ikut serta dalam mengelola pengamanan. Maka disinyalir ada
beberapa ancaman yang mungkin dapat terjadi yang dapat mengganggu
keamanan dan terganggunya operasional Perusahaan seperti :
a. unjuk rasa
b. Huru hara
c. Ancaman terror Bom
d. Pencurian
e. Pembunuhan
f. Pemalakan/Pemerasan/Penghadangan/penembakan.
g. Pengrusakan
h. Kebakaran/pembakaran
i. Bencana alam

2. Khusus.
Sebagai langkah antisipasi untuk mencegah timbulnya Ancaman Gangguan
Hambatan Tantangan (AGHT) menjelang Hari Raya Idul Fitri/Adha, Hari Raya
Natal dan Tahun Baru maka perlu mengambil langkah strategis yang tepat untuk
mendeteksi kemungkinan yang akan timbul sehingga dapat meminimalisir dan
menghilangkan segala potensi AGHT yang akan merugikan FT Sanana . Upaya-
upaya antisipasi dapat dilakukan dengan cara menginventarisir kejadian-kejadian
2

sebelumnya dan memprediksi kemungkinan yang akan terjadi.Langkah tindakan


yang harus dilakukan adalah meningkatkan system pengamanan di seluruh
wilayah kerja FT Sanana.

3. Dasar.
a. UU No. 9 Tahun 1998, Tentang Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Di
Muka Umum.
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2001, Tentang Minyak dan
Gas Bumi.
c. Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2002, Tentang Kepolisan
Negara Republik Indonesia.
d. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2003, Tentang Pengalihan Bentuk
Pertamina menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
e. Undang-Undang Republik Indonesia No. 34 Tahun 2004, Tentang Tentara
Nasional Indonesia.
f. Keputusan Presiden No. 63 Tahun 2004, Tentang Pengamanan Obyek Vital
Nasional.
g. Perkap No. 16 Tahun 2006, Tentang Pedoman Pengendalian Massa.
h. UU Nomor 11 Tahun 2008, Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.
i. PP No. 43 Tahun 2012, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Koordinasi,
Pengawasan, Terhadap Kep Khusus, PPNS dan Bentuk Bentuk Pengamanan
Swakarsa.
j. Perkap No. 7 Tahun 2012, Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan,
Pengamanan, dan Penanganan Perkara Penyampaian Pendapat di Muka
Umum.
k. Permenkominfo No. 4 Tahun 2015, Tentang Ketentuan Operasional dan Tata
Cara Perizinan Penggunaan Spectrum Frekuensi Radio.
l. Kep.Kabaharkam No: Kep/521/X/2015, Tentang Pedoman Penilaian Penerapan
Sistem Manajemen Pengamanan Swakarsa dll.
m.UU Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan UU No. 11 Tahun 2008.
n. PP No. 60 Tahun 2016, Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kepoliisan Negara Republik Indonesia.
o. Permenhub No. PM 134 Tahun 2016, Tentang Manajemen Keamanan Kapal
dan Fasilitas Pelabuhan.
p. Pemerintah RI No. 04 Tahun 2018, Tentang Pengamanan Wilayah Udara
Republik Indonesia.
q. Permen ESDM No. 48 Tahun 2018 tentang Penetapan Obyek Vital Nasional
Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.
r. Peraturan Badan Siber dan Sandi Negara No. 2 Tahun 2018, Tentang
Organisasi dan Tata Kerja dan Sandi Negara.
s. Perpol no 7 tahun 2019 tentang Perubahan atas Perpol No. 3 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Perpol No. 13 tahun 2017 tentang Pemberian Jasa
Pengamanan dan Jasa SMP pada Obvitnas dan Objek Tertentu.
3

t. Kepmen ESDM No. 159.K/90/MEM/2020 tentang Perubahan atas Keputusan


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 77K/90/MEM/2019 tentang Obyek
Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.
u. Perpol No. 04 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa mencabut Perkap
No. 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan.
v. Nota Kesepahaman antara PT. Pertamina (Persero) dengan Kepolisian Negara
Republik Indonesia No. SP-24/C00000/2018-S0, No. B/76/XIII/2018 tentang
Bantuan Pengamanan dan Penegakan Hukum di Lingkungan Kerja PT.
Pertamina (Persero).
w. Nota Kesepahaman antara PT. Pertamina (Persero) dan Tentara Nasional
Indonesia No. 19/C00000/2019-S0, NK/10/VII/2019/TNI tentang Penguatan
Kegiatan Teritorial TNI, Pengamanan Objek Vital Nasional Strategis dan Objek
Lainnya, Bantuan Data dan Informasi, Bantuan Penegakan Hukum, Pelatihan
dan Pemanfaatan Fasilitas Para Pihak serta Penyaluran Bantuan Tanggung
Jawab Sosial Lingkungan untuk Kepentingan Negara.
x. SNI ISO 28000 : 2009 Sistem Manajemen Keamanan pada Rantai Pasokan.
y. Pedoman Sistem Manajemen Pengamanan PT Pertamina (Persero) MOR VIII
No. A-001/F18400/2018-S0 Revisi Ke-1.

II. TUGAS POKOK

PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku FT Sanana mempunyai tugas


utama menyalurkan BBM kepada masyarakat melalui lembaga penyalur resmi,
secara geografis PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku FT Sanana
yang terletak di wilayah Propinsi Maluku Utara. Yang memiliki tingkat kerawanan
keamanan terutama yang dimungkinkan adanya ancaman bom, penyanderaan,
penembakan maupun demostrasi berupa unjuk rasa/Huru hara serta
kebakaran/pembakaran, penjarahan terutama dalam menghadapi Hari Raya Natal
dan tahun baru. Kerawanan keamanan tersebut dapat berpotensi terjadinya
gangguan operasional perusahaan berupa gangguan distribusi BBM ke SPBU/APMS
sehingga berdampak kelangkaan stok BBM, agar proses distribusi BBM ke
masyarakat tetap harus dapat dilayani secara maksimal untuk itu diperlukan
perencanaan dalam mengantisipasi terjadinya aksi-aksi yang berpontesi menggangu
distribusi BBM ke masyarakat, secara ringkas strategi penanggulangan kejadian
adalah sebagai berikut :

1. Demonstrasi, Unjuk rasa/Huru hara di area FT Sanana


a. Melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat dan instansi lainya untuk
penganganan aksi demontrasi unuk rasa/huru hara.
b. Menutup segala akses masuk keluar area PT. Pertamina dan lokasi.
c. Menjaga kondisi agar selalu kondusif.
d. Menjaga agar pihak yang tidak berkepentingan tidak masuk ke area
perusahaan dan lokasi.
4

e. Memberlakukan keadaan emergency keamanan


f. Melakukan negosiasi untuk mengakomodir apa yang menjadi tuntutan
pengunjuk rasa
g. Pengamanan dilakukan berjenjang, dimulai dari pengamanan internal. Apabila
eskalasi meningkat meminta bantuan ke Polri dan dalam keadaan kontijensi
dapat meminta bantuan ke TNI
h. Melakukan penanganan unjuk rasa/ huru hara dengan mempedomani TKO
Penanggulanagan keadaan darurat keamanan.

2. Penembakan, penyanderaan, pembunuhan di area FT Sanana


a. Melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat dan instansi lainya untuk
penganganan aksi demontrasi unuk rasa/huru hara.
b. Menutup segala akses masuk keluar area PT. Pertamina dan lokasi.
c. Menjaga kondisi agar selalu kondusif.
d. Menjaga agar pihak yang tidak berkepentingan tidak masuk area perusahaan
dan lokasi.
e. Memberlakukan keadaan emergency keamanan
f. Melakukan negosiasi untuk mengakomodir apa yang menjadi tuntutan
pengunjuk rasa
g. Pengamanan dilakukan berjenjang, dimulai dari pengamanan internal. Apabila
eskalasi meningkat meminta bantuan ke Polda Maluku Utara dan dalam
keadaan kontijensi dapat meminta bantuan ke TNI yaitu Kodam XVI/Patimura.
h. Melakukan penanganan unjuk rasa/ huru hara dengan mempedomani TKO
Penanggulanagan keadaan darurat keamanan.

3. Pencurian .
a. Melaporkan awal ke pimpinan tentang terjadinya pencurian dan mencatat ke
buku kronologi.
b. Melakukan investigasi terjadinya pencurian dan permintaan keterangan saksi
dan tersangka serta melakukan penyitaan barang bukti dan alat bukti.
c. Bila pelaku tertangkap maka setelah diproses di perusahaan diserahkan ke
Polri dengan administrasi berita acara penyerahan pelaku.
d. Hasil invesigasi sebagai bahan laporan lengkap ke pimpinan

4. Kebakaran/pembakaran.
a. Berkoordinasi dengan aparat keamanan,tokoh masyarakat, tokoh agama
disekitar ring 1 lokasi FT Sanana untuk menghimbau warganya untuk tidak
menyalakan kembang api /petasan di sekitar Area FT Sanana.
b. Melakukan penutupan akses masuk keluar lokasi FT Sanana, serta melarang
pihak–pihak yang tidak berkepentingan untuk masuk kedalam lokasi.
c. Melakukan evakuasi pekerja dan mobil tangki ke tempat yang aman.
d. Menghubungi Dinas Damkar dan aparat keamanan Polri, TNI tentang
terjadinya kebakaran.
5

e. Melakukan pendataan terhadap orang, barang maupun dokumen penting FT


Sanana.
f. Melakukan tugas masing-masing sesuai prosedur dalam organisasi darurat
kebakaran di area FT Sanana.

5. Ancaman Bom.
a. Penerima/penemu Ancaman Bom melaporkan kepada Komandan Regu
Security/ fungsi HSSE selanjutnya melakukan evakuasi pekerja/karyawan
keluar menuju ke daerah aman.
b. Komandan Regu /Fungsi HSSE melaporkan kepada pimpinan, selanjutnya
meminta menghubungi Polri dan TNI tentang adanya ancaman bom di FT
Sanana untuk dilakukan tindakan penanganan ancaman bom.
c. Memberlakukan keadaan emergency terkait adanya ancaman bom dan
melaporkan setiap perkembangan kepada Executive General Manager PT
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.

6. Bencana alam.
a. Memberlakukan keadaan emergency tentang adanya bencana alam.
b. Melakukan pengamanan/evakuasi orang, barang maupun dokumen penting
Perusahaan.
c. Melakukan koordinasi kepada pihak terkait (Badan Penaggulangan Bencana,
Pemda, Polri/TNI)
d. Melaporkan ke Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional
Papua Maluku setiap perkembangan.

III. PELAKSANAAN
1. Konsep Pengamanan.
a. Kegiatan pengamanan merupakan kegiatan terpadu dan terkoordinasi
melibatkan semua individu personil, fungsi internal maupun pihak eksternal
TNI/Polri.
b. Kegiatan pengamanan ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman, nyaman
dan tentram kepada semua individu yang melakukan pekerjaan di area PT
Pertamina Patra Niaga maupun pejabat VIP/VVIP yang berhubungan dengan
PT Pertamina (Persero).
c. Pengamanan diarahkan untuk menciptakan situasi aman, terutama terhadap
kegiatan distribusi BBM di wilayah kerja FT Sanana.
d. Obyek pengamanan seluruh area FT Sanana meliputi perkantoran, perumahan
dan mobil tangki yang mengangkut BBM kepada konsumen, SPBU, APMS dan
AMT.
2. Sasaran Penanggulangan.
Adapun pengamanan FT Sanana yang dilakukan oleh tim security meliputi antara
lain :
a. Seluruh Insan Pertamina, pekerja baik pekerja maupun Tenaga Jasa Penunjang
yang telah memiliki ijin bekerja di area PT Pertamina Patra Niaga FT Sanana.
6

b. Asset produksi meliputi peralatan-peralatan penunjang kegiatan operasional PT


Pertamina Patra Niaga FT Sanana seperti mobil tangki, filling shed, gedung
kantor, tangki timbun, pompa produk, dan sarfas pendukungnya.
c. Material meliputi seluruh sarana dan fasilitas yang terdapat di FT Sanana serta
Produk jadi (Minyak, baik yang terdapat di dalam tangki timbun maupun pipa,
LPG).
d. Informasi Rahasia dan kegiatan yang ada di PT Pertamina Patra Niaga
Regional Papua Maluku FT Sanana.
e. Para tamu kunjungan yang berada PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua
Maluku yaitu pejabat VVIP/VIP yang berhubungan dengan FT Sanana.
3. Target Pengamanan.
Target pengamanan PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Fuel
Terminal Sanana adalah untuk menghalangi, mencegah, menghilangkan dan
menolak setiap kejahatan dan gangguan, kerugian baik personel, asset/materil,
informasi/data maupun kegiatan operasional perusahaan yang bisa terjadi Fuel
Terminal Sanana dengan segala usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan.
4. Pengorganisasian.
Adapun chart Organisasi Manajemen Pengamanan Fuel Terminal Sanana adalah
sebagai berikut :
FUEL TERMINAL
MANAGER SANANA

JR. SUPERVISOR HSSE

JR OFFICER SECURITY
PIHAK EKSTERNAL
POLRI, TNI, PEMDA,
MASYARAKAT

KOMANDAN REGU
SECURITY

ANGGOTA REGU
SECURITY

5. Cara Bertindak.
Setiap tindakan pengamanan yang memerlukan perhatian khusus harus dilakukan
dengan terlebih dahulu dengan melaporkan permasalahan tersebut kepada
komandan regu (Danru). Pelaporan dapat dilakukan oleh pekerja yang ada FT
Sanana, masyarakat sekitar ataupun petugas sekuriti. Kemudian Danru akan
melaporkan permasalahan tersebut kepada pimpinan diatasnya (Jr Officer II
7

Security, Jr Supervisor HSSE, FTM Sanana) sesuai jenjang hierarki ke Region


Manager HSSE MOR VIII seterusnya Executive GM. Untuk selanjutnya
permasalahan tersebut akan dikoordinasikan dengan pihak-pihak yang berwenang
seperti Kepolisian, TNI, Pemda maupun elemen masyarakat lainya.

6. Jadwal dan Tahap kegiatan (Konsep kegiatan)


Pengamanan dilakukan secara bertahap sesuai dengan tingkat ancaman dan
gangguan, yang diuraikan sebagai berikut :
a. Perencanaan.10 – 20 Januari 2023
1) Melaksanakan Koordinasi Intern Security dalam bentuk rapat kesiapan
pengamanan dalam rangka hari Raya Idul Fitri/Adha 2023 , Natal 2023
dan Malam Tahun baru 2024.
2) Membuat dan mengumpulkan data, informasi tentang informasi
perkembangan situasi dan kondisi di wilayah Sanana.
3) Membuat mitigasi AGHT terhadap perkembangan situasi dan kondisi
wilayah Sanana.
4) Menentukan assembly poin ( Savehouse) sebagai berikut :
a) FT Sanana terletak di Desa Pohea Kepulauan Sula.
b) Kedudukan Polri di Sanana :
- Polres Sanana jarak 13 Km.
- Polsek Desa Pohea jarak 3 km.
- Brimob Desa Pohea jarak 2 Km.
c) Kedudukan TNI di Sanana :
- Kodim 1501 Ternate jarak 20 Km.
b. Persiapan. 22 – 29 Januari 2023
1) Koordinasi dengan fungsi fungsi terkait aparat keamanan TNI, Polri
perkembangan situasi dan kondisi wilayah Sanana.
2) Penyiapan sarana dan prasarana untuk mempersiapkan AGHT yang
kemungkinan akan terjadi.
3) Mendata baik personel (pekerja Pertamina, TKJP, Patra niaga, Elnusa,
PAR, PT. PTC), asset , kegiatan operasional perusahaan. Penyiapan
logistik untuk mengantisipasi bila terjadi kelangkaan bahan makanan.

c. Pelaksanaan. 22-23 April 2023 , 28 Juni, 25 Desember 2023 s.d 01 Januari


2024
1) Kondisi normal.
a) Pengecekan kesiapan kegiatan rutin dalam operasional Perusahaan
baik personel, asset, kegiatan lainnya.
b) Koordinasi dengan fungsi fungsi terkait.
c) Koordinasi dengan aparat keamanan TNI, Polri tentang pengamanan
lokasi dan perkembangan situasi dan Kondisi di wilayah Sanana.
d) Koordinir pengamanan di area perkantoran, area Fuel Terminal,
perkembangan situasi dan Kondisi di lapangan terkait pendistribusian
BBM.
8

e) Laporkan perkembangan situasi dan kondisi wilayah Sanana kepada


pimpinan FT Manager dan GM secara berjenjang.
2) Kondisi darurat
a. Terjadi aksi unjuk rasa, demo di suatu tempat (lapangan, gedung)
tertentu.
1) Koordinasi dengan aparat keamanan (TNI, Polri) tentang
penempatan personel pengamanan di lokasi FT. Sanana,
Perkantoran, perumahan dinas.
2) Koordinir penempatan petugas internal Security PTC untuk
menjaga dan perkuat pengamanan dilokasi lokasi Fuel Terminal,
Perkantoran, perumahan dinas. Dan selalu menekankan faktor
keamanan lokasi, pekerja.
3) Koordinasi dengan fungsi fungsi tentang perkembangan informasi
dilapangan terkait kegiatan aksi unjuk rasa, demo.
4) Koordinir, pantau dan monitor pergerakan MT, AMT dalam
penyaluran BBM ke Lembaga penyalur, SPBU, AMPS.
5) Koordinasi dengan aparat keamanan TNI, Polri, Pemerintahan
(Forkopimda), Tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh
pemuda tentang perkembangan situasi dan Kondisi di tempat
lokasi aksi unjuk rasa, demo.
6) Mitigasi lokasi tempat acara aksi demo, unjuk rasa terkait rumah
tempat tinggal pekerja, perkantoran dan jalur lalu lintas penyaluran
BBM, BBK.
7) Memberikan informasi kepada pimpinan, pekerja dan mitra kerja
tentang perkembangan situasi dan Kondisi di tempat aksi demo,
unjuk rasa.
8) Koordinasi dan menyarankan kepada pimpinan perusahaan agar
aktifitas kegiatan perkantoran dibatasi untuk jam kerja, sehingga
ada waktu, kesempatan pekerja untuk kembali ke rumah masing-
masing, tempat yang disiapkan untuk tempat penampungan
pengungsian baik di instansi Militer, Polri ataupun lokasi FT
Sanana yang dianggap aman.
9) Penyiapan sarana dan prasarana apabila evakuasi harus
dilakukan yaitu berupa kapal Laut, kendaraan dan pesawat.
10) Laporkan setiap perkembangan situasi dan kondisi dilapangan
kepada pimpinan di lokasi ,MOR VIII maupun Kantor Pusat secara
herarki.
b. Terjadi aksi unjuk rasa, demo dilaksanakan dengan jalan kaki,
longmars ke pusat kota, Kantor Bupati, DPRD, Pusat Pemerintahan
lainnya dan menjurus arah anarkis, pengrusakan, penjarahan,
pembakaran, pembunuhan.
1) Koordinasi dengan aparat keamanan (TNI, Polri) tentang
penempatan personel pengamanan di lokasi Fuel Terminal,
Perkantoran, Perumahan dinas.
9

2) Koordinir penempatan petugas internal Security PTC untuk


menjaga dan perkuat pengamanan dilokasi lokasi Fuel Terminal,
Perkantoran, perumahan dinas. Dan selalu mengekankan faktor
keamanan lokasi, pekerja.
3) Koordinasi dengan fungsi fungsi tentang perkembangan informasi
dilapangan terkait kegiatan aksi unjuk rasa, demo.
4) Koordinir, pantau dan monitor pergerakan MT, AMT dalam
penyaluran BBM ke Lembaga penyalur, SPBU, AMPS dengan
pengawalan aparat TNI,POLRI atau penghentian penyaluran.
5) Koordinasi dengan aparat keamanan TNI, Polri, Pemerintahan
(Forkopimda), Tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh
pemuda tentang perkembangan situasi dan Kondisi di tempat
lokasi aksi unjuk rasa, demo.
6) Mempersiapkan Rencana emergency status keadaan darurat :
a) Menyiapkan dan mengkoordinir assembly point (Savehouse)
di wilayah Sanana.
b) Menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi darat, laut dan
udara.
(1) Laut.
(a) Dermaga Fuel Terminal Sanana dengan 2 kapal
speedboard dengan kapasitas terbatas + 20 orang.
(b) Pelabuhan Sanana dengan kapal Pelni, perjalanan ke
Ternate – Manado – Ambon
(2) Darat.
(a) Kendaraan darat dari assembly point (Savehouse)
Fuel Terminal Sanana kantor Gd. Pelni dengan mobil
menuju Bandara Emalamo melalui jalur:
 Jalur Utama :
FT Sanana(Waikalopa) – Pohea – Kampung baru –
Wai Faara – Mangon – Fagudu – Falahu – Fatce –
Fogi – Waihama – Wai Ipa
c) Pelaksanaan pergeseran personel dari Assembly Point
(Savehouse) yang disiapkan menuju Bandara Udara dilakukan
dengan pengawalan Aparat keamanan TNI, Polri.

c. Penyelesaian/pengakhiran/konsolidasi.
1) Kondisi normal.
a) Pengecekan kegiatan rutin dalam operasional Perusahaan
baik personel, asset, kegiatan lainnya.
b) Koordinasi dengan fungsi fungsi.
c) Koordinasi dengan aparat keamanan TNI, Polri tentang
pengamanan lokasi dan perkembangan situasi dan kondisi di
wilayah Sanana.
10

d) Koordinir pengamanan di area perkantoran, Fuel Terminal,


perkembangan situasi dan Kondisi di lapangan terkait
pendistrubusian BBM/BBK.
e) Laporkan perkembangan situasi dan kondisi wilayah Sanana
kepada pimpinan Manager dan GM secara berjenjang.
2) Kondisi darurat
a) Terjadi aksi unjuk rasa, demo di suatu tempat (lapangan,
gedung) tertentu.
(1) Tetap koordinasi dengan aparat keamanan (TNI, Polri)
tentang penempatan personel pengamanan di lokasi PT.
Pertamina Fuel Terminal, Perkantoran, perumahan dinas.
(2) Koordinir penempatan petugas internal Security PTC dan
pengecekan serta pengawasan untuk menjaga dan
perkuat pengamanan dilokasi lokasi PT. Pertamina Fuel
Terminal, Perkantoran, perumahan dinas. Dan selalu
mengekankan faktor keamanan lokasi, pekerja.
(3) Koordinasi dengan fungsi fungsi tentang perkembangan
informasi dilapangan terkait kegiatan aksi unjuk rasa,
demo.
(4) Koordinir, pantau dan monitor pergerakan MT, AMT dalam
penyaluran BBM ke Lembaga penyalur, SPBU, AMPS.
(5) Tetap koordinasi dengan aparat keamanan TNI, Polri,
Pemerintahan (Forkopimda), Tokoh agama, tokoh
masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda tentang
perkembangan situasi dan kondisi di tempat lokasi aksi
unjuk rasa, demo.
(6) Selalu memberikan informasi kepada pimpinan, pekerja
dan mitra kerja tentang perkembangan situasi dan Kondisi
di tempat aksi demo, unjuk rasa.
(7) Laporkan setiap perkembangan situasi dan Kondisi
dilapangan kepada pimpinan di lokasi MOR VIII maupun
Kantor Pusat.
b) Terjadi aksi unjuk rasa, demo dilaksanakan dengan jalan kaki,
longmars ke pusat kota, Kantor Bupati, DPRD, Pusat
Pemerintahan lainnya dan menjurus arah anarkis,
pengrusakan, penjarahan, pembakaran, pembunuhan.
(1) Koordinasi dengan aparat keamanan (TNI, Polri) tentang
penempatan personel pengamanan di lokasi PT.
Pertamina Fuel Terminal, Perkantoran, perumahan dinas.
(2) Pengawasan penempatan petugas internal Security PTC
dan pengecekan untuk menjaga dan perkuat pengamanan
dilokasi lokasi PT. Pertamina Fuel Terminal, Perkantoran,
perumahan dinas. Dan selalu mengekankan faktor
keamanan lokasi, pekerja.
11

(3) Koordinasi dengan fungsi fungsi tentang perkembangan


informasi dilapangan terkait kegiatan aksi unjuk rasa,
demo.
(4) Koordinasi, pantau dan monitor pergerakan MT, AMT
dalam penyaluran BBM ke Lembaga penyalur, SPBU,
AMPS.
(5) Koordinasi dengan aparat keamanan TNI, Polri,
Pemerintahan (Forkopimda), Tokoh agama, tokoh
masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda tentang
perkembangan situasi dan kondisi di tempat lokasi aksi
unjuk rasa, demo.

IV. SUMBER DAYA DUKUNGAN.


Tim Security dalam Sistem Manajemen Pengamanan PT Pertamina Patra Niaga
Regional Papua Maluku Fuel Terminal Sanana terdiri dari atas dua sumber daya
dukungan, yakni :
1. Internal.
Meliputi jumlah total personil Security PT. PTC di Regional papua Maluku
sebanyak 7 orang dan didukung oleh peralatan keamanan yang memadai,
meliputi : pentungan, senter, seragam lengkap, borgol,Teropong, Drone, Kamera
dll. Pengamanan oleh personil Security dibantu dan di monitor oleh bagian lain
yaitu dengan BKO dari Mabes TNI yang berada di Sanana.
2. Eksternal.
Meliputi satuan Kepolisian dan TNI setempat. Jumlah personil yang dibutuhkan
sesuai dengan kondisi keamanan yang berkembang. Adapun jalur
komunikasi/kegiatan dari TNI, Polri dan tempat penting lainnya sebagai berikut :
a. Polres Sanana
1) Polres Sanana : 081242903768
2) Polsek Pohea : 082249943124
3) Brimob Pohea : 082155555810
b. Kodim Sanana
1) Kodim 1501 Sanana : 081119126871
c. Forkopinda Sanana
1) Kantor Bupati Sanana : (0929) 221986
3) Kecamatan Pohea : 081355123603
d. Fasilitas Kesehatan
1) RSUD Sanana : (0929) 221833
2) Puskesmas Pohea : 082310747701

V. KOMANDO PENGENDALIAN.
1. Komando.
Tim Security PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Fuel Terminal
Sanana dibawah kendali langsung oleh Executive GM MOR VIII/Fuel Terminal
Manager BBM / OH lokasi setempat (untuk kejadian di daerah) sebagai berikut :
12

a. Fuel Terminal Sanana dibawah langsung Executive GM MOR VIII papua


Maluku, Manager HSSE, Sr. Spv Geosecurity MOR VIII.
b. Kantor Fuel Terminal Sanana dibawah Fuel Terminal Manager Sanana
2. Pengendalian.
Adapun cara pelaporan kegiatan tim security PT Pertamina Patra Niaga Regional
Papua Maluku Fuel Terminal Sanana adalah sebagai berikut :
a. Tim Security (pelaksana tugas) apabila mendapati atau menemukan hal-hal
yang berpotensi untuk mengganggu keamanan operasional PT Pertamina
(Persero) MOR VIII FT Sanana segera melaporkan ke Komandan Regu.
b. Komandan Regu melaporkan ke Jr Officer II Security , kemudian Jr Officer II
Security melakukan tindak lanjut terhadap laporan dan segera
melaporkannya ke Fuel Terminal Manager lokasi setempat untuk diambil
tindakan lebih lanjut.
c. Apabila terjadi ekskalasi ancaman / gangguan maka Fuel Terminal Manager
lokasi setempat dapat meminta bantuan kepada pihak eksternal Polri/TNI.
d. Koordinasi bantuan pengamanan dari pihak eksternal dilakukan di bawah
Fuel Terminal Manager.
3. Kontijensi.
Bila terjadi kondisi darurat, komando pengendalian adalah Fuel Terminal
Manager. Apabila terjadi peningkatan ekskalasi yang dapat
mengancam/gangguan keamanan operasional maka Fuel Terminal Manager
langsung minta bantuan Polri/TNI selanjutnya tanggung jawab komando
pengendalian berada pada Polri, TNI.

VI. PENUTUP
Demikian Rencana Pengamanan menghadapi Raya Idul Fitri 22-23 April 2023, Hari
Raya Idul Adha 28 Juni ,Hari Natal 25 Desember 2023 dan Tahun Baru 01 Januari
2024 PT.Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Fuel Terminal Sanana
disusun, untuk dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pengamanan. Hal-hal yang belum tercantum dalam Renpam ini akan diatur dalam
ketentuan-ketentuan tersendiri.

Disiapkan Oleh, Disetujui Oleh

Jr. Officer II Security Spv RSD Fuel Terminal Manager

Adi Dwi Hartanto

21 Januari 2023 21 Januari 2023 21 Januari 2023


13

Anda mungkin juga menyukai