Anda di halaman 1dari 16

NOTA KESEPAHAMAN

Antara
SATUAN KERJA KHUSUS
PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
(SKK MIGAS)
DAN
KEPOLISIAN DAERAH RIAU
(POLDA RIAU)

Nomor : /SKK/XII/2017
Nomor : B/ /XII/2017

TENTANG

PENGAMANAN OBYEK VITAL NASIONAL MINYAK DAN GAS BUMI


DI WILAYAH KERJA BLOK ROKAN YANG DI OPERASIKAN OLEH
PT. CHEVRON PASIFIC INDONESIA
DI PROVINSI RIAU

Pada hari ini, ........tanggal .....bulan........tahun dua ribu tujuh belas bertempat di
Pekanbaru yang bertanda tangan dibawah ini :

1. ……………………………………….. selaku..... dalam hal ini bertindak dan untuk


atas nama SATUAN KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK
DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) yang berkedudukan di Gedung Wisma Mulia
beralamat di jalan jendral Gatot Subroto Kav. 42 jakarta selatan.

2. INSPEKTUR JENDRAL POLISI Drs. NANDANG, M.H. selaku Kepala Kepolisian


Daerah Riau dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kepolisian Daerah
Riau(Polda Riau) berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman, No 235 Pekanbaru.

Hal-1
SKK Migas Polda Riau
BAB I

PENDAHULUAN

1. UMUM

Satuan Kerja Khusus Pelaksaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK
Migas) di Indonesia yang di bentuk oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui
Peraturan Presiden (Perpres) nomor 9 tahun 2013, memiliki strategis sekaligus
merupakan obyek vital nasional yang berperan sebagai sumber pendapatan Negara.
Bahwa untuk memastikan keamanan obyek Vital minyak dan gas Bumi di wilayah
kerja Blok Rokan yang di operasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama PT.
Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI), Propinsi Riau, berdasarkan Rokan Production
sharing contract, perlu disusun suatu kontrak kerja sama.

mengingat tugas Pokok dan fungsinya tersebut, apabila SKK Migas tidak
mendapatkan perhatian secara khusus dan terjadai masalah, akan mengganggu
sendi-sendi kehidupan ekonomi, sosial dan keamanan bangsa dan bila berkembang
akan mengakibatkan salah satu aspek timbulnya gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Polri merupakan bagian alat Negara yang mempunyai tugas dan berfungsi untuk
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), penegakan hukum,
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri.

Berdasarkan hasil kunjungan lapangan bersama-sama SKK Migas, Polda Riau dan
PT. CPI pada tanggal 13 s/d 16 Januari 2015 di wilayah kerja PT. CPI dan hasil rapat
tanggal ....., tentang peningkatan gangguan keamanan pada wilayah kerja Blok
rokan, Skk Migas dan Polda Riau sepakat untuk mendapatkan personil pengamanan
dari Polda Riau sebanyak 157 (seratus lima puluh tujuh) personil.

bahwa pengamanan ini tidak direncanakan oleh Polda Riau dalam hal rencana kerja
dan anggaran, maka dapat dianggarkan melalui biaya operasi PT. CPI atas
persetujuan SKK Migas.

Hal-2
SKK Migas Polda Riau
2. Dasar

a. Undang-UndangNomor 22 Tahun 2001 tentangMinyakdan Gas Bumi (Lembar


Negara RI Tahun 2001 Nomor 136, TambahanLembar Negara RI Nomor 4152);
sebagaimanatelahdiubahdenganadanyaputusan MK No.38/PUU-X/2012 tanggal
13 November 2012;

b. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia;

c. PeraturanPemerintahRepublik Indonesia Nomor 35 Tahun 2004


sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturanPemerintahRepublik Indonesia Nomor
34 Tahun 2005 tentangKegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi;

d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2012 tentang


Pengalihan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi;

e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2013 tentang


Penyelenggaraan Pengelolaan kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi;

f. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tanggal 5


Agustus 2004 perihal Pengamanan Obyek Vital Nasional;

g. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 72/PMK.02/2013 tanggal 03 April 2013


Tentang Standar Biaya Anggaran Tahun 2014;

h. Peraturan Kapolri Nomor 12 Tahun 2014 tentang Panduan Kerjasama POLRI;

i. Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2016 tentang jenis dan tarif atas jenis
penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik
Indonesia;

j. Peraturan Kapolri No 13 Tahun 2017 Tentang Pemberian Bantuan Pengamanan


Pada Objek Vital Nasional dan Objek Tertentu;

k. Surat Keputusan Kapolri No.Pol: Skep/738/X/2005 tanggal 13 Oktober 2005


tentang Pedoman Sistem Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Hal-3
SKK Migas Polda Riau
l. Nota Kesepahaman (MOU) antara SKK Migas dan Polri Nomor PJN-
0176/SKKO0000/2013/S0 dan Nomor B/27/VII/2013 tanggal 01 Juli 2013 tentang
Penyelenggaraan Pengamanan dan Penegakan Hukum pada Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud
Maksud Perjanjian Kerjasamaini adalah sebagai pedoman pelaksanaan kerja
sama bagi SKK Migas, Polda Riau dan PT. CPI dalam penyelenggaraan jasa
pengamanan, jasa sistem manajemenpengamanan, dan jasa kepolisian lainnya
yang bersifat insidentilpada obyek vital nasional industri minyak dan gas bumi di
wilayah kerja Blok Rokanyang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama
PT CPI di Propinsi Riau.

b. Tujuan
TujuanPerjanjian Kerjasamaini adalah untuk mendapatkan kesamaan pola sikap
dan pola tindak dalam rangka penyelenggaraan jasa pengamanan, jasa sistem
manajemen pengamanan, dan jasa kepolisian lainnya pada operasi objek vital
nasional industri minyak dan gas bumi di wilayah kerja Blok Rokan yang
dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja SamaPT CPI di Propinsi Riau.

4. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Perjanjian Kerjasamameliputi, yang selanjutnya disebut Pekerjaan


dan Pedoman adalah:

a. Jasa pengamanan yang harus dilaksanakan oleh Polda Riaumeliputi penjagaan


dan patroli pada obyek-obyek yang telah ditentukan oleh SKK Migas.
b. Jasa sistem manajemen pengamanan yang meliputi pekerjaan supervisi,
asistensi, verifikasi dan audit system pengamanan yang harus dilakukan oleh
Polda Riauyang berkordinasi dengan SKK Migas.
c. Jasa kepolisian lainnya yang bersifat insidentil atas permintaan SKK
Migaskepada Polda Riauyang disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

5. Pengertian

Hal-4
SKK Migas Polda Riau
a. Ambang gangguan adalah suatu situasi/kondisi keadaan yang dapat
menunjukan gelagat dan apabila tidak dilakukan tindakan kepolisan,
dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan nyata terhadap keamanan dan
ketertiban masyarakat;

b. Audit sistem Pengamanan Obvitnas adalah proses sistematis dilakukan oleh


auditor independen dan kompeten yang bertujuan untuk meyakinkan tingkat
kesesuaian antara suatu kondisi dengan kriteria/parameter yang ditetapkan,
dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti pendukungnya guna
memberikan Pendapat, kesimpulan, dan rekomendasi kepada Pihak-pihak
berkepentingan;

c. Bahan Peledak adalah bahan atau zat yang berbentuk padat, cair, gas atau
campurannya yang apabila dikenai atu terkena suatu aksi berupa Panas,
benturan atau gesekan akan berubah sebagian atau seluruhnya berbentuk gas
dan perubahan langsung dalam waktu yang sangat singkat serta di sertai
dengan efek panas dan tekanan sangat tinggi;

d. Barang bukti adalah barang-barang baik yang berwujud, bergerak atau tidak
bergerak yang dapat dijadikan alat bukti dan fungsinya untuk diperlihatkan
kepada terdakwa atupun saksi di persidangan guna mempertebal keyakinan
hakim dalam menentukan kesalahan terdakwa;

e. Bantuan pengamanan kepolisian adalah usaha, pekeraan,kegiatan manusia


untuk mengamankan/melindungi suatu obyek/sasaran yang telah di tentukan
sehingga tercipta suatu kondisi yang aman, tentram dan tertib dalam rangka
penyelenggaraan Kegiatan;

f. Gangguan nyata adalah gangguan berupa kejahatan, Pelanggaran hukum


dan/atau bencana yang dapat menimbulkan kerugian harta benda, jiwa-raga,
trauma psikis maupun kehormatan;

g. Operasi Kepolisian adalah serangkaian tindakan Polri dalam rangka


Pencegahan, penanggulangan, penindakan terhadap gangguan keamanan dan
ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), serta penanganan bencana yang
diselenggarakan dalam kurun waktu, sasaran, cara bertindak (CB) perlibatan
kekuatan dan dukungan sumber daya tertentu oleh beberapa Fungsi Kepolisan
dalam bentuk satuan tugas (Satgas);

Hal-5
SKK Migas Polda Riau
h. Pengangkutan bahan Peledak adalah pemindahan Bahan peledak dari suatu
tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan sarana angkut yang
memenuhi persyaratan baik melaui darat, laut atau perairan dan udara;

i. Pengamanan adalah segala usaha, perkerjaan dan kegiatan dalam rangka


pencegahan, penangkalan dan penangulangan serta Penegakan Hukum
terhadap setiap ancaman dan gangguan keamanan;

j. Pengamanan Fisik adalah begaianb dari pola keamanan yang berkaitan


dengan Pengamanan secara Fisik guna menolak, menunda, atau menghalangi
sumber akses bagi yang tidak berhak;

k. Pengamana Non Fisik adalah bagian darin Polda Pengamanan yang bersifat
tertutup guna antisipasi deteksi dini/peringatan dini terhadap kemungkinan
terjadinya ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan;

l. Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara


waktu kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna
kepentingan penyidikan tau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta
menurut cara yang diatur dalam Undang-undang;

m. Potensi gangguan adalah situasi/kondisi yang merupakan akar masalah


dan/atau faktor stimulan/pencetus yang berkolerasi erat terhadap timbulnya
ambang gangguan atau gangguan nyata terhadap keamanan dan ketertiban
masyarakat;

n. Menejemen adalah suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan


bekerja sama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efesien dan produktif;

o. Tindakan Kepolisian adalah serangkaian tindakan Polri dal;am rangka


mencegah, menanggulangi, penindakan terhadap gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat (Kamtibmas);

Hal-6
SKK Migas Polda Riau
Bab II
Penyelenggaraan Kerja sama

1. Jasa pengamanan dilaksanakan oleh Polda Riau yang meliputi Penjagaan dan
Patroli pad obyek-obyek yang telah ditentukan oleh SKK Migas.

2. Menejemen sistem Pengamanan yang meliputi pekerjaan supervisi, asistensi,


verifikasi dan audit sispam yang dilakukan oleh Polda Riau yang berkoordinasi
dengan SKK Migas.

3. Insidentil merupakan tindakan Kepolisian lain yang diperlukan sewaktu-waktu atas


permintaan SKK Migas kepada Polda Riau di dalam situasi seperti:

a. Pengamanan dan Pengawalan Bahan Peledak.

b. Pengamanan Unjuk Rasa.

c. Penegakan Hukum.

BAB III

Pelaksanaan Kerja Sama

1. Hak dan Kewajiban

a. Jasa Pengamanan :

1) Hak dan Kewajiban SKK Migas

a) Mendapatkan jasa pengamanan yang dibutuhkan dari Polda Riau yang


akan dilaksanakan oleh 157 (seratus lima puluh tujuh)personil Polisi untuk
melakukan kegiatan pengaturan, penjagaan, patrolidan pengawalan
terbatas pada wilayah anggota tersebut ditugaskan.

b) Melakukan evaluasi kinerja bersama Polda Riausetiap 6 bulan dan apabila


diperlukan Skk Migas dan Polda Riau dapat melakukan evaluasi kinerja
lebih awal dari waktu yang telah ditentukan.
Hal-7
SKK Migas Polda Riau
c) Mendapatkan laporan kegiatan secara tertulis setiap hari,pada setiap
pergantian shift,atas kegiatan pengamanan dari Polda Riau, yang
mencakup:

c.1 Laporan situasi dan kondisi.


c.2 Tindakan Hukum/Gakum (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara)
bilamana ada.
c.3 Kegiatan Patroli.
c.4 Pengamanan / Penjagaan.
c.5 Kegiatan Pengawalan.

d) Mendukung biaya operasional yang digunakan untuk uang harian personil.

e) Menyediakan akomodasiuntuk para personil, kendaraan patrolyang terlibat


dalam Pengamanan.

f) Menyediakan makan untuk para personil yang terlibat dalam Pengamanan.

g) Memberikan pertolongan pertama atas kecelakaan atau sakit saat


melakukan kegiatan pengamanan di lokasi.

2) Hak dan Kewajiban Polda Riau

a) Menerima pembayaran dari Skk Migas setiap bulan melalui rekening


BENMA DIT PAMOBVIT Polda Riau dan BENMA SATWIL jajaran Polda
Riau.

b) Mendapatkan akomodasi dan makan yang sudah disiapkan oleh Skk


Migas.

c) Menyediakan personel polisi sejumlah 157 (seratus lima puluh tujuh)


orangdengan 8 jam kerja per shift beserta perlengkapan perorangan,
sesuai dengan RKA-KL Dit Pamobvit Polda Riau dan Satwil jajaran, untuk
bantuanPengamanan yang meliputi wilayah sebagai berikut:

c.1. Bangko : 21 personil


c.2. Duri Camp : 12 personil
Hal-8
SKK Migas Polda Riau
c.3. Dumai : 18 personil
c.4. Duri dan Kulin Field : 12 personil
c.5. Bekasap : 21 personil
c.6. Minas Area : 27 personil
c.7. Rumbai Camp : 18 personil
c.8. Libo : 9 personil
c.9. Kota Batak dan Petapahan : 15 personil
c.10. Pengawas Wilayah : 3 personil
c.11. Penanggungjawab Pelaporan : 1 personil
Total : 157 personil

d) Menjunjung tinggi hak-hak azazi manusia dalam pelaksanaan tugas


pengamanan.Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan lingkungan
dalam pelaksanaan tugas, sebagaimana dijelaskan dalam Lampiran.

b. Sistem menejemen Keamanan

1) Hak dan Kewajiban SKK Migas

a) Mendapatkan jasa sistem menajemen pengamanan dari Polda Riauberupa


kunjungan tim asistensi, supervisi, verifikasi & validasi, serta audit sistem
pengamanansetiap 6 bulan dan apabila diperlukan Skk Migas dan Polda
Riaudapat melakukannya lebih awal dari waktu yang telah ditentukan.

b) Mendapatkan rekomendasi perbaikan sistem pengamanan meliputi pola


pengamanan, konfigurasi standar pengamanan dan standar kemampuan
pelaksanaan pengamanan dari Polda Riau.

c) Melakukan pembayaran kegiatan jasa sistem manajemen pengamanan


kepada Polda Riau melalui rekening BENMA DIT PAMOBVIT Polda Riau.

2) Hak dan Kewajiban Polda Riau

a) Menyediakan jasa sistem menajemen pengamanan kepada Skk Migas


berupa kunjungan tim asistensi, supervisi, verifikasi & validasi, serta audit
sistem pengamanansetiap 6 bulan dan apabila diperlukan Skk Migas dan
Hal-9
SKK Migas Polda Riau
Polda Riau dapat melakukannya lebih awal dari waktu yang telah
ditentukan.

b) Memberikan rekomendasi perbaikan sistem pengamanan meliputi pola


pengamanan, konfigurasi standar pengamanan dan standar kemampuan
pelaksanaan pengamanan kepada Skk Migas.

c) Mengutamakan keselamatan dalam pelaksanaan tugas.

d) Menerima pembayaran kegiatan jasa sistem manajemen pengamanan dari


Skk Migas melalui rekening BENMA DIT PAMOBVIT Polda Riau.

c. Kegiatan Insidentil
1) Hak dan Kewajiban Skk Migas
a) Mengajukan permohonan bantuan pengamanan kepada Polda Riau terkait
dengan kegiatan insidentil.

b) Mendapatkan jasa kegiatan insidentil dari Polda Riau sesuai dengan


permintaan dariSkk Migas.

c) Melakukan pembayaran untuk bantuan kegiatan insidentil melalui rekening


Satker Dit Pam Obvit Polda Riau dan Satwil jajaran.

2) Hak dan Kewajiban Polda Riau

a) Memberikan bantuan pengamanan kepada Pihak Pertama terkait dengan


kegiatan insidentil.

b) Menerima biaya jasa bantuan kegiatan insidentil melalui rekening Satker Dit
Pam Obvit Polda Riau dan Satwil jajaran.

c) Menjunjung tinggi hak-hak azazi manusia dalam pelaksanaan tugas


pengamanan.

d) Mengutamakan keselamatan dalam pelaksanaan tugas.

Hal-10
SKK Migas Polda Riau
2. PENANGGUNG JAWAB

Penanggung jawab penyelenggaraan Perjanjian Kerjasama ini dilaksanakan Skk


Migas dan Polda Riau dengan menunjuk wakil-wakilnya sesuai kebutuhan tugas
dan fungsi masing-masing yaitu:

a. SKK Migas menunjuk Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut.

b. Polda Riau menunjuk Kepala Biro Operasi Polda Riau.

3. Administrasi dan Anggaran

a. Administrasi

1) Administrasi yang berhubungan dengan kegiatan pengamanan mengacu


pada aturan dan ketentuan yang berlaku pada Skk Migas dan Polda Riau.

2) Administrasi terhadap kasus-kasus pelanggaran Hukum/tindak Pidana,


menggunakan administrasi yang dikeluarkan oleh Polda Riau serta
Administrasi lain sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan.

3) Setiap Kegiatan yang dilaksanakan selalu dilengkapi dengan Administrasi


daftar hadir dan didukung surat Perintah bagi anggota yang melaksanakan
kegiatan, sedangkan dalam Kondisi darurat/insidentil Surat Perintah dapat
disusulkan segera untuk melengkapi administrasi.

b. Anggaran

1) Pembayaran jasa pengamanan dan system manajemen pengamanan


melalui rekening bendahara penerimaan Dit Pam Obvit Polda Riau dan
Satwil.

2) Setelah selesai melaksanakan pekerjaan selama satu bulan, Polda Riau


menyerahkan dokumen tagihan kepada Skk Migas atau yang mewakili.

Hal-11
SKK Migas Polda Riau
3) Setelah dokumen dinyatakan lengkap, Skk Migas atau yang mewakili akan
melakukan pembayaran kepada rekening yang ditunjuk oleh Polda Riau,
sebagai berikut:

a) Polda Riau : BNI Rek. No. 5052-5209-2

b) Polresta Pekanbaru : BRI Rek. No. 0170-01-001421-30-1

c) Polres Rokan Hulu : BRI Rek. No. 1099-01-000019-30-6

d) Polres Rokan Hilir : BRI Rek. No. 0002-01-000181-30-5

e) Polres Siak : BRI Rek. No. 0666-01-000023-30-5

f) Polres Kampar : BRI Rek. No. 0268-01-000509-30-7

g) Polres Bengkalis : BRI Rek. No. 0560-01-000105-30-9

h) Polresta Dumai : BRI Rek. No. 0159-01-000495-30-7

4) SKK Migas atau yang mewakili akan melakukan pembayaran kepada Polda
Riau selambat-Iambatnya 12 (dua belas) hari kalender sejak diterimanya
Tagihan secara lengkap dari Polda Riau dengan lampiran-lampiran sebagai
berikut:

a) Surat Perintah Tugas.

b) Daftar Nominatif Pembayaran (sesuai dengan Sprintgas dan absensi).

c) Laporan hasil pekerjaan.

d) Surat permintaan pembayaran.

e) 1 (satu) asli dan 3 (tiga) salinan kuitansi.

Hal-12
SKK Migas Polda Riau
5) SKK Migas dan Polda Riau sepakat bahwa bukti transfer tersebut berlaku
sebagai bukti yang sabatas pembayaran yang dilakukan oleh Skk Migas atau
yang mewakili kepada Polda Riau.

a) Pembayaran jasa kegiatan insidentil melalui rekening Satker Dit Pam Obvit
Polda Riau dan Satwil.

b) Untuk pembayaran akhir tahun kepada Polda Riau, dibayarkan pada setiap
tanggal 27 Desember.

4. Pajak

a. Segala pajak yang timbul dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini akan menjadi
tanggung jawab masing-masingLembaga Skk Migas dan Polda Riau.

b. Ketentuan mengenai perpajakan tunduk pada seluruh ketentuan yang berlaku di


Indonesia.

5. Sosialisasi

a. Pelaksanaan Sosialisasi terlebih dahulu dilakukan deseminasi, yaitu


memeberikan Permahan tentang Nota kesepahaman dan Pedoman kerja
terhadap Pelaksana sosialisai dengan dilakukan rapat persiapan yang dihadiri
oleh perwakilan dari SKK Migas dan Polda Riau untuk membahas, Tim
Pelaksana, Narasumber, Peserta dan Materi.

b. Kedua Lembaga secara bersama-sama menyusun dan melaksanakan Program


Sosialisai Penyelenggaraan Pengamanan dan Penegakan hukum pada kegiatan
wilayah Kerja Skk Migas, dalam satu Tim kerja yang terdiri atas perwakilan
kedua Lembaga Skk Migas dan Polda Riau.

c. Memeberikan Penjelasan tentang Pengetahuan dan Pemahan Soisalisai Nota


Kesepahaman maupun Pedoman kerja tentang Pengamanan dan Penegakan
hukum pada kegiatan Kerja Skk Migas, serta mekanisme yang diatur dalam
ketentuan Perundang-undangan.

d. Setelah melakukan sosialisai secara bersama-sama melakukan evaluasi


terhadap hasil penyelenggara yang mencakup Masalah dan kendala serta tindak

Hal-13
SKK Migas Polda Riau
lanjut penanganannya, kemudian dilaporkan kepada kepala Skk Migas dan
Polda Riau (Biro Operasional).

Bab IV

Penutup

1. Jangka Waktu

a. Jangka waktu Perjanjian Kerjasamaini terhitung mulai tanggal Penandatanganan


sampai dengan tanggal 30 September 2021.

b. Jangka Waktu Perjanjian ini dapat diperpanjang dan/atau berakhir lebih awal
atas kesepakatan Skk Migas Dan Polda Riau sesuai dengan kebutuhan dan
pertimbangan lainnya.

Pemberitahuan perpanjangan jangka waktu Kontrak kerja sama ini disampaikan


olehSkk Migas kepada Polda Riau secara tertulis sekurang-kurangnya 3 (tiga)
bulan sebelum Kontrak kerja sama berakhir.

2. Ketentuan Lain

a. Perjanjian Kerjasama ini diatur, di interpretasikan, dan tunduk kepada peraturan


perundang-undangan dan ketentuan hukum Republik Indonesia.

b. Dalam hal terjadi perubahan nomenklatur kelembagaan dari Skk Migas dan
Polda Riau yang disebabkan oleh adanya perubahan peraturan perundang-
undangan, seluruh ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.

c. Dalam pelaksanaan pekerjaan pengamanan untuk memenuhi Perjanjian ini maka


Polda Riau akan sepenuhnya mematuhi peraturan yang berlaku di Industri
perminyakan pada umumnya dan wilayah kerja Blok Rokan pada khususnya.

Hal-14
SKK Migas Polda Riau
d. Setiap perubahan, modifikasi atau pengaturan lebih lanjut terhadap hal-hal yang
tidak atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini harus disetujui
secara tertulis oleh Skk Migas dan Polda Riau serta dibuat dalam bentuk
addendum.

e. Apabila terjadi perbedaan Pendapat atau perselisiahn antara Skk Migas dan
Polda Riau sehubungan dengan Perjanjian kerja sama ini, menyelesaikan terlebih
dahulu secara Musyawarah dan Mufakat dalam kurun waktu 1 (satu) bulan.

3. Pemberitahuan

Setiap surat-menyurat, komunikasi atau korespondensi dalam pelaksanaan


Perjanjian akan diberitahukan atau disampaikan oleh salah satu Lembaga Skk
Migas dan Polda Riau pada alamat seperti tercantum di bawah ini:

Polda Riau Email :


Kepolisian Negara Republik u.p. Kepala Biro Operasi Polda Riau
Indonesia biroops_poldariau06@yahoo.co.id
Daerah Riau - PropinsiRiau Telepon : (021) 29241607
Faks : (021) 29249986
Jalan Sudirman No. 235
Pekanbaru u.p. Kepala Departemen Sekuriti
SKK Migas (Satuan Kerja Khusus KKKS Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi ) Minyak Dan Gas Bumi
email : sekuriti@skkmigas.go.id
Wisma Mulia cc. Kepala Perwakilan SKK Migas
Wilayah Sumbagut
Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 42 email :
Jakarta Selatan 12710
u.p. Dir Pam Obvit Polda Riau
ditpamobvitpoldariau@yahoo.com
28114
Telepon : (0761) 24424
Faks : (0761) 24424

Hal-15
SKK Migas Polda Riau
16

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup,
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani di
Pekanbaru pada hari dan tanggal tersebut diatas dan dibuat dengan semangat
kerjasama yang baik, untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh Skk Migas dan Polda
Riau.

DEPUTI DUKUNGAN BISNIS KEPALA KEPOLISIAN DAERAH RIAU

SKK MIGAS

....................... Drs. NANDANG,M.H

...................... INSPEKTUR JENDERAL POLISI

Hal-16
SKK Migas Polda Riau

Anda mungkin juga menyukai