Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

1 Identifikasi Masalah dalam Pembelajaran Anak Usia Dini

Nama Guru : Riza Fahmi Sukmawati


Asal Institusi : TK Islam Bakti II Gagaksipat

Petunjuk:
Silakan identifikasi masalah-masalah pembelajaran yang mungkin terkait
dengan penanganan siswa bermasalah dan berkebutuhan khusus,
membangun relasi dengan siswa, melakukan disiplin positif, pemberian
feedback, metode pembelajaran, masalah motivasi, materi HOTS (High Order
Thinking Skills), literasi numerasi, miskonsepsi, pemanfaatan teknologi
dalam pembelajaran, asesmen, interaksi dengan orang tua siswa,
menggunakan model-model pembelajaran inovatif, dan masalah terkait
lainnya yang menjadi tugas keseharian guru berdasarkan pengalaman Anda
saat menjadi guru.

No Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi Masalah


Permasalahan Diidentifikasi
1 Literasi Kemampuan siswa Berdasarkan hasil obeservasi
Numerasi kelompok B dalam yang saya lakukan selama
mengenal hampir satu semester ini
keaksaraan awal kemampuan siswa kelompok
belum B dalam mengenal
berkembang keaksaraan awal belum
sesuai harapan. berkembang sesuai harapan.
Hal ini dibuktikan ketika
siswa menuliskan huruf a, e
atau g sebagian besar siswa
masih terbalik-balik. Selain
itu siswa masih bingung
ketika membedakan huruf b
dan d, baik itu secara lisan
ataupun tulis, anak-anak
masih perlu bimbingan secara
terus menerus. Hal ini juga
diperkuat dengan hasil
wawancara dengan rekan
kerja saya bahwasanya
memang betul anak-anak
masih bingung dalam
mengenal lambang huruf
seperti huruf p dan q.
Literasi Belum Berdasarkan hasil
Numerasi berkembang pengamatan yang saya
secara optimal lakukan selama 5 bulan
kemampuan siswa terakhir ini kemampuan
Kelompok B dalam siswa kelompok B dalam
mengenal lambang mengenal lambang bilangan
bilangan 1-10 1-10 belum berkembang
optimal. Hal ini dibuktikan
sebagian siswa kelompok B
ketika kegiatan menghitung
dan mengurutkan lambang
bilangan 1-10 dengan
menggunakan media Loose
Part seperti batu krikil/tutup
botol anak-anak belum
melakukannya dengan benar.
Anak-anak masih salah serta
terbalik – balik mengurutkan
lambang bilangan 1-10 dan
salah dalam menghitung
jumlah bendanya. Hasil
wawancara dengan rekan
sejawat juga menunjukkan
hasil yang sama. Rekan saya
mengatakan bahwa anak-
anak belum bisa
mengurutkan lambang
bilangannya serta salah
ketika menghitung jumlah
benda pada angka 9 dan 10.
Literasi Kurangnya Berdasarkan hasil observasi
Numerasi kemampuan siswa yang saya lakukan di
Kelompok B dalam kelompok B selama seminggu
mengenal pola terakhir ini, menunjukkan
ABC-ABC bahwa kemampuan anak
dalam mengenal pola ABC-
ABC belum berkembang
secara optimal. Hal ini
terbukti ketika anak
mengurutkan pola ABC-ABC
dengan menggunakan manik-
manik, 60% anak belum
mampu mengurutkan dengan
benar dan masih terbalik-
balik. Hasil wawancara
dengan rekan kerja saya
menunjukkan hasil yang
sama. Rekan kerja saya
mengatakan bahwa anak-
anak masih bingung
mengurutkan pola ABC-ABC
dengan benar, anak-anak
menyusunnya dengan acak-
acakkan.
Literasi Kemampuan siswa Berdasarkan hasil observasi
Numerasi kelompok B dalam yang saya lakukan di
mengenal Seriasi kelompok B selama sebulan
ukuran belum terakhir ini, menunjukkan
berkembang bahwa kemampuan anak
optimal dalam mengenal Seriasi
ukuran belum berkembang
secara optimal. Hal ini
ditunjukkan ketika anak-
anak melakukan kegiatan
mengurutkan Seriasi Ukuran
Tinggi-Rendah menggunakan
media balok, sebagian besar
anak-anak belum bisa
mengurutkan dengan benar
masih terbalik-balik, mereka
kesulitan dalam melakukan
hal tersebut. Hal ini diperkuat
dengan hasil wawancara
dengan rekan kerja saya,
rekan kerja saya mengatakan
bahwa anak-anak belum
maksimal ketika
mengurutkan seriasi ukuran
Besar-Kecil.
2 Penanganan Belum Berdasarkan hasil
Siswa berkembang pengamatan yang saya
Bermasalah secara optimal lakukan selama 5 bulan
kemampuan siswa terakhir ini kemampuan
kelompok B dalam siswa kelompok B dalam
kegiatan mewarnai kegiatan mewarnai belum
berkembang optimal. Hal ini
dibuktikan ketika anak-anak
melakukan kegiatan
mewarnai menggunakan
Crayon dengan media gambar
sederhana, sebagian besar
hasil mewarnai anak-anak
masih belum rapi, kreativitas
gradasi warna belum
maksimal dan kebersihan
hasilnya perlu ditingkatkan
lagi. Hal ini diperkuat dengan
hasil wawancara dengan
rekan kerja saya, bahwa
benar dalam kegiatan
mewarnai anak-anak hasilnya
belum rapi dan bagus,
bahkan ada siswa yang hanya
mencoret-mencoret
gambarnya.
Penanganan Kurangnya Berdasarkan hasil observasi
Siswa kemampuan anak yang saya lakukan di
Bermasalah Kelompok B dalam Kelompok B sebagian besar
kegiatan anak masih kesulitan dalam
menggunting kegiatan menggunting.
Sebagai contoh ketika
menggunting gambar
sederhana, hasil menggunting
anak-anak masih belum rapi
dan miring-miring. Hal ini
didukung dengan hasil
wawancara dengan teman
sejawat saya, yang
mengatakan bahwa sebagian
besar anak kelompok B masih
kesulitan ketika melakukan
kegiatan menggunting,
bahkan ada anak yang tidak
bisa menggerakkan
guntingnya.
3 Melakukan Kedisiplinan dan Berdasarkan hasil observasi
Disiplin Positif tanggung jawab yang saya lakukan di
anak Kelompok B kelompok B selama satu
belum semester ini, menunjukkan
berkembang bahwa Kedisiplinan dan
sesuai harapan. tanggung jawab anak
Kelompok B belum
berkembang sesuai harapan.
Hal ini ditunjukkan ketika
sedang Kegiatan Pembuka
kelas saat berdoa dan
murojaah hafalan, sebagian
besar anak tidak fokus dan
khusyuk dalam berdoa dan
murojaah hafalan, banyak
diantara mereka mengobrol
sendiri dengan teman
sebangkunya. Hasil
wawancara dengan teman
sejawat saya juga
menunjukkan hasil yang
sama. Teman sejawat saya
mengatakan bahwa anak-
anak belum optimal dalam
kegiatan pembuka kelas,
anak-anak sering asyik main
sendiri.
4 Menggunakan Belum optimalnya Berdasarkan hasil refleksi diri
model-model pemahaman guru yang dilakukan,
pembelajaran mengenai menunjukkan bahwa Guru di
inovatif penerapan model- lembaga kami belum optimal
model dalam menerapkan
pembelajaran pembelajaran model-model
inovatif inovatif. Kendala-kendala
yang di alami Guru yaitu
masih menerapkan metode
pembelajaran yang klasikal
belum berpusat pada anak.
Guru tidak kreatif dan
variatif dalam menerapkan
model pembelajaran di Kelas.
Guru masih menggunakan
lembar kerja dalam
kesehariannya, Guru belum
maksimal dalam menyiapkan
Alat peraga edukatif yang
menarik sehingga
kemampuan berpikir siswa
secara mandiri, kreatif dan
inovatif belum dikembangkan
secara optimal.
5 Asesmen Kurangnya Berdasarkan hasil refleksi diri
pemahaman Guru yang kami lakukan di
dalam lembaga kami, menunjukkan
menerapkan bahwa Guru di lembaga kami
asesmen masih belum bisa
Kurikulum menerapkan asesmen
Merdeka Kurikulum Merdeka. Guru
kesulitan dalam mengolah
penilaian yang ada, hal ini
terjadi karena belum adanya
pengalaman dan keterbatasan
pemahaman guru dalam
mengolah asesmen anak.

Catatan:
a. Identifikasi masalah pembelajaran yang tercantum di atas bersifat umum
dan dapat berbeda-beda dalam setiap konteks kelas.
b. Disarankan untuk mengadakan diskusi lanjutan dengan rekan guru dan
mempertimbangkan pengalaman pribadi serta kebutuhan spesifik di
lingkungan pembelajaran Anda.

Anda mungkin juga menyukai