Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fariko Adi Saputra

Npm : 21.11.1001.3408.038
Kelas : Akuntansi 01 Pagi

Perencanaan Audit secara keseluruhan dan program audit

Perencanaan audit merupakan jembatan untuk pekerjaan pengujian berupa prosedur-prosedur yang
akan dilakukan. Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan
lingkup audit yang diharapkan sehingga dengan perencanaan dan program audit yang matang, proses
audit sektor publik akan mampu merespons tantangan masyarakat, perubahan lingkungan di mana
audit dilakukan, dan kebutuhan stakeholder yang berbeda dalam proses demokrasi, semua dalam
parameter kemerdekaan mereka.

Perencanaan audit merupakan tahap yang vital dalam audit.


Perencanaan audit yang matang, akan sangat menentukan kesuksesan audit. Perencanaan audit yang
baik merupakan faktor penting bagi bukti audit (evidence) yang cukup dan kompeten pendukung isi
laporan audit.

Perancangan Program Audit


Setelah auditor menggunakan prosedur penilaian risiko untuk menentukan penekanan yang tepat
pada masing-masing dari empat jenis pengujian lainnya, program audit khusus bagi setiap jenis harus
dirancang.

Pada sebagian besar audit, auditor yang bertanggung jawab atas penugasan itu merekomendasikan
bauran bukti kepada manajer penugasan. Setelah bauran bukti tersebut disetujui, auditor yang
bertanggung jawab lalu menyusun program audit atau memodifikasi program yang sudah ada agar
memenuhi semua tujuan audit, dengan mempertimbangkan hal- hal seperti materialitas, bauran bukti,
risiko inheren, risiko pengendalian, dan setiap risiko kecurangan yang diidentifikasi, serta kebutuhan
akan audit yang terintegrasi bagi sebuah perusahaan publik.
Prosedur audit

Auditor mengikuti pendekatan empat langkah untuk mengurangi risiko pengendalian yang
diperkirakan.
1. Memberlakukan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi pada kelas transaksi yang diuji,
seperti penjualan
2. Mengidentifikasi pengendalian kunci yang dapat mengurangi risiko pengendalian setiap tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi.
3. Mengembangkan pengujian pengendalian yang tepat bagi semua pengendalian internal yang
digunakan untuk mengurangi penilaian pendahuluan atas risiko pengendalian di bawah maksimum
(pengendalian kunci)
4. Untuk jenis salah saji yang berkaitan dengan setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi,
rancanglah pengujian substantif atas transaksi yang tepat, dengan mempertimbangkan defisiensi
dalam pengendalian internal dan hasil yang diharapkan dari pengujian pengendalian pada langkah 3.

Prosedur analitis
1. Menentukan materialistis dan risiko
2. Memahami struktur pengendalian intern
3. Mengembangkan rencana dan program audit dan program audit yang menyeluruh
Selanjutnya, auditor perlu mengidentifikasi risiko yang relevan dalam entitas yang akan diaudit. Ini
melibatkan mengidentifikasi risiko kecurangan, risiko operasional, risiko keuangan, dan risiko lainnya
yang dapat mempengaruhi laporan keuangan. Auditor juga perlu memahami kontrol internal yang ada
dalam entitas dan mengevaluasi efektivitasnya dalam mengurangi risiko.

Setelah mengidentifikasi risiko, auditor dapat mengembangkan strategi audit yang sesuai. Ini
melibatkan menentukan tingkat materialitas, menentukan pendekatan audit yang akan digunakan,
dan menentukan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan audit. Auditor juga perlu
mengatur jadwal audit dan menentukan tim audit yang akan terlibat.

Anda mungkin juga menyukai