Anda di halaman 1dari 73

POWER TRAIN DAN UNDERCARRIAGE ALAT BERAT

POWER TRAIN DAN UNDERCARRIAGE ALAT BERAT

• APA ITU POWERTRAIN ?


• Power train adalah sekelompok komponen yang bekerja secara bersama untuk
mentransfer power dari sebuah sumber power atau dimana gaya tersebut
diproduksi menuju tempat yang digunakan untuk melakukan kerja.

• ENGINE – DAMPER - CLUTCT - TORQUE CONVERTER – UNIVERSAL JOINT –


TRANSMISI – BEVEL PINION - STEERING CLUTCH – STEERING BRAKE – SPROCKET
– TRACK
Gambar Powertrain
PETA KEDUDUKAN
Teknik Alat
Engine dan Unit Alat Berat
Berat
Damper
Kelistrikan dan Sistem
Kontrol Alat Berat Torque Converter (TC)

Hidrolik Alat Berat Clutch ( Direct Drive System)

Power Train & Undercarriage Transmission System (Manual


Alat Berat Type)

w Transmission System

Axle

Suspension System

Wheel dan Tire

Steering System

Brake System

Final Drive
Undercarriage
MATERI PEMBAHASAN DAMPER

• fungsi, jenis dan cara kerja Damper.


• Lokasi Damper
Definisi dan Fungsi Damper Alat Berat

• Damper dipasang pada flyWheel engine


• untuk menaikkan reliability / KEANDALAN dan durability / Daya
tahan
Prinsip Kerja
Klasifikasi Damper

• Spring Damper
• Damper ini menggunakan torsion spring untuk meredam getaran, dimana
disc diikatkan pada flyWheel sehingga begitu engine hidup Damper disc
langsung berputar
Rubber Damper
• Konstruksi Damper ini seperti terlihat pada gambar dibawah, dimana outer body
diikatkan ke flyWheel
• Shaft out put terpasang pada inner body (splined), sedangkan antara outer body
dan inner body dipasang rubber cushion.
• Tenaga engine dipindahkan ke flyWheel dan outer body, kemudian rubber
cushion meredam getaran engine. Tenaga engine kemudian diteruskan melalui
inner body ke output shaft. Dari sini, tenaga engine diteruskan melalui
coupling ke Torque converter
GLOSSARY
• Axle support : adalah komponen- komponen pendukung kerja dari poros Axle.
• Carrier roller : adalah bagian dari komponen Undercarriage yang terbentuk hampir
sama dengan track rolle
• Front idler : berfungsi untuk membantu menegangkan atau mengendorkan track
dan juga meredam kejutan
• Powertrain : yang terdapat pada alat berat merupakan rangkaian komponen atau
suatu Sistem yang meneruskan tenaga dari engine ke transmisi
• Recoil spring : berfungsi untuk meredam kejutan kejutan dari front idler.
Track adjuster berfungsi untuk mengatur kekencangan track
• Oval track Suspension: adalah suspense memberikan mesin stabilitas yang jauh lebih baik
serta digunakan pada loader dan excavator dengan lintasan
• Sprocket : berfungsi sebagai media penerus tenaga gerak ke track melalui bushing
GLOSSARY
• suspensi Axle solid : adalah suspense mengandalkan pergerakan ban untuk
menahan/ menyerap kejutan-kejutan jalan
• (track) : sebagai penggerak unit alat berat
• Track frame : merupakan tulang punggung dari pada Undercarriage
• Track roller : adalah bagian dari komponen Undercarriage yang berbentuk
menyerupai roda besi
• (Wheel ) : sebagai penggerak unit alat berat
• Engaged : suatu kondisi dimana susunan disc dan plate dalam keadaan
merapat.
• Engine : salah satu komponen utama pada sebuah alat berat yang berfungsi
sebagai sumber tenaga.
• Disengaged : suatu kondisi dimana susunan disc dan plate dalam keadaan merenggang.
• Clutch : disc dan plate yang tersusun diantara inner drum dan outer drum
Power train adalah sekelompok komponen yang bekerja secara
bersama untuk mentransfer power dari sebuah sumber power
atau gaya tersebut diproduksi menuju tempat digunakan untuk
melakukan kerja
Fungsi utama Power Train adalah:
• Menghubungkan dan memutuskan power dari Engine.
• Mengubah kecepatan dan torque.
• Mengubah arah.
• Menyamakan distribusi power ke roda penggerak
(Drive Wheel).
CLUTCH (Direct Drive System)
• Direct Drive artinya transmisi putaran dari penggerak
langsung dihubungkan dengan mesin yang digerakkan
dengan kopling tanpa perantara misalnya gearbox
atau fluid coupling.
DIRECT DRIVE SYSTEM
Direct Drive System terdiri atas 2 (dua).
Yang pertama :
Main clutch tipe spring,
• Struktur dan cara kerja Main clutch tipe spring,
• Tipe over center
• Sistem kontrol dan inertia brake
Yang kedua :
• Direct drive transmission yang meliputi
• Transmisi non constantmesh,
• Constantmesh,
• Synchromesh
• Dan sistem kontrolnya
Main Clutch Tipe Spring
• Struktur Main Clutch
• Main Clutch merupakan suatu komponen penghubung dalam
rangkaian penerusan tenaga (power train) pada suatu
kendaraan
• Clutch terletak diantara engine dan transmisi bertindak sebagai
penghubung ataupun pemutus daya/putaran dari engine ke
transmisi
• Main Clutch berdasarkan cara kerjanya dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Spring type
2. Over center type
Main Clutch Tipe Spring
• Pada spring type untuk engaged disc dan plate menggunakan tekanan dari
spring (spring loaded)
• pengoperasiannya digerakkan dengan pedal (untuk mendisengagedkan)
• Dibawah ini merupakan gambar susunan power train pada buldozzer yang
menggunakan main clutch
Dibawah ini merupakan gambar power train dan
main clutch spring type pada unit GD511A-1.
Main Clutch Spring Type pada GD511A-1
• Main clutch pada gambar dibawah termasuk wet type yang
mempunyai 2 disc (twin disc) spring type. Driven plate (disc) berada
diantara flywheel drive plate (plate) dan pressure plate yang ditekan
oleh tenaga dari spring.
• Disc pada tipe wet dibuat dari sintered alloy dengan koefisien gesek
yang besar. Bidang kontak permukaan disc dan plate dilumasi dengan
oli untuk menjaga terjadinya panas yang berlebihan sehingga umur
clutch lebih lama.
Sambungan Struktur Main Clutch
• Pada produk Komatsu, Unit yang menggunakan main clutch tipe
spring diantaranya adalah:
• D50A-16
• GD500-2
• GD510
• GD520 Series
1. FUNGSINYA :
Main Clutch merupakan suatu komponen penghubung dalam
rangkaian penerusan tenaga (power train) pada suatu kendaraan.
2. CARA KERJANYA :
Pada main clutch spring type untuk engaged disc dan plate
menggunakan tekanan dari spring (spring loaded) dan
pengoperasiannya digerakkan dengan pedal (untuk
mendisengagedkan).

3. DIPAKAI OLEH UNIT :


Unit yang menggunakan main clutch tipe spring diantaranya adalah
D50A-16, GD500-2, GD510 dan GD520 Series.
Dry Type Single Disc Clutch
• Nissan dan Scania merupakan unit lain
yang menggunakan main cluth spring type.
Pada Nissan terdapat beberapa jenis system
pemindahannya, yaitu Dry type single disc clutch,
Dry type multiple disc clutch,
wet type clutch dan fluid clutch.
Dry Type Single Disc Clutch
Main Clutch Tipe Over Center
• CARA KERJANYA :
• Pada over center type untuk engaged dan disenganged disc
dan plate menggunakan mekanisme komponen berupa link,
link weight dan roller.

• Untuk enganged dan disenganged pada tipe ini menggunakan


lever.

• Unit komatsu yang menggunakan main clutch over center type


diantaranya yaitu
• D40A,P-3, D60A,P-6, D80-12, D80-12 dan D150A-1.
Komponen Utama Main Clutch Over Center Type
Terdapat tiga posisi utama pada main clutch over center
type, yaitu posisi enganged, dead point dan disenganged.

• Main Clutch Enganged • Main Clutch at Dead Point • Main Clutch Disenganged
Sistem Kontrol
• Pedal
• Sistem kontrol pada unit komatsu yang menggunakan main clutch dibagi
menjadi dua yaitu pedal dan lever
• Pedal digunakan pada unit yang memakai clutch spring type dan untuk
meringankan operator dalam menginjak pedal maka digunakan single acting
booster
• Sedangkan lever digunakan pada unit yang memakai main clutch over center
type
• Untuk meringankan operator dalam menggerakkan lever maka pada unit
tersebut digunakan main clutch hydraulic booster tipe double acting.
SISTEM KONTROL PEDAL
SISTEM KONTROL LEVER
• Lever digunakan pada unit yang memakai main clutch over center
type
• Untuk meringankan operator dalam menggerakkan lever maka pada
unit digunakan main clutch hydraulic booster.
• Booster yang digunakan pada main clutch over center type adalah
double acting booster
• unit yang menggunakan booster ini diantaranya adalah D40A-3,
D60A-6, D60A-8, D80-12 dan D150A-1.
Main Clutch Hydraulic Control LEVER
Inertia Brake
• Pada saat perpindahan gigi transmisi (gear shifting),
input shaft transmisi masih berputar karena adanya sisa
putaran.
• Hal ini akan mengakibatkan beberapa kerusakan seperti
rusaknya roda gigi transmisi dan suara yang berisik.
• Untuk mengantisipasi permasalahan ini, unit dilengkapi
dengan inertia brake dibelakang dari main clutchnya.
• Inertia brake digerakkan oleh lever main clutch pada
operator seat, dengan menggerakkan main clutch lever
maka clutch akan disenganged, inertia brake akan aktif
dan interlock device pada transmisi tidak akan mengunci.
STRUKTUR INERTIA BRAKE
CARA KERJA
• Inertia brake digerakkan oleh lever main clutch pada operator seat,
dengan menggerakkan main clutch lever maka clutch akan
disenganged
• inertia brake akan aktif dan interlock device pada transmisi tidak akan
mengunci.
• Brake drum (11) yang fix dengan main clutch shaft (20) dikelilingi oleh
brake band (32), inertia brake diaktifkan dengan tertariknya brake
lever dan diikuti brake band
• sehingga lining brake akan bersinggungan dengan brake drum dan
akan menghentikan putaran sisa.
dibawah ini merupakan main clutch control
linkage pada D60-8.
Lokasi Transmission System Bulldozer
DIRECT DRIVE TRANSMISSION
• Transmisi pada unit yang menggunakan main clutch adalah transmisi mekanis.
• Transmisi mekanis dibagi menjadi tiga macam yaitu :

1. Non constantmesh transmission (sliding mesh transmission),


2. Constantmesh transmission dan
3. Synchromesh transmission.
DIRECT DRIVE TRANSMISSION
Transmisi Non Constantmesh
Struktur Transmisi Non Constantmes
• Pada unit yang menggunakan main clutch
(direct drive system) tenaga dari engine
disalurkan melalui flywheel ke main clutch,
ketika main clutch enganged maka tenaga
disalurkan ke transmisi.
• Pada bulldozzer tenaga dari transmisi
diteruskan ke bevel gear, kemudian ke steering
clutch dan akhirnya menuju ke final drive
menggerakkan sprocket untuk menjalankan unit.
1. Non Constantmesh Transmission
• Struktur non constantmesh transmission terdiri dari gear yang spline pada
shaftnya dan berputar bersama. Yoke terpasang pada groove yang terdapat pada
gear untuk menggerakkannya.
• Gear tersebut dapat digerakkan sepanjang shaft untuk berhubungan (mesh)
dengan gigi pada shaft yang lainnya.
GAMBAR : 1. NON COSTANTMESH TRANSMISSION
1. NON COSTANTMESH TRANSMISSION
• Salah satu unit yang menggunakan transmisi non constanmesh adalah
D50A-16,
• transmisi ini terdiri tiga shaft yaitu main shaft,
• countershaft dan
• intermediate shaft yang dilengkapi dengan gigi-gigi di tiap shaftnya.
• Dibawah ini merupakan struktur transmisi D50-16:
GAMBAR : 1. NON COSTANTMESH TRANSMISSION

Salah satu unit yang menggunakan transmisi non


constanmesh adalah D50A-16,
. Intermediate Shaft
transmisi ini terdiri tiga shaft yaitu
1. Main shaft,
2. Countershaft dan
10. Main Shaft
3. Intermediate shaft

Yang dilengkapi dengan gigi-gigi di tiap shaftnya.


Disamping kanan ini merupakan struktur transmisi 15. Countershaft

D50-16:
2. Struktur Transmisi Constantmesh
• Pada transmsi tipe constantmesh driven gear pada splined shaft selalu
berhubungan dengan drive gearnya sehingga selalu berputar, perputaran driven
gear tidak memutarkan shaftnya
• Perputaran driven gear akan diteruskan ke shaft apabila coupling sudah
dipindahkan dengan sempurna sampai clutch hub terhubung dengan shaftnya
sehingga driven gear dapat memutarkan shaft.
2. CONSTANTMESH TRANSMISION

Transmisi pada unit yang


menggunakan main clutch adalah
transmisi mekanis, transmisi mekanis
dibagi menjadi tiga macam yaitu

1. Non constantmesh transmission


(sliding mesh transmission),

2. Constantmesh transmission dan

3. Synchromesh transmission.
Salah satu unit yang menggunakan transmisi constanmesh adalah D60A-
6, dibawah ini merupakan struktur transmisi D60A-6:
2. CONSTANTMESH TRANSMISION
Forward 1st Speed / maju speed 1
GAMBAR : 1. CONSTANTMESH TRANSMISION
Reverse 1st Spee / mundur speed 1
2. CONSTANTMESH TRANSMISION
Forward 5th Speed / maju speed 5
2. CONSTANTMESH TRANSMISION
• Pada transmisi constantmesh gear-gearnya sudah berhubungan
akan tetapi tidak memutarkan main shaft (output shaft), untuk
meneruskan putaran ke mainshaft dengan menggunakan
pergerakan coupling gear.
• Coupling gear dapat sliding terhadap hub dan guide gear
sehingga perpindahan gear pada tipe ini lebih bagus
dibandingkan dengan tipe transmisi non constantmesh,
• selain itu gear yang digunakan berbentuk helical yang akan
meningkatkan durability dari gear itu sendiri.
CONTOH : HELICAL GEAR
Pelajaran 3: Transmisi Synchromesh

• Struktur Transmisi Synchromesh


• Pada dasarnya synchromesh transmission sama dengan
constant mesh transmisi.
• Synchromesh merupakan komponen dalam gearbox
transmission yang berfungsi untuk membantu dalam
melakukan proses perpindahan kecepatan (gear shifting),
GESER
• Apabila dibandingkan dengan transmisi sliding dan
constant mesh,
Pelajaran 3: Transmisi Synchromesh
• Synchromesh transmission mempunyai keuntungan
yaitu dapat memindahkan kecepatan tanpa harus
berhenti terlebih dahulu.
• Sebuah synchronizer digunakan agar pada saat gear
shifting lebih lembut dan tidak berisik. Synchromesh
transmission biasa dipakai pada automobile termasuk
pada unit Nissan dan Scania.
Pelajaran 3: Transmisi Synchromesh
1. Pada umumnya synchromesh tidak
digunakan untuk speed satu,
mundur dan crawler gear (khusus
pada scania),

2. akan tetapi synchromesh digunakan


pada speed dua sampai speed yang
paling tinggi. Berdasarkan text book
yang dikeluarkan UD Nissan
Pelajaran 3: Transmisi Synchromesh
• Transmisi yang menggunakan synchromesh dibagi menjadi dua jenis,
diagramnya adalah sebagai berikut:
Pelajaran 4: Sistem Kontrol Pada Transmisi

Control System pada D70LE-


Shifter Fork
Shifter fork duduk pada shift fork shaft, fungsinya adalah sebagai berikut:
• Memindahkan atau menggeser roda gigi pada transmisi sliding mesh.
• Memindah atau menggeser coupling gear pada transmisi constant mesh.
• Memindah atau menggeser clutch hub sleeve pada transmisi synchromesh.
Gear Shift Leve
• Pergerakan dari shifter fork diatur oleh gear shift lever yang terdapat di dekat
operator seat. Gear shift lever berfungsi untuk menggerakkan shifter fork shaft
sehingga shift fork dapat berpindah posisi.
• Gear shift lever digerakkan oleh operator. Gear shift lever dapat digerakkan ke
kanan-kiri maupun depan belakang untuk menentukan kecepatan dari bulldozer.
Double Mesh Preventive Device (DMPD)
• Double mesh preventive device berfungsi untuk menghindarkan dua
gigi kecepatan berhubungan secara bersamaan. Apabila hal ini terjadi
akan merusak transmisi. Double mesh preventive device
diklasifikasikan menjadi gate type dan pin type.
• Gate bergerak melintang terhadap shifter fork shaft. Gate shift lever
bergerak memanjang, arah shifter fork shaft untuk menggerakkan
gate.
Gate type
• Gate bergerak melintang terhadap shifter fork shaft. Gate shift lever
bergerak memanjang, arah shifter fork shaft untuk menggerakkan
gate.
• Pada tipe ini, shifter fork shaft yang tidak dipakai akan dikunci oleh
gate, sedangkan shifter fork shaft yang akan digeser tidak terkunci
oleh gate
Pin type
• Tipe kedua DMPD yaitu dengan menggunakan pin untuk mengunci
shifter fork shaft supaya tidak terjadi dua buah gigi kecepatan
berhubungan (mesh).
• Mekanisme pengunciannya dengan menggunakan groove rounding
pada ujung shifter fork shaft (A, B dan C) dengan dilengkapi tiga pin
(X, Y dan Z)
Pin type
• Apabila salah satu shifter fork shaft digerakkan (misalnya shifter fork shaft B)
maka shaft B akan bergerak ke bawah dan mendorong dua buah pin (Pin X ke
kiri dan Pin Z ke kanan). Pada kondisi ini shifter fork shaft A dan C terkunci oleh
pin (tidak dapat digerakkan) sampai shifter fork shaft B kembali ke posisi
semula (netral). Shifter fork shaft B yang sudah kembali ke posisi
Pin type
• Shifter fork shaft B yang sudah kembali ke posisi semula sehingga shifter fork
shaft yang lainnya dapat digerakkan (misal shifter fork shaft A ). Pada keadaan
seperti ini maka Pin X akan bergerak ke arah kanan yang selanjutnya mengunci
shifter fork shaft B. Selain itu, pada saat Pin X bergerak kearah kanan akan
mendorong pin Y dan pin Z ke arah yang sama. Pin Z ini akan mengunci Shifter
Fork Shaft C.
Interlock Device
• Transmisi harus dilengkapi dengan peralatan yang digunakan untuk
menghindari lepasnya hubungan gigi kecepatan karena pengaruh dari
getaran. Peralatan tersebut disebut sebagai interlock device yang
dikontrol oleh suatu linkage-linkage yang berhubungan dengan main
clutch dan inertia brake.
Interlock device
• Pada bulldozer, dipasang interlock device yang berfungsi untuk :
• Mencegah bergerak shifter fork shaft dengan sendirinya karena pengaruh
getaran. Sehingga dapat menghindar lepas hubungan (mesh) roda gigi
kecepatan ataupun roda directional.
• Mencegah pemindah gigi arah (maju atau mundur) ataupun tingkat kecepatan
pada transmisi tanpa mengoperasikan lever ataupun pedal clutch terlebih
dahulu.
TORQUE CONVERTER
Definisi Torque converter
• Torque converter adalah suatu komponen power train yang bekerjanya secara
hidrolis.
• Fungsi utamanya tidak jauh berbeda dengan main Clutch / kopling, sehingga
Torque converter sering disebut juga fluid Clutch.

Konstruksi Torque converter


Torque converter
• Torque converter dipasang antara engine dan transmisi, berfungsi
memindahkan tenaga engine ke transmisi. Dimana tenaga mekanis
menjadi tenaga kinetis ( Oil flow ), yang selanjutnya output shaft
Torque converter digerakkan oleh energi kinetis dari oil flow tersebut.
• Torque converter dapat memindahkan tenaga engine ke transmisi
secara halus, tidak berisik dan tidak ada shock, yaitu dengan
menggunakan oli sebagai media perantara. Sehingga tidak
menimbulkan benturan - benturan yang keras pada roda gigi dan
poros transmisi dan apabila unit mendapat benturan atau beban
kejutan pada attachmentnya tidak akan diteruskan ke engine.
Torque converter
• Sebaliknya, vibrasi yang mungkin timbul pada setiap perubahan torque engine,
akan diserap oil flow dalam Torque converter. Ditinjau dari kebutuhan unitnya,
• Torque converter memiliki keunggulan utama yang tidak diperoleh dari jenis -
jenis komponen pemindah tenaga yang lain. Dimana torque output dapat
berubah secara otomatis disesesuaikan dengan besar kecilnya beban unit, tanpa
mengubah putaran dan torque engine.
• Torque converter dipasang antara engine dan transmisi, berfungsi memindahkan
tenaga engine ke transmisi. Dimana tenaga mekanis menjadi tenaga kinetis ( Oil
flow ), yang selanjutnya output shaft Torque converter digerakkan oleh energi
kinetis dari oil flow tersebut.
Fungsi Torque converter
• Torque converter sebagai kopling otomatis
• Meningkatkan momen yang dihasilkan oleh mesin
• Meredam getaran atau kejutan dari mesin
• Meratakan putaran mesin
Cara kerja Torque converter
• Jika impeller pump berputar oleh putaran engine dan pada celah-celahnya
penuh dengan oli, maka impeller pump akan menghasilkan oilflow dalam
bentuk energy kinetis dan masuk ke celah-celah turbin.
• sehingga turbin akan berputar dan menggerakkan output shaft.
Sisa oilflow yang masih mempunyai energy kinetis dari turbin akan mengalir
masuk ke celah-celah stator dan selanjutnya mengalir ke arah
impeller pump berputar.
• Jika oli tidak ada atau kurang di dalam Torque converter, maka turbin tidak
dapat berputar dan tidak akan ada tenaga dari engine yang dipindahkan
ke output shaft
Klasifikasi Torque converter

• Torque converter Type Single Phase


• Torque converter Type Double Phase
• Torque converter Type Triple Phase
• Torque converter White Lock Up Clutch
RANGKUMAN
• Torque converter adalah suatu komponen power train yang bekerjanya secara
hidrolis. Fungsi utamanya tidak jauh berbeda dengan main Clutch / kopling,
sehingga Torque converter sering disebut juga fluid Clutch.

• Cara kerja Torque conventer jika pump diputar, dan pada sudu - sudunya penuh
oli, maka pump akan menghasilkan oil flow dan masuk ke sudu - sudu turbin,
dan turbin akan ikut berputar. Sisa oil flow yang dari turbin mengalir masuk ke
sudu - sudu stator, selanjutnya mengalir ke arah mana pump berputar.

• Jika Torque converter kekurangan oli maka turbin tidak dapat berputar dan
tenaga engine tidak dapat dipindahkan ke Transmisi.
SKEMATIK TORQUE CONVERTER
• Pada umumnya torque converter mempunyai tiga bagian utama, yaitu:
• pump (impeller),
• turbin (runner)
• dan stator (reactor).
• Pump dihubungkan dengan flywheel oleh drive case dan digerakkan
langsung oleh engine, menghasilkan energi kinetis pada oli dalam torque
converter
• Turbin dipasang tetap pada out put shaft, dimana sudu turbin menerima
energi kinetis (oil flow) dari pump yang kemudian mengubahnya menjadi
energi mekanis.
• Stator dipasang pada shaft yang tetap pada case (Housing).
REGULATOR VALVE
• Dalam hal ini kita mengenal dua buah valve, yaitu: torque converter
relief valve dan torque converter regulator valve. Torque converter
relief valve ditempatkan pada sisi inlet dari torque converter

• Torque converter relief valve ditempatkan pada sisi inlet dari torque
converter, dimana berfungsi untuk membatasi tekanan maksimum
yang akan masuk ke dalam torque conver.

• Torque converter regulator valve: Berfungsi mencegah terjadinya


gelembung – gelembung udara pada oli di dalam torque converter
akibat perbedaan tekanan udara didalam torque converter dan udara
luar.

Anda mungkin juga menyukai