Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN & ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU “L” DENGAN HPP PRIMER


NIFAS PATOLOGIS

Di BPS
Ny. Lely Cristiana, Amd. Keb
Desa Sobontoro Kec. Boyolangu
Kabupaten Tulungagung

Oleh :

APRILIA SUHARLIN NINGSIH


(Bd.DH.2006.02)

AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI


2009
LAPORAN PENDAHULUAN
HEMORAGI POST PARTUM PRIMER

I. Pengertian
 Haemoragi post parfum / perdarahan pasca persalinan atau kehilangan darah melebihi
500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.
 Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah
persalinan berlangsung
 Haemoragi post partum dibagi menjadi 2:
Perdarahan post partum primer (early post partum hemoragia)
Adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir
Perdarahan post partum sekunder (late post partum hemoragia)
Adalah perdarahan yang terjadi setelah 24 jam, biasanya antara hari ke-5 sampai hari
ke-15 post partum

II. Etiologi
 Atonia uteri
Fe. Predisposisi terjadi atonia uteri:
Umur à terlalu tua / muda
Paritas à multipara/ grandemultipara
Partus lama, partus terlantar
Uterus terlalu renggang dan besar (gemeli, hidramnion, janin besar)
Kelainan pada uterus (myoma uteri)
Fe. Sosio ekonomi
 Retensio placenta
 Sisa placenta dan selaput ketuban
 Jalan lahir robekan perineum, vagina, serviks, rahim
 Inversio uteri
 Ruptura uteri
 Gangguan sistem pembekuan darah
 Fe. Predisposisi
Riwayat HPP sebelumnya
Perdarahan antepartum
Jarak persalinan pendek, kurang dari 2 tahun
Kelainan uterus
Persalinan yang dilakukan dengan tindakan à pertolongan kala uri sebelum waktunya,
pertolongan persalinan atau dukun, persalinan dengan tindakan paksa
Partus presitatus
Placenta previa

 Robekan Perineum (Ruptur Perinei)


I. Pengertian
Laserasi adalah robekan atau terputusnya kontinuitas jaringan
Laserasi spontan adalah robek atau terputusnya konuitas jaringan yang terjadi secara
tidak sengaja.
II. Klasifikasi laserasi
a. Derajat I, terjadi robekan pada:
Mukosa vagina
Fourchete posterion
Kulit perineum
b. Derajat II, terjadi robekan pada:
Mukosa vagina
Fourchete posterion
Kulit perineum
Otot perineum
c. Derajat III, terjadi robekan pada:
Mukosa vagina
Fourchete posterion
Kulit perineum
Otot perineum
Otot spingter ani external
d. Derajat IV, terjadi robekan pada:
Mukosa vagina
Fourchete posterion
Kulit perineum
Otot perineum
Otot spingter ani external

III. Etiologi Kaserasi Spontan


a. Kepala janin terlalu cepat keluar
b. Persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya
c. Sebelumnya pada perineum terdapat banyak jaringan perut
d. Persalinan distosia bahu

IV. Penanganan
Laserasi à dijahit, dilakukan perawatan perineum yang baik dan tepat maka:
Tidak terjadi infeksi
Meningkatkan penyembuhan perineum
Mengurangi ketidaknyamanan pada perineum

V. Atonia Uteri
Diagnosis kerja atonia uteri:
 Dilakukan pemasangan infus dan pemberian uterotenikol, lakukan kom bimanual.
 Plasenta lahir lengkap (bila ada indikasi plasenta masih tertinggal lakukan sisa
plasenta) dan tidak ada laserasi jalan lahir.
 Infus darah bila sangat diperlukan
 Uji beku darah (lihat solusio plasenta) untuk konfirmasi sistem pembekuan
 Bila tindakan diatas telah dilakukan tetapi masih terjadi perdarahan tindakan spesifik
(lihat bagian prosedur klinik) sebagai berikut:
Fasilitas/ pelayanan kesehatan dasar:
- Kompresi bimanual eksternal
Tekan uterus, melalui dinding abdomen dengan jalan saling mendekatkan kedua
telapak tangan yang melingkupi uterus. Pantau aliran darah yang keluar, bila
perdarahan berkurang, kompresi diteruskan, pertahankan sehingga uterus dapat
kembali berkontraksi/ dibawa ke fasilitas kesehatan rujukan. Bila belum berhasil,
coba dengan kompresi bimanual internal
- Kompresi bimanual internal:
Uterus ditekan diantara telapak tangan pada dinding abdomen ditinjau dengan
dalam vagina untuk menjepit pembuluh darah di dalam miometrium sebagai
pengganti mekanisme kontraksi). Perhatikan perdarahan yang terjadi, pertahankan
kondisi ini, bila perdarahan berhenti/ berkurang, tunggu hingga uterus
berkontraksi kembali. Apabila perdarahan tetap terjadi, cobakan kompresi aorta
abdominalis.
- Kompresi Aorta Abdominalis:
Raba arteri fermoralis dengan ujung jari tangan kiri, pertahankan posisi tersebut.
Genggam tangan kanan kemudian tekankan pada daerah umbilikus, tegak lurus
dengan sumbu badan, hingga mencapai kolumna intebralis. Penekanan yang tepat,
akan menghentikan atau sangat mengurangi denyut arteri femoralis. Lihat hasil
kompresi dengan memperhatikan perdarahan yang terjadi.
- Rumah sakit rujukan
- Ligasi arteri uterina dan ovarika
- Histerektomi
POHON MASALAH
Gravida

Inpartu

Kala I

Kala II

Kepala janin terlalu Persalinan tidak Terdapat jaringan Distosia bahu


cepat lahir dipimpin dnegan perut pada
baik perineum

Laserasi spontan

Terdapat luka pada jalan lahir

Perdarahan > 500 ml

HPP à Dx Kebidanan

Perdarahan Cemas Plasenta terlepas

Hb < 10gr% Luka pada uterus

Konjungtiva pucat Personal higiene


kurang

Anemia Masalah

- Infus Pusing
- Tranfusi Demam
- Suplemen zat
besi Penjelasan dan Infeksi nifas à Personal hygiene
- Selama 90 hari pengertian

kebutuhan Antibiotik kebutuhan


ATONIA UTERI

Paritas Kadar Hb
Partus lama Jenis dan uji silang darah
Dengan uterus Nilai fungsi pembekuan
Rasio plasenta
Massase uterus dan kompresi bimanual
Oksitosin IU IM dan infus 20 IU dalam 50 ns/RL 40 tetes guyur
Infus untuk restorasi cairan dan jalur obat esensial

Perdarahan terus Identifikasi sumber


berlangsung perdarahan, hasilnya:
- Hematoma parametrial
- Ruptura uteri
Uterus tidak - Inversio uteri
berkontraksi - Sisa fragmen plasenta
- koogulopati

Kompresi bimanual
Kompresi aorta abdoominalis
Tekan segmen bawah/ aorta abdominalis
Pemberian misoprostal 400 mg rektal

Hasil

Tidak berhasil

Tampon uterus
Rujuk

Ligasi arteri uterina dan ovarika

Kontrol Perdarahan
Masih berlangsung

Infus Tainfus

Tindak lanjut dan Histerektomi


Evaluasi ketat
Intervensi Umum
Dx / Msl / Rasional
Tgl/Jam Intervensi
Keb
DX : Tujuan :
P….. dengan - Perdarahan segera berhenti.
perdarahan
Kriteria : - KU baik
post partum
- Perdarahan (+)
- Lemas (-)
- UC : baik / keras
Intervensi :
1. Lakukan pemeriksaan 1. Deteksi dini adanya

TTV komplikasi dan


mengetahui tanda-
tanda syok
2. merangsang
2. Lakukan masase fundus kontraksi uterus
uteri. dan mengeluarkan
bekuan darah
karena bekuan
darah yang
terperangkap
diuterus akan
menghalangi
kontraksi uterus
yang efektif.
3. membuat
3. beri uterotonika
kontraksi uterus.
4. mencegah syok
4. pasang cairan infus RL
dan mengganti
cairan yang hilang
bersama darah,
keringat dan
nafas.
5. lakukan kateterisasi 5. dengan blas penuh
akan
mempengaruhi
UC.

6. periksa kelengkapan 6. mengetahui


plasenta apakah ada
kofiledon dan
selaput plasenta
yang tertinggal
dalam uterus.
7. periksa kemungkinan
7. dapat diketahui
adanya robekan pada
penyebab
seviks, vagina, perineum
perdarahan dan
dapat segera
mengambil
tindakan.
8. lakukan eksplorasi
8. mengeluarkan
bekuan darah dan
selaput ketuban
yang dapat
mempengaruhi
kontraksi uterus.
9. lakukan kompresi
9. kompresi uterus
bimanual interna
ini memberikan
tekanan langsung
pada pembuluh
darah di dalam
dinding uterus dan
merangsang
mioma uteri
10. lakukan kompresi kontraksi.
bimanual eksternal 10. KBE akan
membantu uterus
berkontraksi dan
menekan
pembuluh darah
11. beri terapi (Fe, Anti- uterus.
giofik) 11. mencegah infeksi
dan anemia.

DAFTAR PUSTAKA
1. Saifudin, Abdul Bari dkk. 2006. “Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal”. Jakarta: YBP-SP.
2. Mochtar, Rustam. “Sinopsis Obstetri Jilid 1”. Jakarta: EGC.
3. Manuaba, Prof. Ida Bagus Gde. SpOG. 1998. “Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Bidan”. Jakarta: EGC.
4. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta: YBP-SP.

ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU PP DENGAN PERDARAHAN PRIMER
Tanggal Pengkajian : 10-01-2011
Jam : 11.30 Wib
Tanggal / jam pengkajian : 10-01-2011
Jam : 11.30 WIB
Diagnosa Masuk : P5005 6 jam PP Spontan dengan HPP

I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Identitas (Biodata)
Nama Pasien : Ny. Lila Nama Suami : Tn. Suparman
Umur : 40 tahun Umur : 45 tahun
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 800.000/ bln
Alamat rumah : Sobontoro RT 02 RW 02, Tulungagung

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan telah melahirkan anak ke-5 dan kepala pusing, perdarahan dari alat
kelaminnya sangat banyak, penglihatannya kabur dan terasa lemah.

3. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun HPHT : 10-04-2010
Lama haid : 7 hari HPL/HTP : 17-01-2011
Banyaknya : 3x ganti pembalut/hari
Siklus : 28 hari
Teratur/ tidak : teratur
Dismenorhea : tidak
Fluor albus : ada
Jumlah flour albus: sedikit
Bau : tidak berbau
Warna : bening
4. Riwayat Antenatal : GI P4004
Umur kehamilan : 39 minggu
ANC di : Bidan Sinta TM I: 1x, TM II: 2x, TM III: 4x
TT : 2x, CPW dan saat hamil
Keluhan selama hamil: tidak ada keluhan selama hamil

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu


Persalinan Jenis Tempat Penyulit Anak
Perkawinan Penolong UK JK BB PB Nifas Ket
ke persalinan persalinan Kehamilan
1. 1 Spontan Dukun Rumah 40 mgg Pr 48 2700
2. 1 Spontan Dukun Rumah 39 mgg Lk 50 2800
3. 1 Spontan Dukun Rumah 40 mgg Lk 49 2700
4. 1 Spontan Dukun Rumah 38 mgg Lk 49 2600
persalinan ini Spontan Bidan BPS 39 mgg Pr 49 2700

6. Riwayat Persalinan Saat Ini


Anak lahir tanggal/ Jam : 10-01-2011/ 04.00 WIB
Jenis kelamin/ BB/ PB : Perempuan/ 2700 gram/ 49 cm
A.S : 8-8 (menangis spontan, warna kemerahan, gerakan
aktif)
Cacat bawaan : Tidak ada
Jenis Persalinan : spontan
Plasenta : lengkap, spontan
Rahim : tidak ada luka jahitan, tidak ada benjolan, tidak ada
varises
Perdarahan Kala III : +150 cc
Perdarahan Kala IV : +150 cc
Perdarahan Total : +800 cc
Infus cairan : ya, terpasang RL 20 tetes/ menit
Transfusi : tidak

7. Post Partum
a. Eliminasi BAB : belum terkaji
b. Eliminasi BAK : belum terkaji
c. Personal Hygiene : belum terkaji
d. Mandi : belum terkaji
e. Ganti pembalut : belum terkaji
f. Ganti celana dalam : belum terkaji
g. Keramas : belum terkaji
h. Gosok gigi : belum terkaji

8. Pola aktivitas sehari-hari


Aktivitas : belum terkaji
Tidur : belum terkaji
Seksualitas : belum terkaji

9. Pola makan minum


Makan : ibu mengatakan belum makan apapun setelah melahirkan
Minum : air putih + 1 gelas dalam 6 jam PP

10. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah mengikuti KB, karena ibu dan suami tidak setuju
dengan program KB

11. Riwayat penyakit yang sedang diderita


Ibu mengatakan tidak ada penyakit yang sedang diderita

12. Riwayat penyakit yang lalu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang serius, seperti typus, asma,
diabetes melitus, jantung, dan lain-lain.

13. Riwayat penyakit menular atau keturunan


Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak pernah mengalami penyakit menular
ataupun penyakit keturunan, seperti jantung, diabetes melitus, hipertensi, dan lain-lain

14. Riwayat / Perilaku kesehatan


Minum alkohol : tidak pernah
Jamu yang sering digunakan : kunir asam
Merokok, makan sirih, kopi : tidak pernah
Ganti pakaian dalam : 2x/ hari

15. Keadaan psikologi


Hubungan ibu dengan keluarga : baik
Hubungan ibu dengan petugas : baik

Hubungan ibu dengan masyarakat : baik, dilihat dari ibu sendiri mengundang dan
diundang tetangga untuk selamatan

16. Kepercayaan atau Adat Istiadat


Ibu mengatakan dalam keluarganya ada kepercayaan seperti acara 3 bulanan dan 7
bulanan pada ibu yang sedang hamil dan saat kelahiran anak diadakan acara
selamatan, selapanan, telonan dan pitonan. Dan ibu tidak pernah tarak
B. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : lemah
2. Kesadaran : composmentis
3. Keadaan emosional : stabil
4. TD : 100/60 mmHg
5. S : 360C
6. N : 80x/ mnt
7. RR : 16x/ mnt
8. BB sekarang : 60 kg

b. Pemeriksaan Khusus
1. Kepala
Inspeksi : Warna rambut : hitam, panjang, bergelombang
Jenis rabut : lurus
Ketombe : tidak ada
Palpasi : rontok : tidak
Benjolan : tidak ada
2. Muka
Inspeksi : jerawat : tidak ada
Simetris : ya
3. Mata
Inspeksi : simetris : ya
Palpasi : sklera : warna putih, tidak ikterus (ka/ki)
Konjungtiva : pucat
Kelompak mata : tidak ada amniema palpiora
Bola mata : kenyal
4. Hidung
Inspeksi : simetris : ya
Sekret : tidak ada (lubang kanan / kiri)
Polip : tidak ada (lubang kanan / kiri)
Nyeri tekan : tidak ada
5. Mulut
Bibir
Inspeksi : lembab/ kering : lembab
Pecah-pecah : tidak
Warna : merah muda
Cyanosis : tidak
Gigi
Inspeksi : kebersihan : bersih
Warna : putih
Caries : tidak ada
Gigi tanggal : tidak ada
Gigi palsu : tidak ada
Gusi
Inspeksi : warna : merah muda
Ginggivitis/ epulis : ada
Lidah
Inspeksi : kebersihan : bersih
Warna : merah muda
Stomatitis : tidak ada
Tonsilitis : tidak ada
6. Telinga
Inspeksi : simetris : ya
Serumen : tidak ada (ka/ki)
Peradangan : tidak ada (ka/ki)
Palpasi : nyeri tekan : tidak ada (ka/ki)
7. Leher
Inspeksi : luka bekas operasi : tidak ada
Kebersihan : bersih
Palpasi : pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada
Pembesaran vena jugolaris : tidak ada
8. Axila/ ketiak
Inspeksi : kebersihan : bersih
Palpasi : pembesaran kelenjar limfe : tidak ada

9. Dada
Payudara
Inspeksi : simetris : ya
Pembesaran : ada pembengkakan (ka/ki)
Papilla mammae : menonjol bersih
Kebersihan : bersih
Strie : tidak ada (ka/ki)
Hiperpigmentasi pada areola mammae : ada (ka/ki)
Palpasi : nyeri tekan : ada (ka/ki)
Benjolan : tidak ada (ka/ki)
Pengeluaran : ada, berupa ASI (ka/ki)
10. Abdomen
Inspeksi : luka bekas operasi : tidak ada
Linea alba : ada
Linea nigra : ada
Strie albican : ada
Palpasi : TTU : 1 jari di atas pusat
UC : lembek, jelek
VU : penuh
11. Punggung
Inspeksi : luka dekubitus : tidak ada
Posisi tulang belakang : sedikit lordosis
12. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Inspeksi : simetris ka/ki : ya
Jumlah jari : lengkap (ka/ki)
Kuku : pucat
Palpasi : turgor : jelek
Akral : dingin
Ekstremitas bawah
Inspeksi : simetris ka/ki : ya
Jumlah jari : lengkap (ka/ki)
Kuku : pucat
Palpasi : turgor : jelek
Akral : dingin
Oedema : tidak ada
Varises : ada
Reflek pergerakan : baik

13. Perkusi
Reflek patella : (+) / (+) (ka/ki)

c. Inspekulo
Vagina : tidak dikaji
Serviks : tidak dikaji

d. Pemeriksaan laboratorium
Tidak dilakukan

e. Pemeriksaan penunjang lain


Tidak dilakukan
II. Interpretasi Data
Dx / Msl /
Tgl/Jam Data Dasar
Keb
10-01- DX : DS :
2011 P5005 - Ibu mengatakan telah melahirkan anak kelimanya jam
11.40 dengan
04.00 wib.tgl 17-01-2011
wib perdaraha
n post - Ibu mengatakan pusing, pandangan kabur dan lemes.
partum
- Ibu mengatakan plasenta telah lahir
DO : - KU sedang
- Kesadaran composmetis - RR : 16 x/mnt
- TD : 100 / 60 x/mnt - S : 360C
- N : 80 x/mnt - UC lembek
- Palpasi : TFU : 1jari atas pusat
- Robekan perineum (+)
- Keluar semburan darah dari jalan lahir.
- Ibu tamapk lemas

III. Intervensi
Dx / Msl / Rasional
Tgl/Jam Intervensi
Keb
10-01- DX : Tujuan :
2011 P5005 dengan - Perdarahan segera berhenti.
11.40 perdarahan
Kriteria : - KU baik
wib post partum
- Perdarahan (+)
- Lemas (-)
- UC : baik / keras
Intervensi :
1. Lakukan pemeriksaan 1. Deteksi dini adanya

TTV komplikasi dan


mengetahui tanda-
tanda syok
2. merangsang
2. Lakukan masase fundus kontraksi uterus
uteri. dan mengeluarkan
bekuan darah
karena bekuan
darah yang
terperangkap
diuterus akan
menghalangi
kontraksi uterus
yang efektif.
3. membuat
3. beri uterotonika
kontraksi uterus.
4. mencegah syok
4. pasang cairan infus RL
dan mengganti
cairan yang hilang
bersama darah,
keringat dan
nafas.
5. lakukan kateterisasi
5. dengan blas penuh
akan
mempengaruhi
UC.

6. periksa kelengkapan
plasenta 6. mengetahui
apakah ada
kofiledon dan
selaput plasenta
yang tertinggal
7. periksa kemungkinan dalam uterus.
adanya robekan pada 7. dapat diketahui
seviks, vagina, perineum penyebab
perdarahan dan
dapat segera
mengambil
8. lakukan eksplorasi tindakan.
8. mengeluarkan
bekuan darah dan
selaput ketuban
yang dapat
mempengaruhi
9. lakukan kompresi
kontraksi uterus.
bimanual interna
9. kompresi uterus
ini memberikan
tekanan langsung
pada pembuluh
darah di dalam
dinding uterus dan
merangsang
mioma uteri
10. lakukan kompresi
kontraksi.
bimanual eksternal
10. KBE akan
membantu uterus
berkontraksi dan
menekan

11. beri terapi (Fe, Anti- pembuluh darah

giofik) uterus.
11. mencegah infeksi
dan anemia.
IV. Implementasi
Dx / Msl /
Tgl/Jam Penatalaksanaan
Keb
10-01- DX : 1. melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu.
2011 P5005 dengan TD : 90/60 mmHG
11.40 wib perdarahan
Nadi : 90 x/mnt
post partum
RR : 26 x/mnt
2. melakukan masase pada FU dengan bagian palmar
dengan gerakan secara sirkuler.
3. memberikan uterotonika ergometrin suntikan
secara IM pada paha kanan 1/3 atas.
4. pemasangan cairan infus RL
5. melakukan pengosongan kandung kemih dengan
kateterisasi
6. memeriksa kelengkapan plasenta (memastikan
kotiledon dan selaput ketuban tidak tertinggal
dalam uterus.
7. memeriksa kemungkinan adanya robekan pada
serviks, vagina dan perineum. Bila ada robekan
segera menjahitnya.
8. melakukan eksplorasi, mengeluarkan bekuan
darah.
9. melakukan kompresi bimanual eksternal
- Letakkan satu tangan pada abdomen didepan
uterus tepat diatas simfisis pubis
- Letakkan tangan yang lain pada dinding
abdomen (dibelakang korpus uteri) usahakan
memegang bagian belakang uterus seluas
mungkin.
- Lakukan gerakan saling merapatkan kedua
tangan untuk melakukan kompresi pembuluh
darah di dinding uterus.
10. memberikan terapi

V. Evaluasi
Tanggal 10-01-2011
Jam 11.40 wib
Dx : DX :P5005 dengan perdarahan post partum

S : - Ibu mengatakan keadaannya sudah membaik


- Ibu mengatakan telah lega telah melewati perdarahan dan teratasi
- Ibu mengatakan lega setelah melahirkan bayinya.
O : - KU baik - Kesadaran composmetis
- TD : 110/70 mmHg - N : 80 x/mnt
- TFU : 2 jari bawah pusat - RR : 20 x/mnt
- UC : baik keras - perdarahan (-)
- Lochea : rubra - jahitan perineum (+)
A : P1001 dengan perdarahan post partum
P : - Anjurkan ibu untuk makan dan minum
- Anjurkan ibu merawat luka jahitan perineum
- Anjurkan ibu untuk meneteki bayinya
- Anjurkan ibu untuk segera kontrol bila menghadapi masalah.

Anda mungkin juga menyukai