Di BPS
Ny. Lely Cristiana, Amd. Keb
Desa Sobontoro Kec. Boyolangu
Kabupaten Tulungagung
Oleh :
I. Pengertian
Haemoragi post parfum / perdarahan pasca persalinan atau kehilangan darah melebihi
500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.
Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah
persalinan berlangsung
Haemoragi post partum dibagi menjadi 2:
Perdarahan post partum primer (early post partum hemoragia)
Adalah perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir
Perdarahan post partum sekunder (late post partum hemoragia)
Adalah perdarahan yang terjadi setelah 24 jam, biasanya antara hari ke-5 sampai hari
ke-15 post partum
II. Etiologi
Atonia uteri
Fe. Predisposisi terjadi atonia uteri:
Umur à terlalu tua / muda
Paritas à multipara/ grandemultipara
Partus lama, partus terlantar
Uterus terlalu renggang dan besar (gemeli, hidramnion, janin besar)
Kelainan pada uterus (myoma uteri)
Fe. Sosio ekonomi
Retensio placenta
Sisa placenta dan selaput ketuban
Jalan lahir robekan perineum, vagina, serviks, rahim
Inversio uteri
Ruptura uteri
Gangguan sistem pembekuan darah
Fe. Predisposisi
Riwayat HPP sebelumnya
Perdarahan antepartum
Jarak persalinan pendek, kurang dari 2 tahun
Kelainan uterus
Persalinan yang dilakukan dengan tindakan à pertolongan kala uri sebelum waktunya,
pertolongan persalinan atau dukun, persalinan dengan tindakan paksa
Partus presitatus
Placenta previa
IV. Penanganan
Laserasi à dijahit, dilakukan perawatan perineum yang baik dan tepat maka:
Tidak terjadi infeksi
Meningkatkan penyembuhan perineum
Mengurangi ketidaknyamanan pada perineum
V. Atonia Uteri
Diagnosis kerja atonia uteri:
Dilakukan pemasangan infus dan pemberian uterotenikol, lakukan kom bimanual.
Plasenta lahir lengkap (bila ada indikasi plasenta masih tertinggal lakukan sisa
plasenta) dan tidak ada laserasi jalan lahir.
Infus darah bila sangat diperlukan
Uji beku darah (lihat solusio plasenta) untuk konfirmasi sistem pembekuan
Bila tindakan diatas telah dilakukan tetapi masih terjadi perdarahan tindakan spesifik
(lihat bagian prosedur klinik) sebagai berikut:
Fasilitas/ pelayanan kesehatan dasar:
- Kompresi bimanual eksternal
Tekan uterus, melalui dinding abdomen dengan jalan saling mendekatkan kedua
telapak tangan yang melingkupi uterus. Pantau aliran darah yang keluar, bila
perdarahan berkurang, kompresi diteruskan, pertahankan sehingga uterus dapat
kembali berkontraksi/ dibawa ke fasilitas kesehatan rujukan. Bila belum berhasil,
coba dengan kompresi bimanual internal
- Kompresi bimanual internal:
Uterus ditekan diantara telapak tangan pada dinding abdomen ditinjau dengan
dalam vagina untuk menjepit pembuluh darah di dalam miometrium sebagai
pengganti mekanisme kontraksi). Perhatikan perdarahan yang terjadi, pertahankan
kondisi ini, bila perdarahan berhenti/ berkurang, tunggu hingga uterus
berkontraksi kembali. Apabila perdarahan tetap terjadi, cobakan kompresi aorta
abdominalis.
- Kompresi Aorta Abdominalis:
Raba arteri fermoralis dengan ujung jari tangan kiri, pertahankan posisi tersebut.
Genggam tangan kanan kemudian tekankan pada daerah umbilikus, tegak lurus
dengan sumbu badan, hingga mencapai kolumna intebralis. Penekanan yang tepat,
akan menghentikan atau sangat mengurangi denyut arteri femoralis. Lihat hasil
kompresi dengan memperhatikan perdarahan yang terjadi.
- Rumah sakit rujukan
- Ligasi arteri uterina dan ovarika
- Histerektomi
POHON MASALAH
Gravida
Inpartu
Kala I
Kala II
Laserasi spontan
HPP à Dx Kebidanan
Anemia Masalah
- Infus Pusing
- Tranfusi Demam
- Suplemen zat
besi Penjelasan dan Infeksi nifas à Personal hygiene
- Selama 90 hari pengertian
Paritas Kadar Hb
Partus lama Jenis dan uji silang darah
Dengan uterus Nilai fungsi pembekuan
Rasio plasenta
Massase uterus dan kompresi bimanual
Oksitosin IU IM dan infus 20 IU dalam 50 ns/RL 40 tetes guyur
Infus untuk restorasi cairan dan jalur obat esensial
Kompresi bimanual
Kompresi aorta abdoominalis
Tekan segmen bawah/ aorta abdominalis
Pemberian misoprostal 400 mg rektal
Hasil
Tidak berhasil
Tampon uterus
Rujuk
Kontrol Perdarahan
Masih berlangsung
Infus Tainfus
DAFTAR PUSTAKA
1. Saifudin, Abdul Bari dkk. 2006. “Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal”. Jakarta: YBP-SP.
2. Mochtar, Rustam. “Sinopsis Obstetri Jilid 1”. Jakarta: EGC.
3. Manuaba, Prof. Ida Bagus Gde. SpOG. 1998. “Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Bidan”. Jakarta: EGC.
4. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta: YBP-SP.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU PP DENGAN PERDARAHAN PRIMER
Tanggal Pengkajian : 10-01-2011
Jam : 11.30 Wib
Tanggal / jam pengkajian : 10-01-2011
Jam : 11.30 WIB
Diagnosa Masuk : P5005 6 jam PP Spontan dengan HPP
I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Identitas (Biodata)
Nama Pasien : Ny. Lila Nama Suami : Tn. Suparman
Umur : 40 tahun Umur : 45 tahun
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 800.000/ bln
Alamat rumah : Sobontoro RT 02 RW 02, Tulungagung
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan telah melahirkan anak ke-5 dan kepala pusing, perdarahan dari alat
kelaminnya sangat banyak, penglihatannya kabur dan terasa lemah.
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun HPHT : 10-04-2010
Lama haid : 7 hari HPL/HTP : 17-01-2011
Banyaknya : 3x ganti pembalut/hari
Siklus : 28 hari
Teratur/ tidak : teratur
Dismenorhea : tidak
Fluor albus : ada
Jumlah flour albus: sedikit
Bau : tidak berbau
Warna : bening
4. Riwayat Antenatal : GI P4004
Umur kehamilan : 39 minggu
ANC di : Bidan Sinta TM I: 1x, TM II: 2x, TM III: 4x
TT : 2x, CPW dan saat hamil
Keluhan selama hamil: tidak ada keluhan selama hamil
7. Post Partum
a. Eliminasi BAB : belum terkaji
b. Eliminasi BAK : belum terkaji
c. Personal Hygiene : belum terkaji
d. Mandi : belum terkaji
e. Ganti pembalut : belum terkaji
f. Ganti celana dalam : belum terkaji
g. Keramas : belum terkaji
h. Gosok gigi : belum terkaji
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah mengikuti KB, karena ibu dan suami tidak setuju
dengan program KB
Hubungan ibu dengan masyarakat : baik, dilihat dari ibu sendiri mengundang dan
diundang tetangga untuk selamatan
b. Pemeriksaan Khusus
1. Kepala
Inspeksi : Warna rambut : hitam, panjang, bergelombang
Jenis rabut : lurus
Ketombe : tidak ada
Palpasi : rontok : tidak
Benjolan : tidak ada
2. Muka
Inspeksi : jerawat : tidak ada
Simetris : ya
3. Mata
Inspeksi : simetris : ya
Palpasi : sklera : warna putih, tidak ikterus (ka/ki)
Konjungtiva : pucat
Kelompak mata : tidak ada amniema palpiora
Bola mata : kenyal
4. Hidung
Inspeksi : simetris : ya
Sekret : tidak ada (lubang kanan / kiri)
Polip : tidak ada (lubang kanan / kiri)
Nyeri tekan : tidak ada
5. Mulut
Bibir
Inspeksi : lembab/ kering : lembab
Pecah-pecah : tidak
Warna : merah muda
Cyanosis : tidak
Gigi
Inspeksi : kebersihan : bersih
Warna : putih
Caries : tidak ada
Gigi tanggal : tidak ada
Gigi palsu : tidak ada
Gusi
Inspeksi : warna : merah muda
Ginggivitis/ epulis : ada
Lidah
Inspeksi : kebersihan : bersih
Warna : merah muda
Stomatitis : tidak ada
Tonsilitis : tidak ada
6. Telinga
Inspeksi : simetris : ya
Serumen : tidak ada (ka/ki)
Peradangan : tidak ada (ka/ki)
Palpasi : nyeri tekan : tidak ada (ka/ki)
7. Leher
Inspeksi : luka bekas operasi : tidak ada
Kebersihan : bersih
Palpasi : pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada
Pembesaran vena jugolaris : tidak ada
8. Axila/ ketiak
Inspeksi : kebersihan : bersih
Palpasi : pembesaran kelenjar limfe : tidak ada
9. Dada
Payudara
Inspeksi : simetris : ya
Pembesaran : ada pembengkakan (ka/ki)
Papilla mammae : menonjol bersih
Kebersihan : bersih
Strie : tidak ada (ka/ki)
Hiperpigmentasi pada areola mammae : ada (ka/ki)
Palpasi : nyeri tekan : ada (ka/ki)
Benjolan : tidak ada (ka/ki)
Pengeluaran : ada, berupa ASI (ka/ki)
10. Abdomen
Inspeksi : luka bekas operasi : tidak ada
Linea alba : ada
Linea nigra : ada
Strie albican : ada
Palpasi : TTU : 1 jari di atas pusat
UC : lembek, jelek
VU : penuh
11. Punggung
Inspeksi : luka dekubitus : tidak ada
Posisi tulang belakang : sedikit lordosis
12. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Inspeksi : simetris ka/ki : ya
Jumlah jari : lengkap (ka/ki)
Kuku : pucat
Palpasi : turgor : jelek
Akral : dingin
Ekstremitas bawah
Inspeksi : simetris ka/ki : ya
Jumlah jari : lengkap (ka/ki)
Kuku : pucat
Palpasi : turgor : jelek
Akral : dingin
Oedema : tidak ada
Varises : ada
Reflek pergerakan : baik
13. Perkusi
Reflek patella : (+) / (+) (ka/ki)
c. Inspekulo
Vagina : tidak dikaji
Serviks : tidak dikaji
d. Pemeriksaan laboratorium
Tidak dilakukan
III. Intervensi
Dx / Msl / Rasional
Tgl/Jam Intervensi
Keb
10-01- DX : Tujuan :
2011 P5005 dengan - Perdarahan segera berhenti.
11.40 perdarahan
Kriteria : - KU baik
wib post partum
- Perdarahan (+)
- Lemas (-)
- UC : baik / keras
Intervensi :
1. Lakukan pemeriksaan 1. Deteksi dini adanya
6. periksa kelengkapan
plasenta 6. mengetahui
apakah ada
kofiledon dan
selaput plasenta
yang tertinggal
7. periksa kemungkinan dalam uterus.
adanya robekan pada 7. dapat diketahui
seviks, vagina, perineum penyebab
perdarahan dan
dapat segera
mengambil
8. lakukan eksplorasi tindakan.
8. mengeluarkan
bekuan darah dan
selaput ketuban
yang dapat
mempengaruhi
9. lakukan kompresi
kontraksi uterus.
bimanual interna
9. kompresi uterus
ini memberikan
tekanan langsung
pada pembuluh
darah di dalam
dinding uterus dan
merangsang
mioma uteri
10. lakukan kompresi
kontraksi.
bimanual eksternal
10. KBE akan
membantu uterus
berkontraksi dan
menekan
giofik) uterus.
11. mencegah infeksi
dan anemia.
IV. Implementasi
Dx / Msl /
Tgl/Jam Penatalaksanaan
Keb
10-01- DX : 1. melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu.
2011 P5005 dengan TD : 90/60 mmHG
11.40 wib perdarahan
Nadi : 90 x/mnt
post partum
RR : 26 x/mnt
2. melakukan masase pada FU dengan bagian palmar
dengan gerakan secara sirkuler.
3. memberikan uterotonika ergometrin suntikan
secara IM pada paha kanan 1/3 atas.
4. pemasangan cairan infus RL
5. melakukan pengosongan kandung kemih dengan
kateterisasi
6. memeriksa kelengkapan plasenta (memastikan
kotiledon dan selaput ketuban tidak tertinggal
dalam uterus.
7. memeriksa kemungkinan adanya robekan pada
serviks, vagina dan perineum. Bila ada robekan
segera menjahitnya.
8. melakukan eksplorasi, mengeluarkan bekuan
darah.
9. melakukan kompresi bimanual eksternal
- Letakkan satu tangan pada abdomen didepan
uterus tepat diatas simfisis pubis
- Letakkan tangan yang lain pada dinding
abdomen (dibelakang korpus uteri) usahakan
memegang bagian belakang uterus seluas
mungkin.
- Lakukan gerakan saling merapatkan kedua
tangan untuk melakukan kompresi pembuluh
darah di dinding uterus.
10. memberikan terapi
V. Evaluasi
Tanggal 10-01-2011
Jam 11.40 wib
Dx : DX :P5005 dengan perdarahan post partum