DISUSUN OLEH:
NIM: 202372033
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya, dapat
menyelesaikan Makalah Dengan judul “ Sustainability And Green Manufacturin, Kurikulum
Teknik Industri Dan Etika profesi” dengan lancar.
Penulisan Makalah ini adalah salah satu tugas untuk mata kuliah Pengantar Teknik
Industri. Dalam penulisan Makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknik penulisan dan materi. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. KESIMPULAN ....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengantar Teknik Industri atau Industrial Engineering merupakan ilmu yang mempelajari
pengukuran waktu kerja, tata letak pabrik, penelitian operasional, ekonomi teknik,
pengendalian kualitas termasuk juga manajemen personalia. dalam pengantar teknik
industry pembahasan mengenai pengukuran waktu kerja, tata letak pabrik, penelitian
operasional, ekonomi teknik, pengendalian kualitas termasuk manajemen personalia,
dibahas dalam Sustainability and Green Manufacturing, Kurikulum Teknik Industri dan
Etika Profesi. Sustainability sendiri merupakan issue yang menarik yang sekarang sedang
gencar dikembangkan dan diperbincangkan di Indonesia maupun di luar negeri.
Sustainability bukan hanya berkembang pada level makro saja namun sekarang sudah
merambah ke level mikro perusahaan. Sustainability disosialisasikan ditengah masyarakat
dan merupakan salah satu fokus utama sebagai upaya manusia untuk memperbaiki mutu
kehidupan dengan tetap berusaha tidak melampaui ekosistem yang mendukung
kehidupannya dengan menerapkan konsep Green Manufacturing. Konsep Green
Manufacturing ini sendiri sebelumya sudah pernah dibahas oleh Mark Atlas dan Richard
Florida pada tahun 1998. Inti pada konsep Green Manufacturing ini sendiri adalah
menciptakan sebuah sistem manufaktur yang green atau yang sering kita sebut dengan
ramah lingkungan. Konsep ini dapat dilakukan salah satunya dengan membatasi
penggunaan energi yang ada dan menggunakan teknologi yang hemat waktu. Dalam
memahami Sustainability and Green Manufacturing pada pengantar teknik industri
penerapan kurikulum menjadi acuan keberhasilan mahasiswa dalam memahami
Sustainability and Green Manufacturing. Kurikulum ini mencakup berbagai mata
pelajaran seperti manajemen operasi, manajemen rantai pasokan, perencanaan dan
pengendalian produksi, ergonomi, rekayasa sistem, manajemen kualitas, dan analisis data.
Tujuan dari kurikulum ini adalah untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan
v
dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam
operasi industri. Selain itu penerapan etika profesi yang memiliki prinsip dan nilai-nilai
moral yang mengatur perilaku dan tindakan individu dalam konteks pekerjaan atau profesi
tertentu. Etika profesi bertujuan untuk memastikan bahwa praktisi profesi bertindak
dengan integritas, kejujuran, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab mereka. Etika profesi melibatkan aspek-aspek seperti kepatuhan terhadap
hukum, kerahasiaan, konflik kepentingan, perlakuan adil terhadap semua pihak yang
terlibat, dan tanggung jawab sosial.
Dari uraian latar belakang yang telah di bahas maka penulis menuliskan makalah
pengantar teknik industry dengan pembahasan mengenai Sustainability and Green
Manufacturing, kurikulum teknik industry serta etik profesi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas Pengantar Teknik Industri
yang di berikan oleh Pak Victor Oryon Lawalata, ST., MT.
vi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sustainability
1.1. Pengertian Sustainability
Sustainability mempunyai pengertian yang luas dan sampai saat ini tidak ada. Apabila
diterjemahkan, sustainability ini mempunyai arti berkelanjutan. Namun banyak para ahli
menyatakan bahwa adanya persamaan persepsi antara pengertian sustainability dengan
sustainability development. Para ahli mendefinisikan sustainability dengan persepsi yang
berbeda-beda. Pengertian sustainability development menurut Bruntland Report (1987)
dalam:
"Sustainable development is development that meets the needs of the present without
compromising the ability of future generations to meet their own needs" Atau bila
diterjemahkan, pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi
kebutuhan saat ini tanpa harus mengorbankan kemampuan generasi masa depan dalam
memenuhi kebutuhannya.
Szekely (2005) menyatakan bahwa sustainability adalah bagaimana membangun
masyarakat dimana ekonomi, social dan tujuan ekologi harus seimbang. Salah satu
pendekatan yang paling sering digunakan untuk mengukur corporate sustainability adalah
pendekatan triple bottom line. Pendekatan tersebut melibatkan tiga dimensi yakni:
Environmental (lingkungan); mengukur dampak pada sumber daya seperti udara,
air, emisi limbah.
Social (sosial); berhubungan dengan corporate governance, motivasi, insentif,
keamanan dan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, hak asasi
manusia dan perilaku etis.
vii
Economic (ekonomi), mengacu pada pengukuran pemeliharaan atau peningkatan
keberhasilan perusahaan sebagai contoh, teknologi dan inovasi, kolaborasi,
manajemen pengetahuan, pembelian, proses dan pelaporan sustainability.
Dalam berbagai definisi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam konsep
sustainability ini yang paling terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan
sumber daya lingkungan yang ada dengan efektif, efisien dan ekonomis. Selain
itu kita juga harus menghindari hal atau pengeluaran.resiko yang tidak perlu serta
menghindari limbah sehingga tidak menghabiskan cadangan sumber daya
lingkungan, meningkatkan material dan efisiensi energi untuk generasi masa
depan.
Misi GRI adalah untuk membuat pelaporan keberlanjutan menjadi praktik standar. Agar
semua perusahaan dan organisasi dapat melaporkan kinerja dan dampak ekonomi,
lingkungan, sosial, serta tata kelola mereka, GRI membuat Pedoman Pelaporan
Keberlanjutan tidak berbayar. Menurut GRI sendiri menyebutkan bahwa "A
sustainability report is a type of corporate or organizational report. A sustainability report
conveys sustainability-related information in a way that is comparable with financial
reporting". Berdasarkan pedoman G4 Sustainability Reporting (2013), ada beberapa
prinsip-prinsip yang dianut untuk mendefinisikan isi reportnya, antara lain:
viii
Inclusivity: The reporting organization should identify its stakeholders and
explain how it has responded to their issues in the report
Relevance and Materiality: The informatiion in a report should cover issues and
indicators that would substantively influence the decisions of the stakeholders
using the report
Sustainability Context: The reporting organization should present its
performance in the wider context of sustainability, where such context has
significant interpretative value.
Completeness: coverage of the releant and material issues and indicator, and
definition of the report boundary should be sufficicent to enable stakeholders to
assess the reporting organization's economic, environmental, and social
performance in the reported period Pedoman GRI Guidelines juga menyebutkan
prinsip-prinsip yang menjamin kualitas dari informasi yang dilaporkan, antara
lain:
Balance: The report should provide a balanced and reasonable presentation of the
reporting organization's performance
Comparability: The information reported should remain consistent and be
compiled and presented in a manner that enables stakeholders using the report to
analyze changes in the organization's performance over time as well as relative to
other organizations.
Accuracy: The reported information should be accurate and sufficiently detailed
for stakeholders using the report to make decisions with a high degree of
confidence
Timeliness: The information is presented in time, and on a regular schedule, for
stakeholders using the report to be able to make informed decisions.
Clarity: Information should be made available in a manner that is understandable
by and accesssible to stakeholders using the report
Assurability: Information and processes used in the preparation of a report should
be recorded, compiled, analyzed and disclosed in a way that could be subject to
review and assurance.
ix
Strategy and Analysis, yang digambarkan dari statement CEO dan Preskom. atau
ketua organisasi independen terhadap organisasi pembuat laporan yang
memaparkan risiko dan peluang penting secara ringkas.
Organization Profile, meliputi nama organisasi, produk-produknya, struktur
operasional, negara-negara di mana perusahaan beroperasi, kondisi kepemilikan
dan badan hukumnya, pasar, skala organisasi, serta keputusan- keputusan penting
selama periode pelaporan
Reporting Parameters: lingkup atau profilnya, keterangan mengenai prosesnya,
dan batasan pelaporan, daftar isi dan assurance yang menerangkan lingkup dan
dasar penilaian dari pihak independen yang digunakan ketika melakukan
penilaian dan melaporkannya.
x
keselamatan dan kesehatan kerja, pelatihan pendidikan pengembangan karyawan,
serta keberagaman dan peluang.
Kinerja sosial dalam aspek HAM, meliputi: praktek manajemen, penerapan
prinsip non-diskriminasi, kebebasan untuk mengikuti perkumpulan, tenaga kerja
anak, pemaksaan untuk bekerja, praktek pendisiplinan, praktek pengamanan, dan
hak-hak masyarakat adat.
Kinerja sosial terhadap masyarakat, meliputi bebagai kepedulian dan langkah
perusahaan mengantisipasi atau mengelola isu-isu: komunitas, korupsi, kebijakan
publik, serta perilaku anti-kompetitif seperti anti-trust dan monopoli
Kinerja sosial dalam aspek product responsibility, yaitu mencakup beberapa
aspek: kesehatan dan keselamatan dari pengguna produk dan pelanggan pada.
umumnya, produk dan jasa, komunikasi untuk pemasaran, serta customer
privacy.
Perusahaan perusahaan yang menerapkan konsep sustainability menggunakan
Global Reporting Initiative sebagai acuan dan pedoman pembuatan pelaporan.
Pelaporan ini digunakan pemangku kepentingan untuk menilai aspek aspek yang
diperlukan. Sustainability reporting pada prinsipnya merupakan inisiatif bersama
dari berbagai pihak dalam membangun kepedulian untuk peningkatan kinerja
bisnis terhadap lingkungan dan masyarakat.
2. Green Manufacturing
2.1 Pengertian Green Manufacturing
Green Manufacturing merupakan suatu gerakan baru dalam dunia industriatau dunia
manufaktur dimana meminimalisir sampah atau gas buang yangdihasilkan dari proses
produksi “zero emission strategy”. Konsep dasar dari greenmanufacture yaitu “we borrow
the earth from our descendants”. Sampah atauemisi yang dihasilkan dari hasil produksi
lama-lama akan merusak bumi, padahalkita harus menjaga bumi ini untuk kelangsungan
hidup anak cucu kita nanti. Makadari itu dibuatlah suatu gerakan baru dalam dunia
manufacture yaitu greenmanufacture agar sampah atau emisi yang dihasilkan dapat diolah
kembali ataudapat diatasi dalam proses pembuangannya agar tidak merusak bumi baik
secara langsung maupun tidak langsung.
xi
Perusahaan manufaktur yang sudah menggunakan konsep greenmanufacturing dalam
proses produksinya secara tidak langsung sudah membantumenjaga bumi ini. Perusahaan
juga mendapatkan standar yang lebih tinggi dalam peningkatan kualitas karena dapat
mengatasi sendiri sampah atau emisi yangdihasilkan dari hasil produksinya. Green
manufacturing mendasarkan pada sistem produksi yang berkelanjutan (sustainable
production system) dalam menghasilkansebuah produk. Produk industri tersebut memiliki
siklus hidup, mulai dari perancangan, pembuatan, distribusi, pemanfaatan dan sisa produk
yang memilikidampak kerusakan terhadap lingkungan dan kesehatan, serta
mengkonsumsisumber daya alam seminimal mungkin (material dan energi). Industri
yangmenerapkan green manufacturing akan memiliki performa industri yang
ramahlingkungan serta efisien dari segi ekonomi.
Perusahaan manufaktur yang memproduksi barang-barang elektronik jugaharus
menggunakan eco manufacturing karena mengingat sampah elektronik menjadi masalah
penting yang harus diatasi. Barang elektronik termasuk kedalamkemajuan teknologi
dimana teknologi tersebut berhubungan dengan lingkungan,sosial dan juga ekonomi.
xii
Inovasi “Hijau
”Adanya inovasi-inovasi baru dibidang proses produksi yang prolingkungan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mewujudkan GM.
Kebutuhan Rantai Pasok
Kebutuhan rantai pasok mendorong perusahaan untuk merancang produk dengan
mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan,sebagai contoh,
mempertimbangkan penggunaan bahan sisa menjadi input proses produksi dalam
rangka memanfaatkan pasokan bahan sisa dari perusahaan lainnya.
Konsumen
Kesadaran konsumen terhadap lingkungan memaksa perusahaan untuk
memperbaiki proses pembuatan yang dihasilkannya tidak sensitif terhadapisu-isu
lingkungan.
Permintaan Pekerja
Permintaan pekerja dalam mengadopsi teknologi bersih yangdikarenakan beberapa
kegiatan dari proses produksi dapat menghasilkan polusi terhadap lingkungan dan
juga mengancam keselamatan pekerja.
Motivasi internal
Mewujudkan GM dapat memberikan “getaran” positif di antara pekerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan komitmen dari pekerja.
Tren pasar
Sesuatu yang memungkinkan trader dan investor untuk bisamendapatkan
keuntungan. Dalam tren terbaru, “green product” merupakanhal yang populer dan
mendapatkan dukungan dari seluruh pemangkukepentingan eksternal. Dalam hal
ini, tren ini akan memberikan tekanan bagi manufaktur untuk menghasilkan
“green product” melalui terwujudnyaGM.
Pesaing
Untuk dapat bertahan di pasar, yang perlu dilakukan oleh sebuah perusahaan
adalah memantau produk pesaing dan mampu menagkap peluang yang ada di
pasar sebelum ditangkap pesaing. Manufaktur perlu berkompetisi di pasar dengan
memperkenalkan sesuatu yang inovatif “greenidea”
xiii
Sebagai contoh, perusahaan indocement memberikan materi mengenai
greenmanufacturing yang diterapkan dalam perusahaannya. PT. Indocementmenerapkan
konsep green manufacturing dengan alternative fuels and materialsdalam proses inputnya.
Pada saat proses pembuatan semen, emisi atau gas buangyang dihasilkan yaitu berupa
debu semen di tampung dan kemudian disatukankembali dengan semen yang sedang
diproduksi sehingga PT. Indocement berhasilmenerapkan konsep green manufacture
dengan 0% emisi yang dihasilkan selama proses produksi. Alternative fuels and materials
yang digunakan dalam prosesinput atau sebagai bahan baku semen dapat berupa biomass,
industrial waste, dan juga natural source.
xiv
Membahas mengenai industrial waste terkait juga dengan limbah B3.Pengertian limbah B3
berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa(limbah) suatu kegiatan proses produksi
yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability,
reactivity, dan corrosivity) sertakonsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun
tidak langsungdapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatanmanusia.
Pengeolaan limbah B3 adalah hal yang penting dan dan harus dilakukanoleh setiap industri yang
menghasilkannya. Dalam pengelolaan limbah B3 ini, prinsip pengelolaan dilakukan secara
khusus yaitu from cradle to grave. Pengertian from cradle to grave sendiri adalah pencegahan
pencemaran yangdilakukan dari sejak dihasilkannya limbah B3 sampai dengan di timbun /
dikubur (dihasilkan, dikemas, digudangkan / penyimpanan, ditransportasikan, di daur ulang,
diolah, dan ditimbun / dikubur). Pada setiap fase pengelolaan limbahtersebut ditetapkan upaya
pencegahan pencemaran terhadap lingkungan dan yangmenjadi penting adalah karakteristik
limbah B3 nya, hal ini karena setiap usaha pengelolaannya harus dilakukan sesuai dengan
karakteristiknya.
Dalam konteks green manufacturing, tujuan utama adalah mengurangi dampak lingkungan dari
proses produksi. Hal ini dilakukan melalui penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan,
efisiensi energi, pengurangan limbah, dan penggunaan teknologi yang lebih bersih. Dengan
mengadopsi praktik-praktik ini, industri dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam yang
berlebihan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Penerapan green manufacturing juga dapat memberikan manfaat ekonomi jangka panjang.
Misalnya, dengan menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, perusahaan dapat
mengurangi biaya pembelian bahan baku dan mengurangi risiko pasokan. Selain itu, dengan
meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi limbah, perusahaan dapat mengurangi biaya
operasional dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
xv
Sementara itu, sustainability melibatkan pendekatan yang lebih luas dalam mencapai
keberlanjutan. Selain aspek lingkungan, sustainability juga mencakup aspek sosial dan ekonomi.
Dalam konteks industri, sustainability berarti mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi
dari kegiatan produksi.
Dengan menerapkan green manufacturing, industri dapat mengurangi dampak lingkungan dan
mencapai keberlanjutan lingkungan. Namun, sustainability juga melibatkan aspek sosial seperti
kondisi kerja yang aman dan adil, perlindungan hak pekerja, dan kontribusi positif terhadap
masyarakat sekitar. Selain itu, sustainability juga melibatkan aspek ekonomi seperti menciptakan
lapangan kerja yang berkelanjutan, mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan
menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan
generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Dengan demikian, sustainability dan green manufacturing saling berkaitan karena keduanya
berkontribusi pada pencapaian tujuan keberlanjutan secara keseluruhan. Green manufacturing
adalah salah satu alat atau pendekatan yang digunakan untuk mencapai keberlanjutan lingkungan
dalam industri, sementara sustainability melibatkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi yang
lebih luas.
Kurikulum Teknik Industri adalah program pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan
mahasiswa dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip teknik industri dalam berbagai
industri. Kurikulum ini mencakup berbagai mata pelajaran seperti manajemen operasi,
manajemen rantai pasokan, perencanaan dan pengendalian produksi, ergonomi, rekayasa sistem,
manajemen kualitas, dan analisis data. Tujuan dari kurikulum ini adalah untuk menghasilkan
lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas dalam operasi industri.
xvi
Menghasilkan lulusan yang berkemampuan untuk perancangan, penyusunan fisik,
perbaikan dan pengoperasian sistem-sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin
/peralatan, material, informasi, energy dan uang, serta dapat menilai output dari system
integral dimaksud.
Menghasilkan lulusan yang beriman/bertaqwa memilik, wawasan yang luas, mampu
berkomunikasi secara efektif dengan semua pihak, serta memiliki jiwa kewirausahaan .
Menghasilkan penilitan yang mampu menjawab tuntutan pembangunan dan
pengembangan ilmu dan teknologi. membantu masyarakat industri memecahkan
persoalan-persoalan industri, khususnya industri-industri kelautan. mendukung
terkondisinya unpatti sebagai pusat pengembangan sains, teknologi dan seni yang
terkemuka dan bermartabat sehingga mampu menghantarkan masyarakat maluku dan
bangsa indonesia.
Kurikulum Program Studi Teknik Industri saat ini telah menerapkan 4 (empat) minat, yaitu
Sistem Manufaktur (Manufacturing System), Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi (Design
of Work System and Ergonomics), Manajemen Industri (Industrial Management) dan Rantai
Pasok (Supply Chain).
berikut adalah penjelasan dan contoh dari keempat minat yang diterapkan dalam kurikulum
Program Studi Teknik Industri saat ini:
Minat ini berfokus pada pengelolaan dan perbaikan sistem produksi dalam industri manufaktur.
Mahasiswa yang memilih minat ini akan mempelajari tentang perencanaan produksi,
pengendalian kualitas, pemeliharaan peralatan, otomasi, dan teknologi manufaktur. Contoh mata
kuliah yang terkait dengan minat ini adalah Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Manajemen
Kualitas, Pemeliharaan Peralatan, Otomasi Industri, dan Teknologi Manufaktur.
Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi (Design of Work System and Ergonomics):
Minat ini fokus pada perancangan sistem kerja yang efisien dan ergonomis untuk meningkatkan
produktivitas dan kesejahteraan pekerja. Mahasiswa yang memilih minat ini akan mempelajari
xvii
tentang analisis pekerjaan, perancangan stasiun kerja, ergonomi fisik dan kognitif, serta
keselamatan dan kesehatan kerja. Contoh mata kuliah yang terkait dengan minat ini adalah
Analisis Pekerjaan, Perancangan Stasiun Kerja, Ergonomi Fisik dan Kognitif, dan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
Minat ini berfokus pada pengelolaan operasi dan aspek manajerial dalam industri. Mahasiswa
yang memilih minat ini akan mempelajari tentang manajemen operasi, manajemen proyek,
manajemen rantai pasok, manajemen strategis, dan manajemen kualitas. Contoh mata kuliah yang
terkait dengan minat ini adalah Manajemen Operasi, Manajemen Proyek, Manajemen Rantai
Pasok, Manajemen Strategis, dan Manajemen Kualitas.
Minat ini fokus pada pengelolaan rantai pasokan yang efisien dan terintegrasi dalam industri.
Mahasiswa yang memilih minat ini akan mempelajari tentang perencanaan dan pengendalian
rantai pasok, manajemen persediaan, distribusi fisik, logistik, dan analisis kinerja rantai pasok.
Contoh mata kuliah yang terkait dengan minat ini adalah Perencanaan dan Pengendalian Rantai
Pasok, Manajemen Persediaan, Distribusi Fisik, Logistik, dan Analisis Kinerja Rantai Pasok.
Keempat minat ini memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang spesifik sesuai dengan minat mereka dalam bidang Teknik Industri. Dengan
memilih salah satu minat ini, mahasiswa dapat mempersiapkan diri mereka untuk karir yang
sesuai dengan minat dan keahlian mereka di industri manufaktur, perancangan sistem kerja,
manajemen industri, atau rantai pasok.
Sejak 2002, Program Studi Teknik Industri tergabung dalam Badan Kerjasama Pendidikan Tinggi
Teknik Industri Indonesia (BKSTI) sebagai wadah komunikasi akademik antar penyelenggara
Pendidikan Tinggi Teknik Industri di seluruh Indonesia
C. Etika Profesi
xviii
Etika profesi adalah suatu ilmu mengenai hak dan kewajiaban yang dilandasi dengan pendidikan
keahlian tertentu. Dasar ini merupakan hal yang diperlukan dalam beretika profesi. Sehingga
tidak terjadi penyimpangan penyimpangan yang menyebabkan ketidaksesuain. Profesionalisme
sangat penting dalam suatu pekerjaan, bukan hanya loyalitas tetapi etika profesilah yang sangat
penting. Etika sangat penting dalam menyelesaikan suatu masalah, sehingga bila suatu profesi
tanpa etika akan terjadi penyimpangan penyimpangan yang mengakibatkan terjadinya
ketidakadilan. Ketidakadilan yang dirasakan oleh orang lain akan mengakibatkan kehilangan
kepercayaan yang berdampak sangat buruk, karena kepercayaan merupakan suatu dasar atau
landasan yang dipakai dalam suatu pekerjaan. Kode etik profesi berfungsi sebagai pelindung dan
pengembangan profesi. Dengan adanya kode etik profesi, masih banyak kita temui pelanggaran-
pelanggaran ataupun penyalahgunaan profesi. Apalagi jika kode etik profesi tidak ada, maka akan
semakin banyak terjadi pelanggaran. Akan semakin banyak terjadi penyalah gunaan profesi.
Antara pekerjaan dan profesi terdapat kaitan yang erat. Profesi merupakan pekerjaan yang
ditekuni oleh seseorang. Namun tidak semua pekerjaan dapat digolongkan sebagai profesi, karena
hal yang dikerjakan, yang digolongkan sebagai profesi, memiliki kekhususan antara lain:
3. Ciri-Ciri Profesi.
xix
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu:
a. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
b. Adanya kaidah dan standar moralyang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku
profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
c. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
d. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan,
keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi
harus terlebih dahulu ada izin khusus.
e. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
4. Prinsip-Prinsip Profesi
Terdapat beberapa prinsip etis yang melandasi setiap sepak terjang seseorang dalam
melaksanakan profesinya, yaitu:
xx
Prinsip ini menuntut seorang profesional untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.
xxi
Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang
professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan
fungsi dari kode etik profesi:
a. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana
profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh
dilakukan.
b. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
c. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan
xxii
ВАВ Ш
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sustainability dan green manufacturing adalah bahwa kedua konsep ini sangat penting
dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan perlindungan
lingkungan. Sustainability berfokus pada penggunaan sumber daya secara bijaksana
dan menjaga lingkungan agar tetap lestari untuk generasi mendatang. Green
manufacturing, di sisi lain, melibatkan penggunaan teknologi dan praktik yang ramah
lingkungan dalam proses produksi.
Kurikulum Teknik Industri adalah bahwa kurikulum ini dirancang untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mengelola sistem produksi dan
operasi bisnis. Kurikulum ini mencakup berbagai mata pelajaran seperti manajemen
operasi, manajemen rantai pasokan, rekayasa industri, analisis data, dan manajemen
proyek. Tujuan utama dari kurikulum ini adalah untuk menghasilkan lulusan yang
siap untuk bekerja di berbagai industri dan dapat mengoptimalkan efisiensi dan
produktivitas operasional.
Etika profesi adalah bahwa etika merupakan prinsip dan nilai-nilai moral yang harus
dipegang oleh para profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.
Etika profesi melibatkan integritas, kejujuran, tanggung jawab, dan penghormatan
terhadap hak-hak orang lain. Etika profesi juga melibatkan kepatuhan terhadap kode
etik yang ditetapkan oleh organisasi atau lembaga yang mengatur profesi tersebut.
Pentingnya etika profesi adalah untuk memastikan bahwa para profesional bertindak
dengan integritas dan bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan mereka, serta
menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi tersebut.
xxiii
DAFTAR PUSTAKA
xxiv