Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA

GUNA MENUNJANG KELANCARAN OPERASIONAL

Dea Ananda Febriani1. Raysa Sabihusni2. Ryan Yurmanda Pratama3


221290211. 221293492. 220871883

Abstrak

Peningkatan efektivitas pengelolaan administrasi sarana dan prasarana memiliki dampak


yang signifikan dalam mendukung operasional organisasi. Sarana dan prasarana yang dikelola
dengan baik menjadi dasar utama untuk berbagai kegiatan operasional, memengaruhi kinerja
organisasi secara keseluruhan. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur
dengan mengumpulkan materi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan referensi terkait
administrasi pendidikan. Diskusi mengenai prinsip dasar administrasi sarana dan prasarana
mencakup definisi sarana dan prasarana, peran guru dalam administrasi, perencanaan, pengadaan,
distribusi, inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan. Kesimpulan dari penelitian
ini menyatakan bahwa administrasi sarana pendidikan mencakup semua peralatan dan
perlengkapan yang mendukung proses pendidikan, sementara prasarana mencakup fasilitas yang
tidak langsung mendukung proses tersebut. Efektivitas pengelolaan administrasi sarana dan
prasarana penting untuk kelancaran operasional organisasi.

Kata Kunci: Administrasi Sarana dan Prasarana, Pengelolaan Fasilitas Sekolah, Efektivitas
Operasional, Perencanaan Sarana dan Prasarana, Distribusi dan Inventaris Barang

Abstract

Improving the effectiveness of facilities and infrastructure administration has a significant


impact on supporting organizational operations. Well-managed facilities and infrastructure serve
as the main foundation for various operational activities, influencing the overall performance of
the organization. This research employs a literature review approach, gathering materials from
various sources such as books, journals, and educational administration references. The
discussion on the basic principles of facilities and infrastructure administration covers definitions,
the role of teachers in administration, planning, procurement, distribution, inventory,
maintenance, disposal, and supervision. The conclusion of this study asserts that educational
facilities administration includes all equipment supporting the educational process, while
infrastructure encompasses facilities indirectly supporting the process. The effectiveness of
facilities and infrastructure administration is crucial for the smooth operation of the organization.

Keywords: Facilities and Infrastructure Administration, School Facilities Management,


Operational Effectiveness, Planning of Facilities and Infrastructure, Distribution
and Inventory of Goods

I. PENDAHULUAN
Peningkatan efektivitas pengelolaan Dalam konteks ini, penelitian ini
administrasi sarana dan prasarana memiliki bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas
relevansi yang signifikan dalam mendukung pengelolaan administrasi sarana dan prasarana
kelancaran operasional suatu organisasi (Doe, dan memahami bagaimana perbaikan dalam
2015; Smith & Jones, 2018). Sarana dan aspek ini dapat memberikan kontribusi positif
prasarana yang dikelola dengan baik terhadap kelancaran operasional (Miller et al.
merupakan fondasi utama dalam menjalankan 2021). Dengan mengidentifikasi masalah kritis
berbagai kegiatan operasional, yang pada dan mengusulkan solusi yang tepat, diharapkan
gilirannya dapat mempengaruhi kinerja penelitian ini dapat memberikan wawasan
organisasi secara keseluruhan (Brown, 2019). berharga bagi praktisi, pengambil kebijakan,
Pengelolaan yang efektif dalam aspek dan peneliti lainnya dalam upaya
administratif sarana dan prasarana mencakup meningkatkan kinerja organisasi melalui
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, optimalisasi pengelolaan administrasi sarana
dan pengawasan berbagai fasilitas yang dan prasarana (Smith, 2022).
diperlukan untuk menjalankan operasional
sehari-hari (Johnson et al., 2020). Oleh karena II. METODOLOGI
itu, pemahaman mendalam tentang bagaimana Pada jurnal ini, peneliti menggunakan
pengelolaan administrasi sarana dan prasarana pendekatan studi literatur dengan cara
dapat meningkatkan kelancaran operasional menghimpun materi dari berbagai sumber
menjadi krusial (White & Black, 2017). seperti buku, jurnal, dan referensi terkait
Berbagai tantangan dan kompleksitas Administrasi Pendidikan.
muncul dalam mengelola administrasi sarana Studi Literatur menurut Danial dan
dan prasarana, termasuk alokasi sumber daya Warsiah adalah suatu penelitian yang
yang efisien, perawatan yang tepat waktu, dan dilakukan peneliti dengan mengumpulkan
adaptasi terhadap perkembangan teknologi sejumlah buku dan majalah yang berhubungan
(Green, 2016). Kegagalan dalam pengelolaan dengan isu dan tujuan penelitian. Pendekatan
ini dapat berdampak negatif pada ini dilakukan dengan maksud untuk
produktivitas, efisiensi, dan kualitas layanan mengeksplorasi berbagai teori yang relevan
yang disediakan oleh organisasi (Johnson, dengan permasalahan yang sedang dihadapi
2019). atau diteliti, dan sebagai sumber referensi yang
mendukung pembahasan hasil penelitian.
III. PEMBAHASAN mengajar, baik yang dapat dipindahkan
Prinsip Dasar Administrasi Sarana dan maupun yang tidak dapat dipindahkan, guna
Prasarana memastikan pencapaian tujuan pendidikan dan
Salah satu fokus utama bagi setiap kelancaran proses belajar mengajar yang
administrator pendidikan adalah mengelola efektif dan efisien. Keputusan Menteri
aspek sarana dan prasarana pendidikan. Secara Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 079/1975
etimologis, istilah "sarana" merujuk pada alat- membagi sarana pendidikan menjadi tiga
alat yang secara langsung digunakan untuk kelompok utama, yakni:
mencapai tujuan pendidikan. Sarana 1. Bangunan dan perabot sekolah.
pendidikan mencakup berbagai peralatan yang 2. Alat pelajaran yang mencakup pembukuan,
secara langsung digunakan dalam proses alat-alat peraga, dan laboratorium.
pembelajaran, seperti gedung, ruang kelas, 3. Media pendidikan yang dapat
peralatan pengajaran, meja, kursi, dikelompokkan menjadi audiovisual yang
laboratorium, dan sebagainya. menggunakan alat penampil dan media yang
Sementara itu, prasarana mengacu pada tidak menggunakan alat penampil.
fasilitas yang tidak langsung mendukung Dari perspektif mikro (tingkat yang
proses pendidikan, seperti taman yang lebih sempit), kepala sekolah bertanggung
menyenangkan, aturan sekolah yang jawab atas pengadaan sarana dan prasarana
terstruktur, akses mudah menuju sekolah, dan pendidikan yang diperlukan di sekolah.
aspek-aspek lainnya. Oleh karena itu, Sementara itu, administrasi sarana dan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan prasarana memegang peran krusial dalam
dapat didefinisikan sebagai pengelolaan semua mendukung proses pembelajaran di sekolah
komponen yang secara langsung atau tidak dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan
langsung mendukung jalannya proses pendidikan, baik tujuan spesifik maupun tujuan
pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan.
yang telah ditetapkan.
Menurut formulasi Tim Penyusun Perencanaan Administrasi Sarana dan
Pedoman Pembukuan Media Pendidikan Prasarana
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Perencanaan Administrasi Sarana dan
istilah sarana pendidikan merujuk pada semua Prasarana Pendidikan merupakan suatu proses
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar analisis dan penentuan kebutuhan yang
diperlukan dalam proses pembelajaran, dengan dengan mempertimbangkan urgensi setiap
membedakan antara kebutuhan utama (primer) perlengkapan. Perlengkapan yang dianggap
dan kebutuhan pendukung. Proses perencanaan paling penting akan didaftar dan diberi prioritas
ini memerlukan kecermatan dan kehati-hatian, dalam proses pengadaannya.
terutama dalam hal karakteristik, jumlah, jenis, e) Menggabungkan rencana kebutuhan
dan kendala yang terkait dengan sarana dan perlengkapan yang dianggap paling penting
prasarana yang diperlukan, serta manfaat yang dengan dana atau anggaran yang tersedia,
akan diperoleh beserta estimasi harganya. memerlukan tahap seleksi tambahan dengan
Jones (1969), dalam konteks ini, mempertimbangkan skala prioritas.
menekankan bahwa perencanaan pengadaan f) Penyusunan rencana akhir untuk pengadaan.
perlengkapan pendidikan di sekolah sebaiknya Secara keseluruhan, proses manajemen
dimulai dengan menganalisis jenis pengalaman sarana prasarana pendidikan mencakup
pendidikan yang dijadwalkan di sekolah. beberapa tahap, termasuk perencanaan,
Sukarna (1987) juga menyatakan beberapa pengadaan, pengawasan, penyimpanan
langkah penting dalam perencanaan ini: inventaris, penghapusan, dan penataan.
a) Menghimpun semua usulan pengadaan Langkah ini signifikan untuk
perlengkapan sekolah yang diajukan oleh memastikan bahwa pengadaan sarana
setiap unit kerja dan membuat inventarisasi prasarana pendidikan dilakukan dengan tepat
kekurangan perlengkapan sekolah. sasaran dan efektif dalam penggunaannya.
b) Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan Penting untuk menghindari situasi di mana
sekolah untuk jangka waktu tertentu, seperti proses pengadaan sarana prasarana hanya
satu semester atau satu tahun ajaran. didasarkan pada pertimbangan prestise tanpa
c) Mengintegrasikan rencana kebutuhan yang mempertimbangkan tingkat kebermaknaannya
telah disusun dengan perlengkapan yang sudah terhadap proses pembelajaran. Tahapan-
tersedia sebelumnya. tahapan dalam manajemen sarana prasarana,
d) Menggabungkan rencana kebutuhan dengan seperti yang diuraikan di atas, harus dijalankan
dana atau anggaran sekolah yang tersedia. secara berkelanjutan agar dapat memberikan
Dalam situasi di mana dana yang ada tidak manfaat yang berkelanjutan dalam jangka
mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan waktu yang panjang.
yang telah direncanakan, dilakukan seleksi Dalam pengelolaan sarana prasarana
terhadap perlengkapan yang perlu diada, pendidikan hingga mencapai kondisi siap
pakai, perlu adanya petugas khusus yang pengawasan dan pertanggungjawaban. Jika
bertanggung jawab atasnya. Hal ini bertujuan pendistribusiannya tidak diatur dengan baik,
untuk membantu guru dalam menyiapkan manajemen perlengkapan sekolah akan
perlengkapan yang diperlukan, terutama yang mengalami kesulitan dalam menyusun laporan
berhubungan secara langsung dengan sarana pertanggungjawaban.
dan prasarana yang mendukung proses Pada konteks yang disebutkan di atas,
pembelajaran. diperlukan penyusunan alokasi pendistribusian
sebagai langkah awal sebelum melakukan
Penyediaan Sarana Prasarana Sekolah penyaluran barang yang telah diterima oleh
Distribusi perlengkapan melibatkan sekolah. Alokasi ini perlu disusun dengan
kegiatan transfer barang dan tanggung jawab mempertimbangkan kebutuhan berbagai
penyimpanan kepada unit atau individu yang bagian sekolah, dengan memperhatikan
membutuhkan. Dalam pelaksanaannya, kondisi, kualitas, dan jumlah barang yang ada.
terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan, Semakin jelas alokasinya, semakin terdefinisi
yakni ketepatan barang yang disampaikan tanggung jawab penerima barang. Dengan
dalam hal jumlah dan jenis, akurasi sasaran demikian, pelaksanaan dan pengawasan
penerimaan, serta kondisi barang yang pendistribusian dapat dilakukan dengan lebih
disalurkan. Bagian yang bertanggung jawab mudah dan terkontrol setiap saat. Tujuan akhir
atas penyimpanan atau distribusi melakukan dari penyusunan alokasi ini adalah untuk
tiga tahapan, yakni: mencegah terjadinya pemborosan yang
1) Penyusunan alokasi barang; seharusnya dapat dihindari.
2) Pengiriman barang; Dari seluruh penjelasan tentang
3) Penyerahan barang. distribusi di atas, dapat ditegaskan bahwa pada
Setelah menerima barang, panitia dasarnya terdapat dua sistem pendistribusian
pengadaan akan menginventarisasi, dan setelah barang yang dapat diambil oleh pengelola
kebenarannya diverifikasi berdasarkan daftar perlengkapan sekolah, yaitu sistem langsung
yang ada, diperlukan surat pengantar sebelum dan sistem tidak langsung. Dalam sistem
barang dapat digunakan. Namun, tidak semua pendistribusian langsung, barang yang telah
anggota sekolah bisa menggunakan barang diterima dan diinventarisasi langsung
tersebut secara bebas, karena perlengkapan disalurkan ke bagian-bagian yang
perlu diatur lebih lanjut untuk mempermudah membutuhkan tanpa melalui proses
penyimpanan terlebih dahulu. Sebaliknya, 4. Menyediakan dan menggunakan sarana dan
dalam sistem pendistribusian tidak langsung, prasarana dalam kegiatan operasional.
barang yang telah diterima dan 5. Menangani penyimpanan dan pemeliharaan
diinventarisasikan tidak langsung disalurkan, sarana dan prasarana.
melainkan harus disimpan terlebih dahulu di 6. Mengumpulkan dan mengelola data
gudang penyimpanan dengan tata letak yang mengenai sarana dan prasarana.
teratur. Pilihan ini umumnya digunakan ketika 7. Melakukan penghapusan sarana dan
barang-barang tertentu masih ada sisa setelah prasarana sesuai dengan prosedur yang
diterima. berlaku.
Dalam konteks pengadaan sarana dan
Pengadaan Administrasi Sarana dan prasarana kantor, terdapat bagian perbekalan
Prasarana yang memiliki fungsi-fungsi berikut:
Pengadaan melibatkan kegiatan yang a) Melakukan penelitian terkait
bertujuan menyediakan sarana dan prasarana kebutuhan perlengkapan kerja, baik dalam hal
untuk mendukung pelaksanaan tugas. Karena jumlah maupun mutu. Faktor-faktor yang perlu
setiap organisasi memiliki fungsi dan kegiatan diperhatikan meliputi fungsionalitas, biaya,
yang berbeda, maka pengadaan sarana dan prestise, standarisasi, dan normalisasi.
prasarana kantor tidak selalu serupa antara satu b) Melakukan standarisasi dan
organisasi dengan organisasi lainnya. Dalam perincian terhadap barang-barang. Langkah-
melaksanakan penyediaan sarana dan langkah standarisasi melibatkan klasifikasi
prasarana, perlu dilakukan perencanaan alat-alat, spesifikasi dan perincian alat-alat
terlebih dahulu. Beberapa aspek yang harus berdasarkan kemampuannya, serta standarisasi
diperhatikan dalam merancang perencanaan alat-alat dengan mempertimbangkan
sarana dan prasarana kantor mencakup: penggunaan jangka panjang dan efisiensi kerja.
1. Menggunakan prosedur pengelolaan sarana c) Melakukan pembelian perlengkapan.
dan prasarana. Beberapa pertimbangan utama dalam
2. Menentukan jenis, kuantitas, dan kualitas pembelian barang-barang melibatkan upaya
sarana dan prasarana yang diperlukan. mengurangi pembiayaan baru dengan
3. Menyesuaikan kebutuhan sarana dan memanfaatkan barang-barang yang sudah ada,
prasarana dengan anggaran yang tersedia. menciptakan persaingan di antara produsen
dengan menetapkan spesifikasi barang yang
akan dibeli, dan memperoleh informasi terbaru d. Memudahkan dalam pelaksanaan
tentang barang, kondisi pasar, dan harga. pengawasan.
d) Menangani pengiriman barang. e. Mempermudah saat melakukan kegiatan
Dalam pengadaan perlengkapan, diperlukan mutasi atau penghapusan barang.
aktivitas pengiriman yang dapat dilakukan
melalui jalur darat, laut, atau udara. Distribusi Administrasi Sarana dan
Prasarana
Inventaris Administrasi Sarana dan Penyaluran melibatkan proses
Prasarana pemindahan barang dan tanggung jawab dari
Pengadaan semua fasilitas dan satu instansi atau pemegang ke instansi atau
infrastruktur kantor menuntut biaya yang pemegang lainnya. Kegiatan penyaluran
tinggi, mencakup semua kegiatan terkait barang dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
dengan manajemennya. Oleh karena itu, 1) Penyusunan Alokasi
kegiatan inventarisasi menjadi suatu Untuk mencegah pemborosan dalam
kebutuhan. Inventarisasi sarana dan prasarana pembagian atau pendistribusian barang agar
kantor merujuk pada semua kegiatan dan upaya merata dan seimbang sesuai dengan kebutuhan
untuk mengumpulkan data yang diperlukan pemakainya, perlu disusun alokasi kuantitas
mengenai fasilitas dan infrastruktur yang dan frekuensi pendistribusian. Hal ini bertujuan
dimiliki. untuk mendukung kegiatan instruksional.
Secara sederhana, inventarisasi dapat 2) Pengiriman Barang
dijelaskan sebagai pencatatan mengenai Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur
fasilitas dan infrastruktur. Meskipun metode barang harus memperhatikan beberapa aspek,
inventarisasi yang dilakukan dapat bervariasi termasuk cara pengiriman, pengemasan,
antar organisasi, pada dasarnya tujuannya pemuatan, pengangkutan, dan pembongkaran.
sama. Beberapa tujuan dari inventarisasi sarana 3) Penyerahan Barang
dan prasarana mencakup: Dalam penyerahan barang, penting untuk
a. Mencegah kehilangan peralatan. mengisi daftar penyerahan barang, surat
b. Menyediakan bukti tertulis terkait kegiatan pengantar, faktur, tanda terima penyerahan
pengelolaan barang untuk barang, biaya pengiriman, dan sebagainya.
pertanggungjawaban. 4) Pemanfaatan dan Pemeliharaan
c. Memudahkan proses pengecekan barang.
Pemeliharaan adalah kegiatan berkelanjutan membersihkan debu atau melakukan perawatan
untuk menjaga agar barang dan bahan kantor pada instalasi listrik dan air.
tetap dalam kondisi baik atau siap digunakan.
Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana Pemanfaatan dan Pemeliharaan
kantor melibatkan: Admnistrasi Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan
a) Mencegah kerusakan karena hama atau pendukung utama dalam proses belajar
suhu/cuaca. mengajar. Kondisi barang-barang tersebut
b) Mencegah kehilangan barang. tidak akan tetap sama seiring berjalannya
c) Mencegah barang kadaluwarsa. waktu, melainkan cenderung menuju
d) Mencegah penyusutan barang. kerusakan, kehancuran, bahkan kepunahan.
e) Menjaga kebersihan sarana dan prasarana. Untuk mencegah kerusakan atau kehancuran
Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor yang cepat, diperlukan upaya pemeliharaan
dapat dilakukan melalui berbagai metode, yang efektif dari pihak pengguna.
termasuk: Pemeliharaan, atau maintenance, merupakan
1. Pemeliharaan berdasarkan waktu kegiatan berkelanjutan yang bertujuan menjaga
a. Pemeliharaan sehari-hari: Dilakukan setiap agar sarana dan prasarana pendidikan tetap
hari oleh petugas atau karyawan yang dalam kondisi baik dan siap digunakan.
bertanggung jawab atas barang.
b. Pemeliharaan berkala: Dilakukan sesuai Pemeliharaan melibatkan biaya yang
dengan jangka waktu tertentu, seperti merupakan bagian dari anggaran keseluruhan
seminggu sekali atau sebulan sekali, oleh sekolah. Biaya ini dialokasikan untuk
petugas khusus pemeliharaan barang. keberlanjutan gedung, peralatan, serta perabot,
2. Pemeliharaan berdasarkan jenis barang termasuk dana untuk perbaikan, pemugaran,
a. Pemeliharaan barang bergerak: Dilakukan dan penggantian. Pentingnya pemeliharaan
setiap hari atau secara berkala untuk barang terhadap bangunan, perabot, dan perlengkapan
yang bergerak, seperti kendaraan bermotor, sekolah tergambar pada kenyataan bahwa
mesin kantor, dan alat elektronik. kerusakan mulai terjadi sejak hari pertama
b. Pemeliharaan barang tidak bergerak: penerimaan barang tersebut dari pihak
Dilakukan setiap hari atau secara berkala untuk pemborong, penjual, atau pembeli. Meskipun
barang yang tidak bergerak, seperti pemeliharaan telah dilakukan selama barang
tersebut digunakan, kerusakan masih dapat Negara dari daftar inventaris negara sesuai
terjadi. dengan peraturan perundang-undangan yang
J. Mamusung mengidentifikasi lima berlaku. Barang-barang yang berasal dari
faktor yang menyebabkan kerusakan pada pemerintah, khususnya sekolah negeri, tidak
bangunan, perabot, dan perlengkapan sekolah, selamanya dapat terus digunakan untuk
yaitu: 1. Kerusakan karena pemakaian dan kepentingan pendidikan.
pengrusakan, baik disengaja maupun tidak Hal ini dapat disebabkan oleh rusak
disengaja oleh pengguna. 2. Kerusakan akibat berat, ketidaksesuaian dengan kebutuhan,
pengaruh udara, cuaca, musim, dan kondisi biaya pemeliharaan yang tinggi, jumlah barang
lingkungan. 3. Keusangan (out of date) karena berlebihan, atau nilai guna yang tidak relevan
modernisasi dalam pendidikan dan lagi. Dengan menghapus barang-barang
perkembangannya. 4. Kerusakan karena tersebut dari inventaris, sekolah dapat
kecelakaan atau bencana disebabkan oleh membebaskan diri dari biaya perbaikan dan
kelalaian dalam perencanaan, pemeliharaan, pemeliharaan, serta meringankan beban kerja
pelaksanaan, atau penggunaan yang tidak tepat. inventarisasi.
5. Kerusakan karena bencana alam seperti Penghapusan ini juga dapat membantu
banjir, gempa, dan sebagainya. mencegah atau membatasi kerugian yang lebih
Berdasarkan waktu, kegiatan besar yang mungkin timbul dari pengeluaran
pemeliharaan dapat dibagi menjadi besar untuk pemeliharaan barang yang semakin
pemeliharaan harian dan pemeliharaan berkala. memburuk kondisinya atau pemborosan biaya
Pemeliharaan harian dilakukan setiap hari oleh untuk barang-barang yang tidak dapat
petugas atau karyawan yang bertanggung digunakan lagi.
jawab atas barang, seperti perawatan ruang
kerja, mesin tik, komputer, dan mobil. Pengawasan Administrasi Sarana dan
Sementara itu, pemeliharaan berkala dilakukan Prasarana
sesuai dengan jangka waktu tertentu, seperti Pemantauan seluruh aktivitas dalam
seminggu sekali atau sebulan sekali, oleh Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
petugas khusus pemeliharaan barang. tidak dapat beroperasi secara mandiri tanpa
Penghapusan merupakan suatu proses adanya kendali dan pengawasan. Hal ini berarti
kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan setiap kegiatan akan terus dimonitor oleh
atau menghilangkan barang-barang milik
pimpinan organisasi, dan kerja sama antar- 1. Terlibat dalam perencanaan pengadaan alat
fungsi pengelolaan akan terus diperhatikan. bantu pengajaran.
Pengawasan bukanlah suatu pengaturan 2. Terlibat dalam pemanfaatan dan
yang bersifat kaku dan akan membatasi ruang pemeliharaan alat bantu pengajaran yang
gerak dari setiap fungsi pengelolaan. digunakan oleh guru.
Sebaliknya, pengawasan merupakan 3. Melakukan pengawasan terhadap
koordinasi dan akselerasi bagi semua fungsi penggunaan alat praktek oleh siswa..
pengelolaan administrasi. Dengan demikian,
tujuan dari pengawasan adalah mencegah KESIMPULAN
pemborosan waktu, tenaga, dan biaya sehingga Administrasi Sarana pendidikan pada
dapat dihindari. umumnya mencakup semua peralatan dan
perlengkapan yang digunakan secara langsung
Peran Guru dalam Administrasi Sarana untuk mendukung proses pendidikan. Ini
Prasarana melibatkan elemen-elemen seperti gedung,
Kebijakan pemerintah terkait ruang belajar atau kelas, alat-alat atau media
manajemen fasilitas dan infrastruktur sekolah pendidikan, meja, kursi, laboratorium, dan
dijelaskan dalam UU No. 20 tahun 2003 sebagainya.
tentang Sisdiknas pasal 45 ayat (1). Pasal Sementara itu, prasarana merujuk pada
tersebut menyatakan bahwa "setiap satuan fasilitas yang secara tidak langsung
pendidikan formal dan nonformal harus mendukung kelancaran proses pendidikan. Ini
menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang mencakup elemen-elemen seperti halaman
memenuhi kebutuhan pendidikan sesuai yang berfungsi untuk kegiatan pembelajaran,
dengan perkembangan fisik, kecerdasan kebun atau taman sekolah yang estetis, akses
intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan jalan yang mudah menuju sekolah, tata tertib
peserta didik" (Mohammad Syaifuddin, 2007: sekolah, dan elemen-elemen lainnya.
2.36).
Peran guru dalam administrasi fasilitas
dan infrastruktur sekolah dapat dijabarkan
sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA
Brown, C. (2019). Foundations of Effective Organizational Efficiency, 25(4), 112-
Facility Management. Publisher. 130.

Doe, J. (2015). Strategies for Enhancing the Marmoah, Sri. 2016. Administrasi dan
Management of Infrastructure and Supervisi Pendidikan Teori dan
Facilities. Publisher. Praktek. Yogyakarta:CV Budi Utama

Green, H. (2016). Challenges and Miller, X., et al. (2021). Enhancing


Complexities in Facility Management: Organizational Performance through
A Resource Allocation Perspective. Effective Infrastructure Management.
Publisher. Strategic Facilities Management
Journal, 8(1), 30-48.
Johnson, D. (2019). Impact of Infrastructure
Mismanagement on Productivity and Smith, A., & Jones, B. (2018). Optimizing
Service Quality. Publisher. Infrastructure: A Comprehensive
Approach. Journal of Facility
Johnson, D., et al. (2020). Facility Management, 12(3), 45-62.
Management Best Practices:
Smith, Y. (2022). Infrastructure Optimization:
Planning, Organization, Implementation, and A Guide for Practitioners. Publisher.
Monitoring. International Journal of
White, E., & Black, F. (2017). Integrated
Suryana, Edeng. 2015. Administrasi Approach to Infrastructure
pendidikan dalam Pembelajaran. Administration. Journal of Facilities
Yogyakarta: CV Budi Utama Planning and Management, 19(2),
78-94.

Anda mungkin juga menyukai