Anda di halaman 1dari 60

PEHITUNGAN BEBAN KERJA

DENGAN METODE WORK SAMPLING

A. Pengertian

Pada teknik work sampling, kelompok pekerja di observasi

pada rentang waktu 5-15 menit pada saat itu setiap kegiatan individu

dicatat. Setelah satu atau dua minggu, rata-rata waktu untuk setiap

aktivitas dihitung sehingga rata-rata waktu tiap kegiatan dapat

ditentukan. Perhitungan jumlah pengamatan dilakukan dengan rumus

(Ilyas, 2011).

Jumlah Pengamatan = sampel x (60 menit : interval) x waktu kerja x

jumlah hari kerja

Contohnya: Pengamatan kegiatan pada 2 orang staf dengan 2 shift

kerja, pengamatan dilakukan setiap 10 menit, selama 15

jam dalam 7 hari kerja, maka jumlah pengamatan dapat

di peroleh.

Dalam penelitian ini, tenaga pengamat yang melakukan

observasi terhadap kegiatan tenaga farmasi di Instalasi Farmasi

adalah peneliti sendiri dan satu orang pengamat lain yaitu

Penanggung Jawab Asisten Apoteker, yang sebelumnya sudah

diberikan informasi dan penjelasan terlebih dahulu oleh peneliti

mengenai mengenai cara pengamatan dan pencatatan kegiatan

petugas dengan menggunakan teknik work sampling.

1
B. Pengolahan Data

Proses pengolahan hasil observasi beban kerja pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Penyuntingan Data

Penyuntingan data dilakukan setiap selesai pengamatan untuk

memeriksa jika terjadi kesalahan dan ketidaklengkapan data, yaitu

dengan cara memeriksa formulir work sampling untuk melihat

apakah pengamat menuliskan kegiatan tenaga farmasi sesuai

dengan kelompok kegiatan yang seharusnya.

2. Penjumlahan Lamanya Kegiatan

Setelah dilakukan penyuntingan data untuk mendapatkan

kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh tenaga farmasi,

selanjutnya peneliti menjumlahkan setiap kegiatan tenaga farmasi

baik langsung, tidak langsung,maupun pribadi ke dalam satuan

menit. Kemudian, jumlah lama kegiatan dalam satu hari

ditambahkan dengan jumlah lama kegiatan pada hari lainnya

untuk mengetahui rata-rata lama kegiatan yang dimiliki oleh setiap

tenaga farmasi.

3. Pemasukan Data

Penjumlahan lamanya kegiatan seorang asisten apoteker

yang sudah dilakukan peneliti dimasukkan ke dalam komputer

untuk dilakukan proses pengolahan data selanjutnya seperti

perhitungan persentase pada proporsi kegiatan produktif, non

2
produktif, dan pribadi/lainnya. Dengan begitu dapat diketahui

apakah beban kerja apoteker dan asisten apoteker tinggi atau

rendah.

4. Pembersihan Data

Pembersihan data pengamatan dilakukan apabila terjadi

kesalahan dalam menginput data. Setelah melakukan pengolahan

data pada variabel beban kerja.

5. Membuat Transkrip Wawancara

Selain observasi, untuk mengumpulkan data tentang kegiatan

asisten apoteker peneliti juga melakukan wawancara mendalam.

Oleh karena itu, wawancara mendalam yang sudah direkam

kemudian ditranskip ke dalam bentuk tulisan.

6. Membuat Matriks Wawancara

Setelah mentranskrip semua hasil wawancara, kemudian

peneliti membuat matriks ringkasan wawancara mendalam untuk

memudahkan peneliti dalam membandingkan dan menganalisa

hasil wawancara dari setiap informan.

Pengumpulan data untuk mengetahui beban kerja dilakukan

dengan mengamati kegiatan seluruh tenaga asisten apoteker selama

7 hari pengamatan berturut-turut. Kegiatan pengamatan dilakukan

pada 12 orang tenaga asisten apoteker pada semua shift dalam waktu

24 jam dengan metode work sampling. Setiap kegiatan yang

dilakukan oleh petugas asisten apoteker di Instalasi Farmasi Rumah

3
Sakit X di catat pada form work sampling seluruh kegiatannya yang

dilakukan setiap 10 menit sekali secara bergantian. Sebelum

melakukan pengamatan peneliti terlebih dahulu memberikan arahan

kepada pengamat lain, yaitu Koordinator Asisten Apoteker mengenai

prosedur pengamatan kerja (observasi) dengan menggunakan teknik

work sampling dan pencatatan yang dilakukan pengamat kedalam

formulir work sampling.

C. Pembahasan

1. Uraian Tugas Tenaga Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X

Uraian tugas tenaga asisten apoteker di Rumah Sakit X

dapat dilihat berdasarkan pembagian waktu kerja yang terdiri dari

asisten apoteker shift, non-shift, dan jabatannya. Berikut adalah

penjabaran uraian tugas tenaga Asisten Apoteker di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit:X

a. Uraian tugas tenaga Asisten Apoteker non-shift di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X

Tabel 1. Rincian Uraian Tugas Asisten Apoteker Non-Shift


di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X
Nama :Tutut Indah. P
Jabatan : Koordinator Asisten Apoteker
Pelayanan Kefarmasian 1. Membuat permintaan barang
dari apotek ke gudang.

4
2. Mengecek/menerima obat/alkes
datang dari gudang.
3. Memasukkan SBBK ke kartu
stok.
4. Merekap & mengecek
pengeluaran obat di apotek.
5. Memasukkan rekapan ke kartu
stok.
6. Entry resep.
7. Pengambilan/penyiapan resep
obat.
8. E-tiketing resep.
9. Peracikan obat.
10. Mencatat & menghitung fisik
pengeluaran obat Psikotropika &
Narkotika.
11. Merapikan obat ke
tempat/raknya.
12. Mengecek suhu tiap kulkas.
13. Menerima returan obat/alkes dari
ruangan.
14. Memasukkan jumlah returan ke
kartu stok.
15. Membuat permintaan ke gudang
ATK.
16. Stock Opname/bulan (cek fisik &
kartu stok).
Penanggung Jawab 1. Memisahkan obat/alkes ED.
Stok Apotek
2. Membuat dan menandatangani
Surat Permintaan Barang (SPK).
3. Mengecek/menerima
obat/BMHP/ATK dari gudang.
4. Menandatangani SBBK ke kartu
stok .
5. Merekap & mengecek
pengeluaran obat di apotek.

5
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan
Stock Opname setiap bulan.
Koordinasi Tugas 1. Koordinasi tugas dan pembagian
Asisten Apoteker tugas ke semua Asisten
Apoteker.
2. Mengatur jadwal Asisten
Apoteker.

Nama: Desi Mustika


Jabatan: Pelaksana Administrasi Apotek
Membuat Pembukuan/ Mencatat penerimaan dan
Laporan Obat dan pengeluaran obat &bahan medis
BMHP di Rawat Jalan, habis pakai(BMHP) di apotek setiap
Rawat Inap dan Ruang hari.
Operasi (OK)
1. Merekap penerimaan dan
pengeluaran obat & bahan
medis habis pakai (BMHP) di
apotek setiap bulan.
2. Mencatat rekapan penerimaan
dan pengeluaran obat & bahan
medis habis pakai ke dalam
buku mutasi obat.
3. Menerima obat dan bahan
medis habis pakai dari gudang
obat rumah sakit.
4. Menyimpan dan menyusun obat
dan bahan medis habis pakai
yang diterima dari gudang obat
rumah sakit.
5. Membuat laporan semester
mutasi obat dan bahan medis
habis pakai (BMHP).
6. Melakukan Perhitungan (stok
opname) obat dan bahan medis
habis pakai setiap bulan.

6
7. Memisahkan obat dan barang
medis habis pakai yang
kadaluarsa.
8. Menghitung jumlah obat dan
bahan medis habis pakai yang
masuk masa kadaluarsa.
9. Membuat laporan persediaan
obat dan bahan medis habis
pakai di apotek pada akhir
tahun.
10. Membuat laporan mutasi obat
dan bahan medis habis pakai di
apotek per tahun
Membantu Pelayanan 1. Pengambilan obat dan bahan
Kefarmasian di Rawat medis habis pakai untuk pasien
Jalan rawat jalan.
2. Membuat etiket obat untuk
pasien rawat jalan.
3. Pelayanan obat pasien ARV.

Nama: Desi Mustika


Jabatan: Pelaksana Administrasi Apotek
Pengontrolan stok obat Melakukan pengawasan terhadap
High Alert Rawat inap ketersediaan stok obat High Alert di
Paru dan IPD. unit Rawat inap paru dan IPD.
Sekretaris Komite 1. Membuat undangan, presensi,
Tenaga Kesehatan notulen rapat komite tenaga
Profesional lainnya. kesehatan professional lainnya.
2. Membuat laporan rapat kepada
Direktur Rumah Sakit.
3. Membuat laporan persediaan
obat dan bahan medis habis
pakai di apotek pada akhir
tahun.
4. Membuat undangan, presensi,
notulen rapat komite tenaga
kesehatan professional lainnya.

7
Nama: Nofriani
Jabatan: Asisten Apoteker D3 Farmasi

Pelayanan Kefarmasian 1. Entry resep (Rajal, Ranap,


Apotek UGD, OK,BPJS) pada sistem
rumah sakit.
2. Memasukkan SBBK ke kartu
stok.
3. Memasukkan rekapan ke kartu
stok.
4. Pengambilan/penyiapan obat.
5. E-tiketing resep.
6. Peracikan obat.
7. Merapikan obat ke
tempat/raknya.
8. Menerima returan obat/alkes
dari ruangan.
9. Membersihkan ruangan & alat
racik.
10. Penyerahan nomor antrian.
11. Menulis pemesanan paket OK.
12. Stock Opname/bulan (cek fisik
& kartu stok).
Penanggung Jawab 1. Memisahkan obat/alkes ED.
Klaim BPJS
2. Mengumpulkan dan merapikan
resep BPJS.
3. Entry obat resep BPJS pada
sistem BPJS.

8
Nama: Nofriani
Jabatan: Asisten Apoteker D3 Farmasi
Penanggung Jawab 1. Menjadi agen perubahan (agent
Akreditasi Unit Farmasi of change) di unit nya masing-
masing untuk melakukan
pelayanan sesuai standar
akreditasi yang telah
ditetapkan.
2. Membantu terselenggaranya
proses akreditasi rumah sakit.

b. Uraian Tugas Tenaga Asisten Apoteker Shift di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X

Tabel 2. Rincian Uraian Tugas Asisten Apoteker Shift Di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

Uraian Tugas Seluruh Asisten Apoteker Shift di Instalasi


Farmasi Rumah Sakit
Pelayanan Kefarmasian 1. Entry resep (Rajal, Ranap,
UGD, OK).
2. Revisi entrian resep.
3. Membuat permintaan barang
dari apotek ke gudang.
4. Memasukkan SBBK ke kartu
stok.
5. Merekap pengeluaran obat di
apotek.
6. Memasukkan rekapan ke kartu
stock.
7. Pengambilan/penyiapan obat
(Ranap, Rajal,UGD,VK).
8. E-tiketing resep.
9. Peracikan obat.
10. Penyerahan obat (pemberian
informasi obat kepada pasien).

9
11. Mencatat & menghitung fisik
pengeluaran obat Psikotropik &
Narkotika.
12. Merapikan obat ke
tempat/raknya.
13. Menerima returan obat/alkes
dari ruangan.
14. Memasukkan jumlah returan ke
kartu stok.
15. Membersihkan ruangan & alat
racik.
16. Menulis pemesanan paket OK.
17. Penyerahan nomor antrian pada
pasien rajal.
18. Stock Opname/bulan (cek fisik
& kartu stok).
19. Memisahkan obat/alkes ED.
20. Merapikan return dari Rawat
inap.
21. Penerimaan resep dan menulis
nomor telpon pasien di resep.
22. Memantau dan pencatatan suhu
di lemari pendingin.
23. Peracikan untuk stok obat
jumlah besar di hari libur (sabtu,
minggu dan libur nasional)
.

Berdasarkan uraian tugas (job description) untuk tenaga

asisten apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X, memiliki

sedikit perbedaan pada Asisten Apoteker shift dan non-shift, pada

asisten apoteker. Shift uraian tugas yang diberikan untuk seluruh

tenaga Asisten Apoteker pada umumnya sama, namun untuk

tenaga Asisten Apoteker non-shift memiliki uraian tugas yang

10
berbeda, dimana terdiri dari tiga orang Asisten Apoteker yang

memiliki tanggung jawab yang berbeda dan terdapat job

desrcription (JOBDES) tambahan, sehingga hal tersebut

berpengaruh kepada beban kerja tenaga Asisten Apoteker dan

pelayanan kefarmasian. Berikut didukung dengan wawancara

mendalam kepada beberapa Asisten Apoteker shift dan non-shift.

“Untuk uraian tugas saya dibandingkan yang lain sedikit

berbeda. Selain ikut dalam pelayanan, saya juga

bertanggungjawab terhadap Asisten Apoteker lainnya. Apalagi

terkait mencari pengganti jika ada SDM yang tidak hadir untuk

Shift. Selain itu, saya juga bertanggungjawab dalam stock barang

yang ada di apotek (I.1.T, KAA)”.

“Kalau untuk Job Description, sebenarnya saya fokus ke

laporan mutasi bulanan. Namun, karena tenaga yang ada masih

kurang, jadi saya harus ikut pelayanan. Apalagi di hari Rabu dan

Kamis, karena semua poli buka, jadi untuk pelayanan harus di

maximalkan (I.2.D)”.

“Dalam pembagian tugas Asisten Apoteker, saya punya

tanggungjawab, khususnya untuk klaim BPJS. Tapi, tetap ikut

pelayanan. Kadang untuk BPJS, tidak bisa ke handel sendiri,

apalagi kalau pelayanan lagi ramai. Jadi, memang butuh tenaga

tambahan (I.3.N)”.

11
2. Aktivitas Tenaga Teknis Kefarmasian (Asisten Apoteker)

Aktivitas petugas merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

tenaga teknis kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

terbagi dalam kegiatan produktif, kegiatan non-produktif, dan

kegiatan pribadi. Dalam hal ini dilakukan kegiatan pengamatan

waktu kerja (observasi) untuk mengetahui aktivitas-aktivitas kerja

yang dilakukan oleh tenaga farmasi (Asisten Apoteker) sepenjang

hari berdasarkan batasan jumlah waktu yang telah diberikan

beserta waktu yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan

tersebut.

Kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian (Asisten

Apoteker) dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan masing-

masing kegiatan akan diamati oleh peneliti dan dibantu satu orang

pengamat lain, yaitu Koordinator Asisten Apoteker dan Asisten

Apoteker lainnya dengan menggunakan teknik work sampling.

Proses pelaksanaan pengamatan akan berlangsung selama 24

jam dalam 7 hari kerja, yang terbagi atas petugas shift dan non-

shift. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh Asisten Apoteker di

Instalasi Farmasi akan dicatat berdasarkan jenis kegiatannya

(kegiatan produktif, kegiatan non-produktif, dan kegiatan pribadi).

Pencatatan akan dilakukan setiap 10 menit sekali, secara

bergantian terhadap seluruh informan yang berjumlah 12 orang.

Selama 7 hari pengamatan, jumlah waktu dari masing-masing

12
jenis kegiatan petugas di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X tidaklah

sama setiap harinya. Jumlah pengamatan waktu kerja petugas

setiap harinya selama 7 hari pengamatan, dapat dilihat pada

Tabel. 3 berikut:

13
Tabel 3. Gambaran Jumlah Waktu Kegiatan Asisten Apoteker Non-Shift Selama 7 Hari Pengamatan
di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X
Kegiatan Produktif Kegiatan Non-Produktif Kegiatan Pribadi
Hari Pengamatan
I. 1. T I. 2. D I. 3. N I. 1. T I. 2. D I. 3. N I. 1. T I. 2. D I. 3. N
Pengamatan hari-1 470 450 430 20 30 20 20 30 60
Pengamatan hari-2 470 440 460 30 50 30 10 20 20
Pengamatan hari-3 480 480 470 20 20 30 10 10 10
Pengamatan hari-4 490 490 490 10 10 10 10 10 10
Pengamatan hari-5 480 460 470 20 30 30 10 20 10
Pengamatan hari-6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengamatan hari-7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 2390 2320 2320 100 140 120 60 90 110
Total Waktu 7030 360 260

Tabel 4. Gambaran Jumlah Waktu Kegiatan Produktif Asisten Apoteker Shift Selama 7 Hari Pengamatan
di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X
Kegiatan Produktif
Hari Pengamatan
I.4.R I.5.A I.6.S I.7.S I.8.R I.9.A I.10.R I.11.H I.12
Pengamatan hari-1 0 370 0 340 360 0 0 470 480
Pengamatan hari-2 440 380 370 440 0 0 380 0 0
Pengamatan hari-3 0 500 480 0 370 380 0 380 400
Pengamatan hari-4 0 0 0 400 400 480 480 360 390
Pengamatan hari-5 0 390 380 390 480 0 0 480 0

14
Pengamatan hari-6 350 480 360 0 0 380 350 0 470
Pengamatan hari-7 360 0 470 470 350 360 360 0 0
Jumlah 1150 2120 2060 2040 1960 1600 1570 1690 1740
Total Waktu 15930

Tabel 5. Gambaran Jumlah Waktu Kegiatan Non-Produktif Asisten Apoteker Non-Shift Selama 7 Hari
Pengamatan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X
Kegiatan Non-Produktif
Hari Pengamatan
I.4.R I.5.A I.6.S I.7.S I.8.R I.9.A I.10.R I.11.H I.12.S
Pengamatan hari-1 0 40 0 50 40 0 0 80 70
Pengamatan hari-2 100 30 30 100 0 0 20 0 0
Pengamatan hari-3 0 60 60 0 30 20 0 20 10
Pengamatan hari-4 0 0 0 10 10 60 60 30 20
Pengamatan hari-5 0 10 30 20 100 0 0 70 0
Pengamatan hari-6 40 50 20 0 0 20 40 0 60
Pengamatan hari-7 30 0 70 100 30 30 30 0 0
Jumlah 170 190 210 280 210 130 150 200 160
Total Waktu 1700

15
Tabel 5. Gambaran Jumlah Waktu Kegiatan Pribadi Asisten Apoteker Non-Shift Selama 7 Hari Pengamatan di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit X
Kegiatan Non-Produktif
Hari Pengamatan
I.4.R I.5.A I.6.S I.7.S I.8.R I.9.A I.10.R I.11.H I.12.S
Pengamatan hari-1 0 10 0 30 20 0 0 50 50
Pengamatan hari-2 60 10 20 60 0 0 20 0 0
Pengamatan hari-3 0 40 60 0 20 20 0 20 10
Pengamatan hari-4 0 0 0 10 10 60 60 30 10
Pengamatan hari-5 0 20 10 10 20 0 0 50 0
Pengamatan hari-6 30 70 40 0 0 20 30 0 70
Pengamatan hari-7 30 0 60 30 40 30 30 0 0
Jumlah 120 150 190 140 110 130 140 150 140
Total Waktu 1270

Berdasarkan uraian tabel di atas, terkait jumlah waktu kegiatan produktif, kegiatan non-produktif, dan kegiatan

pribadi tujuh hari pengamatan (observasi) yang dilakukan pada tenaga asisten apoteker, dapat disimpulkan bahwa untuk

seluruh kegiatan mempunyai jumlah waktu yang berbeda pada setiap informan yang ada. Tenaga asisten apoteker non-

shift dan shift rata-rata menghabiskan waktu untuk seluruh kegiatan selama satu minggu dibatasi sekitar 37-44 jam

setiap minggunya. Untuk petugas non-shift, rata-rata per hari menghabiskan waktu 8 jam 30 menit setiap harinya.

Sedangkan petugas shift menghabiskan waktu 7-10 jam setiap harinya pada seluruh kegiatan pelayanan farmasi. Dari

16
uraian di atas informan yang mempunyai waktu terbanyak dalam menghabiskan waktu dalam kegiatan produktifnya

adalah informan pertama (I.1.T), yaitu 2390 menit dalam satu minggu, informan yang memiliki jumlah kegiatan waktu non

produktif terbanyak yaitu informan ke-tujuh (I.7.S), yaitu 280 menit, sedangkan informan yang menghabiskan waktu

kegiatan pribadi terbanyak yaitu informan ke-lima (I.5.S), dan informan ke-sebelas (I.11.H) yang menghabiskan waktu

150 menit. Berdasarkan pengamatan untuk kegiatan non-produktif dan kegiatan pribadi yang mengabiskan waktu

terbanyak terdapat pada pegawai shift, dimana hal tersebut terjadi karena menghabiskan waktu kegiatan saat jaga

malam. Berikut adalah rangkuman jumlah waktu yang dihabiskan pada tujuh hari pengamatan di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit:

Tabel 6. Rangkuman Jumlah Waktu Setiap Kegiatan 12 Orang Tenaga Asisten Apoteker Shift dan Non-

Shift di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

Tanggal Jumlah Petugas Jumlah Waktu Setiap Jenis Kegiatan Total Waktu
No. Pengamatan (Asisten Apoteker) Kegiatan Kegiatan Non- Kegiatan
Produktif Produktif Pribadi
1. Pengamatan 8 Orang 3370 350 270 3990
hari-1
2. Pengamatan 8 Orang 3380 390 220 3990
hari-2

17
3. Pengamatan 9 Orang 3940 270 200 3
hari-3
4. Pengamatan 9 Orang 3980 220 210 4410
hari-4
5. Pengamatan 8 Orang 3530 310 150 3990
hari-5
6. Pengamatan 6 Orang 2390 230 260 2880
hari-6
7. Pengamatan 6 Orang 2370 290 220 2880
hari-7
Total Waktu 22960 2060 1530 26550

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa jumlah waktu terbanyak yang digunakan tenaga Asisten Apoteker di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X untuk melakukan kegiatan produktif terjadi pada hari pengamatan ke-empat, sebanyak

3980 menit. Sedangkan jumlah waktu terbanyak yang digunakan tenaga Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit X untuk melakukan kegiatan non-produktif mempunyai waktu terbanyak pada hari pengamatan ke-dua, yaitu 390

menit, dan untuk kegiatan pribadi sebanyak 270 menit.

Selain tabel di atas juga terdapat total waktu pada kegiatan atau aktivitas seluruh tenaga Asisten Apoteker di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X selama pengamatan dilakukan. Rincian data total waktu kegiatan seluruh petugas di

18
Instalasi Farmasi Rumah Sakit X yang dapat dilihat pada

lampiran. Tabel tersebut menggambarkan tentang jumlah waktu

yang digunakan oleh seluruh Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X dalam melakukan (kegiatan produktif, kegiatan

non-produktif, kegiatan probadi), selama dilakukannya hari

pengamatan selama tujuh hari kerja. Dari tabel tersebut dapat

diketahui bahwa total waktu yang digunakan untuk kegiatan

produktif adalah 22.960 menit, lebih besar dari total waktu yang

digunakan untuk kegiatan non-produktif, yaitu 2.060 menit dan

kegiatan pribadi 1.530 menit.

Selain melakukan kegiatan pengamatan waktu kerja

observasi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X, peneliti juga

melakukan kegiatan wawancara mendalam terhadap tenaga

Asisten Apoteker untuk mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja

yang paling sering dilakukan sepanjang hari selama waktu kerja

yang meliputi kegiatan produktif, kegiatan non-produktif, dan

kegiatan pribadi, dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan

kegiatan tersebut.

Berikut adalah kutipan dengan beberapa Asisten Apoteker

terkait kegiatan selama pengamatan:

 Kegiatan Produktif : “Kegiatan produktif yang paling sering

dilakukan tenaga Asisten Apoteker itu sesuai dengan

jobdesnya. Untuk tenaga Asisten Apoteker, shift jobdesnya

19
sama semua, namun untuk non-shift ada perbedaan sedikit.

Kalau untuk kegiatan yang paling sering dilakukan seperti

pelayanan resep, mulai dari penerimaan resep itu sekitar 10

menit, entry resep 10 menit, e-tickteting obat 5 menit,

peracikan 15 menit, kalau obat yang sudah jadi tinggal

dikemas butuh waktu sekitar 10 menit. Mengecek dan

merekap pengeluaran obat di apotek 10-20 menit, merapikan

obat ke tempat raknya 10-15 menit, menerima return

obat/alkes dari ruangan 10 menit, memasukkan SBBK ke

kartu stock 10 menit” (I.1.T).

 Kegiatan Non-Produktif : “Untuk kegiatan non-produktif jarang

sekali dilakukan, karena di sini kita fokus pada pelayanan.

Namun, jika waktu sedikit longgar, misalnya pelayanan lagi

sepi itu biasanya ada waktu luang untuk ngobrol, bercanda,

main HP, tapi tetap bekerja dan masih produktif “ (I.2.D).

 Kegiatan Pribadi: “Kegiatan pribadi mungkin untuk jam

istirahat sangat minim, karena tidak mungkin meninggalkan

pelayanan Jadi, terkadang kita juga sering telat shalatnya,

karena pelayanan mulai ramai di siang hari. Untuk waktu

shalat itu, biasanya gantian dan shalatnya di dalam apotek.

Hal itu dilakukan jika pelayanan sudah mulai sepi. Dan kalau

untuk makan itu sekitar 5 menit, semua aktivitas dilakukan

dalam apotek ”(I.3.N).

20
a. Kegiatan Produktif

Kegiatan produktif adalah setiap kegiatan baik secara

langsung maupun tidak langsung yang berkaitan pada semua

aktivitas yang dilakukan oleh petugas (Asisten Apoteker) di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X yang menjadi tanggung

jawabnya, serta tertulis dalam dokumen uraian tugas. Berikut

adalah kegiatan produktif yang dilakukan oleh tenaga teknis

kefarmasian/Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit X selama dilakukannya tujuh hari pengamatan:

 Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK,);

 Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK,BPJS) pada sistem

rumah sakit;

 Membuat permintaan barang dari apotek ke gudang;

 Memasukkan SBBK ke kartu stok;

 Merekap pengeluaran obat di apotek;

 Memasukkan rekapan ke kartu stok.

 Pengambilan/penyiapan obat (Ranap, Rajal,UGD,VK);

 E-tiketing resep;

 Peracikan obat;

 Penyerahan obat (pemberian informasi obat kepada

pasien);

 Merapikan obat ke tempat/raknya;

 Menerima returan obat/alkes dari ruangan;

21
 Memasukkan jumlah returan ke kartu stok;

 Membersihkan ruangan & alat racik;

 Menulis pemesanan paket OK;

 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal;

 Memisahkan obat/alkes ED;

 Merapikan return dari rawat inap;

 Penerimaan resep dan menulis nomor telpon pasien di

resep;

 Memantau dan pencatatan suhu di lemari pendingin;

 Peracikan untuk stok obat jumlah besar di hari libur

(Sabtu, Minggu dan libur nasional);

 Mencatat rekapan penerimaan dan pengeluaran obat dan

bahan medis habis pakai (BMHP) ke dalam buku mutasi

obat dan membuat laporan semester mutasi obat dan

bahan medis habis pakai.

Total waktu yang digunakan oleh seluruh Asisten

Apoteker dalam melakukan kegiatan produktif selama tujuh

hari pengamatan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X adalah

22.960 menit. Berikut adalah tabel yang menjelaskan tentang

masing-masing kegiatan produktif dan total waktu yang

digunakan oleh seluruh tenaga teknis kefarmasian:

22
Tabel 7. Total Waktu Kegiatan Produktif 12 Orang Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

Selama 7 Hari Dilakukan Pengamatan

Kegiatan Nama Kegiatan Jumlah Jumlah Persentase


Waktu (%) Perkegiatan
Kegiatan 1. Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK,). 3110 13,54
Produktif
2. Entry Resep (Rajal, Ranap, UGD, OK,BPJS) pada 250 1,09
sistem rumah sakit.
3. Membuat permintaan barang dari apotek ke gudang. 120 0,52
4. Memasukkan SBBK ke kartu stok. 670 2,92
5. Merekap pengeluaran obat di apotek. 550 2,40
6. Memasukkan rekapan ke kartu stok. 1520 6,62
7. Pengambilan/penyiapan obat (Ranap, Rajal,UGD,VK) 4320 19
8. E-tiketing resep. 2190 9,53
9. Peracikan obat. 2120 9,23
10. Penyerahan obat (pemberian informasi obat kepada 1340 5,83
pasien).
11. Merapikan obat ke tempat/raknya. 130 0,6
12. Menerima returan obat/alkes dari ruangan. 200 0,87
13. Memasukkan jumlah returan ke kartu stok. 140 0,60
14. Membersihkan ruangan & alat racik. 170 0,73
15. Menulis pemesanan paket OK. 150 0,64
16. Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. 3140 13,68
17. Memisahkan obat/alkes ED . 210 0,91
18. Merapikan return dari rawat inap. 220 0,96

23
19. Penerimaan resep dan menulis no. telpon pasien di 210 0,91
resep.
20. Memantau dan pencatatan suhu di lemari pendingin. 120 0,52
21. Peracikan untuk stok obat jumlah besar di hari libur 1830 7,80
(sabtu, minggu dan libur nasional).
22. Mencatat rekapan penerimaan dan pengeluaran obat 250 1,09
& bahan medis habis pakai ke dalam buku mutasi obat
dan Membuat laporan semester mutasi obat dan
bahan medis habis pakai.
Total Kegiatan Produktif (Menit) 22960 100%

Pada tabel 7. Di atas menggambarkan tentang jumlah waktu yang digunakan oleh seluruh tenaga Asisten

Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X dalam melakukan kegiatan produktif selama dilakukannya tujuh hari

pengamatan. Jumlah waktu kegiatan yang paling banyak, yaitu 4.320 menit pada kegiatan pengambilan/penyiapan

obat (Ranap, Rajal,UGD,VK) dengan persentase 19%.

b. Kegiatan Non-Produktif

Kegiatan non-produktif merupakan setiap aktivitas yang dilakukan oleh petugas (Asisten Apoteker) di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X, yang bukan menjadi tugas dan tanggungjawabnya, serta tidak terdapat dalam dokumen

uraian tugas tenaga teknis kefarmasian/Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X. Kegiatan non-produktif

24
yang paling sering dilakukan pada saat proses pengamatan antara lain: mengobrol, tidur, menelpon, chattingan,

games, internetan, apel pagi, mendengarkan musik, belum datang, duduk/diam, serta kegiatan non-produktif lainnya.

Dalam tujuh hari dilakukannya pengamatan, total waktu kegiatan non produktif yang dilakukan oleh Asisten

Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X adalah selama 2.060 Menit. Berikut adalah tabel yang menjelaskan

tentang masing-masing total waktu kegiatan non-produktif yang digunakan oleh seluruh tenaga teknis kefarmasian

(Asisten Apoteker) dalam tujuh hari pengamatan.

Tabel 8. Total Waktu Kegiatan Non-Produktif 12 Orang Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X Selama 7 Hari Pengamatan

Jenis Nama Kegiatan Jumlah Jumlah Persentase


Kegiatan Waktu (%) Per Kegiatan
Kegiatan 1. Mengobrol. 180 8,73
Non-Produktif
2. Chattingan. 150 7,28
3. Internetan. 90 4.36
4. Mendengarkan Musik. 20 0,97
5. Belum datang. 120 5.82
6. Menelpon. 130 6,31
7. Games. 20 0.97
8. Tidur. 1180 57,3
9. Apel pagi. 80 3,89

25
10. Duduk/diam. 40 1,94
11. Kegiatan non-produktif lainnya. 50 2.43
Total Waktu Kegiatan Non Produktif (Menit) 2060 100

Pada Tabel 5.13. tersebut menggambarkan tentang jumlah waktu yang digunakan oleh seluruh pegawai

(asisten apoteker) di Instalasi Farmasi RSU Kota Tangerang Selatan dalam melakukan kegiatan non produktif.

Berdasarkan tabel diatas untuk kegiatan non produktif yang sering dilakukan adalah tidur yang menghabiskan waktu

1180 menit dengan persentase 57,3%.

c. Kegiatan Pribadi

Kegiatan pribadi merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X untuk kepentingan pribadi atau kepentingan masing-masing. Beberapa kegiatan pribadi yang

dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian (Asisten Apoteker) adalah persiapan diri, makan, sholat, ke toilet, dan

kegiatan pribadi lainnya.

26
Tabel 9. Total Waktu Kegiatan Pribadi 12 Orang Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

Selama 7 Hari Dilakukannya Pengamatan

Jenis Nama Kegiatan Jumlah Jumlah Persentase


Kegiatan Waktu (%) Per Kegiatan
Kegiatan 1. Makan. 350 22,88
Pribadi
2. Sholat. 620 40,52
3. Persiapan diri. 140 9,15
4. Ke toilet. 190 12,42
5. Kegiatan pribadi di luar rungan. 230 15,03
Total Waktu Kegiatan Pribadi (Menit) 1530 100

Berdasarkan tabel di atas menggambarkan jumlah kegiatan pribadi tenag teknis kefarmasian (Asisten

Apoteker) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X selama tujuh hari pengamatan. Adapun kegiatan pribadi yang sering

dilakukan adalah sholat yang menghabiskan waktu 620 menit dengan persentase 40,52%

27
3. Pengukuran Kerja/ Pengukuran Waktu Kerja

Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja adalah

penaksiran waktu yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan,

atau menetapkan standar waktu dari suatu kegiatan. Waktu kerja

adalah jumlah jam kerja dalam satu hari yang disediakan oleh

pihak rumah sakit kepada seluruh sumber daya yang ada untuk

dapat bekerja atau melakukan tugas yang menjadi

tanggungjawabnya sebagai seorang tenaga teknis kefarmasian.

Petugas yang ada di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X

merupakan petugas shift dan non-shift yang berlaku untuk

Apoteker dan Asisten Apoteker. Untuk petugas non-shift bekerja

selama lima hari dalam seminggu, mulai dari hari Senin-Jumat.

Sedangkan untuk petugas shift bekerja dari hari Senin-Minggu,

kecuali untuk petugas yang dapat jadwal shift malam, maka untuk

hari berikutnya lepas.

Berikut adalah pembagian jam kerja di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit X:

Tabel 10. Pembagian Waktu Kerja Pegawai di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X

Non-Shift Shift

P1: Jam 07.00 s.d 15.30 P1 : Jam 07.00 s.d 14.00


P : Jam 07.30 s.d 16.00 P : Jam 10.00 s.d 17.00
P2 : Jam 08.30 s.d 17.00 S : Jam 14.00 s.d 21.00
- M : Jam 21.00 s.d 07.00

28
Berdasarkan pembagian waktu jam kerja petugas di

Instalasi Farmasi Rumah Sakit X, menetapkan untuk pembagian

waktu jam kerja yang disebutkan di atas untuk tambahan

pembagian waktu kerja terdapat shift middle untuk petugas non-

shift berlaku dari pukul 08.30 pagi, dan shift berlaku dari pukul

10.00 pagi. Pembagian waktu jam kerja tersebut dibagi agar

pembagian kerja dilakukan dengan rata, menimbang waktu

pelayanan (produktif) lebih banyak dilakukan di siang hari hingga

sore hari. Sehingga untuk waktu shift malam di perpanjang.

Pada umumnya, rata-rata waktu yang dihabiskan bekerja

dalam sehari adalah 8 jam 30 menit. Terkadang bisa lebih, sesuai

dengan kondisi pelayanan saat itu. Berdasarkan Undang-Undang

No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, jumlah jam kerja

secara akumulatif masing-masing shift tidak boleh melebihi 40 jam

perminggu.

Menurut ILO (International Labour Organization) jam kerja

terbagi dua, yaitu:

 7 jam kerja/hari, 40 jam kerja/Minggu, 6 hari kerja/Minggu;

 8 jam kerja/hari, 40 jam kerja/Minggu, 5 hari kerja/Minggu.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X, waktu kerja setiap minggunya untuk

setiap petugas melebihi waktu tersebut. Hal demikian terjadi

karena jumlah pelayanan yang semakin meningkat dari tahun ke

29
tahun, SDM kurang, dan terdapat Job description dan

tanggungjawab yang belum terselesaikan oleh petugas. Untuk

kelebihan waktu kerja, tidak dihitung sebagai lembur. Hanya

loyalitas sebagai petugas karena harus menyelesaikan tugas dan

tanggungjawabnya.

Berikut adalah hasil kutipan wawancara dengan Kepala

Instalasi Farmasi dan beberapa Asisten Apoteker terkait waktu

kerja:

 “Kalau untuk pembagian waktu kerja, untuk tenaga

fungsional itu biasanya bisa sekitar 37 jam sampai dengan

44 jam. Berarti tiap bulannya kita butuh 176 jam. Kalau untuk

jatah libur itu 2 kali seminggu, shift maupun non-shift. Hanya

yang shift, ada waktu lepas setelah jaga malam, tapi nanti

ada jam kerja middle itu kalau urgensi saja (KAINS)”.

 “Untuk jam kerja di sini, ada batasan dari pihak manajemen

SDM. Biasanya, untuk shift 154 s.d 156, dan non-shift 168

jam. Namun kenyataan di lapangan kadang bisa lebih,

tergantung banyaknya pekerjaan saat itu dan kondisi

pelayanan (I.2.D)”.

 “Waktu kerja biasanya hampir sama shift maupun non-shift,

jatahnya 168 jam per minggu tapi kadang bisa lebih. Kalau

waktu kerja lembur tidak ada, dan jika ada waktu jam kerja

berlebih dihitung sebagai loyalitas saja. Kalau jatah izin 3-4

30
kali, dan kalau tidak hadir dipotong atau ada petugas yang

bisa menggantikan. Berarti fee-nya dialihkan yang kerja saat

itu (I.4.R)”.

4. Beban kerja

Hasil penelitian terkait beban kerja didapatkan dengan

wawancara mendalam terhadap seluruh tenaga Asisten Apoteker

dan kegiatan pengamatan kerja selama tujuh hari pengamatan

(observasi) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X. Berdasarkan hasil

wawancara terhadap beberapa Asisten Apoteker terkait beban

kerja menyatakan bahwa beban kerja untuk tenaga Asisten

Apoteker sudah dapat dikategorikan tinggi. Untuk mengatasi hal

tersebut, butuh tanggapan cepat dari pihak manajemen SDM

dalam proses perekrutan tenaga baru, perbaikan dan

penambahan sarana dan prasarana dalam menunjang pelayanan

kefarmasian.

Berikut adalah kutipan hasil wawancara kepada tenaga

teknis kefarmasian (Asisten Apoteker):

 “Beban kerja tenaga Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit sudah termasuk tinggi, karena kita di sini

kekurangan tenaga, karena jumlah pelayanan tiap harinya

semakin banyak, dan jika dilihat dari data yang ada tiap

tahunnya selalu mengalami peningkatan (I.1.T,KAA)”.

31
 “Kalau untuk masalah komplain pasti ada, biasalnya obat tidak

ada/stok kosong, pengambilan obat yang lama terkait waktu

tunggu, dan di sini juga masih manual pencatatan stok ke

kartu SBBK. Jadi itu juga lumayan menghambat pekerjaan

karena butuh waktu yang lama, ditambah lagi kekurangan

tenaga, pencatatan dan pelaporan ke unit lain di catat masih

manual, SIRS yang ada belum berjalan dengan baik

(I.1.T,KAA)”.

 “Kalau opini saya terkait beban kerja untuk Asisten Apoteker

di sini sudah tinggi, karena ada beberapa pekerjaan kita dapat

jobdes tambahan, seperti saya fokus ke administrasi apotek,

tapi karena kekurangan SDM jadi tetap ikut pelayanan (I.2.D)”.

 “Kalau untuk komplain terkait pelayanan lumayan sering,

karena lama, stok obat kosong,kalau untuk komplain terkait

SDM tidak ada, paling kurang tenaga, dan untuk kedepannya

butuh SDM dan perbaikan sistem yang ada jadih semuanya

tidak di kerjakan secara manual (I.2.D)”.

 “Terkait beban kerja, mungkin sudah bisa dikatakan tinggi,

soalnya di sini kita kerjanya bisa serabutan, kalau ada yang

izin berarti harus menggantikan pekerjaannya. Disini saya

juga dapat jobdes tambahan untuk entry BPJS, karena ikut

pelayanan jadi kadang tidak kepegang (I.3.N.)”.

32
 “Komplain terkait pelayanan mesti ada, karena kekurangan

petugas jadi saat pelayanan ramai tidak seimbang dengan

jumlah petugas yang ada. Hal ini menyebabkan pekerjaan

menjadi lama yang berakibat pada waktu tunggu. Selain itu,

permasalahan pada stok kosong atau tidak ada stok juga

sering menjadi keluhan bagi pasien (I.3.N)”.

 “Menurut saya beban kerja di sini sudah termasuk tinggi,

karena banyak di sini yang dikerjakan secara manual seperti

harus mencatat rekapan stok setiap hari. Kemudian pada shift

malam harus mengerjakan amprahan dari lantai 1 s.d 5,

kemudian ditambah lagi tiap lantai tidak ada depo. Jadi, bisa

dikatakan sarana dan prasarananya masih kurang, sehingga

pekerjaan yang ada menjadi banyak (I.4.R)”.

 “Kalau untuk komplain yang paling sering waktu tunggu lama,

mungkin karena SDM yang masih kurang dan pusat

pelayanan masih terpusat di lantai satu jadih kurang maximal

saja (I.4.R)”.

 “Kalau untuk beban kerja tidak terlalu tinggi, namun SDM bisa

dikatakan masih kurang, karena pekerjaan yanga akan

dikerjakan banyak, fasilitas yang ada juga masih belum

memadai, seperti belum ada depo khusus untuk Poli, UGD,

dan Rawat Inap (I.9.A)”.

33
 “Komplain tidak terlalu sering, tapi biasanya kompalin terkait

ketenagaan yang masih kurang dari petugas sendiri, sistem

manajemen yang harus diperbaiki, terutama untuk beban kerja

dan penghasilan harus seimbang, dan sistem proses

perekrutan karyawan yang harus dipercepat untukmengurangi

beban kerja yang ada (I.9.A)”.

Berdasarkan hasil wawancara terkait beban kerja tenaga

Asisten Apoteker jika disimpulkan secara subyektif dari

pernyataan informan beban kerja sudah dapat dikategorikan

tinggi, untuk membuktikan hal tersebut maka peneliti juga

melakukan kegiatan pengamatan (observasi) kerja selama tujuh

hari kerja, setiap aktivitas pegawai yang dilakukan oleh Asisten

Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X dicatat oleh peneliti

dalam formulir work sampling untuk diolah dan dilihat

perbandingan besar persentase antara kegiatan produktif, non-

produkif, dan kegiatan pribadi.

Berikut adalah total waktu seluruh kegiatan Asisten

Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X selama tujuh hari:

34
Tabel 11. Total Waktu Pada Seluruh Kegiatan dan Jenis Kegiatan Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah

Sakit X Selama 7 Hari Dilakukannya Pengamatan

Jenis Kegiatan Nama kegiatan Jumlah Jumlah Jenis Kegiatan


Waktu Persentase %
Per Kegiatan Keseluruhan
Kegiatan Produktif 1. Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, 3110 13,54 11,71
OK,). Resep (Rajal, Ranap, UGD,
2. Entry 250 1,09 0,94
OK,BPJS) pada sistem rumah
sakit.
3. Membuat permintaan barang dari 120 0,52 0,45
apotek ke gudang.
4. Memasukkan SBBK ke kartu stok. 670 2,92 2,52
5. Merekap pengeluaran obat di 550 2,40 2,07
apotek.
6. Memasukkan rekapan ke kartu 1520 6,62 5,73
stok.
7. Pengambilan/penyiapan obat 4320 19 16,3
(Ranap, Rajal,UGD,VK)
8. E-tiketing resep. 2190 9,53 8,25
9. Peracikan obat. 2120 9,23 7,98
10. Penyerahan obat (pemberian 1340 5,83 5,04
informasi obat kepada pasien).
11. Merapikan obat ke tempat/raknya. 130 0,60 0,48
12. Menerima returan obat/alkes dari 200 0,87 0,75
ruangan.

35
13. Memasukkan jumlah returan ke 140 0,60 0,53
kartu stok.
14. Membersihkan ruangan & alat 170 0,74 0,64
racik.
15. Menulis pemesanan paket OK. 150 0,64 0,56
16. Penyerahan nomor antrian pada 3140 13,68 11,82
pasien rajal.
17. Memisahkan obat/alkes ED . 210 0,91 0,80
18. Merapikan return dari rawat inap. 220 0,96 0,82
19. Penerimaan resep dan menulis no 210 0,91 0,80
telpon pasien di resep.
20. Memantau dan pencatatan suhu di 120 0,52 0,45
lemari pendingin.
21. Peracikan untuk stok obat jumlah 1830 7,80 6,90
besar di hari libur (sabtu, minggu
dan libur nasional).
22. Mencatat rekapan penerimaan 250 1,09 0,94
dan pengeluaran obat & bahan
medis habis pakai ke dalam buku
mutasi obat dan Membuat laporan
semester mutasi obat dan bahan
medis habis pakai (BMHP).
Total Kegiatan Produktif (Menit) 22960 100% 86,48%
Kegiatan Non 1. Mengobrol. 180 8,73 0,68
Produktif
2. Chattingan. 150 7,28 0,56
3. Internetan. 90 4,36 0,34

36
4. Mendengarkan musik. 20 0,97 0,08
5. Belum datang. 120 5,82 0,45
6. Menelpon. 130 6,31 0,49
7. Games. 20 0,97 0,08
8. Tidur. 1180 57,3 4,44
9. Apel pagi. 80 3,89 0,30
10. Duduk/diam. 40 1,94 0,15
11. Kegiatan non-roduktif lainnya. 50 2,43 0,19
Total kegiatan Non-Produktif (Menit) 2060 100 7,76%
Kegiatan Pribadi 1. Makan. 350 22,28 1,31

2. Sholat. 620 40,52 2,33


3. Persiapan diri. 140 9,15 0,53
4. Ke toilet. 190 12,42 0,72
5. Kegiatan pribadi di luar ruangan. 230 15,03 0,87
Total Kegiatan Pribadi (Menit) 1530 100 5,76
Total Waktu Pengamatan Seluruh Kegiatan (Menit) 26.550

Berdasarkan tabel 11. Di atas, dapat diketahui seluruh kegiatan untuk seluruh waktu pengamatan kegiatan

produktif, kegiatan non-produktif, dan kegiatan pribadi, yakni 26.550. Persentase waktu yang digunakan untuk kegiatan

produktif oleh 12 orang tenaga teknis kefarmasian/Asisten Apoteker yang ada di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X adalah

86,48%, untuk kegiatan non-produktif 7,76%, dan kegiatan pribadi 5,76%. Berdasarkan hasil persentase di atas dapat

37
diketahui bahwa hampir seluruh kegiatan yang dilakukan oleh

tenaga teknis kefarmasian/Asisten Apoteker untuk melakukan

kegiatan produktif.

Menurut (Ilyas, 2011), Untuk mengukur beban kerja dapat

dilihat dari jumlah waktu yang digunakan untuk kegiatan produktif

dibagi dengan jumlah waktu kerja keseluruhan dalam satu shift.

Beban kerja dapat dikatakan tinggi apabila proporsi mencapai

80% atau lebih dari keseluruhan waktu kerja. Pada

pelaksanaannya pengukuran beban kerja cendrung dengan

keluhan dari personel akan kesibukan atau jumlah pekerjaan

yang terlalu banyak, beban kerja yang terlalu tinggi, serta

tuntutan akan waktu kerja yang lembur.

Pengukuran beban kerja yang dilakukan di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X dilakukan dengan kegiatan pengamatan

(observasi) dan wawancara mendalam kepada 12 informan

(Asisten Apoteker) selama tujuh hari kerja dengan menggunakan

metode work sampling, dari hasil pengamatan tersebut beban

kerja tenaga teknis kefarmasian/Asisten Apoteker di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X sudah dapat dikatakan tinggi dengan

proporsi dari keseluruhan kegiatan lebih dari 80%, yaitu 86,48%.

Hal tersebut juga didukung dengan hasil wawancara yang

dilakukan kepada seluruh tenaga teknis kefarmasian/Asisten

Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X, banyak pegawai

38
yang mengeluh terkait beban kerja yang tinggi karena

kekurangan tenaga Asisten Apoteker, saranan dan prasarana

yang masih kurang, jumlah pelayanan yang semakin meningkat

tidak seimbang dengan SDM yang ada.

Menurut (Ilyas, 2011), pada kenyataannya tidak mungkin

bagi kita untuk mengharapkan personel bekerja secara

maximum (100%). Oleh karena itu, dibutuhkan standar optimum

nasional yang dapat digunakan sebagai parameter dalam

menentukan tingkat beban kerja personel. Standar titik optimum

yang digunakan untuk mengharapkan setiap personel dapat

bekerja secara optimal adalah dengan besar waktu kegiatan

pada proporsi 80%.

Besarnya jumlah kegiatan produktif pada seluruh kegiatan

di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Xmencapai lebih dari standar

optimum, yaitu 86,48% jauh lebih besar dibandingkan dari

penggunaan waktu non-produktif 7,76%, dan kegiatan pribadi

5,76% terhadap total seluruh kegiatan yang dilakukan oleh

tenaga Asisten Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X.

Beban kerja tinggi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X,

pada umumnya disebabkan oleh kurangnya personel untuk

tenaga Asisten Apoteker, sarana dan prasarana yang belum

memadai yang dapat berpengaruh pada proses pelayanan

sehingga berpengaruh terhadap kerja petugas. Sistem

39
manajemen yang harus diperbaiki pada kinerja di Instalasi

Farmasi Rumah Sakit X yang memberikan dampak pada kinerja

pelayanan kefarmasian. Sarana dan prasarana seperti alat-alat

yang di butuhkan oleh Instalasi Farmasi yang masih kurang,

prasarana yang masih belum luas seperti belum adanya depo

khusus Poli, UGD, dan Rawat Inap memberikan pengaruh yang

cukup besar kepada beban kerja pegawai.

40
Lampiran I

FORMULIR WORK SAMPLING TENAGA FARMASI DI INSTALASI

FARMASI RUMAH SAKIT X

Pengamat: Hari Pengamatan Ke-:

Unit: InstalasI farmasi

Jenis Tenaga: Asisten Apoteker

Hari/Tanggal/Waktu:

Shift: Pagi (07.00 s.d 17.00)

Waktu Kode Kegiatan Produktif Kegiatan Non- Kegiatan Pribadi


Informan Produktif
Kegiatan Bobot Kegiatan Bobot Kegiatan Bobot
07.00
07.10
07.20
07.30
07.40
07.50
08.00
08.10
08.10
08.20
08.30
08.40
08.50
09.00
09.10
Dst...
17.00

41
FORMULIR WORK SAMPLING TENAGA FARMASI DI INSTALASI

FARMASI RUMAH SAKIT X

Pengamat: Hari Pengamatan Ke-:

Unit: InstalasI farmasi

Jenis Tenaga: Asisten Apoteker

Hari/Tanggal/Waktu:

Shift: Sore (14.00-21.00)

Waktu Kode Kegiatan Produktif Kegiatan Non- Kegiatan Pribadi


Informan Produktif
Kegiatan Bobot Kegiatan Bobot Kegiatan Bobot
14.00
14.10
14.20
14.30
14.40
14.50
15.00
15.10
15.20
15.30
15.40
15.50
16.00
16.10
16.30
16.40
Dst...
21.00

42
FORMULIR WORK SAMPLING TENAGA FARMASI DI INSTALASI

FARMASI RUMAH SAKIT X

Pengamat: Hari Pengamatan Ke-:

Unit: InstalasI farmasi

Jenis Tenaga: Asisten Apoteker

Hari/Tanggal/Waktu:

Shift: Shift: Malam (21.00-07.00)

Waktu Kode Kegiatan Produktif Kegiatan Non- Kegiatan Pribadi


Informan Produktif
Kegiatan Bobot Kegiatan Bobot Kegiatan Bobot
21.00
21.10
21.20
21.30
21.40
21.50
21.00
21.10
21.20
21.30
21.40
21.50
22.00
22.10
22.30
Dst...
07.00
21.00

43
Lampiran II

Jumlah Pengamatan Waktu Kerja 12 Orang Asisten Apoteker Berdasarkan Jenis Kegiatan dan
Hari Pengamatan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X
Hari Jenis Kegiatan Nama Kegiatan Jumlah Waktu
Pengamatan (Menit)
Pengamatan Kegiatan  Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK). 470
hari ke-1 Produktif
 Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK,BPJS) pada 160
sistem rumah sakit.
 Membuat permintaan barang dari apotek ke gudang. 100
 Memasukkan SBBK ke kartu stok. 90
 Merekap pengeluaran obat di apotek. 30
 Memasukkan rekapan ke kartu stok. 70
 Pengambilan/penyiapan obat (Ranap, Rajal,UGD,VK). 730
 E-tiketing resep. 410
 Peracikan obat. 70
 Penyerahan obat (pemberian informasi obat kepada 120
pasien).
 Merapikan obat ke tempat/raknya. 110
 Menerima returan obat/alkes dari ruangan. 130
 Memasukkan jumlah returan ke kartu stok. 70
 Membersihkan ruangan & alat racik. 80
 Menulis pemesanan paket OK. 40
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. 240

44
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. -
 Memisahkan obat/alkes ED. 250
 Merapikan return dari rawat inap. 30
 Penerimaan resep dan menulis no. telpon pasien di 50
resep.
 Memantau dan pencatatan suhu di lemari pendingin. 40
 Peracikan untuk stok obat jumlah besar di hari libur -
(sabtu, minggu dan libur nasional).
 Mencatat rekapan penerimaan dan pengeluaran obat & 80
bahan medis habis pakai ke dalam buku mutasi obat
dan Membuat laporan semester mutasi obat dan bahan
medis habis pakai.
Total Kegiatan Produktif Hari Pengamatan Ke- 3370
Pengamatan 1 Non-  Mengobrol.
Kegiatan 20
hari ke-1 Produktif
 Chattingan. 10
 Internetan. 10
 Mendengarkan musik. 10
 Belum datang. 20
 Menelpon. 20
 Games. 10
 Tidur . 220
 Apel pagi. 10
 Duduk/diam. 10
 Kegiatan non-produktif lainnya. 10
Total Kegiatan Non-Produktif Hari Pengamatan Ke- 350

45
1
Pengamatan Kegiatan  Makan. 80
hari ke-1 Pribadi
 Sholat. 160
 Persiapan diri. -
 Ke toilet. 30
 Kegiatan pribadi di luar ruangan. -
Total Waktu Kegiatan Pribadi Hari Pengamatan Ke- 270
1 Hari Kegiatan  Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK). 400
Pengamatan Produktif
Ke-2
 Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK,BPJS) pada 180
sistem rumah sakit.
 Membuat permintaan barang dari apotek ke gudang. 110
 Memasukkan SBBK ke kartu stok. 120
 Merekap pengeluaran obat di apotek. 90
 Memasukkan rekapan ke kartu stok. 60
 Pengambilan/penyiapan obat (Ranap, Rajal,UGD,VK). 740
 E-tiketing resep. 390
 Peracikan obat. 70
 Penyerahan obat (pemberian informasi obat kepada 150
pasien).
 Merapikan obat ke tempat/raknya. 90
 Menerima returan obat/alkes dari ruangan. 120
 Memasukkan jumlah returan ke kartu stok. 70
 Membersihkan ruangan & alat racik. 80

46
 Menulis pemesanan paket OK. 80
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. 250
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. -
 Memisahkan obat/alkes ED. 30
 Merapikan return dari rawat inap. 70
 Penerimaan resep dan menulis no. telpon pasien di 60
resep.
 Memantau dan pencatatan suhu di lemari pendingin. 40
 Peracikan untuk stok obat jumlah besar di hari libur -
(sabtu, minggu dan libur nasional).
 Mencatat rekapan penerimaan dan pengeluaran obat & 180
bahan medis habis pakai ke dalam buku mutasi obat
dan Membuat laporan semester mutasi obat dan bahan
medis habis pakai.
Total Kegiatan Produktif Hari Pengamatan Ke- 3380
2 Hari Kegiatan Non-  Mengobrol. 20
Pengamatan Produktif
Ke-2
 Chattingan. 20
 Internetan. 10
 Mendengarkan musik. 10
 Belum datang. 20
 Menelpon. 10
 Games 10
 Tidur. 260
 Apel pagi. 10

47
 Duduk/diam 10
 Kegiatan non-produktif lainnya. 10
Total Waktu Kegiatan Non-Produktif Hari Pengamatan Ke- 390
2
Hari Kegiatan  Makan. 80
Pengamatan Pribadi
Ke-2  Sholat. 110
 Persiapan diri. -
 Ke toilet. 20
 Kegiatan pribadi di luar ruangan. 10
Total Waktu Kegiatan Pribadi Hari Pengamatan Ke- 220
2
Hari Kegiatan  Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK). 650
Pengamatan Produktif
Ke-3
 Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK,BPJS) pada 180
sistem rumah sakit.
 Membuat permintaan barang dari apotek ke gudang. 60
 Memasukkan SBBK ke kartu stok. 140
 Merekap pengeluaran obat di apotek. 90
 Memasukkan rekapan ke kartu stok. 60
 Pengambilan/penyiapan obat (Ranap, Rajal,UGD,VK). 840
 E-tiketing resep. 490
 Peracikan obat. 90
 Penyerahan obat (pemberian informasi obat kepada 250
pasien).

48
 Merapikan obat ke tempat/raknya. 90
 Menerima returan obat/alkes dari ruangan. 120
 Memasukkan jumlah returan ke kartu stok. 70
 Membersihkan ruangan & alat racik. 80
 Menulis pemesanan paket OK. 90
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. 270
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. -
 Memisahkan obat/alkes ED. 50
 Merapikan return dari rawat inap. 80
 Penerimaan resep dan menulis no. telpon pasien di 100
resep.
 Memantau dan pencatatan suhu di lemari pendingin. 20
 Peracikan untuk stok obat jumlah besar di hari libur -
(sabtu, minggu dan libur nasional).
 Mencatat rekapan penerimaan dan pengeluaran obat & 120
bahan medis habis pakai ke dalam buku mutasi obat
dan Membuat laporan semester mutasi obat dan bahan
medis habis pakai.
Total Waktu Kegiatan Produktif Hari Pengamatan Ke-3 3940
Hari Kegiatan Non-  Mengobrol. 30
Pengamatan Produktif
Ke-3
 Chattingan. 10
 Internetan. -
 Mendengarkan musik. 10
 Belum datang. -

49
 Menelpon. 20
 Games. -
 Tidur. 190
 Apel pagi. 10
 Duduk/diam. -
 Kegiatan non-produktif lainnya. -
Total Waktu Kegiatan Non-Produktif Hari Pengamatan Ke- 270
3
Hari Kegiatan  Makan. 70
Pengamatan Pribadi
Ke-3
 Sholat. 110
 Persiapan diri. -
 Ke toilet. 20
 Kegiatan pribadi di luar ruangan. -
Total Waktu Kegiatan Pribadi Hari Pengamatan Ke- 200
3
Hari Kegiatan  Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK). 630
Pengamatan Produktif
Ke- 4
 Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK,BPJS) pada 190
sistem rumah sakit.
 Membuat permintaan barang dari apotek ke gudang. 80
 Memasukkan SBBK ke kartu stok. 120
 Merekap pengeluaran obat di apotek. 90
 Memasukkan rekapan ke kartu stok. 110
 Pengambilan/penyiapan obat (Ranap, Rajal,UGD,VK). 880

50
 E-tiketing resep. 470
 Peracikan obat. 60
 Penyerahan obat (pemberian informasi obat kepada 230
pasien).
 Merapikan obat ke tempat/raknya. 80
 Menerima returan obat/alkes dari ruangan. 110
 Memasukkan jumlah returan ke kartu stok. 80
 Membersihkan ruangan & alat racik. 90
 Menulis pemesanan paket OK. 50
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. 290
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. -
 Memisahkan obat/alkes ED. 70
 Merapikan return dari rawat inap. 130
 Penerimaan resep dan menulis no telpon pasien di 30
resep.
 Memantau dan pencatatan suhu di lemari pendingin. 20
 Peracikan untuk stok obat jumlah besar di hari libur -
(sabtu, minggu dan libur nasional).
 Mencatat rekapan penerimaan dan pengeluaran obat & 170
bahan medis habis pakai ke dalam buku mutasi obat
dan Membuat laporan semester mutasi obat dan bahan
medis habis pakai.
Total Waktu Kegiatan Produktif Hari Pengamatan Ke-4 3980
Kegiatan Non-  Mengobrol. 20
Produktif

51
Hari  Chattingan. -
Pengamatan  Internetan. -
Ke- 4  Mendengarkan musik. -
 Belum datang. -
 Menelpon. -
 Games. -
 Tidur. 200
 Apel pagi. -
 Duduk/diam -
 Kegiatan non-produktif lainnya. -
Total Waktu Kegiatan Non-Produktif Hari Pengamatan Ke- 220
4 Hari Kegiatan  Makan. 70
Pengamatan Pribadi  Sholat. 110
Ke- 4  Persiapan diri. -
 Ke toilet. 30
 Kegiatan pribadi di luar ruangan. -
Total Waktu Kegiatan Pribadi Hari Pengamatan Ke- 210
4
Hari Kegiatan  Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK). 470
Pengamatan Produktif
Ke-5
 Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK,BPJS) pada 150
sistem rumah sakit.
 Membuat permintaan barang dari apotek ke gudang. 80
 Memasukkan SBBK ke kartu stok. 80
 Merekap pengeluaran obat di apotek. 360

52
 Memasukkan rekapan ke kartu stok. 320
 Pengambilan/penyiapan obat (Ranap, Rajal,UGD,VK). 640
 E-tiketing resep. 250
 Peracikan obat. 80

 Penyerahan obat (pemberian informasi obat kepada 50


pasien).
 Merapikan obat ke tempat/raknya. 70
 Menerima returan obat/alkes dari ruangan. 80
 Memasukkan jumlah returan ke kartu stok. 50
 Membersihkan ruangan & alat racik. 40
 Menulis pemesanan paket OK. 30
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. 240
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. -
 Memisahkan obat/alkes ED. 60
 Merapikan return dari rawat inap. 70
 Penerimaan resep dan menulis no. telpon pasien di 90
resep.
 Memantau dan pencatatan suhu di lemari pendingin. 20
 Peracikan untuk stok obat jumlah besar di hari libur 130
(sabtu, minggu dan libur nasional).
 Mencatat rekapan penerimaan dan pengeluaran obat & 170
bahan medis habis pakai ke dalam buku mutasi obat
dan Membuat laporan semester mutasi obat dan bahan
medis habis pakai.
Total Waktu Kegiatan Produktif Hari Pengamatan Ke-5 3530

53
Hari Kegiatan Non-  Mengobrol. 50
Pengamatan Produktif
Ke-5
 Chattingan. 10
 Internetan. 20
 Mendengarkan musik. -
 Belum datang. -
 Menelpon. -
 Games. -
 Tidur. 200
 Apel pagi. -
 Duduk/diam. 30
 Kegiatan non-produktif lainnya. -
Total Waktu Kegiatan Non-Produktif Hari Pengamatan Ke- 310
5
Hari Kegiatan  Makan. 70
Pengamatan Pribadi  Sholat. 80
Ke-5  Persiapan diri. -
 Ke toilet. -
 Kegiatan pribadi di luar ruangan. -
Total Waktu Kegiatan Pribadi Hari Pengamatan Ke- 150
5
Hari Kegiatan  Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK). 320
Pengamatan Produktif
Ke-6
 Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK,BPJS) pada 50
sistem rumah sakit.

54
 Membuat permintaan barang dari apotek ke gudang. 40
 Memasukkan SBBK ke kartu stok. 60
 Merekap pengeluaran obat di apotek. 40
 Memasukkan rekapan ke kartu stok. 60
 Pengambilan/penyiapan obat (Ranap, Rajal,UGD,VK). 390
 E-tiketing resep. -
 Peracikan obat. -
 Penyerahan obat (pemberian informasi obat kepada 220
pasien).
 Merapikan obat ke tempat/raknya. 90
 Menerima returan obat/alkes dari ruangan. 70
 Memasukkan jumlah returan ke kartu stok. 50
 Membersihkan ruangan & alat racik. 60
 Menulis pemesanan paket OK. 80
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. -
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. -
 Memisahkan obat/alkes ED. 70
 Merapikan return dari rawat inap. 90
 Penerimaan resep dan menulis no telpon pasien di 40
resep.
 Memantau dan pencatatan suhu di lemari pendingin. 20
 Peracikan untuk stok obat jumlah besar di hari libur 640
(sabtu, minggu dan libur nasional).

55
 Mencatat rekapan penerimaan dan pengeluaran obat & -
bahan medis habis pakai ke dalam buku mutasi obat
dan Membuat laporan semester mutasi obat dan bahan
medis habis pakai.
Total Waktu Kegiatan Produktif Hari Pengamatan Ke-6 2390
Hari Kegiatan Non-  Mengobrol. 10
Pengamatan Produktif
Ke-6
 Chattingan. 20
 Internetan. -
 Mendengarkan musik. -
 Belum datang. -
 Menelpon. -
 Games. -
 Tidur. 200
 Apel pagi. -
 Duduk/diam. -
 Kegiatan non-produktif lainnya. -
Total Waktu Kegiatan Non Produktif Hari Pengamatan Ke- 230
6 Hari Kegiatan  Makan 120
Pengamatan Pribadi  Sholat 80
Ke-6  Persiapan diri 30
 Ke toilet 30
 Kegiatan pribadi di luar ruangan -
Total Waktu Kegiatan Pribadi Hari Pengamatan Ke 260
6

56
Hari Kegiatan  Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK). 310
Pengamatan Produktif  Entry resep (Rajal, Ranap, UGD, OK,BPJS) pada 80
Ke-7 sistem rumah sakit.
 Membuat permintaan barang dari apotek ke gudang. 80
 Memasukkan SBBK ke kartu stok. 70
 Merekap pengeluaran obat di apotek. 30
 Memasukkan rekapan ke kartu stok. 60
 Pengambilan/penyiapan obat (Ranap, Rajal,UGD,VK). 470
 E-tiketing resep. -
 Peracikan obat. -
 Penyerahan obat (pemberian informasi obat kepada 80
pasien).
 Merapikan obat ke tempat/raknya. 40
 Menerima returan obat/alkes dari ruangan. 50
 Memasukkan jumlah returan ke kartu stok. 40
 Membersihkan ruangan & alat racik. 60
 Menulis pemesanan paket OK. 180
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. -
 Penyerahan nomor antrian pada pasien rajal. -
 Memisahkan obat/alkes ED. 70
 Merapikan return dari rawat inap. -
 Penerimaan resep dan menulis no. telpon pasien di 40
resep.
 Memantau dan pencatatan suhu di lemari pendingin. 40

57
 Peracikan untuk stok obat jumlah besar di hari libur 670
(sabtu, minggu dan libur nasional).

 Mencatat rekapan penerimaan dan pengeluaran obat & -


bahan medis habis pakai ke dalam buku mutasi obat
dan Membuat laporan semester mutasi obat dan bahan
medis habis pakai.
Total Waktu kegiatan Produktif Hari Pengamatan ke- 2370
7 Hari Kegiatan Non-  Mengobrol. 40
Pengamatan Produktif
Ke-7
 Chattingan . 20
 Internetan. 10
 Mendengarkan musik. 20
 Belum datang. -
 Menelpon. 20
 Games. 10
 Tidur. 160
 Apel pagi. -
 Duduk/diam. 10
 Kegiatan non-produktif lainnya. -
Total Waktu Kegiatan Non-Produktif Hari Pengamatan Ke- 290
7
Hari Kegiatan  Makan. 60
Pengamatan Pribadi  Sholat. 80
Ke-7  Persiapan diri. 50

58
 Ke toilet. 30
 Kegiatan pribadi di luar ruangan. -
Total Waktu Kegiatan Pribadi Hari Pengamatan ke-7 220
Total Seluruh Waktu Kegiatan Produktif 22.960
Total Seluruh Waktu Kegiatan Non-Produktif 2.060
Total Seluruh Waktu Kegiatan Pribadi 1.530
Total seluruh Kegiatan 26.550

59
Bagan Perhitungan Work Sampling

Activity and Delay  Melakukan


Sampling Aktivitas.
(Pengambilan  Tidak
Sampel Aktivitas Melakukan
dan Penundaan Aktivitas.
aktivitas.

 Kegiatan
Performance Produktif.
Work Sampling  Kegiatan Non-
Sampling (Pengambilan Produktif.
Sampel Kinerja).  Kegiatan
Pribadi.

 Time Study
Work Measurement (Telaah
(Pengukuran Waktu.
Kerja/Pengukuran  Activity
Waktu Kerja). Sampling
(Sampel
Kegiatan).
 Learning
Curve (Kurva
Belajar).

60

Anda mungkin juga menyukai