Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SERUI


Alamat : Jl. Pertanian – Wainakawini Email : rsudserui145@gmail.com
Serui – Papua

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SERUI


TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL/END OF LIFE
NOMOR : 03/445.SK.22/RS/2019

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SERUI

Menimbang : a. Bahwa pelayanan Pasien yang mengalami Tahap


Terminal/ End of life;
b. Bahwa sehubungan dengan pelayanan pasien Bahwa
Rumah Sakit Umum Daerah Serui dengan Tahap
Terminal / End Of Life maka dibutuhkan Kebijakan yang
mengatur regulasinya.
c. Bahwa untuk maksud butir a dan b tersebut di atas,
maka dipandang perlu ditetapkan dalam bentuk
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Serui
tentang Kebijakan Pelayanan Pasien Tahap Terminal /
End Of Life di Rumah Sakit Umum Daerah Serui.

Mengingat : 1. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 29


Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4431).
2. Undang-Undang Negara Republik Indonesia 36 Tahun
2009, tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor : 5063);
3. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Keputusan Direktur Rumah sakit Umum Daerah Serui
Nomor 03/445.SK.01/RS/2019 tentang Kebijakan
Pelayanan Medis dan Penunjang Medis di Rumah Sakit
Umum Daerah Serui

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH SERUI TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
PASIEN TAHAP TERMINAL/ END OF LIFE DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH SERUI.

KESATU : Kebijakan Pelayanan Pasien Tahap Terminal/ End Of Life


di Rumah Sakit Umum Daerah Serui :
1. Pasien terminal / End Of Life Care adalah suatu
kondisi pasien pada suatu penyakit atau stadium
penyakit terminal (menjelang akhir hayat) yang
secara keilmuan tidak bisa disembuhkan lagi dengan
progesifitas penyakit mengarah ke kondisi yang terus
memburuk atau kematian.
2. Pasien terminal terbagi 2 yaitu :
a. Do Not Rescucitate (DNR) adalah perintah yang
dikeluarkan oleh dokter setelah melakukan
pengkajian, penjelasan ke pasien/ keluarga
pengambil keputusan untuk pasien (surrogate)
dan telah mendapatkan persetujuan TERTULIS
mengenai penolakan TINDAKAN RESUSITASI.
DNR berarti dalam kondisi henti napas dan henti
jantung, tenaga kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Serui tidak akan melakukan Re-
susitasi Jantung Paru (RJP).
Kewenangan Pengeluaran Perintah DNR
Kewenangan pengeluaran perintah DNR berada
di Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
setelah mendapat persetujuan pasien/ keluarga
pengambil keputusan untuk pasien (surrogate),
atau atas permintaan pasien yang kompeten un-
tuk mengambil keputusan, setelah pasien terse-
but mendapat penjelasan yang menyeluruh men-
genai konsekuensi dari keputusan tersebut.
b. Mati Batang Otak (MBO) adalah : a) Suatu
keadaan yang ditandai oleh menghilangnya
fungsi batang otak .b)Diskontinuitas system neu-
ronal saraf perifer ke kortek (syarat mutlak untuk
kesadaran).
Kewenangan MBO (mati batang otak)
Yang berhak menyatakan seorang pasien mati
batang otak adalah minimal 3 (tiga) orang dokter,
yaitu DPJP Utama/ Dokter Spesialis Anestesia/
Dokter Bedah Saraf/ Dokter Spesialis Saraf.
Prosedur menyatakan Mati Batang Otak
Harus ada tanda-tanda fungsi batang otak
telah hilang :
a. Pasien koma.
b. Tidak ada sikap abnormal (dekortikasi
atau deserebrasi).
c. Tidak ada refleks batang otak : refleks
okulosefalik.
d. Tidak ada sentakan epileptic.
e. Tidak ada nafas spontan.
Lima Tes Refleks Batang Otak
a. Tidak ada respon terhadap cahaya.
b. Tidak ada refleks kornea.
c. Tidak ada refleks vestibule – okuler.
d. Tidak ada respon motor dalam distribusi
saraf kranial terhadap rangsang adekuat
pada area somatic.
e. Tidak ada refleks muntah (gag refleks)
atau refleks batuk terhadap rangsang
oleh kateter isap yang dimasukkan ke
dalam trakea.
Kebijakan Pasien Terminal Yang Memilih
Meningg Di Rumah (Tidak di Rumah Sakit).
a. Pasien atau walinya yang sah dapat
memutuskan untuk meninggal tidak di
rumah sakit karena alasan agama/
kepercayaan, budaya, adat istiadat,
pertimbangan sosio-ekonomi lain dan
geografis.
b. Keputusan untuk meninggal tidak di
rumah sakit dilakukan secara tertulis
dengan menanda tangani form informed
consent berupa PERSETUJUAN
MENGHENTIKAN PERAWATAN setelah
mendapat penjelasan yang lengkap dari
DPJP/ tim dokter yang merawat
mengenai prognosis dan konsekuensi
keputusan tersebut.
c. Rumah sakit menghormati keputusan
pasien/ walinya yang sah tersebut

KEDUA : Mewajibkan setiap pemberi pelayanan terhadap pasien di


Rumah Sakit Umum Daerah Serui untuk mengikuti
Kebijakan Pelayanan Pasien Tahap Terminal / End Of
Life.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila


dikemudian hari terdapat kesalahan dalam penetapan
keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di : Serui,
Pada tanggal : 11 April 2019
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Serui,

dr. Johnny B. Abaa, M.Kes


Pembina Utama Muda/Golongan IVc
NIP. 19690712 200012 1 007

Anda mungkin juga menyukai