Anda di halaman 1dari 8

Konsep 2: Prinsip Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

1. NON DISKRIMINATIF

Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan berhak dilindungi dari segala bentuk diskriminasi tanpa
pengecualian apapun, seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik, sosial ekonomi,
kemampuan, atau pandangan lain yang mereka miliki.

Contoh dalam aspek pencegahan


TPPK melibatkan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan orang tua dalam proses
merancang hingga melaksanakan aktivitas pencegahan kekerasan di sekolah tanpa pengecualian apapun,
seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik, sosial ekonomi, kemampuan, atau pandangan
lain yang mereka miliki. TPPK perlu mengembangkan aktivitas pencegahan yang inklusif.

Contoh dalam aspek penanganan


TPPK dan/atau Satuan Tugas memberikan penanganan kasus kepada seluruh korban tanpa pengecualian
apapun, seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik, sosial ekonomi, kemampuan, atau
pandangan lain yang mereka miliki. TPPK dan/atau Satuan Tugas memprioritaskan atau pun mengabaikan
kasus tertentu karena pelaku atau korban kekerasan memiliki status sosial tertentu misalnya.
Konsep 2: Prinsip Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

2. KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK

Dalam setiap kegiatan yang melibatkan anak, baik di sektor publik maupun di institusi penyelenggara
kesejahteraan sosial swasta, pengadilan hukum, kebijakan administratif maupun legislatif, kepentingan
terbaik bagi anak harus dijadikan pertimbangan utama.

Contoh aplikasi dalam aspek pencegahan

TPPK mempertimbangkan dan memastikan bahwa program pencegahan di sekolah tidak akan mengganggu tumbuh
kembang anak dan harus dengan persetujuan orang tua/wali mereka, misal: sekolah tidak mengundang narasumber
yang membuat peserta didik tertekan saat seminar sosialisasi pencegahan kekerasan. Sekolah juga tidak memaksa
peserta didik untuk menjadi mata-mata dalam pengawasan kekerasan di sekolah.

Contoh aplikasi dalam aspek penanganan


TPPK mempertimbangkan bahwa seluruh tindakan tidak akan mengganggu tumbuh kembang anak, baik korban,
saksi, maupun pelaku. Tim tidak menyudutkan para pihak usia anak dalam proses penanganan kekerasan (misal saat
penelaahan kasus), dan harus dengan persetujuan orang tua/wali mereka. TPPK harus memastikan bahwa siswa
usia anak tidak terpapar dengan penanganan kasus kekerasan yang akan memberikan mereka trauma sekunder.
Konsep 2: Prinsip Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

3. PARTISIPASI ANAK
Anak berhak untuk menyatakan pandangannya sendiri secara bebas dalam segala hal yang mempengaruhi
dirinya dan pandangan-pandangan anak diberikan bobot yang sesuai dengan usia/kedewasaan anak.

Contoh aplikasi dalam aspek pencegahan

TPPK melibatkan peserta didik usia anak untuk mengembangkan program pencegahan kekerasan yang tepat
diterapkan di sekolah. Dalam diskusi pengembangan program, peserta didik memiliki kesempatan mengutarakan ide
mereka. Saat diskusi pengembangan, TPPK mempertimbangkan ide yang diutarakan oleh peserta didik.

Contoh aplikasi dalam aspek penanganan


TPPK melakukan asesmen kepada peserta didik terkait program seperti apa yang dapat memperbaiki karakter siswa
tanpa ada kekerasan, dengan menyadari bahwa apa yang dialami oleh siswa bisa jadi ada pengaruh dari banyak
faktor (misal: media sosial). Perlu diperhatikan bahwa TPPK tidak melibatkan peserta didik usia anak secara langsung
(misal: TPPK meminta peserta didik menginvestigasi kasus) agar terhindar dari trauma sekunder.
Konsep 2: Prinsip Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

4. KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER

Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan tanpa memandang gender memiliki hak dan kewajiban
yang sama untuk mendapatkan layanan pencegahan dan penanganan kekerasan.

Contoh dalam aspek pencegahan

TPPK dan/atau Satuan Tugas menggunakan perspektif kesetaraan gender dalam merencanakan hingga
melaksanakan aktivitas pencegahan di satuan pendidikan. Misalnya dengan memastikan peserta didik
laki-laki dan perempuan mendapatkan informasi yang sama terkait pencegahan kekerasan seksual

Contoh dalam aspek penanganan


TPPK dan/atau Satuan Tugas menggunakan perspektif kesetaraan gender dalam memberikan penanganan
kasus kekerasan seksual. Misalnya, TPPK tidak melihat jenis kelamin tertentu lebih lemah dari jenis kelamin
lainnya. TPPK perlu memiliki perspektif bahwa peserta didik laki-laki dan perempuan memiliki potensi untuk
menjadi pelaku dan korban
Konsep 2: Prinsip Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

5. KESETARAAN HAK DAN AKSES BAGI DISABILITAS

Orang dengan disabilitas memiliki hak yang sama sebagai warga negara dan berhak diberikan akses dalam
mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan, termasuk dalam
aspek pencegahan dan penanganan kekerasan.

Contoh dalam aspek pencegahan


Orang dengan disabilitas mendapatkan hak informasi dan edukasi yang sama terkait dengan pencegahan
kekerasan di satuan pendidikan. Misalnya saat TPPK dan/atau Satuan Tugas melaksanakan edukasi
pencegahan kekerasan seksual, perlu memastikan metode penyampaian sesuai dengan kebutuhan orang
dengan disabilitas.

Contoh dalam aspek penanganan


TPPK dan/atau Satuan Tugas perlu menyiapkan sarana prasarana yang sesuai dengan kebutuhan orang
dengan disabilitas agar proses penanganan kasus kekerasan yang terjadi kepada orang dengan disabilitas
dapat ditangani dengan tepat. Misalnya saat proses investigasi TPPK perlu menyiapkan Juru Bahasa Isyarat
Konsep 2: Prinsip Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

6. AKUNTABILITAS

setiap pelaksanaan program pencegahan dan penanganan kekerasan dilakukan dengan tanggung jawab
termasuk dalam penyediaan sumber daya yang memadai.

Contoh dalam aspek pencegahan

Kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap upaya pencegahan yang dilakukan di sekolah,
termasuk anggaran dan efektivitas program.

Contoh dalam aspek penanganan


Tim pencegahan dan penanganan kekerasan menangani kasus dengan terduga pelaku guru dan kasus
dengan terduga siswa dengan sama-sama serius (tidak lebih mengutamakan satu dari pada yang lain dan
tidak takut karena guru adalah rekan sendiri misalnya)
Konsep 2: Prinsip Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

7. KEHATI-HATIAN

Prinsip kehati-hatian memastikan pencegahan dan penanganan kekerasan secara hati-hati dilakukan untuk
mewujudkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.

Contoh dalam aspek pencegahan


Kepala sekolah memastikan penyediaan sarana prasarana misalnya toilet sekolah yang mendukung
keselamatan dan keamanan peserta didik; toilet memiliki lampu terang, bersih, berada di lokasi yang mudah
dijangkau, dll.

Contoh dalam aspek penanganan


TPPK perlu memastikan:
1. laporan kekerasan yang masuk ke TPPK tidak tersebar ke publik.
2. keselamatan korban, saksi, dan/atau pelapor dalam penanganan kasus kekerasan, dan/atau
3. pemulihan bagi korban dan pelaku (berusia anak), yang dapat bekerja sama dengan UPTD PPA atau
pihak lainnya yang memiliki keahlian pemulihan.
Konsep 2: Prinsip Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

8. KEBERLANJUTAN PENDIDIKAN

Setiap anak yang menjadi peserta didik harus dijamin keberlanjutan pendidikannya agar dapat terus
mendapatkan kemudahan akses terhadap pendidikan.

Contoh dalam aspek pencegahan


Dalam membuat pelatihan penanganan kekerasan untuk TPPK, ditekankan prinsip bahwa fokus penanganan
adalah agar siswa dapat belajar kembali, sehingga siswa berusia anak juga harus diperlakukan sebagai
“korban”. Dengan begitu TPPK dalam memberikan sanksi tidak menghilangkan hak pendidikan pelaku yang
masih berusia anak.

Contoh dalam aspek penanganan


Jika menemukan siswa sebagai pelaku kekerasan, tim juga memastikan siswa pelaku ini dapat melanjutkan
proses belajarnya. Misalnya dengan membuat skenario pendampingan daring jika pelaku harus menjalani
proses peradilan anak.

Anda mungkin juga menyukai