Anda di halaman 1dari 2

Praktik labolatorium bk kelompok p 1 2.

Ucapan terimakasih
Bimbingan kelompok 3. Berdo’a
 Topik tugas 4. Perpisahan (BERNYANYI GELANG SEPATU GELANG, SAYONARA, RASA-RASA SAYANGE)
 Topik bebas
Topik bahasan Bimbingan konseling Teknik Sosiodrama
Persoalan umum, diluar diri pribadi, yang pernah di lihat dan dibaca, didengar dari berbagai media masa Konsep dasar teknik sosiodrama;
berkaitan dengan bidang pengembangan pribadi sosial belajar, karir, berkeluarga, beragama. • Sosiodrama merupakan salah satu tehnik dalam bimbingan kelompok yaitu role playing atau tehnik
Konseling kelompok bermain peran.
Topik bebas • Sosiodrama dipergunakan sebagai salah satu teknik untuk memecahkan masalah – masalah sosial
Masalah pribadi : dengan melalui kegiatan bermain peran. Di dalam sosiodrama ini sesorang akan memerankan suatu
Masalah pribadi yang mengganggu pikiran perasaan, kemauan bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari peran tertentu dari situasi masalah sosial. (Djumhur & Muh Surya,2001 :109)
berkaitan dengan bidang pengembangan pribadi, sosial, belajar, karir, berkeluarga, beragama. • Sosiodrama merupakan dramatisasai dar persoalan – persoalan yang dapat timbul dalam pergaulan
Tahap-tahap pelaksanaan bimbingan kelompok dengan orang lain,tingkat konflik- konflik yang dialami dalam pergaulan sosial. (Wingkel,2004 :470).
Tahap Pembentukan • Sosiodrama adalah permainan peran yang ditujukan untuk memecahkan masalah sosial yang timbul
1. Menerima secara terbuka dan mengucapkan terimakasih atas kesediaan anggota mengikuti kegiatan dalam hubungan anatar manusia. (Romlah,1999:104)
2. Berdoa Jadi tehnik sosiodrama adalah tehnik bermaian peran dalam rangka untuk memecahkan masalah sosial yang
3. Menjelaskan pengertian bimbingan kelompok timbul dalam hubungan interpersonal (rasa cemburu, dilem,dll) yang dilakukan dalam kelompok. (Sumber,
4. Menjelaskan tujuan bimbingan kelompok fitrika, 2012
5. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan menjelaskan asas asas bimbingan kelompok Manfaat teknik sosiodrama
6. Perkenalan dan dilanjutkan rangkaian nama • Teknik ini dapat digunakan konselor untuk melatih keterampilan-keterampilan hidup, salah satunya
Tahap Peralihan adalah keterampilan mengelola emosi kepada siswa dengan cara membimbing siswa untuk
1. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok mempraktekan peristiwa-peristiwa dalam hubungan sosial yang dikeams dalam bentuk pelaksanaan
2.tanya wajab tentang kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut sosiodrama.
3. Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhan/ sebagian belum siap untuk memasuki tahap • Dengan mempraktekan peristiwa-peristiwa dalam hubungan sosial secara langsung, diharapkan siswa
berikutnya dan mengatasi suasana tersebut dapat meningkatakn keterampilan mengelola emosi dan dapat mengubah perilakunya menjadi lebih
4. Memberi contoh topik bahasan yang dikemukakan dan dibahas dalam kelompok baik seperti: siswa dapat memahami berbagai jenis emosi serta mampu mengendalikan dan
Tahap Kegiatan mengekspresikan emosi menjadi tingkahlaku yang efektif untuk diri sendiri dan orang lain. (sumber:
1. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan Eukaristia, 2012)
2. Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok Tujuan teknik sosiodrama
3. Tanya jawab tentang topik yang dikemukakan pemimpin kelompok • 1. Aspek afektif motorik diutamakan dibandingkan pada aspek kognitif, terkait dengan kehidupan
4. Pembahasan topik tersebut secara tuntas hubungan sosial. Sehubungan dengan itu maka materi yang disampaikan melalui teknik sosiodrama
5. Selingan bukan materi yang bersifat konsep- konsep yang harus dimengerti dan dipahami, tetapi berupa fakta,
6. Menegaskan komitmen para anggota kelompok (apa yang segera dilakukan berkenaan dengan topik yang nilai, mungkin juga konflik-konflik yang terjadi di lingkungan kehidupannya.
telah dibahas • 2. Melalui permainan sosiodrama, konseli diajak untuk mengenali, merasakan suatu situasi tertentu
Tahap Penyimpulan sehingga mereka dapat menemukan sikap dan tindakan yang tepat seandainya menghadapi situasi
1. Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri yang sama. Diharapkan akhirnya mereka memiliki sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam
2. Pemimpin kelompok (pk) meminta anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan. mengadakan penyesuaian sosial. (sumber: Eukaristia, 2012
(refleksi bmb3; berpikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggungjawab) Komponen-komponen teknik sosiodrama
2. Mengemukakan pesan dan • Subjeknya kelompoK
3. Harapan. • Fokus sesuai tema yaitu berorientasi pada pengalaman emosional tentang isuisu dan konflik sosial yang
Tahap Pengakhiran terjadi saat ini sama dengan yang terjadi di lingkungan nyata
1. Membahas kegiatan lanjutan (FOLLOW UP)

• Pemimpin kelompok tidak harus menuliskan karakter dan dialog di atas kertas, tetapi berperan sebagai Memberi kesempatan para anggota untuk belajar menjadi pemimpin, baik dengan menjadi pemimpin
pemandu dan mensugesti peserta serta mempersiapkan kelompok. kelompok maupun dengan mengamati perilaku pemimpin kelompok.
• Dialog memggambarkan interaksi yang diperankan dalam kelompok tanpa sKenario terjadi spontanitas. Teknik Problem Solving Problem-solving atau pemecahan masalah adalah suatu proses mencari dan
• Bentuk kegiatan latihan dengan bermain peran (bersifat teater) yaitu anggota kelompok membawakan menemukan jalan keluar terhadap suatu masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi dalam kehidupan
adegan sesuai dengan perannya mengungkapkan dan memperoyeksikan pandangan, perasaan dan dirinya (Suharman,2005:6). Teknik ini digunakan karena menurut Piaget (Santrock, 2003 : 108) menjelaskan
perilaku secara spontan, dan setelah selesai mendiskusikan dengan anggota kelompok dan meminta bahwa remaja pada usia 11/12 s.d 15 tahun sudah mampu membayangkan situasi rekaan dan mencoba
respons atau refleksi dari observer tentang peran masing-masing anggota yang terlibat. (sumber: mengolahnya dengan pemikiran logis, dan memungkinkan remaja tersebut trampil dalam menentukan
Purba. V. 2015) penyelesaian masalahnya sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
Langkah-langkah teknik sosiodrama faktor internal : Fisiologis, Intelegensi, Bakat, Minat, Motivasi, Cara belajar, Gaya belajar.
• Langkah-langkah pelaksanaan sosiodrama secara lebih rinci adalah sebagai berikut: faktor eksternal : Keluarga, Sekolah, Masyarakat, Lingkungan Sekitar.
a. Persiapan Teknik Homeroom Home room adalah teknik penciptaan suasana kekeluargaan yang digunakan untuk
• 1) Menentukan dan menceritakan situasi yang akan didramatisasikan. mengadakan pertemuan dengan sekelompok siswa di luar jam-jam pelajaran dalam suasana kekeluargaan,
• 2) Memilih peran. dan dipimpin oleh guru bimbingan dan konseling (Romlah, 2006). Home room dapat dibuat dengan berbagai
• 3) Mempersiapkan pemeran untuk menentukan peranan masingmasing. variasi seperti keadaan dirumah siswa dan periode home room dapat dilakukan setiap minggu di sekolah.
b. Pelaksanaan Tujuan utama home room adalah untuk membangun hubungan yang ideal, intim, demokratis antara siswa
1) Siswa melakukan sosiodrama. dengan guru dalam kegiatan kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler dan program bimbingan.
2) Guru menghentikan pada saat klimaks atau memuncak. Tahapan Teknik Homeroom A) Guru BK menyiapkan ruangan yang akan digunakan untuk pelaksanaan teknik
3) Akhiri sosiodrama dengan diskusi tentang jalannya cerita, atau pemecahan masalah selanjutnya. home room. B) Guru BK menghubungi siswa dari berbagai kelas dengan jumlah tertentu untuk berkumpul
c. Evaluasi/tindak lanjut diruangan yang telah disiapkan sebagai anggota kelompok bimbingan. C) Guru BK menjelaskan tujuan
1) Siswa diberi tugas untuk menilai atau memberi tanggapan terhadap pelaksana sosiodrama kelompok diadakan dan tujuan dari teknik home room yang akan dilaksanakan. D) Guru BK mengadakan dialog
2) Siswa diberi kesempatan untuk membuat kesimpulan hasil sosiodrama. Sumber: Winarlin, R., Lasan, B. terbuka dengan anggota kelompok yang telah dibentuk. E) Guru BK menyimpulkan hasil dari kegiatan layanan
B., & Widada, W. (2016) bimbingan kelompok dengan teknik home room.
Teknik Sosiodrama Sosiodrama adalah metode bermain peran yang berisikan tentang pemasalahan sosial
Teknik-Teknik Layanan BK Kelompok serta konflik-konflik yang sedang terjadi dalam kehidupan sekitar. Menurut Joeslina Aziz (2002), tujuan
Teknik Pemberian Informasi Teknik pemberian informasi disebut juga dengan metode ceramah, yaitu metode sosiodrama dalam kegiatan pengembangan adalah untuk memecahkan masalah dan agar anak
pemberian penjelasan oleh seorang pembicara kepada sekelompok pendengar.Pelaksanaan teknik pemberian memperoleh kesempatan untuk merasakan perasaan orang lain. Dengan tujuan tersebut, dalam
informasi mencakup tiga hal, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, penilaian (Jacobsen, dkk. 1985). mengembangkan kreativitas anak, metode sosiodrama mampu mendorong anak mencari dan menemukan
keuntungan teknik pemberian informasi : Dapat melayani banyak orang, Tidak membutuhkan banyak waktu jawabannya, membuat pertanyaan yang membantu memecahkan, memikirkan kembali, membangun kembali,
sehingga efisien, Tidak terlalu banyak memerlukan fasilitas, Mudah dilaksanakan disbanding dengan teknik dan menemukan hubunganhubungan baru dalam bersosialisasi di masyarakat.
lain. Tahapan Teknik Sosiodrama A. Persiapan Ø Menentukan Masalah pokok. Ø Pemilihan pemeran Ø
kelemahan teknik pemberian informasi : Sering dilaksanakan secara menolog, Individu yang mendengarkan Mempersiapkan pemeran dan penonton B. Pelaksanaan Pemeran C. Tindak lanjut
kurang aktif, Memerlukan ketrampilan berbicara, supaya penejelasan menjadi menarik. Teknik Psikodrama Psikodrama adalah permainan peran yang dimaksudkan agar konseli dapat memperoleh
Teknik Diskusi Kelompok Diskusi kelompok adalah percakapan yang telah direncanakan antara tiga orang atau pengertian yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep dirinya, menyatakan kebutuhan-kebutuhan
lebih dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau untuk memperjelas suatu persoalan, dibawah pimpinan dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya (Sunarty, 2012). Menurut Kipper &
seorang pemimpin. Didalam melaksanakan bimbingan kelompok, diskusi kelompok tidak hanya untuk Roosevelt (dalam Sari, 2017) teknik psikodrama adalah satu cara yang unik dengan berbicara melalui gerakan
memecahkan masalah, tetapi juga untuk mencerahkan persoalan, serta untuk mengembangkan pribadi. tubuh, memberlakukan fisik kepada pengalaman masa lalu yang dibawa ke masa sekarang, yang
keuntungan teknik diskusi kelompok : Membuat anggota kelompok lebih aktif karena tap anggota memungkinkan protagonis untuk memproses kenangan dengan bimbingan pemimpin dan partisipasi anggota
mendapatkan kesempatan untuk berbicara dan memberi sumbangan kepada orang lain, Anggota kelompok kelompok
dapat saling bertukar pengalaman, pikiran, perasaan dan nilai-nilai, yang akan membuat persoalan yang Tujuan Teknik Psikodrama ; 1] Membantu klien untuk mengatasi masalah pribadi dengan cara menggunakan
dibicarakan menjadi jelas, Anggota kelompok belajar mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan anggota permainan peran. Lewat dengan cara ini konseli dibantu mengungkapkan perasaan sesuai yang dialaminya. 2]
kelompok yang lain, Dapat meningkatkan pengertian terhadap diri sendiri dan pengertian kepada orang lain, gar individu yang bersangkutan dapat memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan
konsep pada dirinya, menyatakan kebutuhan-kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-
tekanan terhadap dirinya melalui permainan peran 3] Melalui teknik dramatik, manusia dapat berusaha
menciptakan kembali suasana fisik dan emosional yang menghendaki 4] Dengan dramatisasikan konflik-konflik
batinnya, pasien dapat merasa sedikit lega dan dapat mengembangkan (insight) baru yang memberikan
kesanggupan untuk mengubah perannya dalam kehidupan yang nyata
Komponen Teknik Psikodrama a) Panggung permainan (stage), b) Pemimpin psikodrama (director), c)
Pemegang peran utama (protagonist), d) Peran Pembantu (Auxilary Egos), e) Penonton (Audience)
Langkah Teknik Psikodrama ; a] Tahap Persiapan (the warm-up), b] Tahap Pelaksanaan (The action), c] Tahap
Diskusi atau Tahap Berbagi Pendapat dan Perasaan (The Sharing)
Teknik Permainan Dinamika Kelompok Menurut Eleanor L Cri Swell, model permainan merupakan teknik
pembelajaran yang menyenangkan dimana perserta didik akan dihadapkan beberapa petunjuk dan aturan
permainan. Mayke dalam bukunya yang berjudu “bermain dan permainan” , menyatakan bahwa belajar
dengan permainan memberikan kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang,
menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktekkan, dan mendapat bermacam-macam konsep serta
pengertian yang tek terhitung banyaknya.
Fungsi Teknik Permainan Mendapatkan penguasaan diri atas masalah yang dihadapi, Mendapat kekuatan
dalam diri, Mengekspresikan emosi, Membentuk pemecahan masalah dan kemampuan membuat keputusan
Membangun kemampuan sosial, Membangun self concept dan self esteem
Manfaat Teknik Permainan Menimbulkan kegembiraan, Pemicu kreativitas, Meningkatkan respon anak-anak
terhadap hal-hal baru, Melatih anak untuk mengatasi konflik, Sarana untuk bersosialisasi dan menegakan
disiplin dengan menaati peraturan permainan, Melatih kepekaan dan empati, Membentuk kepribadian anak.
Prosedur Pelaksanaan Teknik Permainan A. Persiapan guru ·Menentukan topik ·Merumuskan tujuan
·Menyiapkan alat atau bahan-bahan untuk permainan ·Menyusun petunjuk pelaksanaan metode permainan B.
Pelaksanaan ·Guru menjelaskan maksud dan tujuan serta proses permainan ·Guru membagi atau memasang
alat atau bahan permainan ·Siswa melakukan kegiatan permainan ·Siswa melaporkan hasil permainan, yaitu
berupa pengertian atau berupa konsep tertentu kepada guru.
Karyawisata Karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa para siswa
mengunjungi objek yang akan dipelajari, yang biasanya terletak di luar kelas. Dalam proses pembelajaran
siswa perlu diajak ke luar sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Hal itu bukan sekedar
rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya
Kelebihan Metode Karyawisata a)Karyawisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam pelajaran. b) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan
dan kebutuhan di masyarakat. c) Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa. d) Informasi
sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
Kekurangan Metode Karyawisata a) Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk
disediakan oleh siswa atau sekolah. b) Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang. c)
Memerlukan koordinasi dengan guru serta bidang studi lain agar tak terjadi tumpang tindih waktu dan
kegiatan selama karyawisata. d) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas daripada
tujuan utama sedang unsur studinya menjadi terabaikan.
Tahapan Metode Karyawisata 1) Tahap Persiapan atau perencanaan, 2) Tahap Pelaksanaan, 3) Tahap Tindak
lanjut.

Anda mungkin juga menyukai