Anda di halaman 1dari 33

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 KAYEN


Kelas/Semester : XI/Gasal
Program Keahlian : Ilmu-Ilmu Sosial
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Topik/Tema : Pembentukan Kelompok Sosial
Alokasi Waktu : 24 Jam Pelajaran

A. Kompetensi Inti (KI 1, KI 2, KI 3, KI 4)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD 1.1., 2.1, 22., 3.1.,4.1)
1.1 Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghargai keberagaman agama
dengan menjunjung tinggi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat
2.1 Menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggungjawab publik dalam
ranah perbedaan sosial
2.2 Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial
3.1 Memahami tinjauan Sosiologi dalam mengkaji pengelompokkan sosial dalam
masyarakat
4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang pengelompokkan sosial
dengan menggunakan tinjauan Sosiologi
C . Indikator pencapaian kompetensi (Mengacu ke 3.1 dan 4.1 di dalamnya memuat
nilai-nilai yang ada di KD 1.1, 2.1 dan 2.2)
3.1 Memahami pengertian kelompok sosial dalam masyarakat dengan menghargai
berbagai perbedaan agama
3.2 Mengamati proses pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat dengan rasa
toleransi yang tinggi
3.3 Mengkaji dari berbagai sumber informasi tentang proses pembentukan kelompok
sosial dalam masyarakat
3.4 Memahami beberapa bentuk kelompok sosial dengan rasa tanggung jawab dan
toleransi yang tinggi terhadap berbagai perbedaan agama
3.4 Menyebutkan beberapa contoh kelompok sosial untuk menghargai keberagaman
agama dengan menjunjung tinggi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat
4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang pengelompokkan sosial untuk
menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggungjawab publik dalam

1
ranah perbedaan sosial sehingga menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial
terhadap perbedaan sosial

D. Tujuan pembelajaran (Tujuan mengacu pada indikator pencapaian KD 3.1, 4.1


didalamnya memuat nilai-nilai sikap pada KD 1.1, dan 2.1
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model problem based learning dan
discovery learning, peserta didik dapat memahami pengertian kelompok sosial
dalam masyarakat dengan menghargai berbagai perbedaan agama, mengamati
proses pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat dengan rasa toleransi
yang tinggi , mengkaji dari berbagai sumber informasi tentang proses
pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat, memahami beberapa bentuk
kelompok sosial dengan rasa tanggung jawab dan toleransi yang tinggi terhadap
berbagai perbedaan agama , menyebutkan beberapa contoh kelompok sosial untuk
menghargai keberagaman agama dengan menjunjung tinggi keharmonisan dalam
kehidupan bermasyarakat, melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang
pengelompokkan sosial untuk menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki
tanggungjawab publik dalam ranah perbedaan sosial sehingga menunjukkan sikap
toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan sosial,dengan membaca berbagai
literatur dan mendiskusikan hasil bacaan,dengan mengembangkan nilai
karakter rasa ingin tahu, disiplin, tanggung jawab (kemandirian), toleran, dan
santun(religiositas).

E. Materi ajar
1. Materi pembelajaran reguler
a. Pengertian kelompok sosial
b. Pembentukan kelompok sosial
c. Bentuk-bentuk kelompok sosial
d. Dinamika kelompok sosial
2. Materi pembelajaran pengayaan
Hubungan berbagai kelompok sosial di masyarakat serta partikularisme dan
eksklusivisme kelompok
3. Materi pembelajaran remedial
Mengaitkan antara berbagai kelompok sosial di masyarakat

G. Metode pembelajaran
1. Pendekatan : Scientifik
2. Strategi : Discovery Learning , problem based learning
3. Metode : Diskusi kelompok, Ceramah interaktif, Tanya jawab, dan
Penugasan
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1
 pembentukan kelompok sosial dengan alokasi waktu untuk satu kali pertemuan (4
jam pelajaran x 45 menit=180 menit)

No Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu

2
1. Pendahul 1. Orientasi 10 Menit
uan • Memusatkan perhatian
peserta didik pada materi yang akan
dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda
yang menarik, memberikan illustrasi,
membaca berita di surat kabar, menampilkan
slide animasi, fenomena alam, fenomena
sosial, atau lainnya
2 Apersepsi 10 Menit
• Memberikan persepsi awal kepada peserta
didik tentang materi pembentukan kelompok
sosial sebagai berikut:
Pernahkah kalian berpikir dan mengamati
mengapa manusia hidup berkelompok?
Mengapa kalian tidak hidup menyendiri di
tengah hutan saja?Ternyata kita tidak dapat
hidup sendiri-sendiri. Dalam menjalani
kehidupankita saling membutuhkan bantuan
dan kerja sama. Untuk itulah kalian
harusdapat hidup bermasyarakat dengan baik.
Maka ikutilah pembahasan dalambab ini
dengan cermat agar kalian dapat menjadi
warga masyarakat yang
pantas untuk diteladani.
3 Motivasi 10 Menit
• Guru memberikan
gambaran manfaat kelompok sosial,
menjelaskan semua bidang-bidang pekerjaan
berkaitan dengan kelompok sosial.

3
4 Pemberian Acuan 20 Menit
• Acuan dapat berupa
penjelasan materi pokok dan uraian materi
pembentukan kelompok sosialsecara garis
besar.
• Pembagian kelompok
belajar
Penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar pembentukan kelompok
sosialsesuai dengan rencana langkah-langkah
pembelajaran, yaitu:
o Siswa dibagi
menjadi 2 kelompok.
o Tiap kelompok
diberi mencari materi pembentukan
kelompok sosial dari buku-buku.
o Tiap kelompok
disuruh memilih:
1) Moderator bertugas memimpin dan
mengendalikan jalannya diskusi.
2) Notulen bertugas menulis/mencatat
siswa yang bertanya,menjawab,
menambah dan menyanggah.
3) Penyaji atau juru bicara bertugas
menyajikan materi

o Anggota kelompok
bertugas dan bertanggung jawab mencari
materi pembentukan kelompok sosial untuk
menjawab, menambah dan
menyempurnakan jawaban.
o Kelompok lain
berhak untuk mengajukan pertanyaan,
menjawab, menambah dan
menyempurnakan jawaban.
o Guru
mengarahkan, mengawasi dan menilai
siswa yang aktif sesuai lembar penilaian
yang disiapkan.
2. Inti Stimulation
Mengumpulkan berbagai informasi tentang
kelompok sosial
Mengamati proses pembentukan kelompok30 Menit
sosial di masyarakat
Mengkaji dari berbagai sumber informasi tentang
proses pembentukan kelompok sosial dalam
masyarakat
Problem statement 20 Menit
Secara berkelompok peserta didik
mendiskusikan proses pembentukan kelompok
sosial di masyarakat

4
Data colletion 20 Menit
Mengidentifikasi dan mengumpulkan data
tentang ragam pengelompokkan sosial di
masyarakat sekitar
Data processing 20 Menit
Mengklasifikasi ragam pengelompokkan sosial
di masyarakat sekitar berdasarkan jenis dan
bentuk pengelompokkan
verification 20 Menit
Mempresentasikan hasil diskusi tentang
pembentukan kelompok sosial

Generalization
Menyimpulkan tentang pembentukan kelompok
sosial
3. Penutup 1 Kegiatan guru mengarahkan peserta didik untuk20 Menit
membuat rangkuman/simpulan tentang
pembentukan kelompok sosial
2 Pemberian tes atau tugas, dan memberikan
arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa
kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas
sebagai bagian remidi/pengayaan.
Total waktu 180Menit

Pertemuan Ke 2
 Ragam kelompok sosial yang dilakukan kelompok dengan alokasi waktu
untuk satu kali pertemuan (4 jam pelajaran x 45 menit=180 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No Waktu
1. Pendahulua 1 Orientasi 10 Menit
n • Memusatkan perhatian
peserta didik pada materi yang akan
dibelajarkan, , memberikan illustrasi,
membaca berita di surat kabar, menampilkan
slide animasi, fenomena alam, fenomena
sosial, atau lainnya
2 Apersepsi 10 Menit
• Memberikan persepsi awal
kepada peserta didik tentang materi
pembentukan kelompok sosial
3 Motivasi 10 Menit
• Guru memberikan
gambaran manfaat mempelajari sosiologi,
bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan
sosiologi, dan sebagainya.

5
4 Pemberian Acuan 20 Menit
• Acuan dapat berupa
penjelasan materi pokok dan uraian materi
pembentukan kelompok sosialsecara garis
besar.
• Pembagian kelompok
belajar
Penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar pembentukan kelompok
sosialsesuai dengan rencana langkah-langkah
pembelajaran, yaitu:
o Siswa dibagi
menjadi 2 kelompok.
o Tiap kelompok
diberi mencari materi ragam kelompok
sosialdari buku-buku.
o Tiap kelompok
disuruh memilih:
1.Moderator bertugas memimpin dan
mengendalikan jalannya diskusi.
2.Notulen bertugas menulis/mencatat siswa
yang bertanya,menjawab, menambah dan
menyanggah.
3.Penyaji atau juru bicara bertugas
menyajikan materi
o Anggota kelompok
bertugas dan bertanggung jawab mencari
materi ragam kelompok sosial untuk
menjawab, menambah dan
menyempurnakan jawaban.
o Kelompok lain
berhak untuk mengajukan pertanyaan,
menjawab, menambah dan
menyempurnakan jawaban.
o Guru
mengarahkan, mengawasi dan menilai siswa
yang aktif sesuai lembar penilaian yang
disiapkan.

2. Inti Stimulation
Guru menayangkan beberapa gambar kelompok
sosial dalam masyarakat.
Problem statement 30 Menit
Mengamati ragam kelompok sosial di
masyarakat
Data collection
Mengkaji dari berbagai sumber informasi tentang
ragam kelompok sosial dalam masyarakat
Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang proses20 Menit
ragam kelompok sosial dan mendiskusikannya
berdasarkan pengetahuan Sosiologi dengan
berorientasi pada praktik pengetahuan yang
menumbuhkan sikap religiositas dan etika sosial

6
Mengeksperimenkan/Mengeksplorasikan: 20 Menit
Mengidentifikasi dan mengumpulkan data
tentang ragam pengelompokkan sosial di
masyarakat sekitar
Data processing 20 Menit
Mengklasifikasi ragam pengelompokkan sosial di
masyarakat sekitar berdasarkan jenis dan bentuk
pengelompokkan
Verification 20 Menit
Mempresentasikan hasil diskusi tentang
pembentukan kelompok sosial
Generalization
Menyimpulkan ragam kelompok sosial
3. Penutup 1 Kegiatan guru mengarahkan peserta didik untuk20 Menit
membuat rangkuman/simpulan tentang
pembentukan kelompok sosial
2 Pemberian tes atau tugas, dan memberikan
arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa
kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas
sebagai bagian remidi/pengayaan.
Total waktu 180 Menit

Pertemuan Ke 3
Siswa merencanakan, melaksanakan, dan membuat laporan(DiscoveryLearning dan
InquiryLearning)dengan tema pembentukan kelompok sosial yang dilakukan
kelompok dengan alokasi waktu untuk satu kali pertemuan (4 jam pelajaran x 45
menit=180 menit)

Kegiatan Deskripsi Alokasi


No Waktu
1. Pendahulu 1 Orientasi 10 Menit
an • Memusatkan perhatian
peserta didik pada materi yang akan
dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda
yang menarik, memberikan illustrasi, membaca
berita di surat kabar, menampilkan slide
animasi, fenomena alam, fenomena sosial, atau
lainnya
2 Apersepsi 10 Menit
• Memberikan persepsi awal
kepada peserta didik tentang materi
pembentukan kelompok sosial

7
3 Motivasi 10 Menit
• Guru memberikan gambaran
manfaat mempelajari sosiologi, bidang-bidang
pekerjaan berkaitan dengan sosiologi, dan
sebagainya.
4 Pemberian Acuan 20 Menit
• Acuan dapat berupa
penjelasan materi pokok dan uraian materi
pembentukan kelompok sosialsecara garis besar.
• Pembagian kelompok
belajar
Penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar pembentukan kelompok sosialsesuai
dengan rencana langkah-langkah pembelajaran,
yaitu:
o Siswa dibagi
menjadi 2 kelompok.
o Tiap kelompok
diberi mencari materi(discoverylearning dan
inquirylearning)pembentukan kelompok
sosialdari buku-buku.
o Tiap kelompok
disuruh memilih:
1.Moderator bertugas memimpin dan
mengendalikan jalannya diskusi.
2.Notulen bertugas menulis/mencatat siswa
yang bertanya,menjawab, menambah dan
menyanggah.
3.Penyaji atau juru bicara bertugas
menyajikan materi
o Anggota kelompok
bertugas dan bertanggung jawab mencari
materi (DiscoveryLearning) pembentukan
kelompok sosialuntuk menjawab, menambah
dan menyempurnakan jawaban.
o Kelompok lain
berhak untuk mengajukan pertanyaan,
menjawab, menambah dan menyempurnakan
jawaban.
o Guru mengarahkan,
mengawasi dan menilai siswa yang aktif
sesuai lembar penilaian yang disiapkan.
2. Inti 1 Proses pembelajaran untuk mencapai Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar
2 Dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik tentang Pembentukan kelompok sosial
3 Menggunakan metode kerja kelompok (kooperatif
learning) yang sesuai karakteristik peserta didik
dan mata pelajaran sosiologi yang hasilnya akan
didiskusikan sesuai kelompoknya masing-masing,
yang meliputi proses sebagai berikut:

8
Mengamati proses pembentukan kelompok sosial 30 Menit
di masyarakat
Mengkaji dari berbagai sumber informasi tentang
prosespembentukan kelompok sosial dalam
masyarakat
Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang proses 20 Menit
pembentukan kelompok sosial dan
mendiskusikannya berdasarkan pengetahuan
Sosiologi dengan berorientasi pada praktik
pengetahuan yang menumbuhkan sikap religiositas
dan etika sosial
Mengeksperimenkan/Mengeksplorasikan: 20 Menit
Mengidentifikasi dan mengumpulkan data tentang
ragam pengelompokkan sosial di masyarakat
sekitar
Mengklasifikasi ragam pengelompokkan sosial di20 Menit
masyarakat sekitar berdasarkan jenis dan bentuk
pengelompokkan

Mempresentasikan hasil diskusi tentang 20 Menit


pembentukan kelompok sosial
3. Penutup 1 Kegiatan guru mengarahkan peserta didik untuk20 Menit
membuat rangkuman/simpulan tentang
pembentukan kelompok sosial
2 Pemberian tes atau tugas, dan memberikan arahan
tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan
di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan.
Total waktu 180 Menit

Pertemuan Ke 4
Mempresentasikan hasil survey dan diskusi kelompok 1 dengan alokasi waktu untuk
satu kali pertemuan (4 jam pelajaran x 45 menit=180 menit)

No Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu
1. Pendahulu 1 Orientasi 10 Menit
an • Memusatkan perhatian
peserta didik pada materi yang akan
dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda
yang menarik, memberikan illustrasi,
membaca berita di surat kabar, menampilkan
slide animasi, fenomena alam, fenomena
sosial, atau lainnya

9
2 Apersepsi 10 Menit
• Memberikan persepsi awal
kepada peserta didik tentang materi
pembentukan kelompok sosial
3 Motivasi 10 Menit
• Guru memberikan
gambaran manfaat mempelajari sosiologi,
bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan
sosiologi, dan sebagainya.
4 Pemberian Acuan 20 Menit
• Acuan dapat berupa
penjelasan materi pokok dan uraian materi
pembentukan kelompok sosialsecara garis
besar.
• Pembagian kelompok
belajar
Penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar pembentukan kelompok
sosialsesuai dengan rencana langkah-langkah
pembelajaran, yaitu:
o Siswa dibagi
menjadi 2 kelompok.
o Tiap kelompok
diberi mencari materi(discoverylearning
dan inquirylearning)pembentukan
kelompok sosialdari buku-buku.
o Tiap kelompok
disuruh memilih:
1.Moderator bertugas memimpin dan
mengendalikan jalannya diskusi.
2.Notulen bertugas menulis/mencatat siswa
yang bertanya,menjawab, menambah dan
menyanggah.
3.Penyaji atau juru bicara bertugas
menyajikan materi
o Anggota kelompok
bertugas dan bertanggung jawab mencari
materi (DiscoveryLearning) pembentukan
kelompok sosialuntuk menjawab,
menambah dan menyempurnakan jawaban.
o Kelompok lain
berhak untuk mengajukan pertanyaan,
menjawab, menambah dan
menyempurnakan jawaban.
o Guru mengarahkan,
mengawasi dan menilai siswa yang aktif
sesuai lembar penilaian yang disiapkan.
2. Inti 1 Proses pembelajaran untuk mencapai Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar
2 Dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik tentang Pembentukan kelompok sosial

10
3 Menggunakan metode kerja kelompok
(kooperatif learning) yang sesuai karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran sosiologi yang
hasilnya akan didiskusikan sesuai kelompoknya
masing-masing, yang meliputi proses sebagai
berikut:
Mengamati proses pembentukan kelompok30 Menit
sosial di masyarakat
Mengkaji dari berbagai sumber informasi tentang
prosespembentukan kelompok sosial dalam
masyarakat
Menanya: 20 Menit
Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang proses
pembentukan kelompok sosial dan
mendiskusikannya berdasarkan pengetahuan
Sosiologi dengan berorientasi pada praktik
pengetahuan yang menumbuhkan sikap
religiositas dan etika sosial
Mengeksperimenkan/Mengeksplorasikan: 20 Menit
Mengidentifikasi dan mengumpulkan data
tentang ragam pengelompokkan sosial di
masyarakat sekitar
Mengklasifikasi ragam pengelompokkan sosial di20 Menit
masyarakat sekitar berdasarkan jenis dan bentuk
pengelompokkan
Mempresentasikan hasil diskusi tentang 20 Menit
pembentukan kelompok sosial
3. Penutup 1 Kegiatan guru mengarahkan peserta didik untuk20 Menit
membuat rangkuman/simpulan tentang
pembentukan kelompok sosial
2 Pemberian tes atau tugas, dan memberikan
arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa
kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas
sebagai bagian remidi/pengayaan.
Total waktu 180 Menit

Pertemuan Ke 5
Mempresentasikan hasil survey dan diskusikelompok 2 dengan alokasi waktu untuk
satu kali pertemuan (4 jam pelajaran x 45 menit=180 menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
No Waktu
1. Pendahulua 1 Orientasi 10 Menit
n • Memusatkan perhatian
peserta didik pada materi yang akan
dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda
yang menarik, memberikan illustrasi,
membaca berita di surat kabar, menampilkan
slide animasi, fenomena alam, fenomena
sosial, atau lainnya

11
2 Apersepsi 10 Menit
• Memberikan persepsi awal
kepada peserta didik tentang materi
pembentukan kelompok sosial
3 Motivasi 10 Menit
• Guru memberikan
gambaran manfaat mempelajari sosiologi,
bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan
sosiologi, dan sebagainya.
4 Pemberian Acuan 20 Menit
• Acuan dapat berupa
penjelasan materi pokok dan uraian materi
pembentukan kelompok sosialsecara garis
besar.
• Pembagian kelompok
belajar
Penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar pembentukan kelompok
sosialsesuai dengan rencana langkah-langkah
pembelajaran, yaitu:
o Siswa dibagi
menjadi 2 kelompok.
o Tiap kelompok
diberi mencari materi(discoverylearning
dan inquirylearning)pembentukan
kelompok sosialdari buku-buku.
o Tiap kelompok
disuruh memilih:
1.Moderator bertugas memimpin dan
mengendalikan jalannya diskusi.
2.Notulen bertugas menulis/mencatat siswa
yang bertanya,menjawab, menambah dan
menyanggah.
3.Penyaji atau juru bicara bertugas
menyajikan materi
o Anggota kelompok
bertugas dan bertanggung jawab mencari
materi (DiscoveryLearning) pembentukan
kelompok sosialuntuk menjawab,
menambah dan menyempurnakan jawaban.
o Kelompok lain
berhak untuk mengajukan pertanyaan,
menjawab, menambah dan
menyempurnakan jawaban.
o Guru
mengarahkan, mengawasi dan menilai siswa
yang aktif sesuai lembar penilaian yang
disiapkan.
2. Inti 1 Proses pembelajaran untuk mencapai
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
2 Dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik tentang Pembentukan kelompok sosial

12
3 Menggunakan metode kerja kelompok
(kooperatif learning) yang sesuai karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran sosiologi yang
hasilnya akan didiskusikan sesuai kelompoknya
masing-masing, yang meliputi proses sebagai
berikut:
Mengamati proses pembentukan kelompok30 Menit
sosial di masyarakat
Mengkaji dari berbagai sumber informasi tentang
prosespembentukan kelompok sosial dalam
masyarakat
Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang proses20 Menit
pembentukan kelompok sosial dan
mendiskusikannya berdasarkan pengetahuan
Sosiologi dengan berorientasi pada praktik
pengetahuan yang menumbuhkan sikap
religiositas dan etika sosial
Mengeksperimenkan/Mengeksplorasikan: 20 Menit
Mengidentifikasi dan mengumpulkan data
tentang ragam pengelompokkan sosial di
masyarakat sekitar
Mengklasifikasi ragam pengelompokkan sosial di20 Menit
masyarakat sekitar berdasarkan jenis dan bentuk
pengelompokkan

Mempresentasikan hasil diskusi tentang 20 Menit


pembentukan kelompok sosial
3. Penutup 1 Kegiatan guru mengarahkan peserta didik untuk20 Menit
membuat rangkuman/simpulan tentang
pembentukan kelompok sosial
2 Pemberian tes atau tugas, dan memberikan
arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa
kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas
sebagai bagian remidi/pengayaan.
Total waktu 180 Menit

Pertemuan Ke 6
Ulangan harian pertama (4 jam pelajaran x 45 menit=180 menit)
I . Alat dan Sumber Belajar
Alat dan Bahan
1 Koran atau surat kabar sebagai alat analisis media

13
2 Browsing Internet sebagai alat pencarian bahan diskusi kelompok
3 Power Point sebagai alat memudahkan presentasi
Sumber Belajar
1 Jhonson, Doyle Paul (Diterjemahahkan Robert MZ Lawang). 1990. Sejarah
sosiologi klasik dan modern. PT.Radja Grafindo Persada.
2 Gerungan, WA.2002. Psikologi Sosial. Jakarta: PT Refika Aditama.
3 Sunarto, Kamanto. 1998.Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
4 Soekanto, Soerjono.2000. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: PT.Radja
Grafindo Persada

J. Penilaian (Teknik, Bentuk, Instrumen (Tes dan Non tes), Kunci dan Pedoman
penskoran, Tugas

Kisi-Kisi
NO Indikator Butir
Instrumen
1 Menjelaskan pengertian kelompok semu 1
2 Menjelaskan pengertian kelompok nyata 2
3 Menyebutkan bentuk-bentuk kelompok semu 3-6
4 Menyebutkan bentuk-bentuk kelompok nyata 7 - 10
Instrumen: lihat Lampiran
1. Keterampilan(skill)
a. Kisi-kisi:
No. Keterampilan Teknik Bentuk Butir
Instrumen Instrumen
1. Mengobservasi Produk Rubrik 1
2. Diskusi Observasi Lembar 2
observasi
3. Presentasi Observasi Lembar 3
observasi
Instrumen: lihat Lampiran
Catatan :...................................................................................................................................
...............

14
LAMPIRAN 1 :TENTANG MATERI PELAJARAN

PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL

PERTEMUAN PERTAMA

PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL


Sebagai makhluk sosial, manusia berusaha untuk hidup bersama. Perkembangan hidup
manusia akan mendorong kuat tiap-tiap individu untuk melakukan interaksi sosial. Interaksi
sosial ini akhirnya membentuk kelompok-kelompok sosial.Gejala pembentukan kelompok
sosial ini sangat menarik untuk dikaji.Ada kecenderungan pembentukan kelompok atas
dasar tertentu seperti tujuan, hubungan sosial, sifat, dan sebagainya.

Coba Anda perhatikan ilustrasi berikut!


Apakah Anda memiliki keluarga? Pasti. Di dalam sebuah keluarga paling tidak terdapat
ayah, ibu, dan anak.Apakah ayah dan ibu sudah bersama sejak kecil?Tentu tidak.Sebelum
terikat dalam lembaga perkawinan, mereka hidup bersama kelompok sosialnya
masingmasing, yaitu keluarganya. Ayah dan ibu dalam perjalanan hidupnya melakukan
sosialisasi, dalam perkembangan sosialisasi tersebut kemudian saling mengenal. Namun
pada saat itu belum terbentuk kelompok sosial. Interaksi sosial kemudian dilakukan oleh
ayah dan ibu dengan membentuk ikatan keluarga melalui proses perkawinan. Saat itulah
terbentuk kelompok sosial baru.Kelompok sosial tersebut kemudian bertambah jumlah
anggotanya dengan lahirnya anak. Begitu juga dengan individu lain yang juga membentuk
kelompok sosial sehingga jumlahnya semakin banyak. Setelah membentuk keluarga,
kemudian keluarga kita tinggal di suatu tempat.Di tempat tersebut kita memiliki tetangga
yang juga merupakan kelompok sosial tersendiri.Ketika masing-masing kelompok yang
tinggal bersama tersebut mempunyai kesepakatan bersama, maka terbentuklah kelompok
sosial yang lebih luas.Kelompok tersebut seperti Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga
(RW), dan seterusnya. Bisa juga kelompok sosial berkembang lagi seperti Karang Taruna,
kelompok arisan warga, atau dikelompokkan dengan dasar yang lainnya seperti usia,
pekerjaan, hobi, dan sebagainya.
Kelompok sosial bisa terjadi secara alami atau bisa pula dengan sengaja dibuat.Hal ini
dikarenakan organisasi sosial ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu.Pernahkah Anda
berpikir, mengapa ketika Anda masih kecil senang bermain dengan teman yang sebaya?
Mengapa Anda tidak bermain dengan orang tua?Nah, hal itu yang merupakan contoh
terbentuknya kelompok sosial secara alami.Sebaliknya RT, RW, Karang Taruna, dan arisan
merupakan kelompok sosial yang sengaja dibuat.Jadi, apakah yang dimaksud dengan
kelompok sosial itu sendiri? Berikut merupakan beberapa pengertian kelompok sosial
menurut para ahli:
1. Menurut Robert K. Merton (Dalam Kamanto Sunarto, 131 ; 2000), kelompok sosial
merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah
mapan.
2. Menurut Bierstedt (Dalam Kamanto Sunarto, 130 ; 2000), kelompok sosial adalah
kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis, berhubungan satu dengan
yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
3. Menurut Soerjono Soekanto (115 ; 2005) suatu himpunan manusia dapat dinamakan
kelompok sosial, apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok
yang bersangkutan,
b. ada hubungan timbal-balik antaranggota,
c. ada suatu faktor yang dimiliki bersama seperti nasib, kepentingan, tujuan, ideology
politik, dan lain-lain.

15
d. berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku, dan
e. bersistem dan berproses.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas, disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah suatu
kumpulan yang anggota kelompoknya yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran
dalam satu ikatan. Tidak semua orang yang berkumpul merupakan kelompok
sosial.Mungkin saja berkumpulnya orang tersebut karena adanya rangsang tertentu dan
bukan atas kesadaran jenis. Contohnya orang-orang yang sedang membeli karcis kereta api,
orang yang sedang naik bis, orang yang sedang menonton sepak bola, dan sebagainya.
Mereka sebenarnya juga merupakan kelompok, tetapi bersifat semu, dan tidak permanen.

SYARAT KELOMPOK SOSIAL DAN DASAR PEMBENTUKAN KELOMPOK


SOSIAL
Syarat dan ciri kelompok sosial ada 5:
1. Adanya kesadaran para anggotanya sebagai bagian dari kelompok bersangkutan
2. Adanya hubungan timbal-balik antar anggota
3. Adanya struktur, kaidah, dan pola prilaku yang sama.
4. Adanya faktor pengikat yang dimiliki bersama anggotanya sehingga bertambah erat
terdiri atas:
- Motif yang sama antar angota kelompok
- Kepentingan yang sama
- Tujuan yang sama
- Idiologi politik yang sama.
5. Bersistem dan berproses.

Dasar-dasar pembentukan kelompok sosial ada 4:


1. Kesamaan kepentingan (common interest) Contoh:kelompok olahragawan,
kelompok arisan dan lain-lain
2. Kesamaan darah dan keturunan (common ancestry). Contoh: kelompok keturunan
cina disemarang disebut pecinan dan kelompok keturunan arab disebut pakojan.
3. Kedekatan jarak geografis. Contoh: masyarakat disekitar pantai membentuk
kelompok nelayan, masyarakat sekitar pegunungan membentuk kelompok
perkebunan, masyarakat sekitar hutan membentuk kelompok tani hutan.
4. Kesamaan daerah asal. Contoh: mahasiswa asal purwodadi di Semarang membentuk
perhimpunan mahasiswa purwodadi disingkat Permadi.

16
TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL DAN DAMPAK PERUBAHAN BAGI
KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DI INDONESIA

PERTEMUAN KEDUA
TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL
Berdasarkan tipenya kelompok sosial yang teratur dan ada yang tidak teratur. Tipe-tipe
kelompok sosial yang teratur diantaranya:
1.Ingroup dan Outgroup
a. Ingroup adalahsikap perasaan terhadap orang dalam kelompok, ditandai simpati,
mengizinkan anggotanya untuk mengikuti kegiatan, dan anggotanya
mengidentivikasi diri dengan istilah “kami” dan “kita”. Contoh: kami siswa SMA
N I Juwana
b. Outgroup adalah sikap perasaan terhadap orang luar kelompok, ditandaiantipati
atau antagonisme, memunculkan etnosentrisme dan stereotip, tidak mengizinkan
orang luar turut serta, dan anggotanya mengidentivikasi diri dengan istilah
“mereka”. Contoh: mereka siswa SMA lain
2.Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group)
a. Kelompok primer (primary group) adalah kelompok yang saling mengenal dekat,
hubungan antar pribadi erat, dan sering berhadapan muka (face to face) dan
informal Contoh: keluarga, tetangga, teman sepermainan, dan kelompok belajar.
b. kelompok sekunder (secondary group)adalah kelompok yang berfungsi dan
berperan mencapai tujuan tertentu secara bersama, objektif, dan rasional. Contoh:
Perhimpunan serikat kerja.
3.Gemainschaft dan Gesellschaft
a. Gemainschaft( paguyuban)adalah kelompok sosial yang terikat hubungan batin
murni, iklas, tanpa pamrih dan alami.Ada tipe paguyuban ada 3:
1) Paguyuban karena ikatan darah (Gemainschaft by blood) yaitu ikatandarah
atau keturunan. Contoh: keluarga dan kerabat.
2) Paguyuban karena tempat (Gemainschaft of place) yaitu ikatan berdekatan
tepat tinggalnya. Contoh: Rukun warga dan rukun tetangga
3) Paguyupan karena jiwa dan pikiran (Gemainschaf of mind) yaitu: terikat
karena memiliki jiwa, pikiran dan idiologi yang sama. Contoh:organisasi
gereja
b. Gesellschaft (patembayan) yaitu: kelompok sosial bersifat kontraktual (public
life), bersifat pamrih, berdiri/ada karena adanya kepentingan dan tujuan. Contoh:
badan usaha perindustrian untuk mencari keuntungan semata seperti: PT, CV, dan
Perseroan.
4.Kelompok formal(Formal Group) dan Kelompok informal (Informal group)
a. Kelompokformal(Formal Group)adalah kelompokresmi mempertimbangkan
rasionalitas (akal sehat), objektifitas (untung rugi), dan mempunyai peraturan tegas
untuk mengatur hubungan.
b. Kelompok informal (Informal group) adalah kelompok tidak resmi, kekeluargaan,
bercorak simpati, dan mempunyai peraturan tertulis.
5.Membership Group dan Reference Group.
a. Membership Group adalah kelompok sosial secara fisik, tetapi tidak mengikuti
norma kelompok karena norma sudah bertentangan dengan kenyataan.
b. Reference Group adalah kelompok acuan dalam berperilaku, mengikuti kerangka
norma, dan tujuan kelompok disebut juga frame of reference. Reference Group ada
dua tipe:
1) Tipe Normatif (Normative Type) yaitu Kelompok penentu sumbernilai
kepribadian individu maupun kelompok.
2) Tipe Perbandingan (Comparison Type) yaitu: kelompok
pembandingkepribadian nilai kepribadian individu maupun kelompok.

17
6.Okupasional dan Volonter
a. Okupasionaladalah orang yang melakukan pekerjaan sejenis atau kelompok
profesi. Contoh: kelompok dokter ada IDI, kelompok guru ada PGRI, kelompok
akuntan ada IAI.
b. Volunter adalah orang-orang yang mempunyai kepentingan sama namun tidak
mendapat perhatian masyarakat

Tipe-tipe kelompok sosial yang tidak teratur diantaranya:


1. Crowd (kerumunan)
Kerumunan adalah kelompok tidak terorganisasi, tidak saling kenal, tidak ada
perjanjian, ketemuan secara kebetulan saja, bersifat sementara, didasarkan reaksi, dan
tengelam dalam kelompok, contoh: sporter sepak bola di stodion, orang antri tiket di
bus, penonton film animasi.
Kerumunan ada 3:
a. Kerumunan berartikulasi dengan struktur sosial ada 2:
1) Penonton pasif (formal audience)
Formal audiencesmerupakan kumpulan individu yang mempunyai
persamaan pusat perhatian dan tujuan. Penonton pasif (formal audience),
yaitu kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan tujuan yang sama
erat dan mempunyai sifat pasif. Pada kelompok sosial ini interaksi
sosialnya sangat dibatasi bahkan dihindari. Masing-masing individu
mempunyai perhatian tertentu yang tidak ingin diganggu.Contohnya
penonton di dalam gedung dan pendengar khotbah. Khotbah adalah bagian
dari suatu peristiwa ibadah. Dalam khotbah terjadi komunikasi searah
yaitu orang yang berkhotbah kepada para pendengar. Suasana khotbah
diharapkan khidmat dan tertib sehingga pendengar khotbah
dilarang berbicara. Mereka harus mendegarkan, dan jika terjadi suara atau
pembicaraan akan ditegur oleh orang di sebelahnya. Pendengar khotbah
sangat pasif karena hanya mendengarkan materi dari peristiwa tersebut.
2) Kelompok ekspresif (planned expressive group)
Kelompok ekspresif (planned expressive group) merupakan kerumunan
yang mementingkan tujuan dari pada pusat perhatian. Orang-orang
berkumpul dengan tujuan yang sama tanpa memandang apa yang menarik
perhatian mereka.Planned expressive group yaitu kumpulan individu
sebagai kepuasan dan penyalur ketegangan. Contoh: kerumunan berpesta.
3) Kelompok saling tidak senang (inconvinient causal crowds)
Kelompok saling tidak senang (inconvinient causal crowds), yaitu
kerumunan sementara yang tidak menyukai kehadiran orang lain sebab
dapat menghambatnya untuk mencapai tujuan. Contohnya orang yang
sedang antri karcis. Orang tersebut agak kurang senang bila ada orang lain
karena kehadiran orang lain tersebut dapat menghambatnya mencapai
tujuan. Setiap orang yang mengantri karcis akan mempunyai harapan
untuk segera mendapatkan karcis. Semakin banyak orang berantri, maka
semakin kecil peluang untuk memperoleh karcis. Oleh karena itu, orang
lain dianggap sebagai penghambat untuk mencapai tujuan. Tetapi perlu
diingat bahwa
budaya mengantri adalah budaya yang baik dan perlu dikembangkan.
b. Kerumunan bersifat sementara (causal crowds), ada tiga:
1) Kumpulan kurang menyenangkan (inconvenient Agregations) Contoh:
mengantri karcis dan menunggu bus.
2) Kumpulan orang panik (panic crowds). Dalam keadaan panik orang akan
melakukan apa saja untuk dapat keluar dari keadaan tersebut. Setiap orang
berusaha untuk menyelamatkan diri tanpa mempertimbangkan keberadaan
orang lain.Contoh: menyelamatkan diri bersama dalam keadaan bahaya
misalnya: Suatu tragedi yang sangat memilukan pernah terjadi di
Nanggroe Aceh
Darusalam, tepatnya pada tanggal 26 Desember 2004. Pasalnya terjadi

18
gempa bumi yang mencapai kekuatan 9 skala ricther yang mengakibatkan
munculnya gelombang pasang, yang dikenal dengan tsunami. Karena
cepat dan dahsyatnya bencana tersebut, banyak orang tidak sempat
menyelamatkan diri. Bahkan orang yang berhasil menyelamatkan diri
sekali pun harus melalui perjuangan yang keras dan harus melawan
kepanikan yang sangat luar biasa. Semua orang diliputi oleh kepanikan
yang tinggi, saling berebut kesempatan agar dapat menyelamatkan diri.
Dari hal tersebut dapat dibayangkan bagaimana kacau dan paniknya
keadaan pada saat itu.
3) Kumpulan penonton (spectator crowds). Contoh: Penonton pertunjukan
c. Kerumunan berlawanan dengan norma hukum.
1) Kerumunan bertindak emosional (acting mobs). Contoh: mencapai tujuan
tertentu dengan kekuatan fisik karena harga dirinya di injak-injak.
2) Kerumunan bersifat imoral (Immoral crowds). Contoh: perkumpulan
orang mabuk
2. Publik
Publik adalah kelompok interaksi melalui berbagai alat komunikasi seperti: radio, televis,
majalah, dan suratkabar.Keanggotaan publik ada tiga kelompok:
a. Kelompok Vested interest yaitu kelompok yang mempertahankan keadaan karena
memiliki kedudukan disebut pro
b. Kelompok New comer yaitu memperebutkan kedudukan dan memperjuangkan
kepentingan baru disebut kontra.
c. Kelompok pasif yaitu kelompok yang belum menetapkan pendiriannya.
3. Massa
Massa adalah kumpulan manusia yang terdiri atas segala lapisan, tingkat sosial, kurang
kritis, dan mudah tersinggung. Masa ada dua yaitu:
a. Massa abstrak adalah masa yang berkumpul dalam suatu tempat.
b. Massa kongkrit adalah masa yang keberadaanya terpencar-pencar diberbagai tempat
karena adaya kesatuan emosional.
KELOMPOK SOSIAL MENURUT IKATANNYA
1. Komunitas
Komunitas merupakan kelompok sosial yang dibatasi oleh wilayah geografis yang
jelas.Komunitas ini sering dinamakan dengan istilah masyarakat setempat.Dasar dalam
suatu komunitas yaitu batas wilayah dan kesadaran berkelompok.Contohnya RT, RW,
Kelurahan, SMA Y, dan sebagainya. Adapun unsur-unsur perasaan yang terdapat dalam
komunitas adalah:
a. Seperasaan, unsur seperasaan ini sebagai akibat seseorang yang berusaha untuk
mengidentifikasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang yang berada dalam
kelompok tersebut.
b. Sepenanggungan, setiap individu sadar akan perannya dalam kelompok dan keadaan
masyarakat atau kelompoknya sendiri.
c. Saling memerlukan, individu yang tergabung dalam masyarakat setempat
merasakan dirinya tergantung pada komunitasnya yang meliputi kebutuhan fisik
maupun psikologis.
2. Organisasi Sosial
Kelompok sosial yang paling jelas keberadaannya adalah asosiasi.Kelompok asosiasi
ini mempunyai struktur yang jelas dan memiliki kesadaran kelompok yang kuat, tetapi
ikatan kelompoknya relatif longgar.Semakin berkembang tingkat kehidupan
masyarakat, maka semakin berkembang pula ragam kebutuhan.Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, maka dibuatlah wadah-wadah yang dapat mengorganisir anggota
kelompok.Oleh karena itu, perkembangan kelompok asosiasi menjadi organisasi social
semakin nyata.Organisasi merupakan kesatuan orang-orang dengan struktur dan
pembagian kerja yang jelas.Jadi, pengertian organisasi sosial adalah kesatuan orang-
orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas sebagai akibat hubungan sosial
yang terjadi di dalam masyarakat. Organisasi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:

19
1) Memiliki keanggotaan yang bersifat formal. Artinya, untuk menjadi anggota
organisasi tersebut harus melalui seleksi yang ditetapkan oleh organisasi.Dalam
organisasi sosial ada ikatan formal pada anggota untuk mematuhi aturan yang
ditetapkan organisasi.
2) Status dan peran dari masing-masing anggota sesuai dengan struktur organisasi
sehingga jelas. Anggota memainkan perannya sesuai dengan status yang
dimilikinya.
3) Rumusan organisasi jelas. Tujuan yang telah ditetapkan organisasi sudah jelas dan
dijunjung tinggi oleh seluruh anggota.Setiap kegiatan yang dilakukan oleh anggota
tidak boleh menyimpang dari tujuan organisasi.Visi dan misi organisasi telah
dipahami oleh seluruh anggota.
4) Memiliki identitas yang jelas. Identitas merupakan suatu simbol yang menunjukkan
organisasi.Biasanya identitas menjadi suatu kebanggaan para anggota.Identitas
mencakup tujuan dan informasi tentang organisasi yang bersifat kolektif.Identitas
ini dapat berupa kartu anggota, logo, bendera, dan sebagainya.
Dalam sebuah organisasi, antaranggota terjadi hubungan sosial.Hubungan ini sangat
penting untuk melaksanakan jalannya organisasi.Sistem manajemen yang handal dalam
organisasi berhubungan erat dengan tata hubungan struktur organisasi. Tata hubungan
tersebut agar dapat berlangsung dengan baik dibutuhkan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Ada ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial, yang dapat diterima oleh
anggota kelompok.
2. Adanya pola tingkah laku yang standar dan menjadi pedoman tingkah laku anggota.
3. Ada otoritas atau kekuasaan yang dapat memaksa tata hubungan sosial anggota.
4. Ada pengaturan dan penyusunan individuindividu dalam kelompok dan lapisan
social tertentu untuk memudahkan koordinasi.
5. Anggota-anggota yang berada pada berbagai bidang dapat bekerjasama secara
harmonis dan nyaman (favourable).

DAMPAK PERUBAHAN BAGI KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DI


INDONESIA
Seiring dengan derasnya arus globalisasi tentunya membawa pengaruh tersendiri bagi
bangsa Indonesia.Perubahan demi perubahan terjadi begitu cepat. Perubahan di bidang
pertanian, kesehatan, politik, sosial, bahkan cara pandang dan gaya hidup masyarakat
mampu menggeser nilai-nilai yang ada. Sebagaimana bangsa yang memiliki kemajemukan
tentunya perubahan ini membawa dampak yang luar baisa, yaitu mampu memunculkan
konflik vertikal, horizontal, terkendalanya pencapaian integrasi, dan sulitnya terselenggara
keadilan.Untuk lebih jelasnya simak dan perhatikan materi di bawah ini.
1. Munculnya Konflik Vertikal
konflik vertikal adalah konflik yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan
masyarakat yang lainnya dalam suatu struktur pemerintahan. Sebagai contohnya, ketika
pemerintah mengeluarkan kebijakan akan kenaikan BBM (bahan bakar minyak), saat
itu muncul konflik vertikal antara pemerintah dan rakyat di berbagai wilayah. Contoh
lain manakala muncul Undang-Undang No. 22 dan 25 Tahun 1999 tentang Otonomi
Daerah. Konflik tersebut terjadi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
Dalam hal ini setiap daerah berhak mengelola apa yang ada di dalam wilayahnya
sendiri. Padahal setiap wilayah mempunyai keterikatan kebutuhan satu sama lain.
Adanya undang-undang otonomi daerah menjadikan wilayah atau daerah yang kurang
berpotensi menjadi semakin terbatas.
2. Munculnya Konflik Horizontal
Pada hakikatnya konflik horizontal adalah konflik sosial antarpihak yang setara
Kedudukannya.Contoh konflik antaragama, antargolongan, konflik antarras, dan
antarsuku.Akhir-akhir ini konflik horizontal sering kali terjadi di Indonesia. Poso, Aceh,
Maluku, Papua,
adalah saksi hidup dari sebuah konflik horizontal. Umumnya konflik horizontal
bersumber pada perbedaan struktur budaya dan tata nilai yang berkembang
menimbulkan kesenjangan yang akhirnya menjadi perbedaan kepentingan. Perubahan
yang terjadi di satu wilayah tanpa dibarengi perubahan wilayah lain sangat mungkin

20
memunculkan sebuah konflik horizontal. Untuk itulah diperlukan berbagai upaya guna
mencegah konflik antarsuku seperti menumbuhkan sikap menghargai setiap perbedaan
yang ada, membentuk forum komunikasi lintas suku, menumbuhkan sikap toleransi
antarsuku, menumbuhkan rasa bangga terhadap bangsa Indonesia.
3. Terkendalanya Pencapaian Integrasi
Proses integrasi sosial merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur sosial yang
berbeda-beda sehingga membentuk suatu kesatuan masyarakat yang serasi. Perbedaan
yang dimiliki Indonesia menjadi penyebab utama sulitnya pencapaian integrasi.Terlebih
adanya perubahan-perubahan di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya menjadikan
integrasi sosial seolah sebuah impian yang sulit untuk dicapai.Konflik demi konflik
sering kali terjadi ketika Indonesia memulai suatu babakan baru dengan membuat
perubahan demi kemajuan bangsa. Hal ini tampak dari penyusunan undang-undang
pemilu, undang-undang sisdiknas, tentang kerja sama dengan IMF, juga tentang
kebijakan mengenai berbagai upaya penyelenggaraan negara. Adanya latar belakang
yang berbeda (ras, etnis, agama, suku, dan lain-lain) sering kali menyebabkan
pencapaian suatu kebijakan menjadi terhalang. Elite politik dalam sistem pemerintahan
mulai berjalan atas nama kepentingan masing-masing bahkan di antara mereka mulai
bersifat nonkomplementer, yaitu tidak senang mendukung dan melengkapi dalam suatu
kesatuan setiap mereka menganggap orang lain sebagai musuh yang harus dijatuhkan.
Situasi ini mendorong munculnya konflik yang akhirnya menjadikan proses integrasi
sosial sulit terwujud

Catatan ....................................................................................................................................
............... ...............................................................................................................
....................................

Mengetahui Kayen, 15 Juli 2019


Kepala SMA Negeri 1 Kayen Guru Sosiologi SMA

Suhartono, S.Pd.,M.Pd.,M.Si Setiyoningsih, S,Pd


NIP. 19630910 198703 1 009 NIP. 19820523 200604 2 014

21
PENILAIAN PENGETAHUAN
A. Butir Instrumen
No Butir Instrumen Kunci Jawaban
1 Jelaskan pengertian dari kelompok kelompok sosial adalah suatu kumpulan
sosial, menurut pendapat Anda! yang anggota kelompoknya yang saling
berinteraksi dan memiliki kesadaran dalam
satu ikatan.

2 Mengapa kelompok sosial dapat Karena kelompok sosial bisa terjadi secara
terjadi bisa terjadi secara alami atau alami atau bisa pula dengan sengaja dibuat.
bisa pula dengan sengaja dibuat, Hal tersebut, dikarenakan organisasi sosial
jelaskan! ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Misalnya ketika Anda masih kecil senang
bermain dengan teman yang sebaya?
Mengapa Anda tidak bermain dengan orang
tua? Hal tersebut, yang merupakan contoh
terbentuknya kelompok sosial secara alami.
Sebaliknya RT, RW, Karang Taruna, dan
arisan merupakan kelompok sosial yang
sengaja dibuat.

3 Mengapa orang-orang yang ada Karena faktor pengikat yang dimiliki


kesamaaan kepentingan dapat bersama tiap-tiap anggotanya dapat
membentuk kelompok sosial, jelaskan menambah erat terutama:Motif yang sama
dan berikan contoh! antar angota kelompok, Kepentingan yang
sama,Tujuan yang sama, dan Idiologi politik
yang sama. Contohnya: kelompok
olahragawan, kelompok arisan
4 Sebutkan faktor-faktor yang Sebagai makhluk sosial, manusia berusaha
menyebabkan manusia harus untuk hidup bersama. Perkembangan hidup
berhubungan dengan orang lain dan manusia akan mendorong kuat tiap-tiap
hidup berkelompok! individu untuk melakukan interaksi sosial.
Interaksi sosial ini akhirnya membentuk
kelompok-kelompok sosial. Kelompok
sosial bisa terjadi secara alami atau bisa pula
dengan sengaja dibuat. Hal ini dikarenakan
organisasi sosial ditujukan untuk mencapai
tujuan tertentu. Pernahkah Anda berpikir,
mengapa ketika Anda masih kecil senang
bermain dengan teman yang sebaya?
Mengapa Anda tidak bermain dengan orang
tua? Nah, hal itu yang merupakan contoh
terbentuknya kelompok sosial secara alami.
Sebaliknya RT, RW, Karang Taruna, dan
arisan merupakan kelompok sosial yang
sengaja dibuat. kelompok sosial, apabila
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. setiap anggota kelompok harus sadar
bahwa dia merupakan sebagian dari
kelompok yang bersangkutan,
2. ada hubungan timbal-balik
antaranggota,

22
3. ada suatu faktor yang dimiliki bersama
seperti nasib, kepentingan, tujuan,
ideology politik, dan lain-lain.
4. berstruktur, berkaidah, dan mempunyai
pola perilaku, dan
5. bersistem dan berproses.
5 Faktor psikologis apakah yang paling Dalam keadaan panik orang akan
banyak muncul dalam panic casual melakukan apa saja untuk dapat keluar dari
crowds? keadaan tersebut. Setiap orang berusaha
untuk menyelamatkan diri tanpa
mempertimbangkan keberadaan orang lain.
6 Bila Anda menjadi anggota dari Tata hubungan tersebut agar dapat
sebuah organisasi? kemukakan pola- berlangsung dengan baik dibutuhkan syarat-
pola atautata hubungan tersebut agar syarat sebagai berikut:
dapat berlangsung dengan baik di 1) Ada ukuran yang tetap dalam tata
antara anggotanya! hubungan sosial, yang dapat diterima
oleh anggota kelompok.
2) Adanya pola tingkah laku yang standar
dan menjadi pedoman tingkah laku
anggota.
3) Ada otoritas atau kekuasaan yang dapat
memaksa tata hubungan sosial anggota.
4) Ada pengaturan dan penyusunan
individuindividu dalam kelompok dan
lapisan social tertentu untuk
memudahkan koordinasi.
5) Anggota-anggota yang berada pada
berbagai bidang dapat bekerjasama
secara harmonis dan nyaman
(favourable).
7 Dalam sebuah organisasi sosial, faktor Karena dengan keanggotaan yang jelas
keanggotaan sangat penting karena dapat ditetapkan pula pembagian kerja yang
dapat menunjukkan status dan peran lebih jelas dan rinci. Misalnya tugas hak
masing-masing anggota. Mengapa dan kewajiban sebagai ketua organisasi,
keanggotaan organisasi yang jelas sekretaris, bendahara, seksi, dan sebagainya
begitu penting? akan berbeda dengan tugas, hak, dan
kewajiban anggota biasa.
8 Berikan contoh kelompok ekspresif orang yang berkumpul di pantai untuk
dalam kehidupan sehari-hari, dan berekreasi, sebab Tujuan orang berekreasi
berikan alasanya! adalah mencari hiburan dan penyegaran
kembali serta menghilangkan kepenatan
pikiran. Mereka tidak terlalu memperhatikan
kerumunan orang-orang yang berada
disekitarnya yang juga sedang berrekreasi
9 Kebhinnekaan yang dimiliki Indonesia Perbedaan yang dimiliki Indonesia menjadi
menjadi penyebab utama sulitnya penyebab utama sulitnya pencapaian
pencapaian integrasi. Mengapa integrasi. Terlebih adanya perubahan-
demikian? perubahan di bidang ekonomi, politik,
sosial, budaya menjadikan integrasi sosial
seolah sebuah impian yang sulit untuk
dicapai. Situasi ini mendorong munculnya
konflik yang akhirnya menjadikan proses
integrasi sosial sulit terwujud.
10 Mengapa Outgroup dapat Karena Outgroupadalah sikap perasaan
memunculkan etnosentrisme dan terhadap orang luar kelompok,ditandai
stereotip! antipati atau antagonisme, tidak
mengizinkan orang luar turut serta, dan

23
anggotanya mengidentifikasi diri dengan
istilah “mereka”.
Nilai = Jumlah skor
Catatan ....................................................................................................................................
........................................................................................ .........................................
...................................................................................................................................................
................................

Mengetahui, Kayen , Juli 2019


Kepala Sekolah Guru Sosiologi SMA

Suhartono,S.Pd.,M.Pd.,M.Si. Setiyoningsih, S.Pd


NIP. 19630910 198703 1 009 NIP. 19820523 200604 2 014

24
B. Lembar Analisis Soal Sesuai Butir Instrumen
KELAS XI-IPS

Nama Siswa Nomor Soal Jum Ketuntasan Program Nil Nil


1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 lah Tunt Tida Perba Pen ai ai
No
0 Sko as k ikan gaya Re Ak
r Tunt an mi hir
as di
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Catatan :..............................................................................................................................................
.............................................................................
Mengetahui Kayen, 15 Juli 2019
Kepala SMA Negeri 1 Kayen Guru Sosiologi SMA

Suhartono, S.Pd.,M.Pd.,M.Si Setiyoningsih, S,Pd


NIP. 19630910 198703 1 009 NIP. 19820523 200604 2 014

25
PENILAIAN KETERAMPILAN

Tugas Mengamat
:
Amatilah berbagai bentuk hubungan sosial antar individu dan antar kelompok di
dalam masyarakat sebagai rasa ingin tahu atas kebesaran Tuhan, Kemudian
jawablah pertanyaan
: di bawahnya!

Mengeksperimenkan/mengeksplorasikan:

Mengapa pada gambar tersebut diatas dapat disebut Paguyuban(Gemeinschaft),


jelaskan!
Jawab: ……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

Mengapa pada gambar tersebut diatas dapat disebut Patembayan (Gesselscaft),


jelaskan!
Jawab: ……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..........

26
Mengapa pada gambar tersebut diatas dapat disebut panic crowds, jelaskan!
Jawa: ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Mengapa pada gambar tersebut diatas dapat disebut Kerumunan yang bertindak
emosional (acting mobs), jelaskan!
Jawab: ……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

27
A. Lembar penilaian untuk kegiatan mengamati video/gambar
tentang…………………………………………………...................................................
.............
KELAS XI-IPS
NO NAMA RELEVANSI KELENGKAPAN KEBAHASAAN JUMLAH
SISWA SKOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Keterangan :
a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan
informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihat, pembau, pendengar,
pengecap dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL
pengamatan (berupa informasi) bukan CARA mengamati.
b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian
kegiatan mengamati.
 Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati
dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi
Dasar/Tujuan Pembelajaran (TP).
 Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau
semakin sedikit sisa (risedu) fakta yang tertinggal.
 Kebahasaan menunjukan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-fakta yang
dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang
benar dan mudah dipahami).

28
Catatan ....................................................................................................................................
.......................................................................................
...................................................................................................................................................
.........................................................................

Mengetahui Kayen, 15 Juli 2019


Kepala SMA Negeri 1 Kayen Guru Sosiologi SMA

Suhartono, S.Pd.,M.Pd.,M.Si Setiyoningsih, S,Pd


NIP. 19630910 198703 1 009 NIP. 19820523 200604 2 014

B. Penilaian untuk kegiatan


diskusi………....................................................................................................

29
KELAS XI-IPS
MENGKO
MENDEN BERARGU BERKON JUML
N MUNIKASI
Nama GARKAN MENTASI TRIBUSI AH
O KAN
SKOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Keterangan :
a. Berdiskusi : Mengacu pada keterampilan mengolah fakta dan menalar (associating)
yakni membandingkan fakta yang telah diolahnya (data) dengan konsep yang ada
sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya sebuah prinsip penting.
Ketrampilan berdiskusi meliputi ketrampilan mengkomunikasikan (communication
Skill), mendengarkan (listening skill), ketrampilan berargumentasi (arguing skill)
,dan ketrampilan berkontribusi (contributing skill).
o Ketrampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan siswa untuk
mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan
yang efektif.
o Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa untuk tidak
menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika
sedang mengungkapkan gagasannya.
o Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan siswa dalam
mengemukakan argumentasi logis (tanpa fallacy atau sesat pikir) ketika ada
pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya.

30
o Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan siswa
memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan
kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat.

Catatan ....................................................................................................................................
.............

Mengetahui Kayen, 15 Juli 2019


Kepala SMA Negeri 1 Kayen Guru Sosiologi SMA

Suhartono, S.Pd.,M.Pd.,M.Si Setiyoningsih, S,Pd


NIP. 19630910 198703 1 009 NIP. 19820523 200604 2 014

31
C. Penilaian presentasi hasil diskusi
KELAS XI-IPS
Menjelaskan Memvisualkan Merespon Jumlah
No Nama
skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Keterangan:
a. Presentasi menunjuk pada kemampuan siswa untuk menyajikan hasil temuannya
mulai dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba (mencoba), dan mengasosiasi
sampai pada kesimpulan. Presentasi terdiri atas 3 aspek penilaian yakni
ketrampilan menjelaskan, memvisualisasikan, dan merespon atau memberi
tanggapan.
o Ketrampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi
dan diskusi secara meyakinkan.
o Ketrampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk
membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin,
atau sekreatif mungkin.
o Ketrampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan
atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.

32
Catatan :...................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...............

Mengetahui Kayen, 15 Juli 2019


Kepala SMA Negeri 1 Kayen Guru Sosiologi SMA

Suhartono, S.Pd.,M.Pd.,M.Si Setiyoningsih, S,Pd


NIP. 19630910 198703 1 009 NIP. 19820523 200604 2 014

33

Anda mungkin juga menyukai