I. PERAN JABATAN
Memimpin dan melakukan kegiatan pengembangan kurikulum yang mencakup
perencanaan, penyusunan, implementasi dan evaluasi kurikulum.
V. TINGKAT FAKTOR
1. Faktor 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN
1. Untuk melaksanakan tugas jabatan Pengembang Kurikulum Ahli Muda diperluka
n pengetahuan (yang dapat diperoleh melalui pendidikan formal serendah-renda
hnya sarjana/S1) di bidang ilmu pendidikan, matematika dan ilmu pengetahuan
alam, ilmu teknik, ilmu bahasa, ilmu ekonomi, ilmu sosial humaniora, ilmu seni,
desain dan media, ilmu psikologi, ilmu agribisnis, agroteknologi, dan ilmu
kemaritiman.
2. Adapun kemampuan yang harus dimiliki oleh Pengembang Kurikulum Ahli Muda
yaitu kemampuan melakukan kegiatan pengembangan kurikulum yang
mencakup perencanaan, penyusunan, implementasi dan evaluasi kurikulum.
3. Perbedaan antara Pengembang Kurikulum Ahli Muda dan Madya terletak hanya
pada beban kerja yang dimiliki dan kewenangannya. Selain itu semakin tinggi
tingkatannya, pengalaman sangat dibutuhkan untuk jabatan fungsional
Pengembang Kurikulum Ahli Muda
4. Faktor 4 : KOMPLEKSITAS
1. Pekerjaan Pengembang Kurikulum Ahli Muda memiliki output satuan hasil
kegiatan yang hampir sama dengan seluruh jenjang jabatan dalam Jabatan
Fungsional Pengembang Kurikulum Ahli Muda, baik Pengembang Kurikulum Ahli
Pertama, Pengembang Kurikulum Ahli Madya, dan Pengembang Kurikulum Ahli
Utama.
2. Kompleksitas dalam penyusunan output satuan hasil kegiatan bergantung pada
kompetensi dan tugas yang dimiliki Pengembang Kurikulum Ahli Muda, selain itu
pekerjaan Pengembang Kurikulum Ahli Muda selalu mengikuti Kebijakan
Kurikulum dan implementasi Kurikulum Nasional.
3. Jabatan fungsional ini tidak mempersyaratkan kualifikasi jenjang jabatan dalam
pengerjaan tugasnya, namun ke dalam kualitas hasil kerja yang akan
membedakan kompleksitas kerja pada masing-masing jenjang.