Anda di halaman 1dari 4

INFORMASI FAKTOR JABATAN FUNGSIONAL

Nama Jabatan : Pengembang Kurikulum Ahli Muda


Unit Kerja : Dinas Pendidikan Kota Batam
Instansi : Pemerintahan Kota Batam

I. PERAN JABATAN
Memimpin dan melakukan kegiatan pengembangan kurikulum yang mencakup
perencanaan, penyusunan, implementasi dan evaluasi kurikulum.

II. URAIAN TUGAS


a. Menyusun instrumen analisis kebutuhan
b. Mengolah data secara kualitatif dan/atau kuantitatif dalam rangka analisis kebutuha
n Pengembangan Kurikulum
c. Menyusun kerangka acuan kebijakan Kurikulum;
d. Menyusun instrumen validasi dokumen kebijakan Kurikulum
e. Menganalisis data secara kualitatif dan/atau kuantitatif dalam rangka validasi doku
men kebijakan Kurikulum
f. Menganalisis kerangka acuan kebijakan Kurikulum
g. Menganalisis model Kurikulum
h. Melakukan penyusunan regulasi kebijakan Kurikulum
i. Menyusun instrumen implementasi skala terbatas (perintisan) Kurikulum
j. Menganalisis data secara kualitatif dan/atau kuantitatif dalam rangka implementasi
skala terbatas (perintisan) Kurikulum
k. Melaksanakan bantuan profesional pengembangan diversifikasi Kurikulum
l. Merancang kisi-kisi instrumen evaluasi implementasi Kurikulum
m. Menyusun panduan pelaksanaan evaluasi implementasi Kurikulum
n. Menganalisis data secara kualitatif dan/atau kuantitatif dalam rangka evaluasi imple
mentasi Kurikulum.

III. TANGGUNG JAWAB


a. Kebenaran dan keakuratan dalam menyusun instrumen analisis kebutuhan
b. Kebenaran dan keakuratan dalam mengolah data secara kualitatif dan/atau kuantita
tif dalam rangka analisis kebutuhan Pengembangan Kurikulum
c. Kebenaran dan keakuratan dalam menyusun kerangka acuan kebijakan Kurikulum
d. Kebenaran dan keakuratan dalam menyusun instrumen validasi dokumen kebijakan
Kurikulum
e. Kebenaran dan keakuratan dalam menganalisis data secara kualitatif dan/atau kua
ntitatif dalam rangka validasi dokumen kebijakan Kurikulum
f. Kebenaran dan keakuratan dalam menganalisis kerangka acuan kebijakan Kurikulu
m
g. Kebenaran dan keakuratan dalam menganalisis model Kurikulum
h. Kebenaran dan keakuratan dalam melakukan penyusunan regulasi kebijakan Kurik
ulum
i. Kebenaran dan keakuratan dalam menyusun instrumen implementasi skala terbata
s (perintisan) Kurikulum
j. Kebenaran dan keakuratan dalam menganalisis data secara kualitatif dan/atau kua
ntitatif dalam rangka implementasi skala terbatas (perintisan) Kurikulum
k. Kebenaran dan keakuratan dalam melaksanakan bantuan profesional pengembang
an diversifikasi Kurikulum
l. Kebenaran dan keakuratan dalam merancang kisi-kisi instrumen evaluasi implemen
tasi Kurikulum
m. Kebenaran dan keakuratan dalam Menyusun panduan pelaksanaan evaluasi imple
mentasi Kurikulum
n. Kebenaran dan keakuratan dalam menganalisis data secara kualitatif dan/atau kua
ntitatif dalam rangka evaluasi implementasi Kurikulum.

IV. HASIL KERJA


a. Instrumen analisis kebutuhan
b. Deskripsi hasil pengolahan data analisis kebutuhan
c. Kerangka acuan kebijakan awal
d. Instrumen validasi dokumen kebijakan Kurikulum
e. Deskripsi hasil analisis data validasi dokumen Kebijakan Kurikulum
f. Hasil analisis kerangka acuan kebijakan Kurikulum
g. Hasil analisis model Kurikulum
h. Regulasi kebijakan Kurikulum
i. Instrumen implementasi skala terbatas
j. deskripsi hasil pengolahan data implementasi skala terbatas
k. Laporan kegiatan bantuan profesional
l. Kisi-kisi instrumen evaluasi implementasi Kurikulum
m. Panduan pelaksanaan evaluasi implementasi Kurikulum
n. Deskripsi hasil analisis data evaluasi implementasi Kurikulum.

V. TINGKAT FAKTOR
1. Faktor 1 : PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN JABATAN
1. Untuk melaksanakan tugas jabatan Pengembang Kurikulum Ahli Muda diperluka
n pengetahuan (yang dapat diperoleh melalui pendidikan formal serendah-renda
hnya sarjana/S1) di bidang ilmu pendidikan, matematika dan ilmu pengetahuan
alam, ilmu teknik, ilmu bahasa, ilmu ekonomi, ilmu sosial humaniora, ilmu seni,
desain dan media, ilmu psikologi, ilmu agribisnis, agroteknologi, dan ilmu
kemaritiman.
2. Adapun kemampuan yang harus dimiliki oleh Pengembang Kurikulum Ahli Muda
yaitu kemampuan melakukan kegiatan pengembangan kurikulum yang
mencakup perencanaan, penyusunan, implementasi dan evaluasi kurikulum.
3. Perbedaan antara Pengembang Kurikulum Ahli Muda dan Madya terletak hanya
pada beban kerja yang dimiliki dan kewenangannya. Selain itu semakin tinggi
tingkatannya, pengalaman sangat dibutuhkan untuk jabatan fungsional
Pengembang Kurikulum Ahli Muda

2. Faktor 2 : PENGAWASAN PENYELIA


1. Pejabat struktural yang membawahinya (pejabat eselon 2) atau atasan langsung
yang membawahinya. Pejabat ini bertugas untuk memantau dan mengevaluasi
dalam melakukan kegiatan pengembangan kurikulum yang mencakup
perencanaan, penyusunan, implementasi dan evaluasi kurikulum.
2. Pengembang Kurikulum Ahli Muda mempunyai keahlian dalam pekerjaan, dan
bertanggungjawab untuk perencanaan dan pelaksanaan tugas, pemecahan
sebagian besar konflik yang timbul, pengkoordinasiaan pekerjaan dengan yang
lainnya sebagaimana diperlukan, dan penginterpretasian kebijakan atas inisiatif
sendiri sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Pengembang Kurikulum Ahli
Muda menginformasikan Pejabat struktural yang membawahinya perihal
kemajuan dan masalah yang ada terkait pengembangan kurikulum.
3. Pekerjaan yang telah selesai dievaluasi secara umum, kesesuaian dengan yang
lain, atau keefektifan dalam memenuhi persyaratan atau hasil yang diharapkan.
3. Faktor 3 : PEDOMAN
1. Pedoman yang digunakan adalah beberapa peraturan/regulasi, serta beberapa
literatur, prosedur dan operasi instansi, serta referensi lainnya, seperti pedoman
pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengembang Kurikulum Ahli Muda dan
penilaiaan kualitas hasil dari seorang pengembang kurikulum ahli muda.
2. Pengembang Kurikulum Ahli Muda menggunakan pertimbangan dalam
menginterpretasikan dan mengadaptasikan pedoman.
3. Pengembang Kurikulum Ahli Muda menganalisa hasil dan merekomendasikan
perubahan yang diperlukan kepada pejabat struktural yang membawahinya
(eselon 2) atau Pengembang Kurikulum Ahli Madya.

4. Faktor 4 : KOMPLEKSITAS
1. Pekerjaan Pengembang Kurikulum Ahli Muda memiliki output satuan hasil
kegiatan yang hampir sama dengan seluruh jenjang jabatan dalam Jabatan
Fungsional Pengembang Kurikulum Ahli Muda, baik Pengembang Kurikulum Ahli
Pertama, Pengembang Kurikulum Ahli Madya, dan Pengembang Kurikulum Ahli
Utama.
2. Kompleksitas dalam penyusunan output satuan hasil kegiatan bergantung pada
kompetensi dan tugas yang dimiliki Pengembang Kurikulum Ahli Muda, selain itu
pekerjaan Pengembang Kurikulum Ahli Muda selalu mengikuti Kebijakan
Kurikulum dan implementasi Kurikulum Nasional.
3. Jabatan fungsional ini tidak mempersyaratkan kualifikasi jenjang jabatan dalam
pengerjaan tugasnya, namun ke dalam kualitas hasil kerja yang akan
membedakan kompleksitas kerja pada masing-masing jenjang.

5. Faktor 5 : RUANG LINGKUP DAN DAMPAK


1. Pekerjaan Pengembang Kurikulum Ahli Muda mencakup berbagai tugas dan
output satuan hasil kegiatan yang melibatkan proses dan metode yang
kompleks, mulai dari perencanaan, penyusunan, implementasi dan evaluasi
kurikulum.
2. Rekomendasi yang dihasilkan pada masing-masing output satuan hasil kegiatan,
tergantung pada analisa , fase atau persoalan yang terlibat pada setiap tugas.
3. Pekerjaan melibatkan kondisi atau permasalahan yang harus diidentifikasi dan
dianalisa untuk menghasilkan output satuan hasil kegiatan.
4. Hasil Kerja Pengembang Kurikulum Ahli Muda sangat berpengaruh pada proses
belajar mengajar pada satuan pendidikan. Dengan berkembangnya kurikulum
diharapkan kualitas atau mutu pendidikan nasional lebih meningkat.

6. Faktor 6 : HUBUNGAN PERSONAL


Hubungan dilakukan dengan:
1. Pejabat struktural eselon 2 atau atasan langsung yang membawahinya.
2. Pengembang Kurikulum Ahli Pertama di satu unit organisasi, kantor atau unit
kerja dan di dalam unit pendukung.
3. Pengembang Kurikulum Ahli Madya di satu unit organisasi, kantor atau unit kerja
dan di dalam unit pendukung.
4. Pengembang Kurikulum Ahli Utama di satu unit organisasi, kantor, proyek,unit
kerja dan di dalam unit pendukung.
5. Satuan Pendidikan

7. Faktor 7 : TUJUAN HUBUNGAN


Hubungan dilakukan dengan:
1. Hubungan dengan pejabat struktural eselon 2 atau atasan langsung yang
membawahinya untuk berkonsultasi dan menyampaikan laporan atas rencana
sampai dengan evaluasi pengembangan kurikulum.
2. Hubungan dengan pengembangan kurikulum ahli pertama untuk memecahkan
masalah dengan mempengaruhi atau memotivasi individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan bersama.
3. Hubungan dengan pengembangan kurikulum ahli madya untuk memecahkan
masalah dengan mempengaruhi atau memotivasi individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan bersama.
4. Hubungan dengan pengembangan kurikulum ahli utama untuk berkoordinasi dan
berkonsultasi atas hasil analisa.
5. Hubungan dengan Satuan Pendidikan untuk mengkomunikasikan dan
mengevaluasi pengembangan kurikulum.

8. Faktor 8: PERSYARATAN FISIK


Pekerjaan pengembangan kurikulum Ahli Muda adalah bisa menetap dan bergerak.
Untuk melakukan pekerjaan Pengembang Kurikulum Ahli Muda dapat duduk dan
bergerak dengan nyaman untuk melakukan pekerjaan. Tidak ada persyaratan fisik
khusus yang dibutuhkan untuk melaksanakan perkerjaan.

9. Faktor 9: LINGKUNGAN PEKERJAAN


Pekerjaan dilakukan dalam lingkungan yang tidak membawa risiko dan
ketidaknyamanan yang besar.

Anda mungkin juga menyukai