Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“Pengukuran Darah Arteri,dan Pemeriksaan Aktivitas Jantung”

Dosen Pengampu Praktikum:

apt. Pra Panca Bayu Chandra, S.Farm., M.Farm

Winda Prasetya Rini, S.Farm

Kelas:

SF23-2B

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Febi Nuria Sandi:332198223042


Leony Tiamanta:332198223080
M Erlangga Fauzan I:332198223038
Siska Apriliyani:332198223019
Rici:332198223082
Ricky Yoshua De Bengsamas Simbolon:332198223123

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang arteri melibatkan penyakit arteri perifer (PAP), yang adalah kondisi
medis disebabkan oleh sumbatan pada arteri yang mendarahi lengan. PAP
mempengaruhi kualitas hidup dan menjadi permasalahan global, terutama di
Indonesia. Berikut adalah beberapa poin penting terkait latar belakang arteri:
1) PAP merupakan gangguan vaskular yang mempengaruhi pembuluh darah ke
jantung, otak, dan ginjal.
2) Penyakit arteri perifer terjadi pada 8-12 juta penduduk Amerika dan semakin
meningkat di Amerika Serikat, terdapat 34,3% individu usia di atas 40 tahun dan
14,5% di atas 70 tahun.
3) Faktor risiko PAP secara umum ditemukan dalam masyarakat dan mengingat
tingginya.
4) Studi epidemiologi menunjukkan prevalensi PAP di Indonesia, di mana 44%
pasien penyakit jantung koroner (PJK) dan PAP.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko penyakit arteri
perifer. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
tentang gambaran faktor risiko yang mempengaruhi penyakit arteri perifer.
B. Tujuan Praktikum

C. Manfaat Praktikum
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengukuran Tekanan Darah Arteri

Pemeriksaan tekanan darah atau cek tensi merupakan prosedur untuk mengukur seberapa
kuatnya tekanan darah di arteri saat jantung dipompa. Prosedur ini umumnya dilakukan
dengan sphygmomanometer atau tensimeter baik yang pompa (manual) atau mesin otomatis.
Selain itu, pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan
kesehatan rutin atau sebagai skrining untuk tekanan darah tinggi (hipertensi).

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah
ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat
dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut 120 /80 mmHg angka 120
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung yang disebut tekanan
systole,angka 80 menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan
disebut tekanan diastole.

Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung.Istilah ini
secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial maksimum saat terjadi
kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut
systole.Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung sedang
berelaksasi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah tekanan
darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut jantung.

2. Pemeriksaan Aktivitas Jantung

Pemeriksaan fisik jantung (cardiovascular physical examination) adalah prosedur yang


dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung secara keseluruhan. Terdapat empat tahap atau
rangkaian dalam pemeriksaan fisik jantung, dimulai dari inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi. Berikut masing-masing penjelasannya:

1) Inspeksi,pemeriksaan yang dilakukan dengan mengamati kulit, wajah, dan


keseluruhan anggota tubuh.

2) Palpasi,tujuan dilakukan nya untuk memantau kinerja dan kondisi kesehatan


jantung.Adapun serangkaian pemeriksaan pada tahap ini, yakni:

a. Mengukur tekanan darah: Memantau aliran darah yang mengalir keluar dan menuju
jantung.

b. Mengevaluasi denyut nadi: Evaluasi denyut nadi, irama, dan kecukupan pengisian
darah pada pembuluh arteri perifer.
c. PMI (Point of Maximal Impulse): Mendeteksi pembesaran pada jantung karena
penyakit lain (kardiomegali).

d. Pemeriksaan getaran jantung: Mendeteksi kelainan bawaan pada jantung dan katup
jantung.

3) Perkusi,yang dilakukan dengan mengetuk permukaan dada menggunakan jari


tangan.Bunyi ketukan tersebut akan digunakan sebagai indikator untuk membantu
mendeteksi kelainan jantung, seperti:

a. Aneurisma aorta: Kondisi ketika dinding pembuluh aorta mengalami


penggelembungan.

b. Efusi perikardium: Penumpukan cairan pada perikardium di sekitar jantung.

4) Auskultas,dilakukan dengan menggunakan stetoskop untuk mendengar suara jantung


yang dievaluasi sesuai waktu, intensitas, frekuensi, dan durasi.

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 29 November 2023 dari jam 16.20
sampai dengan 18.00 WIB yang bertempat di Laboratorium Anatomi Fisiologi
Manusia Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA.

B. Alat dan Bahan


Pengukuran Tekanan Darah Arteri
1.Alat:
 Stetoskop
 Tensimeter aneroid
 Tensimeter digital

2.Bahan:
 Nadi probandus

Pemeriksaan Aktivitas Jantung


1.Alat:
 Stopwatch
 Stetoskop

2.Bahan:
 Nadi probandus
C. Prosedur Kerja

Berikut langkah-langkah umum dalam melakukan praktikum pengukuran tekanan


darah arteri dan pemeriksaan aktivitas jantung:
1. Pengukuran Tekanan Darah Arteri
1. Pengukur melakukan palpasi pada denyut nadi pergelangan tangan probandus
2. Setelah denyut nadi teraba,udara dipompa ke dalam balut alat tensimeter (Riva
Rocci) sampai denyut nadi menghilang,pada saat ini arteria brachialis sudah
terjepit sehingga aliran darah di dalamnya berhenti
3. Pemompaan udara diteruskan sedikit lagi (±30 mmHg) dan pemeriksa
meletakkan ujung bagian dada stetoskop terletak dengan baik di lipatan siku
probandus (pergunakanlah ujung bagian yang berbentuk corong)
4. Setelah terletak dengan baik,keran pada pompa udara dibuka dan udara
mengalir keluar dari balut riva rocci sementara pemeriksa mendengar pada
stetoskop dengan seksama
5. Lakukanlah pengukuran pada probandus dengan posisi
a. Berbaring dengan kedua lengan lurus sejajar sumbu badan
b. Duduk dengan kedua lengan tergantung luruh ke bawah
c. Berdiri
d. Setelah lari ditempat (selama 2 menit)
6. Pengukuran dilakukan 3kali pada tiap posisi badan dan aktivitas,hasil yang
diambil adalah hasil rata ratanya

2. Pemeriksaan Aktivitas Jantung


1. Posisikan probandus duduk
2. Kemudian pegang pergelangan tangan probandus dengan jari telunjuk,tengah
dan ibu jari,setelah itu hitung jumlah denyutan nadi dalam 1 menit
3. Kemudian ubah posisi menjadi berdiri,ulangi tahap poin 2
4. Selanjutnya lakukan lari di tempat selamat 2 menit kemudian ulangi tahap
poin 2
5. Catat semua hasil pengamatan,bandingkan banyak denyut nadi pada masing
masing posisi

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gerak Refleks
VOLUNTEER/PROBANDUS :
Nama mahasiswa : Leony Tiamanta
Nomor induk mahasiswa: 332198223080
Tanggal praktikum : 11 Oktober 2023
Jenis kelamin: Perempuan
Umur: 21 tahun
Tinggi badan : 156 cm
Berat badan : 70 kg
Hasil percobaan:

No Macam Refleks Kanan Kiri Ada Tidak Ada

1. Refleks Lutut Kanan - √

2. Refleks Tumit - Kiri √

3. Refleks Biseps - Kiri √

4. Refleks Triseps Kanan - √

5. Reflek Mengejap - Kiri √


Mata

Pembahasan Gerak Refleks

Setelah melakukan praktikum gerak refleks dengan 5macam gerak ,probandus tersebut tidak
merasakan adanya refleks dibagian lutu,tumit,triseps
Buta Warna
VOLUNTEER/PROBANDUS :
Nama mahasiswa : Laraswati
Nomor induk mahasiswa: 332198223084
Tanggal praktikum : 11 Oktober 2023
Jenis kelamin: Perempuan
Umur: 21 tahun
Nomor Terlihat Oleh Keterangan Terlihat Oleh Keterangan
Gambar Prombandus Pembanding
/Pola (Ada Atau (Ada Atau
Tidak Ada) Tidak Ada)

1. Ada Ada

2. Ada Ada

3. Ada Ada

4. Ada Ada

5. Ada Ada

6. Ada Ada

7. Ada Ada

8. Ada Ada

9. Tidak Ada Tidak ada nomer Tida Ada Tidak ada nomor

10. Ada Ada

11. Ada Ada

12. Ada Ada

13. Ada Ada

14. Ada Ada


Pembahasan Buta Warna

Setelah melakukan praktikum buta warna probandus tersebut tidak mengalami buta warna.

BAB V

PENUTUP

Simpulan hasil praktikum buta warna dan gerak refleks adalah sebagai berikut:

Buta Warna
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh faktor genetis yang
diturunkan dari orang tua ke anak.Tes buta warna dengan metode Ishihara menggunakan
komputer dapat mengidentifikasi penderita yang berjenis buta warna total, buta warna parsial,
dan mata normal.
Gerak Refleks
Gerak refleks adalah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak refleks
dilakukan tanpa kesadaran.Sistem gerak pada manusia terbagi menjadi dua, yaitu gerak
refleks (tidak sadar) dan gerak sadar (terkoordinasi).Refleks ialah aktifitas yang timbul
langsung sebagai respon terhadap rangsangan tanpa olahan syaraf sentral bagian
korteks.Refleks bermacam-macam dari yang sederhana hingga yang kompleks.Contoh refleks
yang sederhana adalah refleks menyusu.
Gerak refleks berlangsung secara spontan dibawah kontrol medulla spinalis.Impuls
dari neuron motorik langsung menuju efektor diluar kontrol otak.Beberapa contoh gerak
refleks yang dapat diamati pada manusia adalah refleks biseps dan Achilles pess refleks.Pada
praktikum gerak refleks, dapat diamati bahwa gerak refleks dilakukan tanpa kesadaran dan
berlangsung secara spontan dibawah kontrol medulla spinalis.
Dari hasil praktikum buta warna dan gerak refleks, dapat disimpulkan bahwa buta
warna adalah kelainan yang disebabkan oleh faktor genetis dan gerak refleks adalah gerakan
spontan yang tidak melibatkan kerja otak. Beberapa contoh gerak refleks yang dapat diamati
pada manusia adalah refleks biseps dan Achilles pess refleks. Pada praktikum refleks pupil
dan bintik buta pada mamalia, dapat disimpulkan bahwa refleks pupil terhadap intensitas
cahaya yaitu semakin terang suatu lingkungan, maka semakin kecil diameter pupil, dan
begitu juga sebaliknya. Untuk refleks pupil terhadap akomodasi mata yaitu semakin jauh
suatu benda, maka semakin besar diameter pupil dan begitu juga sebaliknya. Semakin jauh
jarak benda, maka semakin besar bayangan yang jatuh pada bintik buta mata.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-jakarta/biologi-manusia/laporan-
praktikum-i-gerak-refleks-kel/12087117
https://id.scribd.com/document/414983411/laporan-praktikum-gerak-refleks
https://www.academia.edu/30784989/
LAPORAN_ANFISMAN_GERAK_REFLEKS_DAN_WAKTU_REAKSI
https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=363600
https://staffnew.uny.ac.id/upload/198403152009121003/pendidikan/materi-praktikum-
fisiologi.pdf
https://id.scribd.com/document/431105247/LAPORAN-PRAKTIKUM
https://id.scribd.com/doc/292729245/Laporan-Resmi-Praktikum-Genetika-Buta-Warna
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-jakarta/biologi-manusia/laporan-
praktikum-i-gerak-refleks-kel/12087117?origin=organic-success-document-viewer-cta
http://repository.unimus.ac.id/2561/4/BAB%20II%20%28SOFA%20A2A216115%29.pdf
http://repository.uib.ac.id/373/5/S-1131093-Chapter%202.pdf
http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/5530/1/0b87e7035c4eec3438cd86b883d52502.pdf
http://eprints.undip.ac.id/54204/3/
Amithya_Ekacitta_A_22010113130183_Lap.KTI_Bab2.pdf
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/73891/1/WAHYU
%20RAMADHANI-FST.pdf
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai