Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Multimedia II”.
Terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang sudah mendukung,
memberikan semangat dan memotivasi selama proses pembuatan makalah ini.
Terkhusus penulis sampaikan terima kasih kepada Bapak Erwin S.Si., M.Si. selaku
dosen pengajar Multimedia II dan kepada asisten Laboratorium Sofian A. E. Siburian
yang telah membimbing, dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu
dalam berbagai hal.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis disertai keseluruhan rasa rendah
hati, meminta maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun amat penulis
nantikan, agar nantinya penulis dapat meningkatkan dan merevisi kembali pembuatan
makalah di tugas lainnya dan diwaktu berikutnya.
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
ii
7.4 Penggunaan Timeline
7.5 Video Editing Sederhana
BAB 9 PROJEK
9.1 Judul Project
9.2 Definisi Project
9.3 Tujuan Project
BAB 10 PENUTUP
10.1 Kesimpulan 21
10.2 Kririk dan Saran 21
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Apa itu video editing dan bagaimana konsep yang dapat diterapkan untuk
menciptakan hasil yang menarik dan professional?
2. Bagaimana penggunaan efek efek visual dan transisi dalam video editing dapat
meningkat kualitas dan daya tarik?
3. Bagaimana video editing dapat memberikan nilai tambah dalam konteks
produksi multimedia?
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi persyaratan mata kuliah
Multimedia II, bertujuan tidak hanya untuk memperoleh penilaian pada tugas akhir
praktikum, tetapi juga untuk memberikan kontribusi pada pemahaman konsep-konsep
video editing dalam lingkup studi multimedia. Selain itu, penulis berharap makalah ini
dapat menjadi alat bantu bagi pembaca dalam memperluas wawasan mereka terkait
evolusi teknologi multimedia, khususnya dalam konteks pengembangan konten visual
dan pengolahan multimedia. Dengan fokus pada teknik video editing, makalah ini
diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang penerapan konsep-konsep
tersebut, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi di era saat ini,
terutama dalam industri kreatif.
3
BAB 2
PENGENALAN PRAKTIKUM MULTIMEDIA II
2.1 Multimedia
Multimedia, sebagai istilah gabungan dari "multi" dan "media," merujuk pada
penggunaan berbagai media atau bentuk penyampaian informasi dalam satu wadah
atau platform. Di era digital ini, multimedia telah menjadi bagian integral dari
kehidupan sehari-hari, memainkan peran penting dalam menyajikan informasi,
hiburan, dan komunikasi. Pada tingkat akademis, pemahaman konsep multimedia
memiliki peran sentral dalam mengembangkan keterampilan dan pemahaman
mahasiswa terkait teknologi informasi dan desain.
Dalam konteks Praktikum Multimedia II, fokus utama adalah pengembangan
keterampilan di bidang video editing, sebuah aspek kritis dalam pembuatan konten
multimedia yang dinamis dan menarik. Video editing memungkinkan penggabungan
elemen-elemen visual, audio, dan grafis untuk menciptakan karya yang memiliki
dampak lebih besar pada pemirsa. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang
konsep multimedia menjadi landasan esensial bagi peserta praktikum untuk
mengoptimalkan penggunaan teknik video editing dalam mencapai hasil terbaik.
Dalam bab ini, kita akan menjelajahi aspek-aspek utama multimedia, termasuk
sejarah, perkembangan, dan peranannya dalam era kontemporer. Pengenalan ini akan
membantu membentuk landasan pemahaman yang kuat bagi pembahasan lebih lanjut
tentang video editing, menggambarkan pentingnya multimedia dalam konteks
praktikum ini, serta bagaimana hal tersebut menjadi landasan penting bagi kesuksesan
dalam menciptakan konten multimedia yang berkualitas.
penciptaan bentuk-bentuk awal, seperti proyeksi gambar dan suara secara bersamaan
pada zaman pramodern.
Perkembangan signifikan terjadi pada abad ke-20, ketika teknologi film dan
audio rekam menjadi landasan bagi multimedia modern. Kemunculan film bersuara
pada tahun 1927 membawa dimensi audio ke dalam pengalaman visual, membuka
pintu bagi penggabungan lebih lanjut antara gambar, suara, dan teks. Perkembangan
ini membawa dampak positif dalam dunia hiburan, pendidikan, dan industri lainnya.
Pada tahun 1960-an, era komputer dimulai, memberikan dorongan besar terhadap
pengembangan multimedia. Pada dekade-dekade berikutnya, perkembangan
perangkat keras dan perangkat lunak membuka peluang baru dalam menciptakan
konten multimedia interaktif.
Seiring masuknya abad ke-21, internet memainkan peran sentral dalam
transformasi multimedia. Konvergensi teknologi membawa multimedia ke dalam
genggaman setiap individu melalui perangkat seluler dan koneksi internet yang cepat.
Ini membuka era baru dalam distribusi dan konsumsi konten multimedia. Pengenalan
sejarah multimedia ini menjadi penting dalam memahami peran praktikum Multimedia
II, karena peserta praktikum akan dibekali dengan pengetahuan mendalam tentang
bagaimana perkembangan tersebut membentuk fondasi teknologi multimedia yang
digunakan dalam konteks praktikum ini.
3.1 Animation
Animation pada video editing merupakan elemen kunci dalam menciptakan
konten multimedia yang dinamis dan menarik. Konsep animasi dalam konteks
pengeditan video melibatkan pemberian gerakan, perubahan visual, dan efek dinamis
pada elemen-elemen tertentu dalam klip. Dalam menjalankan praktikum Multimedia
II dengan fokus pada penggunaan CapCut, pengertian tentang animation dalam video
editing menjadi krusial.
Salah satu aspek penting dari animasi pada video editing adalah kemampuan
untuk memberikan kehidupan pada teks. Pengguna CapCut dapat memanfaatkan
animasi teks untuk memberikan efek gerak, perubahan warna, dan perpindahan posisi
secara kreatif. Ini tidak hanya meningkatkan daya tarik visual tetapi juga
memungkinkan penekanan yang dinamis pada pesan atau informasi yang disampaikan.
Selain teks, animasi juga dapat diterapkan pada elemen grafis dan objek dalam
video. Dengan CapCut, pengguna dapat memberikan efek perubahan skala, rotasi, atau
perpindahan posisi yang mulus, menciptakan transisi yang menarik dan menyatu di
antara berbagai klip. Penggunaan animasi ini tidak hanya memberikan aspek estetis,
tetapi juga meningkatkan alur cerita dan pemahaman pemirsa terhadap konten
multimedia.
Pentingnya animasi pada video editing terletak pada kemampuannya untuk
menciptakan pengalaman visual yang lebih berkesan dan dinamis. Animasi dapat
digunakan sebagai alat untuk menarik perhatian pemirsa, meningkatkan retensi
informasi, dan memberikan kesan profesional pada hasil akhir. Dalam menjalankan
praktikum Multimedia II, pemahaman dan penerapan konsep animasi pada video
editing menggunakan CapCut menjadi landasan untuk mencapai tingkat keterampilan
yang lebih tinggi dalam menciptakan konten multimedia yang inovatif dan
mengesankan.
9
3.2 Transition
Transition, atau transisi, dalam konteks pengeditan video merupakan teknik
yang digunakan untuk menghubungkan dua klip atau adegan dengan mulus,
menciptakan alur cerita yang teratur dan menyatu. Pada tingkat praktikum Multimedia
II, pemahaman yang mendalam tentang konsep transition menjadi kunci dalam
meningkatkan keterampilan pengeditan video dengan menggunakan CapCut.
CapCut menyediakan berbagai opsi transisi yang dapat disesuaikan oleh
pengguna untuk mencapai efek yang diinginkan. Jenis transisi yang umum melibatkan
efek fading, pemudaran, pergeseran, atau efek khusus lainnya yang dapat menciptakan
peralihan visual yang menarik antar-klip. Kemampuan untuk memilih dan mengatur
transisi dengan bijak dapat memberikan pengalaman penonton yang lebih nyaman dan
menyenangkan.
Salah satu keunggulan transisi dalam video editing adalah kemampuannya
untuk menentukan ritme dan nada keseluruhan video. Misalnya, transisi yang cepat
antar-klip dapat menciptakan energi yang tinggi, sementara transisi yang lambat dapat
memberikan nuansa dramatis atau kontemplatif. Dalam konteks ini, pemahaman yang
baik tentang efek yang dihasilkan oleh berbagai jenis transisi sangat penting.
Selain itu, transisi juga dapat digunakan untuk membedakan berbagai segmen
atau topik dalam video, membuat struktur narratif yang lebih jelas. Penggunaan
transisi yang kreatif dapat meningkatkan daya tarik visual dan membuat penonton
lebih terlibat dalam cerita yang disampaikan.
Dalam praktikum Multimedia II, eksplorasi konsep transition pada CapCut
akan memberikan peserta praktikum pemahaman yang kokoh tentang bagaimana
mengaplikasikan transisi secara efektif dalam konten multimedia mereka. Penerapan
transisi yang cerdas dan kreatif bukan hanya mengikat adegan, tetapi juga memperkaya
pengalaman menonton, menciptakan karya multimedia yang lebih dinamis dan
berkesan.
3.3 CapCut
CapCut adalah aplikasi pengeditan video yang mendapat popularitas yang
signifikan di kalangan pengguna ponsel pintar. Dikembangkan oleh Bytedance,
perusahaan di balik kesuksesan TikTok, CapCut menyajikan antarmuka yang ramah
10
pengguna dan fitur-fitur pengeditan yang kuat. Pengenalan CapCut menjadi penting
dalam praktikum Multimedia II, di mana peserta diajak untuk memahami potensi dan
kemampuan aplikasi ini dalam meningkatkan keterampilan pengeditan video mereka.
CapCut memungkinkan pengguna untuk mengakses alat pengeditan video
yang canggih tanpa memerlukan keterampilan pengeditan yang mendalam.
Antarmukanya yang intuitif memudahkan pengguna untuk memahami navigasi dan
memanfaatkan berbagai fitur yang ditawarkan. Keberhasilan CapCut juga terletak
pada integrasinya dengan media sosial, memungkinkan pengguna untuk berbagi hasil
karya mereka dengan mudah dan langsung.
Salah satu fitur utama CapCut adalah Timeline, yang memberikan pengguna
kemampuan untuk mengatur klip dan elemen-elemen multimedia secara kronologis.
Ini memudahkan pengaturan dan pengelolaan proyek secara lebih efisien. Selain itu,
CapCut menyediakan berbagai opsi efek visual, animasi, dan transisi yang dapat
digunakan untuk memperkaya hasil akhir dari proyek pengeditan video.
Dalam pengenalan CapCut, peserta praktikum akan diperkenalkan pada
berbagai fitur, alat, dan fungsi yang dapat digunakan dalam menciptakan konten
multimedia yang menarik. CapCut menjadi pilihan yang relevan dan menarik untuk
peserta praktikum yang ingin memahami dunia pengeditan video menggunakan
perangkat mobile dan mengoptimalkan keterampilan editing video mereka.
CapCut menyediakan katalog transisi yang kaya, mulai dari transisi klasik
hingga efek khusus yang lebih kompleks. Pengguna dapat dengan mudah
menambahkan transisi di antara klip mereka dan mengatur durasi serta jenis transisi
yang diinginkan. Jenis transisi umum termasuk pemudaran, pergeseran, dan berbagai
efek transisi yang memberikan nuansa visual yang berbeda.
Fitur unik dari transisi dalam CapCut adalah kemampuannya untuk disesuaikan
dengan kebutuhan pengguna. Pengguna dapat mengatur kecepatan transisi, memilih
efek suara yang menyertainya, atau bahkan menambahkan elemen-elemen kreatif
seperti stiker atau teks di tengah transisi. Ini memberikan fleksibilitas yang tinggi
dalam menciptakan transisi yang sesuai dengan gaya dan tema proyek.
Selain itu, pengguna CapCut juga dapat menggunakan transisi untuk
memberikan penekanan atau menandai perubahan penting dalam cerita mereka.
Misalnya, pengguna dapat memilih transisi yang lebih dramatis untuk menunjukkan
perubahan suasana atau memilih transisi yang lebih lembut untuk menyampaikan
kelanjutan narasi yang alami.
Dengan berbagai opsi transisi yang disediakan oleh CapCut, pengguna
memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dan meningkatkan
kualitas visual dari proyek multimedia. Penerapan transisi dengan bijak dapat
membantu menciptakan pengalaman menonton yang lebih dinamis, membuat klip
lebih menarik, dan memberikan sentuhan profesional pada hasil akhir. Berikut adalah
beberapa contoh transisi yang tersedia dalam CapCut beserta penjelasan dari fungsi
untuk masing-masing transisi:
1. Pemudaran (Fade)
Transisi pemudaran adalah transisi klasik yang menghasilkan efek muncul atau
hilang secara perlahan antara dua klip. Transisi ini memberikan perpindahan yang
lembut dan elegan antar-klip.
2. Pemudaran Sejajar (Fade Parallel)
Transisi ini menciptakan efek pemudaran sejajar yang unik, di mana dua klip
tampaknya bergabung sebelum memudar bersama-sama. Cocok untuk memberikan
kesan kesinambungan atau hubungan erat antar-klip.
14
BAB 4
KONTROL DALAM CAPCUT
Salah satu fitur utama dalam pengaturan suara dan audio CapCut adalah kontrol
volume. Pengguna dapat mengatur tingkat volume untuk setiap klip secara individu,
memastikan keseimbangan yang sesuai antara elemen-elemen audio dalam proyek.
Dengan adanya kontrol ini, pengguna dapat menonjolkan dialog, musik latar, atau efek
suara sesuai dengan kebutuhan naratif proyek.
CapCut juga menyediakan opsi untuk menambahkan berbagai efek suara dan
audio. Pengguna dapat memilih dari katalog efek suara yang beragam untuk
memberikan sentuhan kreatif pada proyek mereka. Misalnya, pengguna dapat
menambahkan suara lingkungan, echo, atau efek suara khusus lainnya untuk
menciptakan atmosfer yang sesuai dengan tema video.
Selain itu, kontrol dalam CapCut memungkinkan sinkronisasi audio dengan
presisi. Pengguna dapat menyelaraskan audio dengan klip video, menjamin bahwa
suara dan gambar berjalan sejajar tanpa hambatan. Fitur ini menjadi penting terutama
dalam proyek-proyek yang mengandalkan kesejajaran audio dan visual untuk
memberikan pesan atau cerita secara efektif.
Pengenalan pada pengaturan suara dan audio ini memberikan pengguna dasar
yang kuat untuk mengoptimalkan aspek audio dalam proyek mereka. Dengan berbagai
opsi kreatif dan presisi kontrol yang ditawarkan CapCut, pengguna dapat
menghasilkan video yang tidak hanya visualnya menarik tetapi juga menghadirkan
pengalaman audio yang mengesankan bagi penonton.
4.5 Export
Setelah melakukan berbagai pengeditan dan penyesuaian dalam CapCut,
langkah selanjutnya adalah mengekspor dan berbagi proyek. Fitur kontrol dalam
proses ekspor dan berbagi ini memberikan pengguna kemampuan untuk menyusun
hasil akhir proyek mereka dengan cara yang paling efektif dan sesuai dengan
kebutuhan distribusi.
CapCut menyediakan opsi ekspor yang fleksibel, memungkinkan pengguna
untuk mengatur parameter kualitas dan format output sesuai dengan kebutuhan.
Pengguna dapat memilih resolusi video, tingkat bitrate, dan format file untuk
memastikan bahwa hasil akhir sesuai dengan standar yang diinginkan atau sesuai
dengan kebutuhan platform tempat proyek tersebut akan diunggah.
Seiring dengan proses ekspor, CapCut juga memberikan fitur kontrol terkait
dengan berbagi proyek. Pengguna dapat dengan mudah berbagi proyek mereka
langsung ke platform media sosial atau mengunduhnya ke perangkat lokal. Adanya
pilihan ini membuat proses distribusi lebih cepat dan mudah, mengakomodasi
kebutuhan pengguna yang ingin segera membagikan karya mereka kepada audiens.
20
Selain itu, pengguna juga memiliki opsi untuk menyimpan proyek dalam
format yang dapat diakses dan diedit di kemudian hari. Ini memberikan fleksibilitas
kepada pengguna untuk melanjutkan pengeditan atau melakukan revisi tanpa harus
memulai dari awal.
Penting untuk dicatat bahwa selama proses ekspor dan berbagi, pengguna
CapCut memiliki kendali penuh terhadap integritas proyek mereka. Pengaturan
kontrol ini membantu memastikan bahwa proyek diunggah atau dibagikan sesuai
dengan visi kreatif awal pengguna.
Dengan berbagai fitur kontrol dalam ekspor dan berbagi proyek, CapCut
memberikan pengguna kemampuan untuk menyusun, menyesuaikan, dan
mendistribusikan karya multimedia mereka dengan cara yang paling efisien dan
memuaskan. Subjudul ini memberikan pandangan lengkap terhadap tahap akhir dalam
proses pengeditan video menggunakan CapCut.
BAB 10
PENUTUP
10.1 Kesimpulan
Dalam eksplorasi konsep dan aplikasi Multimedia II, dapat disimpulkan bahwa
multimedia memegang peran sentral dalam memperkaya pengalaman pengguna dan
meningkatkan kreativitas dalam berbagai platform. Kombinasi elemen-elemen seperti
gambar, suara, video, dan interaktivitas telah memberikan fondasi yang kuat untuk
menciptakan konten yang lebih dinamis dan menarik. Penerapan prinsip desain
multimedia dan penggunaan berbagai teknologi yang tersedia membuka peluang baru
untuk menghadirkan narasi yang lebih mendalam dan efek visual yang mengesankan.
Dengan memahami bagaimana elemen-elemen ini berinteraksi, para pembuat konten
dapat menciptakan pengalaman multimedia yang lebih immersif dan relevan bagi
audiens mereka.
Meskipun demikian, mengakhiri eksplorasi ini juga mengingatkan kita pada
tantangan yang dihadapi dalam mengelola dan menyajikan multimedia secara efektif.
Pemahaman terhadap kecepatan perkembangan teknologi, keberlanjutan desain yang
inklusif, dan tanggap terhadap kebutuhan audiens yang semakin beragam adalah aspek
penting dalam menghadapi masa depan multimedia.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unikom.ac.id/39683/1/Pertemuan%202.pptx
https://eprints.sinus.ac.id/273/2/012C2014SSI_10.4.10016_BAB_II.pdf
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik/article/view/145/144
https://jsp.co.id/pengertian-video-editing/
https://ca.binus.ac.id/2022/12/19/software-video-editing-film-dan-video-dalam-industri-
komersial/
https://studiopelangi.id/pengertian-video-animasi-dan-video-editing/
https://sipadu.isi-ska.ac.id/mhsw/laporan/laporan_4234150924200220.pdf
https://blog.rumahweb.com/download-aplikasi-capcut/
https://eraspace.com/artikel/post/ketahui-cara-memakai-capcut-untuk-permudah-edit-video-tiktok
https://www.komunitasmea.web.id/cara-membuat-transisi-di-capcut/
https://www.ioforth.com/video-editor/how-to-export-in-capcut.htm