KORUPSI BTS
4G KOMINFO
DAFTAR
Inilah point materi yang akan disampai
dalam presentasi.
ISI
01 Latar Belakang 04
Penanganan Kasus BT
4G Kominfo
Kronologi Kasus Upaya pencegahan Kasus
02 BTS 4G Kominfo 05 Korupsi di Indo
Sebab Terjadinya
03 Kasus BTS 4G 06 Kesimpulan dan Saran
Kominfo
Korupsi mengakibatkan melambatnya
ekonomi negara, menurunnya investasi,
Korupsi adalah suatu bentuk ketidakjujuran atau masyarakat di suatu negara (Olivia, 202
tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang atau korupsi juga dapat mengancam stabilita
suatu organisasi yang dipercayakan dalam suatu keamanan nasional, serta merusak nilai-nilai
jabatan kekuasaan, untuk memperoleh keuntungan hak asasi manusia. Salah satu kasus korups
yang haram atau penyalahgunaan kekuasaan untuk perhatian publik di Indonesia adalah kasus
keuntungan pribadi seseorang. pembangunan BTS 4G di wilayah terdepan
tertinggal di Kementerian Komunikasi da
(Kominfo) yang terjadi pada tahun 2020-2022
I. KRONOLOGI KASUS BTS 4G
a.
KOMINFO
Pengenalan Proyek BTS 4G Kominfo
Pelaku utama dalam kasus korupsi BTS 4G ini adalah Anang Achmad Latief, Galumbang Men
Hutahaean, Achsanul Qosasi, dan Johnny G Plate.
• Anang Achmad Latief adalah Direktur BAKTI yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
4G.
• Galumbang Menak adalah Direktur Utama PT Moratelindo, salah satu rekanan proyek BT
mendapatkan paket 1 (Sumatera) dan paket 2 (Jawa-Bali).
• Edward Hutahaean adalah makelar kasus yang diduga menjadi perantara antara Anang Ac
dan Galumbang Menak dalam penentuan pemenang tender proyek BTS 4G.
• Achsanul Qosasi adalah Anggota III BPK yang diduga menerima suap dari Anang Ach
untuk memuluskan proses audit proyek BTS 4G.
• Johnny G Plate adalah Menteri Kominfo yang diduga mengetahui dan menyetu
penyelewengan dalam proyek BTS 4G.
e. Posisi dan Peran Pelaku dalam Kasus
• Anang Achmad Latief diduga sebagai otoritas tertinggi dalam proyek BTS 4G yang menentuk
pemenang tender, menetapkan harga, dan mengatur pembayaran kepada rekanan, menerima suap sebes
Rp 1,8 triliun dari Galumbang
• Galumbang Menak diduga sebagai rekanan utama dalam proyek BTS 4G yang mendapatkan keuntung
dari mark up harga dan biaya penyusunan pendukung.
• Edward Hutahaean diduga sebagai perantara dalam kasus korupsi BTS 4G yang menghubungkan Anan
Achmad Latief dan Galumbang Menak, dan menerima komisi sebesar Rp 180 miliar dari Galumba
Menak untuk membantu PT Moratelindo mendapatkan paket 1 dan paket 2 dalam proyek BTS 4G.
• Achsanul Qosasi diduga sebagai penyelenggara negara yang melanggar kewenangan dan kode etik dala
menjalankan tugas audit proyek BTS 4G serta menerima suap sebesar Rp 10 miliar dari Anang Achm
Latief untuk mengeluarkan laporan audit yang menguntungkan proyek BTS 4G.
• Johnny G Plate diduga sebagai pejabat tertinggi di Kominfo yang mengetahui dan menyetujui adan
penyelewengan dalam proyek BTS 4G serta melanggar prinsip akuntabilitas dan mengabaikan indika
korupsi dalam proyek BTS 4G.
f. Keterkaitan Pelaku dengan pihak terkait
Pelaku korupsi BTS 4G diduga memiliki keterkaitan dengan beberapa pihak terkait, seperti rekanan la
pejabat Kominfo lain, keluarga pelaku, dan media massa.
Kasus korupsi BTS 4G Kominfo melibatkan
sejumlah bentuk korupsi dan modus korupsi.
II.
Berikut adalah beberapa bentuk dan modus
korupsi yang terkait dengan kasus ini:
ANALI
1.
2.
Penggelembungan Biaya
Pengalihan Dana
SEBA
3.
4.
Pencucian Uang
Infrastruktur Fiktif
TERJA
5. Kolusi dan Nepotisme
YA KA
III. PENANGANAN KASUS KORUPSI BTS 4G
Tahapan Pengadilan dan Putusan terkait kasus korupsi BTS 4G Kominfo melibatkan beberapa
proses hukum yang relevan. Proses pengadilan dan putusan atau sanksi terhadap beberapa
KOMINFO
tersangka dalam kasus korupsi BTS 4G Kominfo, sebagai berikut :
• Johnny G Plate : divonis 15 tahun penjara dan denda sebesar Rp1 miliar, serta membayar uang
pengganti kerugian negara sebesar Rp15,5 miliar.Johnny G Plate terbukti melakukan tindak
pidana korupsi secara bersama-sama dalam kasus pembangunan menara BTS 4G dan
infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo tahun 2020-2022. Putusan ini
dikeluarkan oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN)
Jakarta Pusat.
• Irwan Hermawan, Galumbang Menak, dan Mukti Ali: Irwan Hermawan dituntut enam tahun
penjara dengan denda Rp250 juta dan uang pengganti sebesar Rp7 miliar. Galumbang Menak
dituntut 15 tahun penjara dan denda Rp1 miliar. Mukti Ali dituntut enam tahun penjara dan
denda Rp500 juta.
• Anang Achmad Latif: Mantan Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan
Informasi (Bakti) Kominfo, Anang Achmad Latif, divonis hukuman penjara. Anang terbukti
melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek BTS 4G Kominfo.
IV. UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI DI
INDONESIA
Perbaikan sistem dan tindak lanjut atas
pengaduan dari masyarakat Penguatan Sistem Pen