Anda di halaman 1dari 6

Tugas Manajemen Strategi dan Ekosistem Bisnis

Nama : Agung Prawira Subagja


NIM : 2401221041
Program Studi : S2 Magister Manajemen
Kelas : EKSEKUTIF - 45
Week 7 – Case Grundfos LIFELINK: solving the base of the pyramid tangle

CASE WORKSHEET

Judul Grundfos LIFELINK: solving the base of the pyramid tangle


Kasus
Jelaskan kejadian- - Grundfos adalah pemasok pompa termukaka di dunia
kejadian penting - Grundfos mengembangkan LIFELINK model bisnis
dan waktunya penyedia air minum ke pedesaan dan daerah pedesaan di
secara kronologis dasar piramida.
- 2011 menurut WHO saat ini ada hamper 1 miliar orang
kekurangan akses masuk ke air bersih.
- Akses air sangat di butuhkan karena sebagai penyaluran bagi
para pembisnis agriculture
- Menurut WHO setengah poulasi dunia memiliki penyakit
yang berhubungan dengan air minum yang buruk dana
sinitasi yang tidak memadai.
Timeline - 5 juta orang meninggal setiap tahun karena
- Grundfos LIFELINK menjadi penyedia air bersih yang
mencangkup fasilitas pompa bertenaga surya
- 2009 Grundfos berhasil memperluas operasi nya ke 16 desa
dikenya
- Beberpa perusahaan multinasional berusaha untuk
mengakses pasar LIFELINK
- Grundfos terlibat dalam program Reward yang di sponsori
oleh UNICEF dan Kerajaan Thailand
- Niels due menunjungi sebuah komuitas desa di Thailand
utarauntuk mengembnagan sekaligus menjadi pemasok air di
daerah yang insfrastukturnya terbatas.

Jelaskan obyek Grundfos didirikan pada tahun 1945 di Bjerringbro oleh


dalam kasus ini mendiang Poul Due Jensen di ruang bawah tanah rumahnya.
bila perusahaan/ Dia memberi perusahaannya nama "Bjerringbro
entitas jelaskan: Pressestøberi og Maskinfabrik" (Bjerringbro Die-Casting
sejarah singkat, and Machine Factory). Pada tahun 1953, nama perusahaan
Tentang
pasar, produk, diubah menjadi "Bjerringbro Pumpefabrik" (Pabrik Pompa
obyek kasus
pesaing & Bjerringbro). Logo sekrup air ikon Archimedes
(industri/
stakeholder diperkenalkan pada tahun 1955, dan telah digunakan sejak
perusahaan/
lainnya, strengths saat itu dalam berbagai bentuk. Pada tahun 1967, nama
entitas/orang)
& weaknesses, perusahaan kembali diubah menjadi "Grundfoss", yang
potensi) semula merupakan nama produk pompa yang diproduksi
oleh perusahaan. Pada tahun 1968, sedikit perubahan dibuat
menjadi "Grundfos" dengan menghilangkan satu 's' dari
namanya.

[copyright dde@tu.ac.id2022] 1
Yayasan Poul Due Jensen didirikan sebagai lembaga dengan
pemerintahan sendiri pada tahun 1975. Saat ini, yayasan
tersebut memiliki sekitar 86%, karyawan sekitar 2%, dan
keluarga pendiri sekitar 12% saham di Grundfos Holding
A/S. Tujuan yayasan ini adalah pengembangan
berkelanjutan Grup Grundfos. Modal dan keuntungan
yayasan digunakan semata-mata untuk tujuan yayasan, yaitu
keuntungan yang akan diinvestasikan kembali di perusahaan
Grundfos. Grundfos Holding A/S adalah pemegang saham
mayoritas di semua perusahaan Grundfos. Jens Maaløe
menjabat sebagai ketua Yayasan
- Strengths
1. Memiliki market multinasional
2. Bekerja sama dengan UNICEF
- Weaknesses
1. Proyek System LIFELINK terkadang mengalami error.
2. System pembayaran kredit yang masih memerlukan
pengembangan
- Potensi
1. Memiliki pasar yang sangat luas dan mendunia .
2. Pasar lain yang tersedia masih cukup luas yaitu
samapai ke daerah terpencil di setiap negara
3. adanya teknologi sosial media atau layanan yang
dapat dipergunakan sebagai sarana
Jelaskan siapa saja Actor penting dalam kasus ini yaitu :
aktor penting 1. Peter Todbjerg Hansen berperan sebagai direktur
dalam kasus ini, Pelaksana Grundfos
latar belakang dan 2. Lars Denning berperan Sebagai Direktur Teknis
peranan mereka Grundfos
3. Carsten Kvistgaard berperan sebagai Pengelola Mitra
Aktor Grundfost
4. Kvistgard berperan sebagi direktur internal dari divisi
lain di Grunfods
5. Paul due Jensen berperan sebagai pemegang saham
6. Mads prebensen berperan sebagai kepala divisi bisnis
di grundfos

Industri industri grundfost bergerak di industri teknology pompa dan


udara :
1. Bargaining Power of Buyers
Pada kasus Grundfos ini konsumen memegang
peranan yang besar dalam kegiatan jual beli produk,
pada kasus ini lebih mengarah ke pemilihan produk
dan layanan yang ada, Ada kondisi dimana pembeli
hanya bisa membeli produk pada perusahaan ini, ada
juga jika pembeli punya banyak pilihan untuk
membeli produk dan jasa layanan yang sama
produksi perusahaan lain karena ada banyak jenis
dijual di pasaran, hal ini menggambarkan Hight
buyers’ Power.
2. Bargaining Power of Supplier

[copyright dde@tu.ac.id2022] 2
pada kasus ini Grundfos tidak ketergatungan dengan
1 supplier saja untuk menyediakan Barang
persediaan. Hal ini menggambarkan Low Supplier
Power.
Jelaskan dalam 3. Thread of New Entrants
industri apa dan Bisnis di industry teknologi hanya bisa dilakukan
bagaimana oleh para pembisnis tertentu tentunya memerlukan
struktur/Landscape capital yang tinggi lokasi yang strategis dan fasilitas
industri (Gunakan yang mendukung sesuai dengan kebutuhan. Hal ini
5-Forces Porter) menunjukan bahawa bisnis industry perhotelan
tempat kasus ini menggambarkan Low Thread of New Entrants.
bekerja
4. Threat of Substitute Product or Services
Pada sisi analysis grundfos dari produk yang
disediakan memerlukan perubahan dari sisi fasilitas
teknologi, sumberdaya manusia dan strategi bisnis
sebagai pendukung untuk dapat terus bersaing
dengan industry baru yang terus bermunculan.
5. Rivalry Among Existing Competitor
Persaingan di industry teknologi pompa dan udara
dan pangsa pasar yang sama, pasti ada beberapa
produk yang sejenis yang tentunya akan bersaing
mendapatkan pelanggan, persaingan akan terus
bersaing dalam segi pemasaran produk apalagi
dengan teknologi yang semakin canggih serta SDM
yang mendukung sebagai kunci kesuksesan
perusahaan/organisasi.

Lingkungan Jelaskan trend dan - Politik Faktor penerapan system pajak baru, para
Makro perubahan dalam pengusaha wajib melaporkan Asset dan membayar
lingkungan makro pajak sesuai ketentuan dari pemerintah.
kasus ini (PESTEL) - Ekonomi factor perekonomian jangaka Panjang
dan pengaruhnya yang mengakibatkan terjadinya inflasi yang akan
pada obyek kasus memepengaruhi harga produk dan jasa.
- Sosial factor yang mempengaruhi lingkungan
- Teknologi yang mempengaruh Perubahan Strategi
Bisnis
- Enviromental yang mempengaruhi perubahan iklim,
situasii dll
- Legal yang mempengaruhi isu isu sepeti
ketenagakerjaa, Kesehatan, keselamatan,
dikriminasi dan anti monopoli.
Fakta-fakta Jelaskan fakta- • Di Kenya 42% populasi memiliki akses ke air
penting fakta penting yang minum, dan mengumpulkan air memakan waktu
mendukung apa tiga hingga empat jam setiap hari.
saja yang anda • Grundfos beberapa tahun sebelumnya
temukan dalam menyumbangkan 25 pompa ke Kenya bekerja sama
kasus ini (sajikan dengan UNICEF
dalam bentuk • Grundfos memiliki niat untuk bekerjasama dengan
bullet) mitra local
• Grundfos bekerjasama dengan LSM local
[copyright dde@tu.ac.id2022] 3
• Grundfos Memperluas kendali atas aktivitas seperti
penjualan, perjanjian sewa, dan negosiasi dengan
telekomunikasi lokal mengharuskan pendirian anak
perusahaan di Kenya.
• Grundfos LIFELINK mendirikan anak perusahaan
dan dengan organisasi penjualan baru, berlokasi di
Nairobi.

Problems & Analisis apa saja Core problem pada kasus Grundfos yaitu yang dihadapi oleh
Core masalah-masalah Grundfos LIFELINK adalah menyelesaikan "base of the
problem yang menjadi fokus pyramid tangle" atau masalah keuangan yang berkaitan
pada kasus ini dan dengan penyediaan produk dan layanan yang terjangkau
jelaskan/tentukan bagi konsumen di pasar yang meminta rendah. Di pasar ini,
core problem banyak orang tidak memiliki akses ke sumber daya yang
dalam kasus ini cukup untuk membeli produk dan layanan dengan harga
pasar yang tinggi. Namun, perusahaan juga perlu mencapai
keuntungan yang cukup untuk mempertahankan bisnis
mereka.
Dalam konteks Grundfos LIFELINK, masalah ini
diperparah oleh kenyataan bahwa produk yang mereka
tawarkan (pompa air dan sistem sanitasi) memerlukan biaya
awal yang tinggi, dan biaya operasional yang cukup
signifikan. Mencoba mengatasi masalah ini, Grundfos
LIFELINK mencoba mengadopsi model bisnis berbasis
berlangganan yang memungkinkan konsumen membayar
dalam jumlah kecil setiap bulan. Namun, model bisnis ini
masih menghadapi tantangan dalam mencapai skala
ekonomi yang cukup untuk mengurangi biaya dan
memastikan keberlanjutan program.
Decision Jelskan dan 1. Bermitra dengan mitra lokal dan membangun jaringan
Analysis uraikan bagaimana yang kuat dengan masyarakat setempat. Pendekatan ini
seharusnya anda dapat membantu Grundfos LIFELINK memperoleh
memecahkan core pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan
problem dalam tantangan yang dihadapi oleh konsumen di pasar yang
kasus ini (teori melemah, serta membantu meningkatkan kepercayaan
yang mendasari, dan keterlibatan masyarakat
langkah-langkah 2. Mengadopsi model bisnis yang lebih terintegrasi.
pemecahan Grundfos LIFELINK dapat menggabungkan
masalah, insight pembiayaan, pemasaran, dan dukungan teknis dalam
dan foresight, satu paket layanan yang terjangkau dan mudah diakses
alternatives oleh masyarakat setempat. Ini dapat membantu
keputusan, dan mengurangi biaya bagi konsumen dan memastikan
keputusan yang keberlanjutan program.
anda usulkan) 3. Menggunakan teknologi baru untuk mengurangi biaya
operasional. Grundfos LIFELINK dapat mencari
teknologi baru seperti solusi pembayaran digital atau
teknologi energi matahari untuk mengurangi biaya
operasional dan memungkinkan konsumen membayar
dengan cara yang mudah dan terjangkau.
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
sanitasi dan kesehatan. Dengan meningkatkan kesadaran

[copyright dde@tu.ac.id2022] 4
masyarakat tentang pentingnya sanitasi dan kesehatan,
Grundfos LIFELINK dapat membantu meningkatkan
permintaan terhadap produk dan layanan mereka,
sehingga meningkatkan program keberlanjutan.
5. Mengadopsi strategi yang berkelanjutan
Potential Untuk menjalankan 1. Kebutuhan Sumberdaya, Infrastruktur, dan Dukungan
Problem keputusan yang Manajemen
Analysis anda ambil, • Sumberdaya Keuangan: persediaannya sumberdaya
jelaskan hal-hal keuangan yang cukup untuk membiayai program
berikut: jangka panjang dan mengatasi masalah keuangan
(1) kebutuhan yang dihadapi di pasar yang rendah
sumberdaya, • Sumberdaya Manusia: Memiliki tenaga kerja yang
infrastruktur, terampil dan berpengalaman dalam bekerja dengan
dan dukungan masyarakat lokal dan menghadapi tantangan yang
manajemen dihadapi konsumen di pasar yang rendah.
(2) KPI dan • Infrastruktur: ketersediaan infrastruktur yang
target memadai untuk mendistribusikan produk dan layanan
(3) Resiko dan ke pasar yang terpencil dan sulit dijangkau.
mitigasi resiko • Teknologi: Menggunakan teknologi yang memadai
(4) System untuk memenuhi kebutuhan pasar yang kewajiban
thinking analysis rendah dan memungkinkan Grundfos LIFELINK
untuk mengurangi biaya operasional.
• Jaringan dan Kemitraan: Memiliki jaringan dan
kemitraan yang kuat dengan masyarakat lokal,
pemerintah, dan organisasi lain yang dapat membantu
memfasilitasi program dan mencapai keseimbangan
jangka panjang keuangan.
• Dukungan Manajemen: beban dukungan manajemen
yang kuat dan terintegrasi, termasuk pengembangan
bisnis strategis, manajemen keuangan,
pengembangan dan pengelolaan SDM, serta
pengembangan sistem pengukuran kinerja.
2. KPI dan Sasaran
• KPI (Key Performance Indicator): Indikator kinerja
yang relevan dan dapat diukur seperti: a. Jumlah
rumah tangga miskin yang telah terlayani oleh
program. B. Peningkatan akses dan pemahaman
masyarakat tentang teknologi dan sanitasi yang bersih
dan sehat. C. Program rasio keuangan dan
keberlanjutan.
• Sasaran: Menjangkau 100.000 rumah tangga miskin
dalam waktu 5 tahun. B. Meningkatkan kesadaran dan
pemahaman masyarakat tentang sanitasi dan
kesehatan.
• Mencapai rasio keuangan positif dan keberlanjutan
program jangka panjang.
3. Risiko dan Mitigasi Risiko
• Risiko: a. Tantangan operasional di pasar yang rendah
seperti infrastruktur yang buruk dan kebutuhan
pemeliharaan yang tinggi. B. Tantangan keuangan,
termasuk biaya operasional yang tinggi, kesulitan
[copyright dde@tu.ac.id2022] 5
dalam memperoleh dana, dan kemampuan membayar
konsumen yang rendah. C. Tantangan manajemen,
termasuk kurangnya pengalaman dan pengetahuan
dalam bekerja di pasar yang rendah.
• Mitigasi Risiko: a. Menggunakan teknologi yang
dapat mengurangi biaya operasional dan
meminimalkan kebutuhan pemeliharaan. B.
mengembangkan model bisnis yang terintegrasi
dengan pilihan pembiayaan yang terjangkau bagi
konsumen. C. Melakukan pelatihan dan
pengembangan SDM yang tepat untuk memastikan
pengalaman dan pengetahuan dalam bekerja.
Lesson Jelaskan butir apa Lesson learned pada kasus Grundfos LIFELINK: solving
learned saja yang menjadi the base of the pyramid tangle yaitu :
lesson learned pada 1. Koneksi dengan masyarakat lokal sangat penting:
kasus ini Grundfos LIFELINK berhasil menyelesaikan masalah
yang rumit dengan membangun hubungan yang kuat
dengan masyarakat lokal dan mendengarkan kebutuhan
mereka.
2. Menyediakan solusi yang dapat diakses oleh
masyarakat yang melayani rendah: Solusi yang
disediakan harus terjangkau oleh konsumen di pasar
yang melayani rendah dan harus mempertimbangkan
kebutuhan mereka.
3. menghadirkan model bisnis yang tepat: menghadirkan
model bisnis yang terintegrasi dengan pilihan
pembiayaan yang terjangkau bagi konsumen
merupakan faktor penting dalam mencapai
keberlanjutan jangka panjang.
4. eknologi adalah faktor kunci: Teknologi yang tepat
dapat mempermudah proses distribusi dan penggunaan
produk, dan memungkinkan Grundfos LIFELINK
untuk mengurangi biaya operasional.
5. Perencanaan yang matang dan dukungan manajemen
yang kuat: Perencanaan yang matang dan dukungan
manajemen yang kuat sangat penting untuk
memastikan keberhasilan program dan keseimbangan
keuangan jangka panjang.

[copyright dde@tu.ac.id2022] 6

Anda mungkin juga menyukai