Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

POLA ASUH RAMAH SANTRI


PESANTREN MUHAMMADIYAH

A. DEFINISI
Pola asuh ramah santri adalah proses kepengasuhan dalam menjaga (merawat dan mendidik)
serta memberikan perlindungan, rasa aman, nyaman dan menyenangkan terhadap santri.

B. TUJUAN
a. Menciptakan pola asuh yang nyaman, aman dan menyenangkan.
b. Mewujudkan pola asuh yang melindungi hak-hak santri dengan suasana yang
harmonis dan penuh kekeluargaan.
c. Mewujudkan pola asuh nir kekerasan sehingga santri dapat belajar dengan penuh
semangat tanpa ada rasa ketakutan, tekanan, ancaman ataupun diskriminasi

C. PRINSIP POLA ASUH


1. Non Diskriminatif
Pesantren memberikan layanan yang sama terhadap semua potensi dari santri
tanpa membedakan status golongan, sosial, ras, suku dan jenis kelamin.
Pesantren harus mampu mampu bersikap adil dalam seluruh proses
pembelajarannya ataupun sarana dan prasarananya.
2. Nir Kekerasan
Pesantren tidak mentolerir segala jenis kekerasan verbal, fisik, mental maupun
seksual dan memiliki mekanisme yang jelas untuk mencegah dan menangani
“bullying”
3. Child Centered
semua proses pembelajaran berpusat kepada santri dengan memperhatikan
kebutuhan masing-masing santri menghargai semua potensi dan kekuatan santri,
baik akademik, kinestetik, bahasa dan lainnya
4. Partisipasi aktif
Pesantren memberikan hak kepada santri untuk memberikan pendapat, masukan
dan kritik membangun untuk kemajuan pesantren.

D. RUANG LINGKUP
1. Tugas Pimpinan dalam pola asuh ramah santri
2. Tugas Ustadz/ustadzah dalam pola asuh ramah santri
3. Tugas tenaga kependidikan dalam pola asuh ramah santri
4. Metode pola asuh ramah santri
E. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab dalam pola asuh ramah santri adalah wakil mudir bidang kepengasuhan.

F. UNIT KERJA TERLIBAT


1. Kepala Pengasuhan Santri
2. Bagian Pembinaan Organisasi Santri
3. Bagian Pengembangan Bahasa
4. Bagian Pembinaan Kehidupan Islami
5. Wali Asrama (Pamong)
6. Wali Kamar (Musyrif/Mudabbir)
7. Pendamping Sebaya (Mujanib)
8. Bimbingan Konseling

G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Tugas Pimpinan dalam pola asuh ramah santri
a. Membuat kebijakan yang mendukung penerapan pola asuh ramah santri
b. Memberikan keteladanan sikap dan akhlak kepada ustadz/ustadzah dan santri
c. Berkoordinasi dengan pendidik dan orang tua terkait perkembangan santri.
d. Menjamin perlindungan hak santri dari Tindakan bullying dan kekerasan baik dari
sesama temannya maupun pihak lain tanpa diskriminasi
e. Membuat program monitoring dan evaluasi secara berkala tentang penanganan
masalah santri yang ditindak lanjuti secara sistematis dan positif demi
kepentingan terbaik untuk santri
2. Tugas Ustadz/ustadzah dalam pola asuh ramah santri
a. Memenuhi kebutuhan psikologis santri seperti perhatian kasih sayang sesuai
usianya tanpa diskriminasi baik laki-laki ataupun perempuan
b. Tidak ada kekerasan dalam proses pengasuhan baik secara verbal maupun fisik.
c. Memproses laporan dan pengaduan dari santri atas semua yang terjadi di
pesantren
d. Memberikan ruang kepada santri untuk menyampaikan aspirasinya dalam semua
hal di pesantren.
e. Memberikan perlakuan khusus untuk santri dengan kemampuan diatas rata-rata
agar bisa melesat maju secara maksimal sesuai potensinya.
f. Memberikan perlakuan khusus kepada santri yang mempunyai keterbatasan agar
merasa aman,nyaman,dan bisa tumbuh dengan maksimal sesuai kemampuannya
g. Memberikan solusi sesuai konteks santri dan perbedaan kondisinya
h. Mengapresiasi prestasi santri baik di bidang akademik maupun prestasi kebakatan
tanpa diskriminasi
i. Memperlakukan setiap santri dengan adil
j. Memberikan teguran secara positif dan tanpa kekerasan
k. Menasehati santri yang melanggar peraturan secara pribadi
l. Memiliki kreativitas penerapan metode pola asuh yang aktif, inovatif,
kreatif, menyenangkan dan ramah santri
m. Memberikan ruang dan kesempatan berkompetisi kepada seluruh santri
sesuai bakat dan minatnya baik dalam bidang seni, ketrampilan, olahraga dan
lainnya.
3. Tugas tenaga kependidikan dalam pola asuh ramah santri
a. Melaksanakan administrasi dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pengasuhan yang ramah santri.
b. Melaksanakan pengelolaan teknis urusan kesantrian, kepegawaian, peralatan,
infrastruktur, keuangan untuk menunjang keberhasilan pola asuh ramah santri.
c. Menyediakan kebutuhan nutrisi yang sama sesuai dengan kebutuhan gizi tanpa
diskriminasi.
d. Semua santri yang sakit diberikan perawatan sama sesuai dengan penyakitnya
tanpa ada diskriminasi antara santri satu dan lainnya;
e. Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan pesantren yang ramah santri.
f. Menajaga kebersihan dan kerapihan lingkungan pesantren yang ramah santri.

4. Metode pola asuh ramah santri


a. Dialogis
1. Definisi
Dialogis adalah proses penyampaian antara pribadi ataupun kelompok yang
menunjukkan adanya sebuah interaksi, sebuah hubungan yang terjadi
melalui dialog.

2. Prinsip
Mengajak anak berdiskusi dan memberikan pengertian secara jelas dan
santun

b. Keteladanan
1. Definisi
Keteladanan adalah sikap yang terkait dengan perkataan, perbuatan dan
prilaku yang dapat ditiru oleh santri.

2. Prinsip
a. Keteladanan berdasarkan nilai-nilai Islam
b. Mendidik dengan menggunakan contoh
c. Membimbing dengan penyadaran dari santri
d. Membimbing tetapi tidak memaksa (berproses)

c. Pembiasaan Positif
1. Definisi
Pembiasaan positif adalah melalukan sesuatu yang positif secara berulan-
ulang terus menerus sampai memahaminya dan tertanam didalam hati.
2. Prinsip
a) Asesemen motivasi, kebutuhan dan minat santri
b) Memahamkan tujuan pembiasaan positif yang sudah ditetapkan
sebelum pelaksanaan pengasuhan
c) Monitoring kematangan, perkembangan serta perubahan santri
d) Mengetahui perbedaan-perbedaan potensi individu santri.
e) Memperhatikan hubungan-hubungan integrasi pengalaman dan
kelanjutannya, keaslian, pembaharuan dan kebebasan berpikir.
f) Menjadikan proses penbiasaan sebagai pengalaman yang
menggembirakan bagi santri.

d. Konsekuensi Logis
1. Definisi
Konsekuensi logis adalah akibat dari perbuatan yang sudah diketahui
bersama, dengan tahapan :
a. Fokus melihat motif dibalik Tindakan
b. Bertujuan mengenyam proses pembelajaran
c. Menerima kesalahan bagian dari proses belajar
d. Pendampingan untuk membantu perubahan

2. Konsekunsi logis:
a. Bersifat related, berhubungan dengan konteks prilakunya
b. Menjaga harga diri, tidak membuat malu ataupun merendahkan
c. Adil dan seimbang dengan kader prilaku dan kemampuan
d. Membantu memperbaiki diri bukan menambah beban

Anda mungkin juga menyukai